Sepulangnya Bina dari sekolah, Bina pun langsung ke kamarnya dan ia mengunci pintu kamarnya sambil menyalakan musik sekencang mungkin biar tangisannya tidak terdenger oleh keluarganya.
"Woy! jangan keras-keras nyalain musiknya. Berisik tahu!" ucap kak Daniel.
Tok....tok
Daniel pun mengetuk pintu kamar Bina.
"Buka woy! Kecilin suaranya" teriak kak Daniel.
Bina pun langsung mengecilkan volumenya.
"Bawel banget punya kakak, udah tahu adiknya lagi sedih" batin Bina.
Tok...tok...tok
(Suara pintu rumah)
Daniel pun segera membuka pintu rumahnya.
"Eh luh lagi" ucap Daniel.
"Bina nya ada kak?" tanya Arka.
"Oh Bina, dia ada di kamarnya. Silahkan masuk! nanti gue panggil dulu Bina nya" ucap Daniel.
* Kamar Bina
Daniel pun memanggil Bina namun tidak ada jawaban dan dia pun membuka pintu kamar Bina namun pintunya dikunci.
"Dek, ada yang nyariin!!!" teriak Daniel.
"Cepat buka! Luh kenapa sih dek?" ucap Daniel lalu ia pun kembali ke ruang tamu karena Bina tidak mau membukakan pintu kamarnya.
"Maaf, tapi Bina nya gak mau bukain pintu kamarnya" ujar Daniel.
"Ada siapa, Niel?" ucap mamah yang baru datang.
"Hallo tante, saya temannya Bina" ucap Arka.
"Oh mau ketemu Bina. Niel, panggil Bina sana!" perintah mamah.
"Udah mah, tapi pintunya di kunci" ucap Daniel.
"Yaudah biar mamah aja yang panggil" ucap mamah.
* Ruang Tamu
"Luh tuh temennya Bina atau pacarnya Bina sih?" tanya Daniel.
"Hmm...saya sebenarnya pacarnya Bina kak" ucap Arka.
"Kalian pasti lagi berantem kan?" tebak Daniel.
"Iya, tadi waktu di sekolah kita berantem" ucap Arka.
"Pantes aja Bina kunci pintunya terus sambil dengerin musik kenceng-kenceng. Pasti dia lagi nangis tuh di kamarnya"
* Kamar Bina
"Bina sayang, bukain pintunya dong" ucap mamah.
"Gak mau mah aku pingin sendiri dulu" ucap Bina.
"Itu ada yang nunggu kamu di ruang tamu" ucap mamah.
"Siapa?" ucap Bina.
"Temen kamu, cepat buka pintunya! Mamah gak suka ya kalau kamu kayak gini" ucap mamah.
Bina pun membuka pintu kamarnya. Lalu Bina dan mamah pun segera menuju ke ruang tamu.
"Ngapain kesini?" sinis Bina.
"Bina, gak boleh gitu!" ucap mamah dengan tegas.
Bina pun duduk di kursi samping kak Daniel.
"Luh habis nangis ya?" tanya kak Daniel.
"Daniel, lebih baik kamu ikut mamah ke dapur, bantuin mamah masak" ucap mamah.
"Oke mah" kata Daniel.
Mereka pun menuju ke dapur meninggalkan Bina dan Arka.
"Na, luh habis nangis?" tanya Arka tapi tidak dijawab oleh Bina.
"Na, maafin aku! Tadi aku kasar sama kamu" ucap Arka.
Bina diam aja sambil melamun.
Arka pun mengganti posisi duduknya menjadi di samping Bina.
"Jangan marah! nanti cantiknya hilang loh" ucap Arka.
"Bisa aja nih ngardus nya" batin Bina.
"Aku punya sesuatu buat kamu" kata Arka.
"Apaan?" tanya Bina dengan sinis.
Arka pun membuka tas ranselnya.
"Nih buat kamu"
"Bina gak suka coklat" ucap Bina.
"Yaudah gue ambil lagi aja coklatnya" ucap Arka.
"Jangan!!!" sahut Bina.
"Loh! katanya gak suka" ucap Arka sambil menahan tawanya.
"Ya gak apa-apa dong, kan kita harus menghargai pemberian orang lain"
"Yaudah iya" ucap Arka sambil tersenyum.
"Jangan senyum kayak gitu" ucap Bina.
"Loh! emang aku gak boleh senyum gitu?" ucap Arka.
"Gak boleh, karena gak ada yang lucu" ucap Bina sambil cemberut.
"Gemes banget sih" kata Arka sambil mencubit pipi Bina.
"ARGH GUE BAPER!!!" teriak Bina dalam hati.
"Jangan cubit pipi Bina" kata Bina.
"Kan gue pacar luh, masa gue gak boleh sih" ucap Arka.
"Ya gak boleh dong" ucap Bina.
"Kalau cium boleh?" tanya Arka.
"Gak boleh, dosa!" ucap Bina sambil tertawa kecil.
"Nah! gitu dong ketawa, gue kan jadi seneng lihatnya" ucap Arka.
"Maafin gue ya tadi gue bentak luh didepan temen-temen gue" ucap Arka.
"Iya, maafin Bina juga ya, Ka. Bina gak bilang sama Arka kalau Bina diantar Rino" ucap Bina.
...****...
* Sekolah
"Selamat pagi anak-anak" seru Bu Yena.
"Pagi Bu" sahut semuanya.
"Hari ini kalian kedatangan teman baru, silahkan perkenalkan diri kamu!" kata bu Yena
"Hai semuanya, nama saya Bella" ucap murid baru itu.
"Loh! Bella" batin Ardan.
