Setelah sampai di rumah, Bina pun segera mandi dan berganti pakaian. Setelah itu Bina pun langsung turun ke bawah untuk menonton tv.
"Habis dari mana tadi? Kok pulangnya jam segini" ucap kak Daniel.
"Habis dari mall sama teman" ucap Bina.
"Daniel, Bina! ayo cobain kue buatan mamah" ucap mamah.
Oh iya! btw, nama mamah Bina itu Zara sedangkan nama papah Bina itu Angga.
"Enak mah" ucap kak Daniel dan Bina sambil memakan kue buatan mamah.
"Na, kapan mau ngajak pacar kamu makan bareng di rumah? Siapa tuh namanya mamah lupa. Hmm, Arka kan kalau gak salah namanya" ucap mamah.
"Udah putus mah" sahut kak Daniel.
"Udah putus, Na?" ucap mamah tidak percaya.
"Hmm...iya" ucap Bina sambil mengangguk.
"Na, gimana kalau luh gue kenalin sama temen gue biar luh gak jomblo mulu" ucap kak Daniel.
"Bina belum minat pacaran lagi, kak" ucap Bina datar.
"Tenang kok, temen-temen kuliah gue pada ganteng" ucap kak Daniel.
"Ah, masa?" ucap Bina.
"Beneran! luh tinggal pilih aja mau yang mana" ucap kak Daniel.
"Yang ini namanya Wildan orang nya ganteng, humoris" ucap kak Daniel sambil memperlihatkan foto-foto temannya kepada Bina.
"Yang ini namanya Putra orangnya ganteng, tajir dan dia sering teraktir gue"
"Kok kaya mirip seseorang" batin Bina.
"Kalau ini Yuda orang nya hitam manis"
"Yang ini namanya Rizal orangnya ganteng tapi lebih ganteng gue sih" ucap kak Daniel.
"Gue gak mau pacaran dulu mulai sekarang, kak" kesal Bina.
"Kenapa gak mau? Apa mereka bukan tipe luh ya?" tanya kak Daniel.
"Bukannya kayak gitu, maksud aku tuh-" ucapan Bina pun terpotong.
"Apa tipe luh itu yang tukang selingkuh" sahut kak Daniel.
"Ih udah dibilang gue gak mau pacaran dulu. Bawel banget sih!" bentak Bina.
"Yaudah sih, awas aja kalau gue bawa temen-temen gue ke rumah terus luh suka. Gue baku hantam luh" kata kak Daniel.
"Dari pada bahas pacaran lebih baik kalian belajar sana!" ucap mamah.
"Enggak, ah! males" ucap Bina dan kak Daniel bersamaan.
Tok...tok..tok
Mamah pun membuka pintu.
"Selamat malam tan, eh bukannya tante itu mamahnya Bina ya" ucap seorang cowok.
"Iya, eh tunggu deh! Kamu anaknya David kan?" ucap Zara.
"Iya, tan" ucap cowok tersebut.
"Oh iya saya lupa. Ini saya ada makanan buat tante soalnya saya dan keluarga habis pindahan kesini " ucap cowok tersebut sambil memberikan makanan.
Zara pun mengambil makanan yang diberikan oleh cowok tersebut.
"Makasih, yaudah lebih baik kamu masuk dulu sini ke dalam" ucap Zara.
Dia pun masuk kedalam rumah.
"Silahkan duduk! tante mau buatin minuman dulu" ucap Zara dan dia pun langsung ke dapur untuk membuat minuman.
"Kamu siapa?" tanya kak Daniel.
"Kenalin saya Jul-"
"KAMU SEPERTI JELLY, JELLY KU MY JELLY" ucap kak Daniel sambil menirukan suara iklan.
"Kak, gak boleh gitu!" ucap Bina seraya menahan tawa.
"Nih, diminum dulu jus nya" ucap Zara.
"Makasih, tan" ucapnya sambil meminum jus buatan Zara.
"Dia siapa, mah?" tanya Bina.
"Masa kamu lupa sih, Na! dia Julian teman kecil kamu, anaknya temen papah" ucap mamah.
"Oh dia yang waktu dulu nangis gara-gara bola basketnya Daniel ambil kan?" ucap kak Daniel.
"Kamu Julian? kok kamu jadi tinggi banget sih" Bina pun heran melihat teman masa kecilnya itu.
"Iya, gue Julian" ucap Julian sambil tersenyum.
...****...
"Pengumuman...Pengumuman untuk seluruh siswa dan siswi diharapkan segera menuju lapangan!"
Dengan serentak semua siswa dan siswi pergi menuju lapangan karena akan diadakan pemilihan ketua OSIS.
"Wah rame banget ya" kata Rizky sambil melihat ke sekitar.
"Mau milih siapa nih? Gue bingung" ucap Fanny.
"Rahasia dong!" ucap Bina.
"Guys, duduk dulu yuk disana" ucap Fanny.
"Yuk" ucap Bina.
Kita pun duduk dipinggir lapangan dan mendengarkan pidato dari calon-calon ketua OSIS.
"Hello everyone, my name is Willy. Saya calon ketua OSIS no urut 1. Tujuan saya menjadi ketua OSIS yaitu untuk memajukan sekolah kami agar menjadi sekolah terbaik dari semua sekolah yang ada" ucap Willy.
