Daddy minta maaf?
Secepat ini, tidak mungkin. Kalaupun benar mereka ingin minta maaf. Semuanya sudah terlambat, Grace bahkan mengandung sekarang.
"Benarkah?" tanya Grace di akhiri tawa renyah. Tidak percaya jika keluarganya menyesali semua perbuatannya. Kenapa baru sekarang, saat semua kemalangan telah menimpa.
"Ya Grace. Asal kau perusahaan sudah bangkrut. Belle harus bekerja ke sana kemari demi menghidupi keluarga. Daddy juga sakit-sakitan. Dia selalu memanggil nama mu dalam tidurnya!" Steven mulai menceritakan kehidupan keluarga setelah Damian menghancurkan semuanya.
"Kau tahu kenapa daddy menganggap mu anak pembawa sial?" Grace mengangguk Menatap Steven penasaran. Berharap mendapat jawaban.
"Karena salah paham! baca ini!" menyerahkan sebuah kertas kecoklatan. Dengan tulisan tangan yang mulai memudar.
Aku yakin saat kau membaca surat ini, aku sudah tiada. Dokter bilang kandungan ku sangat lemah, kemungkinan hanya 10% harapan untuk kehidupan ku. Meskipun aku sudah tidak ada, aku mohon perlakuan Grace sama seperti anak kita yang lain. Berikan dia kasih sayang yang sama. Grace adalah darah daging mu. Aku tidak pernah mengkhianati mu sayang. Kau akan percaya setelah melihat hasil tes DNA ini. Aku diam-diam melakukan tes ini agar kau tidak meragukan ku. Jadi sayangilah dia sama seperti anak kita yang lain. Grace bukan anak haram seperti yang kau pikirkan.
Keira istrimu
Grace menjatuhkan kertas tersebut, jadi selama ini ayah membenciku karena mengira bahwa aku adalah anak hubungan gelap mommy.
“Pulanglah Grace, aku yakin mereka akan menyambut mu dengan sepenuh hati. Daddy dan Belle merasa bersalah padamu. Kau tahu setelah aku memberikan surat dan hasil tes DNA ini. Daddy menangis, menyesal sudah memperlakukan mu seperti sampah." Steven meyakinkan Grace. Namun, wanita itu tak menanggapi. Diam dan berpikir.
"Lalu, apa yang membuat perusahaan daddy bangkrut kak?" tanya Grace. itu berarti pengorbanannya selama ini tidak membuahkan hasil. Dan berakhir dengan hasil yang sama. Yaitu kebangkrutan.
"Damian membuat perusahaan kita bangkrut Grace. Aku rasa Damian ingin membalas semua perbuatan jahat daddy dan Belle padamu!"
Tunggu, jika hasilnya sama. Tahu begitu Grace tidak akan menandatangani Dokumen pernikahan itu. Namun, tidak dapat di pungkiri Grace sedikit tersentuh dengan perbuatan Damian.
Cukup jelas bukan, betapa besar dan tulusnya cinta Damian. Ini merupakan bukti dari perasaan tulusnya itu.
"Lalu surat itu, dimana kau menemukannya?”
“Di lemari mommy!"
"Kau mau pulangkan Grace?" menangkup pipi Grace. Masih berusaha meyakinkan. Steven percaya begitu Grace melihat rasa bersalah di mata Belle dan Daniel. Grace akan luluh dan memaafkan mereka. Steven tahu benar apa dan bagaimana sifat adiknya ini.
"Kapan aku harus pergi? usia kandungan ku sudah sembilan bulan. Apa tidak papa?"
"Aku membawa dokter dan pesawat pribadi Grace m Aku rasa semua akan baik-baik saja." sedikit egois. Tapi Grace juga menginginkan hal ini. Dimana dia bisa melahirkan dengan di temani seluruh keluarga.
"Baiklah, aku akan berkemas. Lalu, kau ikut dengan kami kan?" beralih pada Rachel kini. Tidak mungkin Grace meninggalkan Rachel sendiri.
"Tidak Grace, aku harus kembali ke Valencia untuk sementara waktu!" Lagi pula sudah lama juga Rachel tidak bertemu dengan ayahnya. Rachel merindukan sosok pria tua itu.
Di Valencia Rachel tinggal bersama ayahnya. Waktu Rachel berusia 6 tahun ibunya lari bersama pria lain.
"Kalau begitu kalian bersiaplah. Aku akan mengantar mu setelah mengantarkan Grace!" Rachel mengangguk. Kemudian masuk kedalam kamar untuk mengepak pakaian.
...🦋🦋🦋🦋...
Selesai mengepak pakaian, Grace dan Rachel keluar secara serempak. Dua orang pria berbadan besar menunggu di depan rumah. Bergegas mereka meraih dua koper itu dan memasukkannya kedalam bagasi mobil.
