ray dan Nadine pun berjalan sementara tangan Ray masih menggandeng tangan Nadine dengan mesra sementara ada dua orang dengan tatapan tajam melihat kemesraan Meraka siapa lagi kalau bukan Al dan zaky
Zaky yang menatap datar sedangkan Al menatap cemburu dengan tanggal mengepal sebisa mungkin dia berusaha biasa saja karena dia tak mau byan curiga,sementara Nadine yang sadar melihat orang yang dia rindukan segera melepas tangan Ray sementara Ray masih bingung dan mengikuti arah pandangan Nadine
"kakak" ucap lirih Nadine sedangkan byan yang berjalan tanpa mempedulikan ucapan Nadine walau pun hatinya sakit tapi byan masih kecewa dengan perbuatan Nadine
Ray yang paham keadaan segera meraih bahu Nadine dan menggelengkan kepalanya berusaha agar Nadine tidak mengejar kakaknya,akhirnya mereka berjalan untuk mengambil tas
sementara Al yang terus memperhatikan segera meraih ponsel di dalam kantong celananya..segera dia mengirim pesan
" ikuti kemana Nadine dan Ray pergi laporkan padaku"( Zaky )
sedangkan orang yang menerima pesan itu hanya pasrah dengan perintah dari bos sekaligus temannya itu
" siap tuan"
Rana yang sudah membalas pesannya itu langsung bekerja mengikuti ke inginkan bosnya yang membuat dia penasaran"kenapa bos ingin tau tentang kegiatan Nadine dan Ray?" Rana yang masih bertanya kepada dirinya
sementara Nadine dan Ray sudah sampai didepan rumah sakit segera mereka turun dan tentunya mereka tak perlu repot mengantri karena dokter pribadi keluarga Ray
" siang dok" ucap Ray dan Nadine bersamaan
" siang Ray,siang Nadine" jawab dokter lina dengan senyum
"apa ada keluhan" tanya dokter lina
Ray yang sigap segera menjelaskan kekhawatirannya seketika membuat wajah Nadine merah merona sementara dokter lina tertawa kecil
" mari kita periksa dulu" ajak dokter lina dan di angguki Nadine sementara Ray yang mengekor di belakang mereka setelah Nadine merebahkan diri dokter pun memeriksa kondisi ibu dan janin
Ray yang cemas segera bertanya" bagaimana dok apa semua baik- baik saja?
" semua baik- baik saja,tak ada yang perlu dikhawatirkan" ucap dokter lina
seketika wajah Ray yang tadinya cemas berubah bahagia Nadine pun melihat wajar Ray langsung tersenyum namun senyumnya seketika hilang mengingat kembali ucapan Al
setelah selesai pemerikasaan dokter pun segera memberikan resep vitamin dan Ray segera meraihnya
" Ray rupanya kamu sudah menjadi calon ayah yang bertanggung jawab" ucap dokter lina
" tentu dok,aku akan menjaga istri dan calon anakku segenap hati" jawab Ray sepenuh hati sedangkan Nadine hanya menatap kosong karena pikirannya benar-benar kacau
" baik dok kami permisi dulu" ucap mereka bersamaan dan langsung di angguki dokter lina Meraka pun keluar ruangan dokter ray segera mencari kursi agar Nadine menunggunya karena Ray harus menebus obat
" sayang..kamu tunggu disini,aku ke apotik dulu" ucap Ray sambil mengelus puncak rambut Nadine
" iya sayang" sahut Nadine dengan lembut
Ray pun berjalan menuju apotik Nadine masih setia menunggu tunangannya itu,sementara seseorang yang mengikutinya seketika kaget melihat apa yang terjadi
" apa Nadine hamil? kenapa tuan Ray dan Nadine ke dokter kandungan? batin Rana yang semenjak tadi mengikuti mereka di buat bingung
Ray yang telah selesai pun menghampiri Nadine "sayang ayo" ajak ray dan Nadine pun segera beranjak mereka pun meninggalkan rumah sakit .sementara rana yang masih bingung dengan pikirannya masih berdiri di tempatnya seketika tersadar dia buru- buru meninggalkan rumah sakit menuju kantor
Al yang baru saja sampai kantor di sambut oleh resepsionis " selamat siang tuan" sambil membungkuk,,,Al yang tidak memperdulikan pun segera melangkah menuju ke lift menuju ke ruangannya ..lift pun telah sampai dia segera berjalan dan membuka pintu,,suasana hatinya sangat buruk segera menghampiri kursi kebesarannya dan merebahkan diri
tok
tok
" masuk" perintah Al
Rana pun setelah mendengar jawaban langsung buru- buru melangkah masuk" selamat siang tuan"sambil membungkuk
Al yang langsung menatap kedatangan Rana langsung beralih memandang ke arah Rana" bagaimana" tanya Al penasaran
"begini tuan....Seketika Rana menghentikan ucapannya karena dia takut akan kemarahan a...Al yang menatap dengan tatapan membunuh membuat Rana menelan ludahnya sendiri
"cepat katakan,apa kau mau aku pecat " ucap Al yang seketika membuat Rana ketakutan karena dia tau Al tidak pernah main- main
"begini tuan" belum rana menyelesaikan ucapannya Al langsung memotong" ruangan ini hanya ada kita berdua jadi tidak perlu bicara formal" kata Al yang kembali menghempaskan tubuhnya
" jadi gue udah ikutin mereka,tapi ada yang bikin gue kaget!" Rana pun menghentikan ucapannya
Al yang mulai emosi langsung berdiri menghampiri Rana" gak usah berbelit - Belit kata" ucap Al menatap tajam sahabatnya
" gue lihat mereka ke rumah sakit, dan masuk ke ruang dokter kandungan" Rana berbicara penuh kehati- hati
seketika Al yang mendengarnya kaget" apa mungkin Nadine hamil anak gue" gerutu Al yang masih bisa didengar oleh Rana
mendengar gerutu Al seketika membuat Rana kaget" maksud Lo apa?" tanya Rana bingung dengan ucapan Al
seketika Al pun mengajak Rana untuk duduk di sopa dia pun sudah tidak mau merahasiakannya lagi dari Rana,,Al pun menceritakan semua yang terjadi di vila dan tentang perasaannya selama ini terhadap Nadine dan rasa bersalahnya terhadap Ray
mendengar penjelasan Al seketika Rana bagai disambar petir dengan pengakuan Al,disisi lain Rana kesal dengan kelakuan bejat sahabatnya itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
Sri Wahyu Utami
wkwkwkwk pengen nonjok keknya si rana sama si Al
2022-02-11
0
Nurshahnaz Shahnaz
kirain rana tu cewek eh cowok
2021-11-19
0
Ismail Hamdan Massaid
🤔🤔🤔🤔
2021-10-30
0