Bab 12. Apa dia datang?

Malam harinya.

Diana masih betah berada di dalam kamar, berbagai ragam makanan di bawa ke kamarnya namun ia tak memakan ataupun meneguk setetes air pun sedari datang ke mansion.

Matanya sudah membengkak karena menangis, ia tak menghidupkan lampu kamar agar ia bisa merasakan ketenangan sejenak.

Tok

Tok

Tok

Pintu kamar Diana di ketuk, Diana tak berniat untuk membukakan pintu itu. Bukankah mereka bisa masuk tanpa meminta izin pada Diana, mengapa harus mengetuk pintu lagi.

"Saya masuk, nona." Ternyata pak Hans, laki-laki itu terlihat membawa makanan untuk makan malam. Tak lupa pak Hans menyalakan lampu agar memerangi kamar.

Pak Hans meletakkan makanan itu di atas nakas, lalu mengambil piring makan siang yang belum di sentuh.

"Sepahit apapun hidup ini anda harus tetap hidup, nona. Menyiksa diri tak akan mengembalikan masa lalu atau siapapun yang telah pergi. Anda hanya akan mendapatkan penderitaan dua kali lipat jika anda menyiksa diri anda sendiri," ucap pak Hans lalu pergi meninggalkan Diana yang masih merenung.

Sepeninggalan pak Hans, Diana menatap makanan yang di bawa pak Hans tadi. Ia pun memilih untuk makan, tak mungkin ia menyiksa anaknya karena kesedihannya. Bukankah ayahnya berpesan agar menjaga bayi yang ada di dalam kandungan Diana, karena bayi itulah satu-satunya keluarga Diana sekarang.

Setelah selesai makan, Diana berniat untuk mengantarkan piring bekas makan ke dapur, ia bukan raja di sini sehingga harus di layani setiap saat. Ia hanyalah orang asing yang menumpang di rumah besar ini.

Diana berjalan menuju dapur, ia sudah tau jalan dapur ketika ia mengambil bungkusan makanan tadi pagi.

Diana pun meletakkan piring itu di tempat cuci piring lalu langsung mencuci piring makannya.

Setelah mencuci piring, Diana berjalan keluar dari dapur. Rumah besar ini sangat sepi jika di waktu malam.

Suara gemericik air terdengar di telinga Diana, wanita itu penasaran darimana asal suara air itu.

Diana berjalan dengan mengandalkan pendengaran nya. Hingga ia sampai pada sebuah kolam renang yang besar, ternyata dari sinilah suara air itu terdengar. Ada air terjun mini di dekat kolam, Diana sangat terpesona.

Diana menatap permukaan air, di lihatnya seperti ada yang bergerak-gerak. Air terlihat sangat gelap karena lampunya tak dinyalakan.

"Apa itu?" gumam Diana menatap permukaan air. Sepertinya ada sesuatu di dalam sana.

"Apa ada ikan nya?"

Diana terus memperhatikan permukaan air hingga seseorang keluar dari air membuat Diana memundurkan langkahnya karena terkejut.

Orang itu tampak berenang ke tepi lalu naik ke atas. Siapa lagi kalau bukan Nathan, laki-laki itu akan berenang dengan lampu yang dimatikan dan juga suasana hening.

"Kau sangat suka berkeliaran," ucap Nathan meraih handuknya.

"Aku pikir ada ikan," ucap Diana menunjuk ke arah kolam.

Terlihat Nathan berjalan mendekat ke arah Diana sembari menatap tajam wanita hamil itu.

"Jangan suka berkeliaran di rumah ini, jika mereka tak suka padamu maka mereka akan dengan sangat mudah membunuh mu," bisik Nathan membuat Diana merinding.

"I-iya, aku minta maaf." Diana menundukkan kepalanya.

"Eum, apa wanita itu datang ke mimpimu?" tanya Diana penasaran karena sikap orang yang ada di depannya ini lumayan baik walau sedikit.

