persiapan.

Malam pun menanti kita, dimalam yang sedih dan sesepi ini Risa membayang bersama Ayah tercintanya.

" Ayah kenapa kau memberiku sebuah perjalan yang begitu penuh keliku-liku hidup yang membuat aku harus berjalan diatas kelikir yang tajam dan menyakitkan. Degan sombong takdir membawa aku ke pelukan luka dan nastapa.

Kenapa harus aku yang menjalani kehidupan ini, kenapa di saat aku terpuruk Ayah dan Bunda meninggalkan aku.

Sebuah kelinci yang manis bila masuk kelubang singa dia pasti akan pasrah antara hidup dan mati.

Aku harus kuat demi Rima dan aku ingin ada kebahagian di kemudian hari.

"Ka Risa kenapa kamu melamun di teras seperti ini?" tanya Rima.

"De apa Ayah dan Bunda sudah bahagia," kata Risa.

"Aku tak tau ka, tapi Ayah akan merasa bahagia anak kesayangan akan menikah," kata Rima.

"Kamu juga anak kesayangan Ayah dan Putri bungsu nya yang cerewet ," kata Risa.

"Risa dan Rima berbeda sifat, Risa gadis yang pendiam dan pemalu, penyayang dan anggun.

Rima gadis yang ramah dan riang, penyayang juga, agak tomboi, dia tak segan meyakiti orang yang meyakiti keluarganya.

"Ka, aku rindu bermanja bersama Ayah,' kata Rima.

"Apalagi ka, de," kata Risa.

"Ka yakin dengan pernikahan ini?" tanya Rima.

"Ka Yakin De," kata Risa.

"Kalau melihat kelakuan ka Erlan, aku menjadi ragu Kaka menikah dengannya," kata Rima.

"Tak apa-apa kok de, ini sudah takdir ka," kata Risa.

"Kalau ka tak bahagia, masih ada waktu membatalnya ka, kita bisa pergi ke kampung halaman Bunda," kata Rima.

"Ka akan mencoba dulu de siapa tau ka Erlan berubah baik kepada ka, di saat ka sudah menjadi istrinya," jawab Risa.

"Amin ka," kata Rima.

"Rima ayo tidur besok kita akan banyak pekerjaan," kata Risa.

"Ayo ka," kata Rima.

Risa dan Rima pun masuk kerumah dan mereka menuju kamar masing-masing di depan pintu Risa berhenti.

"Selamat malam, selamat tidur semoga mimpi indah," kata Risa.

"Sama selamat malam juga ka," kata Rima.

"Apakah aku akan selalu bahagia seperti ini," batin Risa.

*****

Malam pun berganti siang mentari pagi pun menyinari kicau burung pun terdegar indah, tapi tidak dengan Risa 2 hari lagi pernikahanya, setatus nya yang lajang akan menjadi istri orang lain, gimana kah kisah cintanya dia rela melepas Wiliam demi Erlan.

Dia membuang berlian demi batu kerikil, tapi apa daya takdir yang mempermaiankan dirinya.

"Wiliam maaf aku belum bisa jujur dengan mu," batin Risa.

Tokkk pintu di ketuk dari luar " Ka, udah bangun serapan pagi dulu," kata Rima.

"Ya de,"Kata Risa.

Setelah serapan mereka pun mulai persiaapn pernikahan Risa, dari mengatur WOA dan dekorasi pesta kebun yang sederhana karena ini permintaan, Risa dia tak ingin menikah di gedung atau apa, dia pun mengudang kerabat dan teman dekat saja.

"Ris, sayang," kata Bu Erlina.

"Mamah, sama siapa," kata Risa.

"Sama Erlan," kata Bu Erlina.

"Ku bisa, bukanya Mas Erlan kekantor," kata Risa.

"Ini hari bahagia kalian jadi Erlan haru cuti selama satu minggu ," kata Bu Erlina.

"Ya Bu," kata Risa.

Erlan pun datang dengan wajah cemberut, hari ini dia ada janji dengan Ketrin.

" Mah, aku boleh pergi sebentar gak," kata Erlan.

"Gak bisa, kamu harus mengikuti kata mah, kalau gak seluruh perusahan dan harta yang kau punya mah ambil semua," kata Erlina.

"Mah ngacam aku," kata Erlan.

"Iya lah, apa wanita matre itu akan bersama mu bila kau udah tak punya apa-apa ," kata Erlina.

"Ketrin bukan wanita seperti itu, dia menghormati aku, kalau semua barang aku yang membelinya.bukan dia yang meyuruh," kata Erlan.

Sakit itu yang di rasakan Risa, disaat pernikahan mereka semakin dekat, Erlan tetap saja masih ingin bersama Ketrina.

"Tuhan, kuat dan tabahkan hati hamba," kata Risa.

"Ris, gaun sama semua udah dikirim kan?" tanya Erlina.

"Sudah mah," kata Risa.

"Gadis ini terlalu mencari muka dengan mamah aku," batin Erlan.

"Ya, kalau gitu kita urus dekorasi aja lagi," kata Bunda.

"Ya mah," kata Risa.

"Mah, aku boleh bicara sama Risa," kata Erlan.

"Boleh ko," kata mah.

Erlan dan Risa pun kedepan.

"Risa aku mau kamu Jagan bersendiwara ke orang tua aku," kata Erlan.

"Maksud mas?" tanya Tanya Risa.

"Jagan sok polos kamu wanita munafik, inggat setelah kita menikah kita akan pindah kerumah kita, dan kau akan menikmati kesensaran mu ," kata Erlan.

" Jika dengan menyakit aku kau bahagia terserah kau," kata Risa.

"Ya aku senang lah," kata Erlan.

Terpopuler

Comments

Rena Agustina

Rena Agustina

kok ngebet di divrida dah tau di erlan gak cinta ngotot mau kawin

2021-12-22

0

Realme Baru

Realme Baru

berbaiki tulisan nya dong..kan sayang cerita nya bagus tpi tulisan nya banyak salah

2021-09-28

0

Siti Fatimah

Siti Fatimah

Semangat kK

2021-09-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!