"Selamat pagi semuanya, nama saya Fauzi calon ketua OSIS no urut 2. Tujuan saya menjadi ketua OSIS sebenarnya cuma disuruh oleh teman-teman saya, karena katanya saya mempunyai sikap kepemimpinan yang tinggi, tetapi walaupun awalnya saya tidak niat tapi akhirnya saya niat. Dan jika saya terpilih menjadi ketua OSIS, saya akan membagikan ayam goreng pada setiap orang" ucap Fauzi.
"HIDUP FAUZI!!!" teriak Chandra.
"Pilih Fauzi nomor urut 2" teriak Raihan.
"Bang Fauzi Fighting!" teriak Kevin.
"Yoyoyo! bang Fauzi" teriak Robi.
"Berisik, sat!" kesal Arka.
"Wah! Arka mah ngambek aja ganteng" kata cewek-cewek yang ada disitu.
"Anjir! gue capek tadi habis dari kantin untung gak ada guru disana. Oh iya nih air mineral sama rotinya" ucap Ardan ke Arka.
"Nih uang buat luh, makasih ya udah dibeliin" ucap Arka.
"Iya sama-sama. Senang bekerja sama dengan anda" kata Ardan.
"Tolong dong kasih ke Bina!" perintah Arka.
"Oh ini buat Bina, kirain buat luh" ucap Ardan.
"Kenapa gak dikasih langsung aja ke Bina" ucap Ardan lagi.
"Kalau gue yang kasih gak akan diterima lah" ucap Arka.
"Yaudah gue ke sana dulu ya, mau ngasih roti sama air mineralnya" kata Ardan.
"Yaudah sana!" kata Arka.
"Haus banget nih, boleh gak sih ke kantin dulu" ucap Rizky.
"Jangan nanti dimarahin kalau kita ke kantin" ucap Bina.
Tiba-tiba Ardan menghampiri Bina, Fanny dan Rizky. Lalu Ardan pun duduk disamping Bina.
"Nih buat luh" ucap Ardan sambil memberikan air mineral dan roti kepada Bina.
"Makasih" ucap Bina.
"Tumben baik" ucap Bina lagi.
"Gue emang baik kali" ucap Ardan.
"Hmm...curiga gue" ucap Fanny.
"Curiga? Maksud luh?" tanya Ardan.
"Luh suka kan sama Bina?" tanya Fanny.
"Enak aja! kan gue udah bilang mana mungkin gue menikung sahabat gue sendiri" protes Ardan.
"Siapa tahu, kita kan gak bisa mengetahui hati seseorang" ucap Fanny.
"Enggak lah! gue gak suka sama Bina" ucap Ardan.
"Gue boleh gabung gak?" tanya Rino yang tiba-tiba datang.
"Boleh kok" ucap Bina.
"Ngapain luh kesini? mau pdkt-an lagi sama Bina?" sindir Ardan.
"Apaan sih luh" ucap Rino kesal.
"Na, makan dong rotinya! jangan minum air nya mulu" ucap Ardan.
"Iya ini juga mau dimakan kok" ucap Bina.
"Seluruh siswa dan siswi diharapkan baris sesuai kelasnya masing-masing! karena akan segera dilaksanakan pencoblosan" kata guru.
Bina, Fanny, Rizky dan Ardan pun baris sedangkan Rino pergi ke barisan kelasnya.
Pada saat baris, Bina pun menoleh ke samping dan ternyata ada Arka di sampingnya Bina.
Kemudian Arka di dorong oleh Robi dan badan Arka pun mengenai Bina dengan cukup keras.
"Aww!" Bina pun meringis kesakitan.
"Maaf, tadi di dorong Robi" ucap Arka.
"Lebay banget" batin Bella.
"Luh apa-apaan sih, Bi!" kesal Arka kepada Robi.
"Maaf...maaf" ucap Robi.
"Bina gak apa-apa? Ada yang luka gak?" tanya Raihan.
"Alah modus luh, han" ucap Robi.
"Na, luh mau pilih siapa?" ucap Kevin.
"Hmm rahasia" ucap Bina.
"Bina mah pasti pilih gue lah" ucap Raihan dengan percaya diri.
"Anjay! percaya diri banget jadi orang" ucap Fanny.
"Luh siapa? sok kenal sok dekat banget" ucap Raihan.
"Anjir! masa gak tau gue, gue Fanny ketua ekskul karate" ucap Fanny.
"Gak nanya!" ucap Raihan.
"Ngeselin banget ya emang geng Stray Squad, enggak Ardan enggak dia sama-sama ngeselin" kesel Fanny.
"Apa-apaan luh bawa-bawa nama gue" protes Ardan.
"Udah jangan berantem!" ucap Bina.
"Iya sayang" ucap Raihan.
"Lama-lama gue tonjok juga nih si Raihan" batin Arka.
"Ka, luh kenapa melototin gue" ucap Raihan.
"Bakalan baku hantam nih" ucap Robi.
"Seru nih kayanya" ucap Kevin.
Setelah beberapa lama, akhirnya giliran kelas Bina yang maju ke depan untuk memilih calon ketua OSIS.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 280 Episodes
Comments