"Tidak! Kau pembohong!" jawab Nathan sinis.

"Untungnya aku masih berbaik hati karena membiarkan pembohong seperti mu tetap hidup, kalau tidak aku sudah menginjak perutmu agar kau mati!" lanjutnya lalu berjalan menjauhi Diana.

"Tapi tadi dia datang padaku," lirih Diana membuat langkah kaki Nathan terhenti.

Nathan menatap sorot mata Diana, ia tak menemukan setitik kebohongan di sana.

"Untuk apa dia datang padamu?" tanya Nathan.

"Untuk memelukku," jawab Diana dengan tatapan kosongnya. Air matanya kembali mengalir.

"Dia bilang aku akan bahagia nanti," lanjut Diana menyeka air matanya lalu mencoba untuk tersenyum.

"Pergilah tidur! Ini sudah malam!" titah Nathan membalikkan tubuhnya lalu berjalan ke arah kolam. Sepertinya laki-laki itu akan kembali berenang.

Diana tak menjawab apapun dan menatap Nathan yang kembali masuk ke dalam kolam renang.

"Aku juga ingin berenang," gumam Diana berjalan meninggalkan kolam renang menuju kamarnya.

Sepeninggalan Diana, Nathan kembali naik ke permukaan. Ia memilih duduk di pinggiran kolam lalu mendongakkan kepalanya menatap langit.

"Sebenarnya dia datang ke mimpiku tadi siang," gumam Nathan tersenyum kecil ketika mengingat mimpinya yang indah walau ia tidur di siang hari. Itu adalah mimpi terindahnya, ibunya datang bersama sang ayah dan membelai kepalanya.

"Datanglah malam ini juga, ibu."

_

_

_

_

_

_.

_

Triple up.

jangan lupa beri dukungan agar author semakin semangat 💪

Lanjut kah?

Typo bertebaran di mana-mana harap bijak dalam berkomentar yah..

tbc

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

semangat diana

2022-09-24

1

Yayah

Yayah

lanjut

2022-04-13

0

Yolanda Yuliatinn

Yolanda Yuliatinn

lanjut thor.. trus smngat thor..

