Ban 5. Salah masuk.

Malam masih berlanjut, mobil Nathan akhirnya tiba di kawasan mansion. Para penjaga langsung membukakan pintu mobil, menyambut sang tuan yang keluar dan kemudian berjalan ke dalam mansion.

"Hei, kau! Gendong wanita ini dan letakkan dia di kamar tamu!" titah Xeon pada dua bodyguard wanita. Dua wanita itu mengangguk dan mengangkat tubuh Diana yang sudah tertidur pulas menuju kamar tamu.

Di dalam kamar Nathan.

Laki-laki itu kini berada di kamar mandi untuk berendam sejenak. Bau amis darah masih tercium di tubuhnya karena ia baru saja menghabisi nyawa rekan bisnisnya yang membangkang.

Setelah di rasa cukup, Nathan memilih menyudahi berendam nya lalu keluar dari kamar mandi.

"Anda ingin sesuatu, tuan?" tanya Xeon yang sedari tadi setia berdiri menunggu sang tuan.

"Tidak."

Xeon pun mengangguk lalu pamit undur diri, ia sudah menyiapkan baju tidur untuk Nathan agar tuannya itu lekas beristirahat.

"Tuan, wanita tadi siapa?" tanya pak Hans pada Xeon yang baru saja keluar dari kamar Nathan.

Xeon mengangkat kedua bahunya pertanda bahwa ia juga tidak tau, ia pun melangkahkan kakinya keluar dari mansion. Ia akan beristirahat malam ini, ia ingin berendam dengan air hangat yang wangi.

Terserah dengan apa yang akan dilakukan tuannya terhadap wanita tadi, ia tak akan peduli.

Di dalam kamar.

Nathan membaringkan tubuhnya di atas ranjang lalu mencoba menutup matanya. Banyak sekali masalah yang bermunculan dalam hidupnya meski ia berhasil menghadapi masalah itu.

"Sembunyilah, nak! Jangan keluar dari sini!"

Nathan membuka kembali matanya, sepertinya malam ini ia akan sulit tidur. Bayangan masa lalu itu akan terus menghantuinya, rasa bersalah karena tak bisa menjadi laki-laki kuat dan menyelamatkan orang tercintanya perlahan akan menggerogoti ketenangan nya.

Nathan menekan tombol di samping tempat tidurnya.

"Buatkan aku teh!"

Setelah itu, Nathan memilih duduk di balkon sembari menunggu teh hangat nya datang. Ia akan berada di sana dalam beberapa jam kedepan.

****

Keesokan paginya.

Di kamar tamu.

Diana sudah bangun dari tidurnya, ia menatap sekelilingnya yang begitu asing. Kamar yang mewah dan juga besar, bahkan kasur yang ia tiduri sangatlah empuk.

"Selamat pagi, nona." Beberapa pelayan masuk ke dalam kamar sembari membawa sarapan untuk Diana. Mereka belum tau, siapa wanita hamil yang ada di mansion tuan mereka.

Mereka hanya melayani saja, takutnya wanita yang ada di hadapan mereka adalah kekasih sang tuan. Bisa hilang nyawa mereka jika tak melayani wanita tuannya.

"Silahkan, nona. Selamat menikmati." Setelah mengatakan itu, para pelayan pun pergi meninggalkan Diana sendiri di dalam kamar.

"Banyak sekali roh di sini," gumam Diana menatap sekelilingnya.

"Tapi mereka seperti tersiksa, tubuhnya berdarah-darah." Diana merinding karena melihat penampakan yang tak pernah ia lihat sebelumnya.

Perutnya terasa mual hingga ia tak berselera untuk makan.

"Aku harus mencari ayah, para preman itu pasti sudah mati. Ayah pasti sedang menunggu ku," gumam Diana berdiri dan berjalan keluar dari kamar.

Saat ia berada di luar kamar, kepalanya pusing melihat rumah yang begitu banyak lorong nya. Sebesar apa rumah yang tengah ia tempati ini? Dimana pintu keluarnya?

Diana berjalan menelusuri lorong demi lorong hingga ia berputar-putar di tempat yang sama. Rasanya ia sangat lelah dan butuh air minum.

