Upin atau Ipin

happy reading

🍄🍄🍄

Tiada hari tanpa kekesalan yang Shilla rasakan setiap bertemu dengan nyamuk betina yang selalu ingin menggigit Danu.

"Sepertinya dia bukan sekedar teman, kelihatan banget dia menyukaimu." Sungut Shilla didalam mobil yang akan menuju rumahnya.

"Aku gak peduli yang aku tahu hatiku satu hanya untukmu."

"Lelaki kan termasuk makhluk omnivora yang akan memakan apapun yang dihidangkan didepan matanya."

"Tapi aku hanya mau makanan hidangan yang ada disampingku ini, kelihatannya lebih lezat dan nikmat." Goda Danu.

Wajah Shilla memerah seketika ia tidak bisa lagi berkata-kata, Danu selalu bisa menaklukan semua kata-katanya..

"Jangan bicara yang aneh-aneh ada anak-anak dibelakang."

"Mereka sedang sibuk dengan cerita mereka." Jawab Danu cuek

Shilla memalingkan wajahnya ke arah kiri agar tidak melihat tatapan Danu yang selalu ingin menggodanya.

"Vallo lambutmu kashian sheukalli, shudah kayak lambut gimbal."

"Semua karena Putri, aku akan buat perhitungan ke dia."

"Makanya jangan suka jahat-jahat, lagian ngapain bawa pelhitungan sama Putli? Emang mau tambah-tambah?"

"Ya aku akan buat hari-hari dia tambah kesal..."

"Ndak boleh jahat-jahat Vallo"

Varo hanya diam tanpa ingin meladeni Hana lagi kerena ia kesal akan kehilangan ketampanan rambutnya,

Shilla dan Hana langsung turun dari mobil setelah sampai dirumah, Danu dan Varo langsung pamit pulang.

"Ma kenapa om Danu jemput kita telus? Mobil mama mana?"

"Mobil mama lagi dimuseum kan." Shilla juga kesal karena setiap hari Danu menjemputnya hingga ia merasa tidak bisa kemanapun selain bersama Danu.

"Wah, belalti mobil mama uda jadi mobil antik..."

"Bukan antik tapi jadi rongsokan yang terkapar di bagasi."

"Ish mama gak ashik celitanya, bilang kek ia mobilnya memang antik se antik hatiku yang memilihmu. Gak sellu mama gak update nie kata-kata anak muda." Sungut Hana.

"Auh ah mama mau mandi gerah segerah hati mama yang kering belum disiramin." Shilla pun masuk ke rumahnya diikutin oleh Hana.

"Papi gimana dengan rambut tampan varo? Varo gak mau ketampanan varo berkurang karena permen karet Shiallan ini."

"Kita ke salon sekarang.."

"Papi harus buat rambut Varo lebih tampan lagi."

"Tenang boy , kau akan makin tampan nantinya. Kau kan anak Danu jadi tiada yang bisa menandingi ketampanan kita."

Danu dan Varo ke salon langganan mereka. Varo duduk dengan tenang dikursi tunggu sedangkan Danu menghampiri hair stylish yang biasa memotong rambutnya.

"Gimana?" Tanya Danu tapi dibalas sebuah bisikan hingga tiada yang mendengarnya.

"Apa tidak apa? Aku takut dia mengamuk." Hair Stylish itu membisikkan sesuatu lagi.

"Baiklah, tapi segera sediakan obatnya, aku tidak mau dia mengamuk sepanjang dekade."

"Sip.."

Danu memanggil Varo untuk mendekat kepadanya.

"Varo mau tampankan?" Dibalas anggukan polosnya Varo

"Kalau gitu biar surprise, tutup matamu okey."

"Papi tidak mengerjaikukan?" Selidik Varo

"Tidak ngapain Papi mengerjaimu tidak ada untungnya." Danu tersenyum mesum "Lebih enak mengerjai Shilla dari pada dirimu, ah aku tidak sabar sengatanku berhasil menyetrumnya kapan kami akan menikah?"

"Papi lagi mikir yang aneh-aneh ya?" Tanya Varo menelisik melihat Danu yang tersenyum mesum.

"Eh,, enggak,, udah cepetan tutup matamu. Biar tampanmu bertambah sepuluh kali lipat."

"Baiklah"

Mata Varopun ditutup dengan kain penutup mata tidur. Hair Stylish langsung menjalankam aksinya secepat mungkin sebelum badai topan menerpa salonnya.

"Selesai."

Tanpa aba-aba Varo langsung membuka penutup matanya..

"Tidaaaak!!!!" histeris Varo melihat pantulan kepalanya dicermin.

"Huaaaa!!!!! Kembalikan rambutku!!! Aku gak mau botak!!" Varo turun dari bangku duduknya menendang-nendang kaki hair stylish dan Danu secara bergantian.

"Varo tenang dulu rambutmu akan segera tumbuh lagi dengan obat ini dan kau sementara bisa pakai ini." Hair styliah tidak mau salonnya hancur karena Varo langsung menunjukkan sebuah obat dan sebuah wig untuk Varo..

"Ke..kenapa rambut Varo harus dipotong semua?" Tanya Varo masih dalam isak tangisnya.

"Karena permen karet itu menempel dikepalamu bukan hanya rambutmu." Ucap Danu

"Cepat berikan obat itu sekarang dan pakaikan wig itu juga aku gak mau terlihat botak." Perintah Varo yang segera dilakukan hair stylish " Awas kau putri, kau harus terima pembalasanku." Varo mengatakan dengan amarahnya hingga hair stylish itu merinding takut seketika karena sesaat dari kepala botak Varo terlihat dua tanduk merah keluar.

"Dia memang iblis kecil." Batin hair stylish

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Keesokan harinya Danu menjemput Shilla dan Hana bersama Varo.

Tidak seperti biasa Varo kali ini lebih banyak diam tanpa melakukan apapun.

"Ma, Vallo lambut ballu ma." Seru Hana

"Anak mama tambah ganteng, iya kan papi?" Danu tidak berkata hanya menjawab dengan sebuah cengiran dan garukan tangan dikepalanya.

"Vallo ada apa ini dilambutmu?" Hana tidak sengaja menarik wig di kepala Varo.

"Wah!!!! Ini Upin atau Ipin?!" Jerit hana terkejut

#varo jadi botak deh#

#bantu like,comment,and vote ya dears#

Terpopuler

Comments

qis'shara@146

qis'shara@146

ketawa sendiri q bc nya thorr..

2021-08-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!