kehadiran nya.

***Jika Hadir mu menjadi ke bahagia, maka aku rela menerima mu,meski pun cobaan datang bertubi-tubi, meski kau tak di anggap sebagai darah dagingnya, aku tetap menerima mu

Risa Lukman Brahman.

"Siksa lah aku, jika itu membuat mu senang," kata Risa.

"Aku akan menyiksa mu, wanita murahan," kata Erlan sengit.

Risa pasrah dengan keadaan dia tak mau melawan, jika takdirnya akan berakhir dia akan terima.

"Sayang aku datang," kata Ketrina.

"Aku disini sayang," kata Erlan.

"Wau, kenapa kau menyiksa gadis tak berguna ini," kata Ketrina.

"Biar dia tau aturan," kata Erlan.

"Sayang aku kangen," kata Ketrina memeluknya Erlan dan Mencium bibir Erlan.

Erlan pun mencium bibir Ketrina dan ******* nya. Ciuman itu semakin menuntut Erlan pun membuka kancing gaun Ketrina dan meremas dua gundukan kembar itu dan tak perduli keadaan Risa.

"Apa aku benar-benar tak di anggap ad, jika aku tak di butuhkan kenapa tak di ceraikan," kata Risa.

Risa pun pergi dari ruang itu menuju kamarnya, kedua insan itu pun mereguk kenikmatan tak tau tempat dan waktu.

Tuhan jika kau tak mengizin aku Bahagia, maka cabut lah nyawa aku," kata Risa.

"Kita lanjutkan di kamar ya sayang," kata Erlan.

"Ayo sayang, karena aku butuh kehangatan," kata Ketrina.

*********

2 bulan telah telah berlalu di mana ke jedian nahas itu terjadi, di saat Erlan merengut kesucian Risa.

Pagi ini Risa merasa tubuhnya berat, pusing dan dia harus bolak-balik ke kamar mandi.

"Risa kamu ngapain aja di rumah, serapan pagi pun tak ada ," kata Ketrina.

Iya Ketrina tinggal di rumah Risa dan Erlan selama satu bulan ini , dia berlaga jadi nyonya di rumah ini.

"Iya Rina aku tak enak badan, tapi akan aku buat," kata Risa.

Risa pun kedapur ingin meracik nasi goreng, tiba-tiba dia muntah merasakan bau bawang putih.

"Hueekkk," kata Risa.

"Kamu kenapa mau muntah," kata Ketrina.

"Aku cuma masuk angin," kata Risa.

"Ya udah cepat buat kan serapan aku dan Erlan bisa terlambat karena pagi ini ada miting," kata Katrina .

"Iya," kata Risa memaksa diri membuat nasi goreng. Setelah selesai dia pun menyiap di atas meja makan.

"Ini tuan nasi goreng nya," kata Risa.

"Sini cepat,"Kata Ketrina.

"Pura-pura, Ketrina menyegol gelas kopi dan tumpah di bajunya.

"Auuuww, panas ," kata Ketrina.

"Kamu kenapa," kata Erlan .

"Dia sengaja menumpah kopi di baju ku," kata Ketrina.

"Tidak kok," kata Risa.

"Risa kamu memang tak berguna dan kamu pantas di kurung," kata Erlan.

"Aku mohon Erlan jangan lakukan itu," kata Risa.

Erlan tak mendegar perkata Risa dia pun menarik tangan Risa dan membawa Risa kegudang, setelah mendorong nya masuk dia pun mengunci pintu.

"Erlan aku mohon," kata Risa.

Tapi tak di gubris oleh Erlan.

Sungguh hati mu bagai kan batu Erlan tak menaruh iba terhadap aku.

"Sayang kamu tak apa-apa kan," kata Erlan.

"Tak apa-apa sayang," kata Ketrina.

Hari ini Bu Erlina dan Bram baru pulang dari luar negri mereka tak memberi tahu anak menantu karena mereka membuat kejutan.

Setelah sampai di depan rumah Erlan dan Risa, mereka pun megetuk pintu tapi tak ada jawaban.

"Pah, Risa kemana ya?" tanya Bu Erlina.

"Paling di halaman belakang mah, kita masuk aja," kata Pak Bram.

"Iya pah," kata Erlina .

Mereka pun masuk dan menuju halaman belakang.

"Risa sayang ini mah," kata Erlina.

"Kok mah, bisa ada disini, apa Ku sedang bermimpi," batin Risa.