"Bella, silahkan duduk di bangku yang kosong" ucap bu Yena.
"Baik bu" ujar Bella.
* Skip
Krininggg...kriningg
( Bel istirahat )
"Ardan" ucap siswi baru tersebut sambil melambaikan tangan ke Ardan.
"Eh bella, gimana kabarnya?" tanya Ardan kepada Bella.
"Baik kok, oh iya Arka kelasnya dimana ya?"
"Hmm..di..samping kelas ini" ucap Ardan dengan gugup.
"Yaudah antar gue kesana yuk" kata Bella.
"Aduh gimana nih" batin Ardan.
"Ayo!!! gue pingin cepat-cepat ngasih kejutan ke dia bahwa gue sekolah disini" ucap Bella sambil menarik tangan Ardan keluar kelas.
"Na, itu siapanya Arka?" ucap Ririn.
"Gak tahu Rin" kata Bina.
...****...
* Kelas XI MIPA 3
"Arka!!!" teriak Bella tapi tidak terdengar oleh Arka.
"Ka, itu ada yang manggil luh" ucap Robi.
"Bella"-gumam Arka
Bella pun menghampiri Arka yang sedang bermain ludo bersama Robi dan Kevin.
"Masih ingat siapa aku kan?" tanya Bella.
"Iya" singkat Arka sambil memainkan ludo.
"Siapanya Arka?" tanya Robi kepada Ardan.
"Aduh gawat nih" batin Ardan.
"Kenalin aku Bella, pacarnya Arka" ucap Bella.
"Apa-apaan sih luh" jawab Arka.
"Maksud kamu apa Ka?" tanya Bella.
"Bella, gue mau ngomong sama luh" kata Arka sambil menarik tangan Bella menuju suatu tempat.
"Dia girlfriend nya Arka? Terus Bina gimana dong?" tanya Kevin.
"Iya dia pacarnya Arka waktu SMP, tapi waktu itu Bella pindah sekolah ke Amerika jadi Arka akhirnya ngelupain Bella karena dia gak ada kabar sama sekali" jelas Ardan.
"Tapi mereka udah putus kan?" tanya Robi.
"Hmm..gue gak tahu" ucap Ardan.
...****...
Bina POV
Gue dan Ririn segera keluar kelas dan menuju ke kantin untuk membeli makanan. Tetapi pada saat keluar kelas, gue mendengar ada seseorang yang memanggil Arka.
Gue pun melihat orang itu dan ternyata dia adalah Bella si murid baru. Saat gue hendak menghampiri kelas Arka, tiba-tiba Arka keluar dengan menarik tangan cewek tersebut dan membawanya pergi entah kemana.
Dan entah kenapa gue merasa cemburu saat Arka memegang tangan cewek itu.
...****...
"Ka, lepasin tangan aku!" kata Bella.
"Bella" ucap Arka.
"Apa?" kesal Bella.
"Gue udah punya pacar" ucap Arka.
"Iya aku tahu, kan pacar kamu itu aku. Kamu gimana sih, Ka!" ucap Bella
"Bukan kamu" kata Arka.
"Maksud kamu?" bingung Bella.
"Gue udah punya pacar, jadi luh jangan deket-deket sama gue lagi" ucap Arka.
"Kok kamu gitu sih, kan kita belum putus ka" kata Bella sambil nangis.
"Yaudah mulai sekarang kita putus" ucap Arka.
"Tapi aku gak mau putus sama kamu, Ka" ucap Bella.
"Maaf, tapi sekarang gue udah punya pacar dan gue sayang sama dia" ucap Arka sambil meninggalkan Bella.
...****...
* Kantin
"Na, luh kok bengong mulu dari tadi" ucap Ririn.
"Hah! apaan Rin?" ucap Bina yang tidak mendengarkan ucapan Ririn barusan.
"Tuh kan! Luh gak dengar apa yang gue bilang barusan" ucap Ririn.
"Luh kenapa bengong?" tanya Ririn lagi.
"Gak kenapa-napa kok" ucap Bina.
"Pasti luh mikirin tentang Arka yang narik tangan murid baru itu ya" tebak Ririn.
"Luh kok bisa tahu sih" ucap Bina.
"Ya tahu lah, luh cemburu kan sama cewek itu" sahut Ririn.
"Enggak kok" ucap Bina.
"Dusta luh" kata Ririn.
"Dia siapanya Arka ya?" tanya Bina.
"Mana gue tahu" kata Ririn.
"Btw, anak-anak Stray Squad kok gak ada ya. Kan biasanya suka nongkrong di kantin duluan" ucap Ririn.
"Luh nyari anak-anak Stray Squad atau nyari salah satu orang diantaranya?" sindir Bina.
"Apaan sih, Na" ucap Ririn malu-malu.
"Luh suka sama siapa sih di Stray Squad?" tanya Bina.
"Kepo luh" ucap Ririn.
"Nanti biar gue bantu deh" kata Bina.
"Gue gak perlu bantuan luh" ucap Ririn.
"Siapa sih gue kepo nih" kata Bina.
"Hmm sebenernya ada 2 kandidat cowok yang gue suka" ucap Ririn.
"Pakai kandidat segala, emangnya pemilihan presiden" sahut Bina.
"Tipe cowok luh emang yang kayak gimana sih?" tanya Bina lagi.
"Nanti kalau gue sebutin tipenya pasti ke tebak dong sama luh" ucap Ririn.
"Apa jangan-jangan" ucap Bina.
"Luh tahu?" tanya Ririn.
"Enggak" ucap Bina sambil tertawa.
"Dasar luh! kirain luh tahu" kata Ririn.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 280 Episodes
Comments
Sri Handayani Alimbawa
j
2022-04-21
0