"Kemana tadi perempuan yang mengantarkan makanan? Mengapa rumah ini terasa sangat sepi."

Diana mengedarkan pandangannya hingga bertemu dengan sesosok wanita yang tersenyum ke arahnya.

Wanita itu tampak berjalan seperti ingin menuntun Diana ke sebuah tempat. Diana pun memilih mengikuti wanita itu, mana tau wanita itu akan menuntunnya ke arah pintu keluar.

Hingga Diana berhenti pada sebuah pintu yang ukurannya besar, mungkin ini adalah pintu keluar. Tapi, kenapa pintunya berada di lantai atas? Bukankah pintu keluar harusnya berada di lantai bawah.

Diana mencari-cari dimana keberadaan wanita tadi, tapi ia tak menemukan wanita itu lagi.

"Apa benar ini pintu keluar? Rumahnya besar sekali yah, sampai aku tak tau dimana pintu keluar." Diana meraih gagang pintu lalu mencoba membuka pintu besar itu.

Ternyata pintunya tidak di kunci, Diana pun membuka lebar pintu itu yang ternyata adalah pintu sebuah kamar yang besar nan mewah.

Klek.

Terdengar suara senjata yang di siapkan untuk segera menembak seseorang.

"Siapa kau?" tanya Nathan menodongkan senjatanya tepat ke arah kepala Diana.

Laki-laki itu tengah sarapan lalu terganggu dengan kehadiran Diana yang masuk ke kamarnya sembarangan. Padahal sebelumnya, tak ada yang berani masuk ke dalam kamar sang tuan Albert tanpa izin dari si empunya.

"A-aku, Nana. Maksud ku, Diana."

Nathan tampak berjalan mendekati Diana dengan masih menodongkan senjatanya ke arah wanita hamil itu.

"Berani sekali kau masuk ke kamar ku!"

Kini ujung pistol sudah menempel di kening Diana membuat wanita itu ketakutan.

"A-aku sedang mencari pintu keluar, tadi ada wanita yang menuntun ku kemari," ucap Diana mencoba menjelaskan kesalahpahaman. Ia takut di bunuh atau di perkosa lagi.

"Keluar!" tekan Nathan memajukan langkahnya lalu mengarahkan pistol itu ke perut Diana.

Diana pun memundurkan langkahnya hingga keluar dari kamar Nathan.

Melihat itu, Nathan langsung menutup pintunya dengan keras membuat Diana terkejut dan mengelus dadanya.

"Dia sangat mengerikan," gumam Diana bergidik ngeri.

_

_

_

_

_

_

_

_

Jangan lupa beri dukungan 🌹🌹

Typo bertebaran di mana-mana harap bijak dalam berkomentar yah.

tbc.

Terpopuler

Comments

Nanda Lelo

Nanda Lelo

yg bingung kyknya roh

2023-01-17

1

epifania rendo

epifania rendo

banyak rohnya karena banyak orang yang nathan bunuh

2022-09-24

0

Oi Min

Oi Min

Yg nuntun Diana hantu ye......

