Anak-anak sudah berbaris rapi mengikuti arahan dari Bunda di sekolahnya. begitu juga dengan Hana dan Varo.
Hana berada dibarisa paling depan sedangkan Varo karena terlambat berada di belakang.
"Good morning every body !!" Sapa Bunda Dede dengan suara kuat
"Good morning Bunda." Teriak serempak sekelompok anak paud.
"Okey anak - anak, ikutin gerakan Bunda ya."
Anak - anak pun mengikuti gerakan bunda dengan semangat, ada yang gerakan kaku sampai seperti Hana yang pinggulnya sudah ngebor kemana-mana.
"Ahhh....!!! Mama Icha tatut ada khecoa!!." Tiba - tiba ada teriakan dari barisan perempuan dibelakang.
Karena teriakan kecoa semua anak pun berteriak ketakutan dengan adanya kecoa. Begitu juga dengan Bunda-bunda yang disana sibuk mencari kecoa yang jadi biang rusuh.
"STOP!! THANGAN BHEULISHIIIK !!" Teriak Hana yang membuat semuanya diam segera.
dengan jalan pelan -pelan sambil menunduk seperti kehilangan sesuatu Hana terus berputar dibarisan itu hingga dia menemukan sesuatu yang tidak jauh dari kaki Icha.
"Nah, ini khechoana." Kata Hana dengan berbinar seperti menemukan harta karun yang terpendam.
"Kembalikan." Kata Varo
"Ndak mau,, khechoa ni tjhahat uda bhuat themen Hana tetatutan."
"Tapi itu punyaku." Varo berusaha mengambil kecoa itu dari tangan Hana.
"Ndak bolleh." Kekeh Hana
"Hana sini kecoanya." Pinta bunda melerai keributan kecoa.
"Ini bunda, Buang jhauh-jhauh bunda.,"
Bunda dede terkejut ternyata hanya keceo mainan.
"Ini punya varo?" Tanya bunda
"Yes Miss,." Sambil mengerlingkan kembali matanya
"Dosa apa aku dapat murid kayak gini udahlah tingkahnha genit kayak om-om, jahil pula" Batin bunda dede
"Vallo hallus minta maaf dhengan dia. Vallo udha bhuat themen Hana tatut tadhi." Suruh Hana dengan garangnya
"I am sorry." Sambil mencium pipi Icha
"Huaaa..!!! Mama!!! Pipi Icha uda tekhcemakhhh!!" Tangis Icha
Melihat kekacauan yang terjadi dibarisan Paud yang hanya beberapa orang tapi di hari pertama sudah makan hati membuat bunda dede membubarkan barisan dan menyuruh anak-anak ke kelas.
"Chup - chup Icha nda olleh nanis, ntal dichium tuyul." Bujuk Hana yang tiba - tiba memeluk Icha.
"Udah ayuk masuk ntar bunda cubit Varo." Sepertinya tahun ini bunda dede akan cepat tua karena muridnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Hallo.."
"Benar ini dengan Bapak Danu Wijaya."
"Ya saya sendiri."
"Saya Bunda dede guru Paud Varo pak, Bapak nanti sepulang sekolah bisa ke ruangan saya dahulu? saya mau bicara tentang Varo?"
"Apa anak itu berbuat ulah lagi?" Gara gara Varo, danu memundurkan jam meeting menunggu Yogi membelikan celana baru untuknya. Gengsi dong ganteng - ganteng celana ada sticker permen karet.
"I... iya pak."
disebrang sana bunda dede sedang memikirkan kata lagi yang diucapkan papi varo hingga bulu kuduhnya berdiri merinding.
"Okey nanti saya kesana."
"Maaf mengganggu Bapak sebelumnya, terima kasih dan selamat siang." Tutup Bu dede.
Danu hanya bisa menghela napas sambil menyenderkan tubuhnya di bangku kebesarannya.
"Apalagi yang uda dibuat iblis kecil itu, belum ada 2 jam ditinggal. Bagaimana hari - hari berikutnya?" Gumam kecil Danu
"Buang aja pak ke tong sampah." Walau suara danu kecil masih terdengar Yogi yang duduk di depan Varo membantu mengecek berkas-berkas.
"Buang?! Enak aja kamu ngomong. Iblis kecil itu anak saya."
"Berarti Bapak Ketua iblisnya" Jawab Yogi dengan ketawa puas.
"Jadi kamu asisten iblis gitu?" Sungut Danu sambil melempar pulpen yang sedang dia pegang ke Yogi.
"Keluarga iblis dong?" Tawa ejek Yogi lagi sambil ngacir keluar dari ruang Danu takut kena amuk lagi..
#Varo bisa struk papimu..#
#like,comment and vote dears#
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments