Pagi hari yang indah tapi tak seindah perasaan Bulan pagi ini. Bulan sudah siap dengan baju kantornya sambil berdandan didepan cermin.
"Enam hari lagi..oh Tuhan aku membenci hari itu. Andai Reno yang menikah denganku." Ucap Bulan dan mengambil tasnya diatas meja rias lalu keluar dari dalam kamarnya.
Di meja makan orang tuanya sedang tersenyum kepadanya. Adiknya Tasya juga sedang menatapnya dengan penuh kebahagiaan.
"Ada apa melihatku seperti itu?" Bulan merasa heran dengan keluarganya pagi ini.
"Bumi sedang menunggumu dimobil, kalian mau fitting baju pengantin hari ini. Dan mulai hari ini kamu tidak perlu pergi kantor karena kamu akan mempersiapkan diri menuju hari pernikahanmu. Mama sudah menelpon kekantormu bahwa kamu akan menikah minggu depan sekalian mama menyuruh Valen untuk membagikan undangan kekantormu..!." Ucap mama Rida.
"Apa? Memberitahu orang kantor? Mama kok nggak bilang sama aku kalau mau mengundang orang kantorku..! Mama aku nggak suka cara seperti ini...! Mama tahu tidak kalau di kantorku ada Re.." Bulan berhenti bicara karena papanya sudah terlihat marah.
"Ada apa? Re siapa?" Ucap papa Bagas sambil melotot kepada Bulan.
"Anu pa, Renata. Ia Renata mau datang kepesta pernikahanku maksudnya."
"Sana pergi..! Bumi sudah lama menunggumu dimobil."
"Iya pa, Bulan pergi." Bulan mencium tangan orang tuanya.Tasya hanya tertawa melihat kakaknya itu.
Bumi sudah terlihat kesal didalam mobil mununggu Bulan. Bulan membuka pintu mobil dan menutupnya dengan kasar. Dia sangat kesal mendengar mamanya telah mengumumkan pernikahannya dikantor.
"Kamu mau aku mati menunggumu ha?" Teriak Bumi kepada Bulan.
"Jalan..!" Jawab Bulan ketus.
"Kamu kira aku sopirmu..!" Ucap Bumi dengan nada tinggi.
"Kamu mau pergi atau tidak...! Kalau emang nggak jadi aku mau tidur..!" Bulan sudah membuka pintu mobil dan berniat mau keluar dari mobil.
Sialan ni cewek, ternyata dia berani juga sama aku.
"Ia kita akan pergi...! Kamu pikir aku bahagia dengan perjodohan ini ! Aku hanya berpura-pura menjadi suamimu dan aku juga sudah punya pacar jadi jangan berharap aku menyukaimu..!" Bumi berbicara sambil menyetir mobil tapi Bulan terlihat cuek bahkan tidak menghiraukan perkataan Bumi.
"Sudah selesai bicara? Kamu bukan tipeku dan kamu pikir aku mau dijodohkan sama laki-laki seperti kamu? Aku juga sudah punya kekasih yang lebih tampan darimu bahkan lebih kaya darimu.!"
Sejak kapan aku pacaran dengan Reno? Yang ada dia pasti memecatku karena tahu aku akan menikah dengan orang lain.
"Oke kita impas sekarang, tidak ada yang boleh saling menganggu kehidupan pribadi masing-masing. Dan pernikahan ini hanya formalitas saja untuk membahagiakan keluarga kita." Ucap Bumi.
"Jadi kita deal dengan pernikahan 'berkedok' formalitas ini?"
"Oke."
"Tapi sampai kapan?" Ucap Bulan.
"3 tahun. Setelah itu kita bercerai. Dan alasan kita bercerai nanti kita pikirkan lagi."
"Oke, aku setuju." Ucap Bulan sambil tersenyum dengan perjanjian mereka.
Bumi juga tersenyum didalam mobil dan sampailah mereka disebuah butik ternama. Sebelumnya orang tua mereka telah memesan baju pengantin dan mereka hanya datang mencoba kembali baju yang akan mereka kenakan saat hari pernikahan.
"Selamat datang tuan Bumi dan nona Bulan. Dari nama kalian sudah terdengar serasi dan wajah kalian juga terlihat serasi. Pasangan yang sempurna." Ucap bu Ami pemilik butik sambil menyalami tangan Bulan dan bumi.
"Kami memang terlihat cocok dari luar." ucap Bumi datar.
"Ayo silahkan kekamar ganti, nona Bulan." Ucap bu Ami dan mengantarnya ke ruangan ganti pakaian.
Bulan dan Bumi sama-sama mencoba baju mereka. Bulan keluar memakai baju dress putih panjang dan Bumi memakai toxedo hitam.
"Bagaimana penampilan nona Bulan? Tanya pemilik butik tersebut kepada Bumi.
"Biasa saja menurutku, tidak menarik untuk dipandang." Jawab Bumi hanya memandang sekilas ke arah Bulan.
"Bajunya tidak bagus ya? Atau aku mau ganti model lain yang tuan Bumi sukai?"
"Nggak usah bu, yang ini saja sudah terlihat sangat cantik. Bumi hanya malu mengatakan kalau aku cantik didepan orang. Kadang-kadang dia memang seperti itu." Ucap Bulan sambil tersenyum.
Ah sial dia terlihat sangat menyebalkan, ingin rasanya aku mencubit mulutnya itu.
"Oh.. kalian memang pasangan yang unik. Semoga pernikahan kalian langgeng sampai ajal memisahkan." Ucap bu Ami.
Bumi dan bulan hanya bisa saling menatap dengan rasa tidak suka satu sama lain lalu memalingkan kembali wajah mereka bersamaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
evita19
Thor biasanya kalau pura2 nikah paling cm 6 bln, ini lama Donk Thor, keburu bunga yg awalnya kuncup jd bunga yg mekar, trus sari dihisap, berakhir beranak Pinak , 🤭🤭🤭
2021-09-08
0
Alea Wahyudi
awass jangan terlalu benci nanti bs jadi benar2 cinta lho....
2021-08-20
0
Meylin
3 tahun klmaan thour🤔
2021-08-02
0