happy reading
🍄🍄🍄
Setelah mereka resmi jadian menuju hubungan yang serius kini keduanya merasa canggung dengan keadaan, bingung ingin melakukan apa dan memulai pembicaraan dari mana..
Ntah siapa yang memulai mereka duduk berdampingan sekarang...
"Ehm...." Keduanya ingin membuka suara..
"Kamu duluan aja.." Ucapa Danu
"Kamu duluan aja deh.." Balas Shilla
Jantung keduanya berdetak tidak karuan keduanya tertunduk tersipu, saling mencuri pandang tertunduk lagi dan tersenyum malu..
Danu mengambil inisiatif mengambil tangan Shilla dan membawa ke dalam genggamannya...
"Mama dan papi kenapa diam- diaman?" Varo datang sambil mengucek matanya untuk menghilangkan kantuk yang masih datang menyerang.
"Eh anu.. itu.. anu..." Shilla tergagap ingin menjawab
"Papi keunapa pegang - pegang tangan mama?" Selidik Hana
Mereka baru tersedar dengan tangan mereka yang saling mengapit.
"Eh,,gak kok" Dengan kasar Shilla melepaskan tangan Danu yang mengenggamnya.
Danu melirik kesal pada kedua anak didepan matanya.
"Huh, mengganggu aja." gerutu Danu
Plak..!
"Aduh..! Kenapa aku dipukul?" Danu menggeram kesakitan karena tiba tiba saja terkena serangan pukulan sangat kuat di pahanya oleh Shilla.
"Kamu didepan anak sendiri kok sensian banget."
"Emang kamu gak mau berduaan dengan aku?"
"Ha? Aku..aku.." Shilla menjadi salah tingkah.
"Kok jadi malu-malu meong si sayang?" Goda Danu
Wajah Shilla makin memerah, kulitnya yang putih membuat segurat merah cherry dipipi Shilla yang membuat nafas Danu tercekat,jantungnya terasa berlari maraton dengan kecepatan tinggi.
"Cantik..."
"Hei valo shepeltinya teljadi sesuatu antala mama dan papi."
"Iya, lihat tingkah mereka seperti anak remaja di tv-tv."
"Sepelti dunia milik beldua gitu? Lalu kita apa?"
"Kita setannya yang akan mengganggu mereka." Senyum Varo jahat.
Varo dan Hana seperti pengamat cinta antara Danu dan Shilla. Dimana di sofa sana Shilla yang sibuk tertunduk malu dan Danu masih terpaku dan tidak berhenti menatap Shilla seakan mereka lupa masih ada anak mereka disana.
"Valo kamu mau kemana."
"Hayuk ikut aku.." Varo menarik tangan Hana untuk mengikutinya.
Varo mengajak Hana ke taman depan, ia mencari selang air yang sangat panjang lalu menghidupkannya.
"Valo mau pain? Bukan jahat-jahatkan?"
Varo tampak berfikir agar tidak dilarang oleh Hana
"Aku hanya ingin membantu mami dan papi biar makin dekat." Varopun membisikkan rencananya ke Hana
"Oke kalau gitu hana dukung Valo."
Varo dan Hana berjalan menuju ruang tamu dirumahnya dengan membawa selang digenggaman Varo, sesampai ruang tamu Varo masih melihat keadaan yang sama diantara kedua orang yang masih sama - sama kasmaran itu.
"Hana hitung shekallang ya Vallo, 1...2..3..." Hana memberi aba-aba ke Varo.
Saat hitungan ketiga Varo langsung menyemprotkan air dalam selang ke arah Danu dan shilla.
"Holle, hujan..hujan.." Tepuk tangan Hana.
"Aaaahhhh!!" Sedangkan di sofa sana Danu dan Shilla menjerit dengan kesadaran mereka yang kembali datang dengan paksa.
"Varoo!!! Dasar kau iblis kecil..." Danu langsung menjeritkan nama anaknya dan memberikan tatapan tajam ke Varo yang berada dekat pintu rumah yang dibalas Varo dengan senyum dan lambaian tangan ke papinya.
Shilla sendiri masih bingung kenapa ia sampai disiram air sama anak-anaknya.
"Papi , Jangan mallah - mallah sama Valo, ndak bolleh, Valo kan hanya bantu papi dan mama bial makin dekat dan lomantis kayak di tv-tv ada ail hujannya." Jelas Hana sambil menyilangkan tangannya agar Danu berhenti memarahi Varo.
"Apa romantis? TV?" Tanya Shilla bingung
"Iya ma, kayak di tV olang pacalan hujan-hujanan." Dianggukin Varo dengan senyum kemenangannya karena kejahilannya tidak diketahui Hana.
Danu dan Shilla saling menatap..
"Ha..ha..ha.." Mereka tertawa bersama tidak berpikir anak mereka berpikir seperti di dalam drama film..lain kalian mereka sepertinya harus berhati-hati menonton filn dewasa didepan anak mereka.
"Kemarilah." Panggil Shilla kepada anak - anaknya.
Varo membuang selangnya keluar setelah mematikan aliran airnya dan ikut mendekat ke orang tua mereka.
Hana duduk dipangkuan Shilla dan Varo dipangkuan Danu
"Sudah lomantiskan ma, jadi mama dan papi ndak bhelantem-bheulantem lagikan?" Tanya Hana.
"Udah gak sayang.. Mama dan Papi bakal bersama- sama dengan Varo dan Hana."
Varo dan Hana kesenangan merekapun bertos ria dengan keberhasilan yang mereka kerjakan.
Varo dipeluk erat oleh Danu, seketika Varo merasakan hawa yanga lain, perasaannya tidak tenang.
"Papi tahu apa yang ada dipikiranmu tadi iblis kecil. Awas kau nanti saat mereka pulang." Danu berbisik ditelinga Varo dan memperlihatkan senyum terindahnya ke mereka semua yang diartikan lain oleh Varo..
"Habislah aku nanti...." Wajah Varo langsung memucat dan menegang.
#Varo....gak kapok-kapok#
#bantu like,comment and vote dears#
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Elazmi Puji
hahahaha 🤣🤣🤣🤣
2021-09-28
0