2022-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Ketidakberdayaan.
2 Bab 2. Nathaniel Albert Salvador
3 Bab 3. Berkunjung
4 Bab 4. Tragedi.
5 Ban 5. Salah masuk.
6 Bab 6. Membuat masalah.
7 Bab 7. Syok.
8 Bab 8. Dimana pintu keluar?
9 Bab 9. Di izinkan pulang.
10 Bab 10. Kenyataan pahit.
11 Bab 11. Hidup ini sangatlah berat.
12 Bab 12. Apa dia datang?
13 Bab 13. Kejadian di pagi hari.
14 Bab 14. Selamat.
15 Bab 15. Perempuan.
16 Bab 16. Mimpi
17 Bab 17. Bagaimana bisa.
18 Bab 18. Tak menerima penolakan!
19 Bab 19. Dipermainkan
20 Bab 20. Hari pernikahan.
21 Bab 21. Di kekang lagi.
22 Bab 22. Kado ulang tahun.
23 Bab 23. Terharu.
24 Bab 24. Dari siapa?
25 Bab 25. Gara-gara tertidur.
26 Bab 26. Latihan menembak untuk Diana.
27 Bab 27. Berbelanja.
28 Bab 28. Terkejut.
29 Bab 29. Kelahiran bayi Diana.
30 Bab 30. Menenangkan bayi.
31 Bab 31. Bayi Nara dan Nathan.
32 Bab 32. Tidur dengan bayi Nara
33 Bab 33. Pagi hari.
34 Bab 34. Malu.
35 Bab 35. Malam harinya.
36 Bab 36. Malam yang kacau.
37 Bab 37. Sedih lagi.
38 Bab 38. Mengalah.
39 Bab 39. Malam yang panjang.
40 Bab 40. Sedikit membaik.
41 Bab 41. Aku tak berguna.
42 Bab 42. Pegang tanganku!
43 Bab 43. Menggelitik hati.
44 Bab 44. Labirin #1
45 Bab 45. Labirin#2
46 Bab 46. Labirin #3
47 Bab 47. Gara-gara cabai.
48 Bab 48. Tak peduli!
49 Bab 49. Wanita misterius.
50 Bab 50. Bertahan.
51 Bab 51. Akhirnya.
52 Bab 52. Ternyata.
53 Bab 53. Malu.
54 Bab 54. Memusnahkan sampah!
55 Bab 55. Di taman.
56 Bab 56. Syaratnya.
57 Bab 57. Pemanasan.
58 Bab 58. Sakit.
59 Bab 59. Nathan yang semakin menjengkelkan.
60 Bab 60. Pagi yang menyenangkan.
61 Bab 61. Menyenangkan.
62 Bab 62. Mulai membaik.
63 Bab 63. Mulai berani.
64 Bab 64. Bercerita lah.
65 Bab 65. Flashback #1
66 Bab 66. Flashback #2
67 Bab 67. Senyuman setelah air mata.
68 Bab 68. Ajakan makan malam.
69 Bab 69. Makan malam yang romantis.
70 Bab 70. Malam yang tak terduga.
71 Bab 71. Berusaha untuk kuat.
72 Bab 72. Tangis pilu.
73 Bab 73. Sunyi.
74 Bab 74. Dendam yang terbalaskan
75 Bab 75. Akhirnya, kau bangun juga.
76 Bab 76. Pulang ke rumah.
77 Bab 77. Terkejut.
78 Bab 78. Menuduh
79 Bab 79. Harus jujur.
80 Bab 80. Kebenaran yang menyedihkan
81 Bab 81. Mengunjungi Nara.
82 Bab 82. Nanti malam yah.
83 Bab 83. Merah atau hitam?
84 Bab 84. Malam yang hangat.
85 Bab 85. Mau rumah baru.
86 Bab 86. Hampir mati.
87 Bab 87. Membeli ponsel baru.
88 Bab 88. Makin sayang.
89 Bab 89. Lelucon kecil.
90 Bab 90. Tingkah yang aneh.
91 Bab 91. Hadiah
92 Bab 92. Melihat makam ayah mertua.
93 Bab 93. Akhirnya tau
94 Bab 94. Yang dinanti-nantikan.
95 Bab 95. Ada yang datang
96 Bab 96. Adelleo dan Adellea.
97 Bab 97. Menenangkan.
98 Bab 98. Kecupan rasa teh.
99 Bab 99. Semakin mirip.
100 Bab 100 Nasehat
101 Bab 101. Ungkapan cinta yang menakutkan
102 Bab 102. Kekasih bayaran
103 Bab 103. Patah hati.
104 Bab 104. Semuanya sudah selesai.
105 Terimakasih
106 Pengumuman (Update novel terbaru)