"Risa kamu dimana," kata Bram.

"Mah, pah , Risa di gudang," kata Risa malemah karena dia tak ada makan dari tadi pagi.

"Pah, Risa di gudang," kata Erlina.

"Kok bisa di gudang mah," kata Pak Bram.

"Gak tau juga pah, yuk kita lihat," kata Erlina.

Mereka pun menuju gudang dan membuka pintu.

"Luo di kunci pah," kata Erlina.

"Risa sayang kamu di dalam kah," kata Bram.

"Mah, pah tolong Risa," kata Risa.

"Dobrak pintunya pah," kata Erlina.

"Iya mah," kata Bram.

Bram pun mendobrak pintu dan akhirnya terbuka.

"Risa sayang apa yang terjadi," kata Erlina.

Risa tak menjawab karena dia pingsan.

"Mah kita segera membawa dia kerumah sakit," kata Bram.

"Ayu pah," kata Erlina.

Bram membawa mobil dengan kecepatan sedang, Erlina pun terus menagis melihat keadaan menantunya.

30 menit kemudian akhirnya sampai juga di rumah sakit Doris Silvanus.

"Dok, sus tolong menantu saya ," teriak Erlina.

Suster pun datang dengan membawa berangkar. Dokter pun datang meriksa keadan Risa.

"Dia cuma kelelahan dan kurang makan, masa kehamilannya jangan membuat dia stres dan tertekan maka akan terjadi keguguran," kata Dokter.

"Apa dok, menantu saya hamil," kata Erlina.

"Iya nyonya," kata Dokter itu.

"Pah, kita akan mendapatkan cucu," kata Erlina.

"Benar mah, awas saja kau nanti Erlan," kata Bram.

Risa pun keadaanya membaik dan di persilakan pulang.

"Akhirnya gak jadi nginap ," kata Risa.

"Sayang kamu harus hati-hati dan jaga cucu mah baik-baik," kata Erlina.

"Apa cucu," kata Mita terbelalak.

"Iya sayang kamu hamil dua bulan," kata Erlina.

"Selamat ya sayang," kata Bram.

"Kenapa kau hadir di saat genting begini, aku akan melanjutkan atau meninggalkan," baru Risa.

"Aku janji mah," kata Risa patuh.

Sesampai di rumah, Erlina dan Bram terkejut melihat Erlan dan Ketrina berpelukan dan saling *******.

"Kurang ajar kau, apakah ini cara kami mendidik mu, bocah sinting," kata Erlina.

"Suara mah, kok bisa kan mamah belum pulang," kata Erlan.

"Kalau orang tua ngomong di dengar Erlan dan kau wanita murahan keluar dari rumah ini," kata Bram.

"Kenapa Pah dan mah di sini bukan kah kalian di London," kata Erlan.

"Kami sudah pulang, kalau tidak kami tak tau kau tak punya hati," kata Bram.

"Kenapa tak mengatakan kalian pulang," kata Erlan.

"Risa, kok kamu bisa keluar," kata Ketrina keceplosan.

"Oh jadi ketum mengunci menantu kesayangan aku, kalian tak punya hati," kata Erlina.

"Mah sabar dulu," kata Erlan.

"Tak ada sabar, keluar kau dari rumah anak ku, wanita ******," kata Erlina.

"Aku akan keluar," kata Ketrina.

Ketrina pun pergi, Erlan mau mengejar tapi di tahan papahnya.

"Kamu harus tau kan, kalau kamu sekarang mau jadi Ayah," kata Pak Bram.

"Pah jangan bercanda," kata Bram.

"Tidak aku tak mau menerima nya siapa tau itu hasil dari zinanya," kata Erlan.

"Kau boleh menghina aku tapi tak boleh menghina anak ku," kata Risa.

"Aku tak mengingin anak dari rahim mu ," kata Erlan.

"Pakk tamparan mendarat di muka Erlan oleh Ayahnya.

"Maaafkan pah nak, tapi bila kehadiran mu menjadi bahagia aku rela menerima mu, meski kau tak di akui," batin Risa.

"Aku tak mau dia bukan anak aku menyentuh nya cuma sekali," kata Erlan.

"Terserah," katan Risa***.

Terpopuler

Comments

Rena Agustina

Rena Agustina

heran manusia di kasih otak untuk berjuang .walaupun mesti nurut tapi gak gitu juga kali pasrah .....kaya putus asa

2021-12-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!