Kriningg...kriningg
Bina pun terbangun saat ponsel miliknya berbunyi.
"Hallo" ucap Bina.
"Na temenin gue dong, gue sendirian di rumah nih" ucap Ririn.
"Emang orang tua luh kemana Rin?" tanya Bina.
"Ke rumah saudara gue yang mau nikahan" kata Ririn.
"Kenapa luh gak ikut kesana?" tanya Bina.
"Enggak ah males" jawab Ririn.
"Yaudah nanti siang gue ke rumah luh" ucap Bina.
"Oke, gue tunggu" kata Ririn sambil mengakhiri panggilannya.
Bina pun segera mandi dan ganti baju. Setelah itu ia pun sarapan pagi bersama keluarganya.
* Ruang makan
"Na, cowok yang sering nganterin kamu ke rumah itu pacar kamu ya? tanya papah.
"Itu cuma teman aku pah" kata Bina.
"Bohong pah, itu pacarnya" teriak kak Daniel.
"Apaan sih kak" kesal Bina.
"Jujur aja! Mamah sama papah gak bakal marah kok sama kamu" kata mamah.
"Hmm...iya dia pacar aku" ucap Bina.
"Tadi katanya bukan pacar" sindir kak Daniel.
"Diam kau kudanil" kesal Bina.
"Luh gak sopan banget ya sama kakak sendiri" ucap kak Daniel.
"Bodo amat" kata Bina sambil menjulurkan lidah.
"Pacar kamu namanya siapa?" kata papah.
"Arka Aditya Pratama" kata Bina.
"Kapan-kapan ajakin dia ya ke rumah, nanti kita makan bareng" kata mamah.
"Iya" kata gue sambil menganggukkan kepala.
"Oh iya mah, pah, aku sekarang mau ke rumahnya Ririn ya" kata Bina.
"Ke rumah Ririn atau ke rumah Arka?" kata kak Daniel.
"Ke rumah Ririn lah" ucap Bina.
"Tumben biasanya si Ririn yang datang kesini" kata kak Daniel.
"Yaudah tapi hati-hati dijalannya" kata mamah.
"Iya mah pasti hati-hati kok, kan dianterin sama kak Daniel" cengir Bina.
"Oh iya gue lupa, gue ada urusan" kata kak Daniel.
"Urusan sama kak Sarah ya kak" sindir Bina.
"Luh tahu Sarah dari mana?" heran kak Daniel.
"Waktu itu Bina gak sengaja lihat chat kakak sama kak Sarah" ucap Bina.
"Sumpah Bina geli waktu baca chat nya" kata Bina.
"Emang geli kenapa?" tanya mamah.
"Itu loh mah kak Daniel ngegodain kak Sarah" ucap Bina dan mulut Bina pun langsung dibungkam kak Daniel.
"Yaudah ayo! Gue antar luh sekarang ke rumah Ririn dari pada luh ngebongkar semua aib gue" kesal kak Daniel.
"Yaudah tunggu Bina mau ambil tas dulu di kamar" ucap Bina.
Bina pun segera mengambil tasnya dan ia pun langsung berangkat menuju rumah Ririn.
" Nanti pulangnya mau di jemput gak? " tanya kak Daniel.
"Gak usah, nanti aku naik taksi aja" ucap Bina.
"Jangan malem-malem pulangnya" kata kak Daniel.
"Iya kakakku" ucap Bina.
"Ih sok manis banget luh" kata kak Daniel.
"Bina kan emang manis" kata Bina.
"Serah luh aja" kata kak Daniel.
Setelah beberapa lama, akhirnya Bina pun sampai di rumah Ririn. Bina pun segera membunyikan bel rumahnya Ririn.
Tingtong...tingtong
Pintu pun terbuka.
"Na, ayo masuk!" kata Ririn.
Bina pun masuk ke dalam rumahnya Ririn.
"Rin, nonton drakor yuk!" ajak Bina.
"Kuy!!!" teriak Ririn.
Bina dan Ririn pun menonton drakor sambil memakan cemilan.
"Yah besok di sekolah pasti sepi nih" ucap Ririn.
"Sepi kenapa?" tanya Bina.
"Besok kan ada lomba" kata Ririn.
"Lomba apa?" tanya Bina.
"Katanya sih lomba basket sama futsal" ucap Ririn.
"Emang luh gak dikasih tahu" kata Ririn.
"Enggak, Arka gak ngomong ke gue tuh" ucap Bina.
"Tuh kan bener, luh berdua emang pacaran kan?" tuduh Ririn.
"Enggak kok it..itu maksud gue kok kak Fauzi gak ngasih tau ke gue" ucap Bina sambil terbata-bata.
"Udah lah, Na! Gue sama Ardan udah tau luh sama Arka itu pacaran " kata Ririn.
"Tahu dari mana?" tanya Bina.
"Gue sama Ardan ngedenger percakapan luh sama Arka pas di UKS kemarin" ucap Ririn.
Bina pun terdiam.
"Iya, gue pacaran sama Arka" ucap Bina pasrah.
