CINTAKU BERAKHIR PADAMU
----- Di kantor-----
Narita tengah sibuk menelpon tiap cabang kantornya untuk memberikan arahan mengenai laporan keuangan yang perlu direvisi. Meskipun Narita baru bekerja di kantornya sebulan, tapi dia begitu cepat menyerap ilmu yang diajarkan atasannya (Asisten Manajer dan Manajernya) dalam menelaah laporan keuangan cabang-cabangnya.
“Hallo selamat siang, Saya Narita dari Kantor Pusat, apakah bisa bicara dengan bagian Finance and Accounting Division?”
Sesaat kemudian “Bu, saya dengan Narita, maaf dengan siapa saya bicara?”
“Bu Prima, setelah saya menelaah dan meneliti laporan keuangan yang disampaikan, ada beberapa yang perlu saya konfirmasi bu” Lalu Narita mulai menjelaskan secara detail permasalahan di laporan keuangan, meminta konfirmasi, dan mendengarkan argument dari cabangnya.
Cukup melelahkan memang bekerja di bagian Narita, karena untuk bisa menghasilkan laporan keuangan versi Rekonsiliasi, Narita harus mengecek satu-satu laporan keuangan dari masing-masing cabang. Apabila ada yang tidak sesuai, maka harus dia konfirmasi kembali ke cabang-cabang tersebut. Mengingat anak cabang perusahaannya berjumlah 45 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, waktu untuk menelpon masing-masing cabang paling tidak 30 menit, terbayanglah berapa hari waktu yang dia butuhkan untuknya menelpon cabang-cabang yang bermasalah laporan keuangannya tersebut.
“Na,,,,udah jam setengah 1 nie,kamu gak ishoma?” tanya Mbak Sriti sembari menepuk pundak Narita, membuat Narita terkaget.
“Ehh Mbak,,,,”
“Bikin kaget aja”
“Hayuklah,,,” Narita menengok ke mbak Sriti dan kemudian berdiri. Terlihat olehnya, temen-temen di kubikel depan dan belakangnya sudah kosong semua, mungkin mereka telah keluar makan siang.
“Oke aku ambil dompet dulu ya…” ujar mbak Sriti.
Lalu Mbak Sriti berbalik masuk ke dalam sebuah ruangan.
Narita bekerja di Divisi Keuangan. Di lantai 2 tempatnya bekerja, ditempati oleh temen-temen satu Divisinya, yang terdiri dari beberapa bagian. Narita di bagian Controlling sedangkan Mbak Sriti di bagian pajak. Memang untuk temen-temen di bagian pajak, mereka ditempatkan di satu ruangan tersendiri, sedangkan untuk bagian-bagian lain, mereka menyatu dalam satu ruangan, bentuknya kubikel namun masih berkonsep open space.
Masing-masing meja karyawan dilengkapi pc dan telpon. Sebelah ruangan mbak Sriti adalah ruangan Direktur Keuangan, dan tepat di depan ruangan Direktur terdapat meja sekretaris Direktur. Akses untuk masuk ke ruangan kerja yang berkonsep open space adalah menggunakan finger, sehingga tidak bisa sembarang orang masuk ke ruangan tersebut.
Sesaat kemudian Sriti keluar ruangannya “Yuk Na,,,”
“Mbak, kita makan apa nie?” tanya Narita
“Narita pengen di kantin atau di luar kantor?” Mbak Sriti tanya balik ke Sriti, sembari memencet tombol lift dan menunggu di depan pintu lift.
“Serius nie mau ikut pengennya aku?”
“Hmmmm,,,,kayanya sroto sokaraja enak mbak, gimana mau?” Narita memasang tampang seolah membayangkan menu sroto yang hangat dan segar.
“Oke” Jawab Sriti sembari merangkul lengan Narita dan melangkah bersama ke dalam lift setelah pintu lift terbuka.
