Pertemuan pertama sejak 20 tahun silam akhirnya beberapa saat lagi akan terjadi. Bulan memakai kebaya modern berwarna gold dan rambutnya disanggul dengan rapi semakin memancarkan aura kecantikannya.
Bulan masih berada didalam kamar sambil chatting dengan Reno.
"Kamu lagi ngapain sekarang Lan? Bisa kamu fotokan wajahmu saat dirumah?" Isi chatting dari Reno.
"Apa? Nggak mungkin aku mengirimkan fotoku dalam keadaan berhias seperti ini. Pasti dia akan curiga kepadaku." Ucap Bulan.
"Maaf Ren, aku lagi makan bersama keluargaku boleh sebentar lagi kita lanjutin chatingnya?" Bulan membalas chating dari Reno.
"Oke, sampaikan salamku kepada orang tuamu." Reno kembali membalas pesannya tapi Bulan langsung menonaktifkan handphonenya.
"Bulan, keluarga Bumi sudah datang, ayo nak sudah waktunya kamu bertemu calon suamimu." Ucap mama Rida didepan pintu.
Bulan menarik nafasnya lalu berjalan pelan berusaha terlihat anggun dan bahagia kepada semua orang.
"Bumi, Bum, lihat tuh Bulan, cantikkan? emang nggak salah mama pilihkan calon istri buat kamu." Mama Lina menyenggol lengan Bumi yang kelihatan tidak bersemangat.
"Biasa aja ma, masih jelek sama seperti dulu. Sarah masih cantik bahkan dia tidak bisa menandingi kecantikan Sarah."
"Stttt.. awas kamu sampai bikin malu mama dan papa. Ingat, saat memasangkan cincin kamu harus tersenyum dan mengeluarkan kata-kata romantis untuk Bulan."
"Ma ,aku mau mengajukan permohonan ganti nama, masa namaku sama dengan dia. Sama-sama dari nama tata surya. Pernikahan ini terkesan pemaksaan ma. Begitu juga dengan nama kami."
"Bumi..! Awas kamu sampai mengacaukan acara ini. Pokoknya kalau kamu mau melihat mama masih bernapas jangan buat kekacauan."
"Ia..ia.. mama...!" Bumi masih tidak bersemangat.
Sama seperti Bulan dia juga tidak bersemangat bahkan untuk memandang Bumi saja dia tidak sudi. Dia masih mengingat kejadian 20 tahun lalu saat Bumi menertawakan dia karena menyukainya.
"Bulan, senyumanmu mana?" Mama Rida mencubit belakangnya.
"Ia ma, nih aku sudah tersenyum."
Kedua orang tua mereka sudah selesai bicara dan sekarang waktunya Bumi dan Bulan saling tukar cincin.
" Ayo nak mendekat kepada Bulan." Ucap mama Lina kepada Bumi.
Bumi berpindah tempat duduk mendekati Bulan. Bulan dan Bumi akhirnya saling menatap satu sama lain untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama.
"Bulan, mungkin ini terdengar cepat untukmu tapi jujur yang aku katakan adalah benar dari dalam hatiku yang paling dalam tanpa ada paksaan dari siapapun. Aku ingin kamu menjadi ibu dari anak-anakku, aku ingin menjadi kepala keluarga untukmu dan aku ingin hidup bersamamu sampai akhir hayat memisahkan kita. Bulan aku mohon terimalah lamaranku ini." Ucap Bumi sambil berlutut dihadapan Bulan.
Sebenarnya Bumi ingin muntah didepan Bulan karena mengatakan kata-kata seromantis itu. Tetapi mamanya adalah sutradara terhebat sampai bisa merangkai kata-kata seindah itu. Sudah seminggu ini Bumi ditugaskan mama Lina untuk menghafal pernyataan cinta ini untuk dikatakan pada saat pelamarannya dengan Bulan.
"Iya aku menerima lamaranmu Bumi, aku juga ingin menjadi istri yang baik untukmu dan aku juga ingin menjadi ibu yang baik untuk anak-anak kita nanti." Ucap Bulan penuh dengan paksaan. Bulan juga terlihat sama seperti Bumi sama-sama mau muntah dengan kata yang telah dikeluarkannya.
"Woow wooww romantis." Sorak kedua keluarga mereka sambil bertepuk tangan.
Bumi dan bulan saling bertukar cincin disaksikan oleh keluarga mereka.
"Cium, cium, cium." Keluarga mereka berteriak bersama.
"Bumi terlihat mengerutkan dahinya tetapi mamanya melototinya akhirnya dia mengecup dengan lembut puncak kepala Bulan."
Setelah acara selesai Bulan langsung berlari kekamarnya untuk mengambil tisu basah dan menghapus bekas bibir Bumi dijidatnya.
"Awas kamu Bumi! Pasti kamu sangat senang karena telah menciumku tadi. Lihat saja nanti akan ku buat kamu menceraikan aku dan aku akan menikah dengan Reno." Ucap Bulan lalu melempar tisu tersebut kedalam keranjang sampah yang ada didalam kamarnya.
Didalam mobil, Bumi juga membasuh bibirnya dengan air mineral.
"Pasti dia sangat bahagia karena telah mendapatkan ciuman dariku. Lihat saja nanti akan ku buat kamu tidak betah tinggal bersamaku. Dan kamu akan minta cerai denganku lalu aku akan hidup bahagia dengan Sarah." Ucap Bumi kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
dina_naibaho18
bagaikan bulan dan bumi aku dan engkau selamanya takkan pernah bisa terpisahkan walau banyak cara ide kalian berdua.😃😃😃
asekkk udah berubah judul lagu kita🙆🙆
2022-11-05
2
Devina Areta
ntar juga dibuat bucin kalian tuh..
iya kan thoorrt...
2022-04-02
0
Retti Raflin
awas ntar kalian berdua kalau udah bucin akut, pasti mnt kiss mulu
2021-05-25
1