"Na, seharusnya luh tuh jangan nutup-nutupin hubungan luh sama Arka" jelas Ririn.
"Tapi Rin, gue cuma gak mau hubungan gue jadi perbincangan anak-anak yang ada di sekolah" kata Bina.
"Na, kalau luh masih nutup-nutupin hubungan luh sama Arka, pasti cewek-cewek yang suka sama Arka jadi makin ngedeketin Arka secara dia kan ganteng, terkenal, ketua basket pula. Maka dari itu luh harus nunjukin ke mereka bahwa luh itu pacarnya, biar mereka tahu dan mereka pasti gak ngedeketin Arka lagi secara Arka udah punya pacar" jelas Ririn.
Triningg...triningg
Bina pun langsung melihat pesan di ponsel gue dan segera membalasnya.
Arka :
Na, besok aku tanding basket sama sekolah lain
^^^Bina :^^^
^^^Iya, aku tahu^^^
^^^Semangat yah, semoga^^^
^^^tim kamu menang 💪💪💪^^^
"Pesan dari Arka?" tanya Ririn.
"Iya" ucap Bina.
* Malam hari
"Rin, gue pulang dulu ya" kata Bina.
"Luh, gak mau nginep di rumah gue?" kata Ririn.
"Enggak, kan besok kita sekolah. Lagian kalau nginep gue kan gak bawa baju seragam" ucap Bina.
"Yaudah deh" kata Ririn.
Ririn pun mengantar Bina keluar rumahnya.
"Gue enggak anterin luh sampai ke jalan raya, gak apa-apa kan?" ucap Ririn.
"Iya gak apa-apa" ucap Bina.
"Hati-hati yah, Na" kata Ririn.
"Yaudah gue balik yah" ucap Bina.
Bina pun segera pergi menuju jalan raya dan mencari taksi.
Lalu ia pun menunggu taksi tetapi tidak ada satu pun taksi yang terlihat.
Tiba-tiba ada motor yang mendekati Bina. Ketika motornya berhenti, orang yang menaiki motor tersebut membuka helm miliknya.
Dan ternyata dia adalah Rino.
"Na, nungguin siapa?" kata Rino.
"Pasti nunggu Arka ya" ucap Rino lagi.
"Engga kok, aku lagi nunggu taksi"kata Bina.
"Mau pulang?" tanya Rino.
"Iya"
"Mau gue anterin gak?" kata Rino.
"Gak usah! Nanti ngerepotin" kata Bina.
"Gak ngerepotin kok, malah gue seneng" ucap Rino sambil senyum.
Bina pun terdiam.
"Kok malah ngelamun, ayo cepat naik" kata Rino lagi.
"Yaudah iya" ucap Bina sambil menaiki motornya Rino.
Saat di perjalanan, Bina hanya diam saja karena dia terlalu canggung dekat dengan Rino.
"Na, tumben diam. Biasanya luh bawel" kata Rino.
"Hmm...bukannya Rino gak suka ya kalau Bina bawel" ucap Bina.
"Oh luh masih ingat perkataan gue yang waktu itu" ucap Rino.
"Iya" ucap Bina.
"Gue juga masih ingat saat luh ngebentak gue" batin Bina.
"Na, maaf ya waktu dulu gue pernah bikin luh sakit hati karena perkataan gue" ucap Rino.
"Iya, udah gue maafin kok" kata Bina.
"Oh iya besok Rino ikut lomba ya" ucap Bina.
"Iya" kata Rino.
"Semangat ya!" kata Bina.
"Iya makasih" ucap Rino.
Bina dan Rino pun sampai di rumah Bina. Tiba-tiba kak Fauzi memanggil Bina dari depan rumahnya.
"Kalian berdua beneran pacaran ya" teriak kak Fauzi.
"Hah?" Bina pun bingung karena ucapan kak Fauzi.
Rino pun melepaskan helmnya.
"Loh, kok Rino? Kirain gue luh sama Arka" Fauzi pun kaget karena ternyata itu bukan Arka melainkan Rino.
"Na, gue pulang duluan ya" ucap Rino.
"Yaudah, hati-hati ya" kata Bina.
Rino pun pergi dengan menggunakan motornya.
Dan Bina pun langsung masuk ke dalam rumah dan segera ke kamarnya untuk tidur karena ia merasa lelah.
...****...
Fauzi POV
Gue pun pergi keluar rumah untuk membuang sampah. Gue melihat Bina sedang bersama cowok yang menaiki motor. Gue pun segera memanggil nya.
"Kalian berdua beneran pacaran ya" teriak gue.
Pada saat gue teriak, cowok tersebut membuka helm nya. Gue pun kaget ternyata dia bukan Arka dan ternyata dia Rino.
Gue pun mikir, apa jangan-jangan Ardan menipu gue. Gue pun memfoto Bina dan Rino biar jadi bukti bahwa Ardan berbohong kepada mereka semua. Lalu gue pun segera mengirim foto itu ke grup Stray Squad.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 280 Episodes
Comments