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1. Ketidakberdayaan.
2
Bab 2. Nathaniel Albert Salvador
3
Bab 3. Berkunjung
4
Bab 4. Tragedi.
5
Ban 5. Salah masuk.
6
Bab 6. Membuat masalah.
7
Bab 7. Syok.
8
Bab 8. Dimana pintu keluar?
9
Bab 9. Di izinkan pulang.
10
Bab 10. Kenyataan pahit.
11
Bab 11. Hidup ini sangatlah berat.
12
Bab 12. Apa dia datang?
13
Bab 13. Kejadian di pagi hari.
14
Bab 14. Selamat.
15
Bab 15. Perempuan.
16
Bab 16. Mimpi
17
Bab 17. Bagaimana bisa.
18
Bab 18. Tak menerima penolakan!
19
Bab 19. Dipermainkan
20
Bab 20. Hari pernikahan.
21
Bab 21. Di kekang lagi.
22
Bab 22. Kado ulang tahun.
23
Bab 23. Terharu.
24
Bab 24. Dari siapa?
25
Bab 25. Gara-gara tertidur.
26
Bab 26. Latihan menembak untuk Diana.
27
Bab 27. Berbelanja.
28
Bab 28. Terkejut.
29
Bab 29. Kelahiran bayi Diana.
30
Bab 30. Menenangkan bayi.
31
Bab 31. Bayi Nara dan Nathan.
32
Bab 32. Tidur dengan bayi Nara
33
Bab 33. Pagi hari.
34
Bab 34. Malu.
35
Bab 35. Malam harinya.
36
Bab 36. Malam yang kacau.
37
Bab 37. Sedih lagi.
38
Bab 38. Mengalah.
39
Bab 39. Malam yang panjang.
40
Bab 40. Sedikit membaik.
41
Bab 41. Aku tak berguna.
42
Bab 42. Pegang tanganku!
43
Bab 43. Menggelitik hati.
44
Bab 44. Labirin #1
45
Bab 45. Labirin#2
46
Bab 46. Labirin #3
47
Bab 47. Gara-gara cabai.
48
Bab 48. Tak peduli!
49
Bab 49. Wanita misterius.
50
Bab 50. Bertahan.
51
Bab 51. Akhirnya.
52
Bab 52. Ternyata.
53
Bab 53. Malu.
54
Bab 54. Memusnahkan sampah!
55
Bab 55. Di taman.
56
Bab 56. Syaratnya.
57
Bab 57. Pemanasan.
58
Bab 58. Sakit.
59
Bab 59. Nathan yang semakin menjengkelkan.
60
Bab 60. Pagi yang menyenangkan.
61
Bab 61. Menyenangkan.
62
Bab 62. Mulai membaik.
63
Bab 63. Mulai berani.
64
Bab 64. Bercerita lah.
65
Bab 65. Flashback #1
66
Bab 66. Flashback #2
67
Bab 67. Senyuman setelah air mata.
68
Bab 68. Ajakan makan malam.
69
Bab 69. Makan malam yang romantis.
70
Bab 70. Malam yang tak terduga.
71
Bab 71. Berusaha untuk kuat.
72
Bab 72. Tangis pilu.
73
Bab 73. Sunyi.
74
Bab 74. Dendam yang terbalaskan
75
Bab 75. Akhirnya, kau bangun juga.
76
Bab 76. Pulang ke rumah.
77
Bab 77. Terkejut.
78
Bab 78. Menuduh
79
Bab 79. Harus jujur.
80
Bab 80. Kebenaran yang menyedihkan
81
Bab 81. Mengunjungi Nara.
82
Bab 82. Nanti malam yah.
83
Bab 83. Merah atau hitam?
84
Bab 84. Malam yang hangat.
85
Bab 85. Mau rumah baru.
86
Bab 86. Hampir mati.
87
Bab 87. Membeli ponsel baru.
88
Bab 88. Makin sayang.
89
Bab 89. Lelucon kecil.
90
Bab 90. Tingkah yang aneh.
91
Bab 91. Hadiah
92
Bab 92. Melihat makam ayah mertua.
93
Bab 93. Akhirnya tau
94
Bab 94. Yang dinanti-nantikan.
95
Bab 95. Ada yang datang
96
Bab 96. Adelleo dan Adellea.
97
Bab 97. Menenangkan.
98
Bab 98. Kecupan rasa teh.
99
Bab 99. Semakin mirip.
100
Bab 100 Nasehat
101
Bab 101. Ungkapan cinta yang menakutkan
102
Bab 102. Kekasih bayaran
103
Bab 103. Patah hati.
104
Bab 104. Semuanya sudah selesai.
105
Terimakasih
106
Pengumuman (Update novel terbaru)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!