"Kau yakin Grace tidak akan kenapa-kenapa?" Rachel cemas. Pasalnya kandung Grace sudah sangat besar. Grace bisa melahirkan kapanpun itu. Sedihnya, Rachel tidak bisa menemani Grace di momen spesial itu.
Padahal Rachel sudah bekerja keras dalam menjaga kesehatan Grace. Terutama kesehatan kandungannya.
"Jangan khawatir, Re! aku membawa dokter pribadi. Dia akan menemani kita di sepanjang perjalanan ini!" Steven meyakinkan.
Grace meraih kedua tangan Rachel dan tersenyum lembut, "jangan khawatir Re, aku tidak akan kenapa-kenapa. Aku akan melahirkan anak Baptis mu di kota kelahiran ku. Kau harus datang ya nanti!" ikut menyahut. berusaha menghilangkan rasa cemas yang menyelubungi hati Rachel.
"Itu sudah pasti Grace. Aku akan datang meskipun sedikit terlambat!" balas Rachel, lalu memeluk Grace erat. Dan dari sini mereka berpisah untuk beberapa bulan ke depan.
...🦋🦋🦋🦋...
Satu hari penuh mereka berada di pesawat. akhirnya mereka tiba juga di bandara London. Sudah lama dia tidak menghirup udara di kota kelahirannya. Pandangannya menangkap seorang wanita yang tengah melambaikan tangan. Dia juga membawa seorang anak digendongnya. Wanita itu adalah Belle, dia datang untuk menjemput mereka.
" Welcome Grace, kau apa kabar!" ucap Belle dengan lembut, berbeda dengan dulu yang selalu galak dan sinis. Sekarang Belle terlihat lebih baik dan lembut. Hanya penampilannya sedikit berantakan, badan kurus dan wajah kusam. Tetap saja semua itu tak mengurangi kecantikan kakaknya.
Belle memeluk singkat Grace. Dia mengeluarkan air matanya, tapi kali ini bukanlah air mata buaya. Namun, tulus dari hati dan Grace bisa melihat itu.
" Aku baik-baik saja kak, kau sudah punya anak. siapa namanya?" pandangannya beralih pada bayi imut yang ada digendong Belle.
Belle tersenyum," lanjutkan bicaranya nanti, kau sedang hamil. Harus segera istirahat! " ucap Belle menasehati. Grace tersenyum singkat, lalu mengikuti langkah kakaknya mendekati taksi didepan bandara.
...🦋🦋🦋🦋...
Di mansion Daniel sudah menunggu sejak subuh, tidak sabar ingin melihat Grace. Daniel ingin memeluknya dan menciuminya. Daniel merasa bersalah dan berdosa karena telah menyakiti hati Grace selama ini.
Hingga suara mesin mobil berhenti di depan rumah, membuat hatinya berdebar takut jika Grace masih menyimpan kebencian.
Memang Daniel sudah menyiapkan mental. Intinya kali ini dia harus meminta maaf pada Grace. Jika perlu, Daniel akan bersujud dibawah.
Pintu terbuka, Daniel melihat seorang wanita dengan perut buncit sedang menatapnya rindu. Grace hamil? Daniel semakin bersalah, andai dia tidak menjual Grace pada Damian. Mungkin Grace masih menikmati waktu bersama teman-temannya sekarang.
Daniel tersenyum dan merentangkan kedua tangannya, berharap Grace mau memeluknya. Grace terdiam, tidak tahu harus berbuat apa.
Grace merasa semua ini sebuah mimpi. Namun, pelukan seorang ayah adalah hal yang paling di impikannya sejak kecil. Grace tidak boleh menyia-nyiakannya walaupun ini mimpi.
Seketika tangis Grace pecah, wanita itu berjalan pelan menghampiri sang ayah. Lalu memeluknya erat. Daniel tersenyum, mengusap punggung Grace lembut, sesekali mencium puncak kepala.
Tuhan jika ini mimpi, aku mohon jangan bangunkan aku. Dan jika ini nyata aku mohon terus buat daddy ku seperti ini. Pelukan hangatnya membuatku merasakan kehangatan yang amat menenangkan. Tidak ada hal yang lebih bahagia dari seorang putri yang mendapat cinta dari ayahnya.
TBC
warning!
cerita ini hanya fiksi yang author buat sesuai dengan imajinasi author jadi mohon untuk tidak dianggap serius. 🙏!!!!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
beneran super duper novel lanjutkan thor
2023-07-05
0
Ratu Nay
baik baik ya org org luar. cepat memaafkan kesalahan org
2022-06-15
0
aniya_kim
AH!!!!! kecewa sekaliii sama Grace ini
kenapaaaaaaa cinta Damian dibalas seperti ini
2022-06-05
0