Bab 2

UJIAN RASA

-Ku imani... Kehadiranmu bagian dari ketetapan-Nya, tertulis di Lauhul Mahfudz, sebagai ujian rasa-

-

-

"Sepertinya kita berjodoh nona, karena kita mempunyai nama yang sama. Perkenalkan nama saya Raihan Salman Al-fatih".

Suara maskulin itu terus berputar-putar dikepala Raihanah seperti alunan lagu. Dan itu membuat Raihanah merasa tidak nyaman. Raihanah menutup pintu kamar tidurnya rapat lalu menguncinya, tubuhnya luruh jatuh kelantai. Ia merasa ada yang salah, kenapa hatinya merasa hangat tak kala melihat laki-laki itu, Ray Salman Al-fatih? Pria yang tak lain adalah orang tua dari muridnya.

Apa iya tertarik dengan lelaki itu? Bahkan ia tidak bisa menahan debaran jantungnya saat itu. Ia hanya bisa diam menyimpan perasaannya yang tak karuan. Ia tidak ingin terlihat kaku di depan pria itu. Pria pertama yang mampu membuatnya bersikap aneh seperti tadi. Padahal ia biasanya biasa saja jika ada yang memperhatikannya bahkan memujinya tapi dengan pria itu aneh.

"Apa ini yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama? " fikir Raihanah suara hatinya terus berbicara tanpa berhenti.

Tapi laki-laki tadi bilang bahwa Rakan anaknya, apa berarti Ray sudah memiliki istri? Berarti ia menyukai pria yang sudah menikah? Ia tidak ingin merusak rumah tangga orang dengan perasaan ini.

Lalu kenapa Ray juga bilang jika mereka  berjodoh?

Apa pria itu seorang duda?

ataukah

Apa laki-laki itu menginginkannya menjadi istri keduanya?

"hufth" Raihanah mendesah dalam hati, ini tidak boleh terjadi. Ia tidak boleh memikirkan hal ini.

Lalu Apa maksud ucapannya tadi?

Apa dia hanya menggoda dirinya?

dan kenapa dia tergoda dengan wajah tampan itu?

"Ya ALLAH siapa dia? Kenapa dia berani sekali mengusikku? Terlebih ia berumur lebih tua dariku? Apa yang harus kulakukan ya ALLAH?"

guman Raihanah bingung dengan perasaannya sendiri.

Selama hidupnya 20 tahun terakhir ini , Raihanah selalu menghindar dari mahluk berjenis kelamin laki-laki. Tapi entah kenapa sekarang ia tak bisa mengendalikan dirinya, dipertemuan pertamanya dengan Ray semua seakan berubah tidak seperti dulu. Jantungnya berdebar dengan kencang hanya dengan mendengar suara Ray, bahkan Raihanah merasa ia sedang dikendalikan oleh laki-laki itu.

Raihanah memejamkan mata, ia harus menahan perasaan ini semampunya, jangan sampai ia terjebak oleh syahwat. Raihanah harap ini benar cinta bukan rasa nafsu sementara.

TokTokTok!!!! , tedengar bunyi pintu kamarnya diketuk.

"Rai, ayo makan ibu udah siapin makanan kesukaan kamu". Ibu Raihanah, Indah Lestari berusaha membujuk Raihanah untuk makan.

"Iya bu." Raihanah merasa kaget mendengar suara ibunya dengan cepat ia bangkit dan membuka pintu. Lalu mengikuti ibunya pergi ke meja makan.

"Bagaimana hari pertama kamu ngajar?" Tanya Indah kepada anaknya.

Raihanah tersenyum mendengar perkataan ibunya, " Ya begitulah bu, tadi ada anak murid yang berkelahi dikelas".

"Kok bisa? lalu keadaan mereka bagaimana? Apa mereka baik-baik saja?" Ucap Indah bertubi-tubi. Ia penasaran dengan kegiatan anak perempuannya.

"Ibu kalo nanya satu-satu, kalo banyak begitu bagaimana jawabnya?" balas Raihanah sambil mengambil nasi dipiring.

"hahahaa." gelak tawa itu menggelegar di penjuru ruangan. Raihanah hanya tersenyum tipis menanggapi ibunya.

"Raihanah juga kurang mengerti kenapa mereka berdua bertengkar, soalnya waktu kejadian perkelahian itu disaat jam istirahat, keadaan mereka berdua baik-baik aja kok bu, mereka...." Ucapan Raihanah terputus bersamaan bunyi di ponselnya.

'siapa yah yang nelpon?' ujar Raihanah dalam hati disaat ia melihat nomer tidak dikenal menghubunginya.

"Sebentar yah bu, Raihanah angkat telponnya" ujar Raihanah pada ibunya dan pergi menjauh dari sang ibu. Ia takut ini hal penting.

"Halo." ujar suara maskulin diseberang sana.

Raihanah yang mendengar itu tersenyum kecil "Walaikum salam." ucap Raihanah seolah menyindir si penelepon yang tidak memulai dengan salam.

Mendengar ucapan Raihanah membuat suara disebrang sana menahan tawa "Assalamualaikum." balas suara disebrang sana.

Raihanah memutar kedua bola matanya disaat mendengar suara itu. Ia seperti mengenal suara itu. "Walaikummsalam. Ini siapa? Ada perlu apa? Kenapa bisa dapat nomer saya?"

"hahahahaha.." terdengar suara tawa disebrang disana, dan hal itu membuat Raihanah tertegun mendengar suara itu.

"Dasar orang gila." ujar raihanah tanpa sadar.

"Kamu lucu sekali Raihanah, aku bukan orang gila ini aku jodoh kamu Raihan." ucap Ray dengan santai. Pria itu seakan memberi tanda pada Raihanah jika tertarik Ingin mengenal lebih dekat.

Reihanah terdiam sebentar, dia merasa aneh dengan nama itu, Ray. Sepertinya ia kenal? Tapi dimana? Dan bayangan kejadian tadi siang terulang kembali bagai potongan film yang memenuhi fikirannya. Raihanah merasa seperti orang bodoh saat ini. Ini adalah Ray orang yang telah mengusik hidupnya. Raihan Salman Al-fatih laki-laki yang bisa membuat jantungnya berdebar.

Astagfirulloh... batinnya tanpa sadar mengucapkan itu.

"Halo Raihanah kamu masih disana?" ujar Ray lembut disaat ia tak mendengar suara Raihanah. Hanya hening yang tercipta.

"i-yya aku disini, ada appa?" balas Raihanah gugup disaat ia baru menyadari kebodohan yang telah ia lakukan tadi.

"Aku ingin mengajakmu makan malam besok berdua, apakah bisa?" Pinta Ray meminta persetujuan, ia ingin kenal dengan Raihanah lebih dekat.

Raihanah terpaku ditempat, ini merupakan tawaran yang sangat manis untuk semua wanita, dan ini pertama kali didalam hidupnya ada yang mengajak ia makan malam. Namun Raihanah tidak boleh tergoda, ia telah bersumpah kepada prinsip perasaan suci yang telah ia jaga selama ini. Raihanah menghela nafas perlahan menghilangkan rasa gugupnya.

"Apakah ini semacam kencan?" balas Raihanah tanpa ragu.

"iya begitulah." Ray berusaha memberitahu jika ia ingin jalan berdua dengan guru cantik ini.

"Apa anda lupa Pak Raihan? Anda menatap saya saja saya tidak suka, apalagi kencan berdua dengan anda. Jangan lah seorang laki-laki bersepi-sepi dengan perempuan kecuali jika bersamanya terhadap mahramnya (HR.Muslim)"

"Apa?" Ray terpaku tak percaya dengan ucapan Raihanah. Untuk pertamakalinya seorang Raihan Salman Al-fatih ditolak oleh seorang wanita. Lagi-lagi gadis ini mengabaikannya. Seorang Raihan di abaikan dan malah di ceramahi. Hatinya terasa tertantang dengan gadis itu dan kehidupannya.

Gadis yang unik, gadis dengan 1000 aturan yang terikat didalam hidupnya..

"Waalaikumsalam." Raihanah menutup sambungan telponnya sepihak tanpa ingin mendengar perkataan dari Ray. Ia tidak ingin terlalu jauh dengan pria itu. Ia takut tergoda dan jatuh dalam pesona Ray. Ia juga takut kehilangan prinsipnya untuk tidak pacaran sebelum menikah. Ia ingin hubungan yang dipertanggung jawabkan di hadapan Allah bukan hanya status berlandas cinta tapi tak jelas kemana arah tujuannya. 

Raihanah merasa ia harus ekstra hati-hati dengan laki-laki tampan itu. Terlalu banyak pesona yang dimiliki laki-laki itu. Raihanah merasa bahwa kehadiran laki-laki ini adalah sosok yang dikirim Allah SWT sebagai penguji rasa didalam hidupnya.

*****

jangan lupa like ya... dan koment

follow Instagram author @wgulla_

Terpopuler

Comments

Fitriani

Fitriani

pacaran lbh indah jika sdh sah 😊😊

2021-04-09

0

Taz

Taz

Ray langsung lamar saja.

2021-03-06

0

Hasniati Emi

Hasniati Emi

Masya Allah..

2020-11-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!