Mereka berdua melangkah keluar pagar belakang kantornya. Perusahaan tempat Narita bekerja terdiri dari 4 gedung yang memang tidak terlalu tinggi, dimana sebenernya merupakan satu grup perusahaan. Di dalam komplek kantor ada kantin yang menjual berbagai menu makanan. Sedangkan di sebelah luar pagar bagian kanan dan belakang juga berjajar rumah-rumah warga yang disulap jadi tempat makan. Meskipun konsumennya merupakan orang kantoran, tapi harganya sangat ramah di kantong. Penjual sroto terletak tak jauh dari pintu pagar belakang.
“Bu, sroto sokaraja pake nasi 1 sama jeruk hangat ya…” teriak Narita.
“Saya samain aja bu” teriak mbak Sriti juga.
“Na, gimana rasanya kerja?” tanya mbak Sriti.
“Alhamdullillah mbak, sangat menantang dan menyenangkan,,,yaa walaupun pas seminggu pertama itu aku ngerasa capek banget,,biasa jadi tim rebahan di rumah tiba-tiba kerja seharian tanpa ada tidur siangnya” jawab Narita sembari membersihkan sendok dan garpu dengan tissue.
“Aku perhatiin juga kayanya kamu dan bos-bosmu sibuk semua” komentar Sriti.
“Heheeheheh ahh mbak Sriti bukannya lebih tau ya? Kan mbak Sriti yang lebih lama kerjanya” Narita sembari menerima sroto dari ibu penjualnya.
“Makasih ibu,,,” ujar Narita ke ibu penjualnya, setelah makanan lengkap tersaji di mejanya.
“Bagianmu kan baru dibentuk Na, makanya kamu direkrut, dan lebih wow nya itu dalam satu bagian Cuma isinya 3 orang dengan 3 jabatan yang berbeda-beda, Pak Vick Manajer, Bu Rara Asisten Manajer, dan kamu stafnya” Sriti sembari mengambil sambal kacang dan menuang kecap dari botolnya.
“Owh gitu,,,Alhamdullillah, walaupun begitu, aku ngerasain tersanjung mbak, mereka kan bos-bosku tapi kami dalam satu tim kerjanya bahu membahu saling membantu”
“Bu Rara dengan telaten membantu aku mempelajari bagaimana cara menelaah, mengecek, dan meneliti laporan keuangan, sedangkan Pak Vick dengan sabar mengajariku mengoperasikan aplikasi buatannya”
“Udah gitu to mbak, kemaren itu kami lembur sampe jam 9 malam, Pak Vick sama Bu Rara nganterin aku pulang kos lho mbak” Narita menjabarkan panjang lebar sembari sesekali mencicipi rasa kuah srotonya.
“Syukur deh Na,,,semoga kamu betah ya” tutup Sriti.
Akhirnya mereka pun menikmati srotonya.
Narita Prameswari berasal dari salah satu kota kecil di Jawa Tengah. Dia merantau ke Jakarta seorang diri. Gadis yang pada tahun ini berumur 23 tahun tersebut merupakan seorang gadis yang smart, mandiri, riang, supel, mudah bergaul, penyayang, dewasa, lincah. Bapaknya yang seorang guru SD dan ibunya hanya ibu rumah tangga, tak pernah mematahkan semangatnya untuk bisa sukses berkarir di ibukota. Bermodalkan ijazah S1 dari salah satu Universitas Negeri terkemuka di Jawa Tengah, dia datang sendiri ke Jakarta untuk mengadu nasib. Dulu sebelum mendapatkan pekerjaan, dia tinggal di kos bareng temen sekampungnya, namun begitu mereka sama-sama mendapatkan pekerjaan di lokasi yang berjauhan, akhirnya Narita memutuskan untuk pindah kos.
Hari-hari Narita yang seorang fresh graduate bekerja kantoran, dia rasakan cukup berat, namun Narita menjalaninya dengan sukacita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
Puji Supriyati
aku dh mampir nih bu.keren semangat..
2021-12-29
0
anin aja
oke.
2021-11-24
1