2022-02-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Ketidakberdayaan.
2 Bab 2. Nathaniel Albert Salvador
3 Bab 3. Berkunjung
4 Bab 4. Tragedi.
5 Ban 5. Salah masuk.
6 Bab 6. Membuat masalah.
7 Bab 7. Syok.
8 Bab 8. Dimana pintu keluar?
9 Bab 9. Di izinkan pulang.
10 Bab 10. Kenyataan pahit.
11 Bab 11. Hidup ini sangatlah berat.
12 Bab 12. Apa dia datang?
13 Bab 13. Kejadian di pagi hari.
14 Bab 14. Selamat.
15 Bab 15. Perempuan.
16 Bab 16. Mimpi
17 Bab 17. Bagaimana bisa.
18 Bab 18. Tak menerima penolakan!
19 Bab 19. Dipermainkan
20 Bab 20. Hari pernikahan.
21 Bab 21. Di kekang lagi.
22 Bab 22. Kado ulang tahun.
23 Bab 23. Terharu.
24 Bab 24. Dari siapa?
25 Bab 25. Gara-gara tertidur.
26 Bab 26. Latihan menembak untuk Diana.
27 Bab 27. Berbelanja.
28 Bab 28. Terkejut.
29 Bab 29. Kelahiran bayi Diana.
30 Bab 30. Menenangkan bayi.
31 Bab 31. Bayi Nara dan Nathan.
32 Bab 32. Tidur dengan bayi Nara
33 Bab 33. Pagi hari.
34 Bab 34. Malu.
35 Bab 35. Malam harinya.
36 Bab 36. Malam yang kacau.
37 Bab 37. Sedih lagi.
38 Bab 38. Mengalah.
39 Bab 39. Malam yang panjang.
40 Bab 40. Sedikit membaik.
41 Bab 41. Aku tak berguna.
42 Bab 42. Pegang tanganku!
43 Bab 43. Menggelitik hati.
44 Bab 44. Labirin #1
45 Bab 45. Labirin#2
46 Bab 46. Labirin #3
47 Bab 47. Gara-gara cabai.
48 Bab 48. Tak peduli!
49 Bab 49. Wanita misterius.
50 Bab 50. Bertahan.
51 Bab 51. Akhirnya.
52 Bab 52. Ternyata.
53 Bab 53. Malu.
54 Bab 54. Memusnahkan sampah!
55 Bab 55. Di taman.
56 Bab 56. Syaratnya.
57 Bab 57. Pemanasan.
58 Bab 58. Sakit.
59 Bab 59. Nathan yang semakin menjengkelkan.
60 Bab 60. Pagi yang menyenangkan.
61 Bab 61. Menyenangkan.
62 Bab 62. Mulai membaik.
63 Bab 63. Mulai berani.
64 Bab 64. Bercerita lah.
65 Bab 65. Flashback #1
66 Bab 66. Flashback #2
67 Bab 67. Senyuman setelah air mata.
68 Bab 68. Ajakan makan malam.
69 Bab 69. Makan malam yang romantis.
70 Bab 70. Malam yang tak terduga.
71 Bab 71. Berusaha untuk kuat.
72 Bab 72. Tangis pilu.
73 Bab 73. Sunyi.
74 Bab 74. Dendam yang terbalaskan
75 Bab 75. Akhirnya, kau bangun juga.
76 Bab 76. Pulang ke rumah.
77 Bab 77. Terkejut.
78 Bab 78. Menuduh
79 Bab 79. Harus jujur.
80 Bab 80. Kebenaran yang menyedihkan
81 Bab 81. Mengunjungi Nara.
82 Bab 82. Nanti malam yah.
83 Bab 83. Merah atau hitam?
84 Bab 84. Malam yang hangat.
85 Bab 85. Mau rumah baru.
86 Bab 86. Hampir mati.
87 Bab 87. Membeli ponsel baru.
88 Bab 88. Makin sayang.
89 Bab 89. Lelucon kecil.
90 Bab 90. Tingkah yang aneh.
91 Bab 91. Hadiah
92 Bab 92. Melihat makam ayah mertua.
93 Bab 93. Akhirnya tau
94 Bab 94. Yang dinanti-nantikan.
95 Bab 95. Ada yang datang
96 Bab 96. Adelleo dan Adellea.
97 Bab 97. Menenangkan.
98 Bab 98. Kecupan rasa teh.
99 Bab 99. Semakin mirip.
100 Bab 100 Nasehat
101 Bab 101. Ungkapan cinta yang menakutkan
102 Bab 102. Kekasih bayaran
103 Bab 103. Patah hati.
104 Bab 104. Semuanya sudah selesai.
105 Terimakasih
106 Pengumuman (Update novel terbaru)
