Kita berjumpa lagi..

happy reading

🍄🍄🍄🍄

Varo mengendap - endap masuk ke ruang penyimpanan alat kerbersihan, ia mengambil sabun cair pembersih lantai

Sore ini papinya mendatangkan pekerja baru lagi sedangkan yang kemarin sudah tidak tahan dengan kelakuan Varo memilih berhenti, jadi untuk yang terbaru ini Varo ingim coba Uji ketahanan dan nyalinya...

"Target ditemukan." Varo langsung menaruh sabun itu di lantai dekat pintu geser kaca belakang pembatas area rumah dan taman belakang.

Setelah selesai menjalankan misinya Varo bersembunyi di bawah meja makan yang dekat dengan area dapur agar bisa memantau dengan jelas.

"I..itukan Papi, habislah aku." dari bawah meja Varo melihat Papinya berjalan ingin menuju ke taman belakang.

Gubrak..!!!

"Alamak..! pinggangku." Danu terjatuh terjungkal dilantai meringis kesakitan.

"Hi..hi.. kasian papi tapi lucu banget." Varo cekikikan dibawah meja makan kali ini targetnya meleset.

"Varo!! Dimana kau iblis kecil." Danu tidak perlu bertanya pada pekerja dari sabun yang bececer ia yakin ini pasti ulah anaknya.

" I am here papi." Varo walau salah ia pasti tidak akan lari atau sembunyi dari kesalahannya, jika ditanya ia akan mengaku perbuatannya lagian disana siapa lagi yang mau disalahkan?

"Sini kamu iblis kecil." Danu mendatangi anaknya dengan jalan terpincang karena pinggangnya yang sakit.

"I am sorry papi." Varo keluar dari persembunyiannya.

"Varo kalau ditumpukin kata maaf mu itu pasti rumah yang besar ini gak akan cukup."

"Oh papi, c'mon i just wanna play."

"Kamu bilang ini bermain? bisa - bisa papi struk karena ulahmu."

"Kalau papi struk Varo janji akan cepat mencari pengganti papi baru buat Varo."

"Varo..!!"

"Ha..ha..ha" Varo langsung kabur takut kena amukan papinya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Disinilah Varo, sekarang ia sedang duduk di taman komplek duduk dibawah pohon yang sangat rindang.

"Andai mamy masih ada pasti aku gak akan kesepian."

Varo memiliki sifat hangat tapi karena tidak ada yang memperdulikannya termasuk papinya yang lebih sering kerja dari pada bersamanya, membuat ia mencari cara bagaimana mendapatkan sebuah perhatian.

"Valo."

"Hana kok bisa kamu disini?"

"Mama cheudang ada kumpul belsama themennya, Valo keunapa?"

"Varo gak punya teman disini."

"Valo kalo tidak nakhal pasti banyak themannya, Valo mau jadi theman Hana?"

"Kamu mau berteman dengan ku?"

"Tentu."

"Teman?" Hana memberikan jari kelingkingnya

"Teman." Varo menautkan kelingking Hana dengannya.

Merekapun bercerita dan bermain bersama di taman itu terlihat kebahagiaan di wajah Hana dan Varo..

"Hana.."

"Varo.."

Panggil Danu dan Shilla bersamaan

"Mama.."

"Papi.."

Jawab Varo dan Hana secara bersama

"Kamu ngapai disini?" Tanya Shilla dengan muka juteknya

"Hei kita berjumpa lagi sayang."

"Jangan sok kegenitan deh pak duda, ngapai kamu disini? Kamu ngikutin saya ya?"

"Gak kebalik ni bu janda, bukannya kamu kangen saya? Sampai datang ke komplek perumahan saya?" Jawab Danu sambil menaik turunkan alisnya.

"Ka..kamu tinggal disini?"

"Iya tuh rumah saya." Danu menunjukkan rumahnya yang tak jauh dari area taman.

" Sial banget saya jumpa kamu disini."

"Tapi saya sangat beruntung bisa lihat wanita cantik disini."

Danu dan Shilla sibuk adu mulut tanpa memperhatikan anaknya yang memperhatikan mereka.

"Valo, mamaku kayaknya cocok sama papamu." Bisik Hana

"Iya bener, gimana kalau kita buat mereka pacaran?"

"Iya benel itu, kita atul nanti gimana calanya."

"Tenang varo punya banyak cara."

" Oke deal ya."

"Deal"

Merekapun bersalaman layaknya sebuah transaksi yang sudah mendapat kesepakatan.

"Mama, masih mau pacalan sama oom ini?" Tunjuk Hana ke Danu

"Siapa yang mau pacaran sama pak duda genit kayak dia."

"Tapi aku mau loh pacaran sama kamu bu janda."

"Tante gakkan rugi loh pacaran sama papi, papi itu banyak lebihnya selain kaya,ganteng, dan tidak pelit, papipun ramah sama wanita cantik dan punya banyak koleksi foto wanita cantik." Varo mempromosikan Danu ke Shilla dengan bangganya.

"Hei, kalau yang dua terakhir tadi gak usah disebutin ngerusak reputasi papi aja." Sungut Danu

"Dasar Pak duda genit." Shilla pergi sambil menarik tangan Hana

"Dada valo, sampai jumpa beshok."

"Bye.." Varo melambaikan tangannya.

"Varo kamu maukan bantu papi?"

Varo hanya membalas dengan senyum liciknya dan berjalan meninggalkan papinya sendiri di taman...

"Varo tunggu papi..."

#Varoo ayo cari cara menaklukan calon mama#

#bantu like,comment and vote ya dears#

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!