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1. Ketidakberdayaan.
2
Bab 2. Nathaniel Albert Salvador
3
Bab 3. Berkunjung
4
Bab 4. Tragedi.
5
Ban 5. Salah masuk.
6
Bab 6. Membuat masalah.
7
Bab 7. Syok.
8
Bab 8. Dimana pintu keluar?
9
Bab 9. Di izinkan pulang.
10
Bab 10. Kenyataan pahit.
11
Bab 11. Hidup ini sangatlah berat.
12
Bab 12. Apa dia datang?
13
Bab 13. Kejadian di pagi hari.
14
Bab 14. Selamat.
15
Bab 15. Perempuan.
16
Bab 16. Mimpi
17
Bab 17. Bagaimana bisa.
18
Bab 18. Tak menerima penolakan!
19
Bab 19. Dipermainkan
20
Bab 20. Hari pernikahan.
21
Bab 21. Di kekang lagi.
22
Bab 22. Kado ulang tahun.
23
Bab 23. Terharu.
24
Bab 24. Dari siapa?
25
Bab 25. Gara-gara tertidur.
26
Bab 26. Latihan menembak untuk Diana.
27
Bab 27. Berbelanja.
28
Bab 28. Terkejut.
29
Bab 29. Kelahiran bayi Diana.
30
Bab 30. Menenangkan bayi.
31
Bab 31. Bayi Nara dan Nathan.
32
Bab 32. Tidur dengan bayi Nara
33
Bab 33. Pagi hari.
34
Bab 34. Malu.
35
Bab 35. Malam harinya.
36
Bab 36. Malam yang kacau.
37
Bab 37. Sedih lagi.
38
Bab 38. Mengalah.
39
Bab 39. Malam yang panjang.
40
Bab 40. Sedikit membaik.
41
Bab 41. Aku tak berguna.
42
Bab 42. Pegang tanganku!
43
Bab 43. Menggelitik hati.
44
Bab 44. Labirin #1
45
Bab 45. Labirin#2
46
Bab 46. Labirin #3
47
Bab 47. Gara-gara cabai.
48
Bab 48. Tak peduli!
49
Bab 49. Wanita misterius.
50
Bab 50. Bertahan.
51
Bab 51. Akhirnya.
52
Bab 52. Ternyata.
53
Bab 53. Malu.
54
Bab 54. Memusnahkan sampah!
55
Bab 55. Di taman.
56
Bab 56. Syaratnya.
57
Bab 57. Pemanasan.
58
Bab 58. Sakit.
59
Bab 59. Nathan yang semakin menjengkelkan.
60
Bab 60. Pagi yang menyenangkan.
61
Bab 61. Menyenangkan.
62
Bab 62. Mulai membaik.
63
Bab 63. Mulai berani.
64
Bab 64. Bercerita lah.
65
Bab 65. Flashback #1
66
Bab 66. Flashback #2
67
Bab 67. Senyuman setelah air mata.
68
Bab 68. Ajakan makan malam.
69
Bab 69. Makan malam yang romantis.
70
Bab 70. Malam yang tak terduga.
71
Bab 71. Berusaha untuk kuat.
72
Bab 72. Tangis pilu.
73
Bab 73. Sunyi.
74
Bab 74. Dendam yang terbalaskan
75
Bab 75. Akhirnya, kau bangun juga.
76
Bab 76. Pulang ke rumah.
77
Bab 77. Terkejut.
78
Bab 78. Menuduh
79
Bab 79. Harus jujur.
80
Bab 80. Kebenaran yang menyedihkan
81
Bab 81. Mengunjungi Nara.
82
Bab 82. Nanti malam yah.
83
Bab 83. Merah atau hitam?
84
Bab 84. Malam yang hangat.
85
Bab 85. Mau rumah baru.
86
Bab 86. Hampir mati.
87
Bab 87. Membeli ponsel baru.
88
Bab 88. Makin sayang.
89
Bab 89. Lelucon kecil.
90
Bab 90. Tingkah yang aneh.
91
Bab 91. Hadiah
92
Bab 92. Melihat makam ayah mertua.
93
Bab 93. Akhirnya tau
94
Bab 94. Yang dinanti-nantikan.
95
Bab 95. Ada yang datang
96
Bab 96. Adelleo dan Adellea.
97
Bab 97. Menenangkan.
98
Bab 98. Kecupan rasa teh.
99
Bab 99. Semakin mirip.
100
Bab 100 Nasehat
101
Bab 101. Ungkapan cinta yang menakutkan
102
Bab 102. Kekasih bayaran
103
Bab 103. Patah hati.
104
Bab 104. Semuanya sudah selesai.
105
Terimakasih
106
Pengumuman (Update novel terbaru)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!