Happy reading 🙏🙏
Setelah sampai di rumah seperti biasa, sebelum melakukan kegiatan yang lain Citra terlebih dahulu membersihkan diri. Setelah mandi dan berpakaian Citra mulai melakukan perkerjaan rumah iya menghidupkan mesin penyedot debu dan menyetelnya, begitu juga dengan mesin cuci. Sedangkan dia mulai membersihkan perabotan yang kotor dan memasak untuk makan malam. Citra memang tidak mengunakan asisten rumah tangga dan melakukan perkerjaan rumah sendirian. Dia hanya membutuhkan asisten rumah tangganya pada saat iya pergi berlibur atau urusan perkerjaan.
setelah perkerjaan selesai berjalan ke meja makan, sebelum iya mengerjakan tugas kampus dan melanjutkan perkejaan kantor, iya terlebih dahulu iya makan malam, walau hari masih terbilang sore, karena Citra sering lupa makan malam jika ada tugas dan perkerjaan , dan keesokan pasti iya terkena asam lambung.
setelah tugas kampus dan kerjaan kantor selesai sebelum tidur Citra menyempatkan dirinya untuk menelpon neneknya.
("hello ada apa ci, apa kabar kamu sayang")tanya nenek di seberang sana
("hello juga nek, kabar Citra baik, cuma mau nelpon nenek aja, nenek apa kabar")tanya Citra balik
("kabar nenek baik ci, oh ya ada yang mau nenek bicarakan sama kamu, mumpung kamu nelpon") ujur nenek serius
("iya nek ada yang penting") tanya citra penasaran apa yang mau neneknya sampaikan sepertinya itu serius
(" iya sayang, nenek mau menjodohkan kamu dengan Zio anak sepupunya ayah kamu") kata nenek langsung ke pointnya dan berharap Citra mau
("menjodohkan, tapi ini bukan jamannya si tinurbaya lagi nek") jawab Citra kaget dengan omongan neneknya
("iya nenek tau itu, semua orang berhak menentukan jodohnya sendiri, tapi nenek ingin melihat kamu menikah secepatnya. sebelum ayah kamu menikahkan kamu dengan Angga anak nya om Brian, kamu tau kan Angga orang nya seperti apa") kata nenek memberitahu Citra
karena berapa hari yang lalu iya sempat berkunjung ke rumah putra sulungnya dan iya mendengar rencana anak nya yang ingin menjodohkan cucunya dengan anak Brian, nenek yang tau siapa itu Angga seorang laki-laki yang kerjaan nya selalu di club malam itu tidak setuju cucunya menikah dengan Angga. Dan itulah alasanya mengapa iya mengambil tindakan terlebih dahulu dengan menjodohkan cucunya dengan Zio. Walau dia tau alasan Indra melakukan itu supaya Citra bisa pulang kembali kerumahnya.
("iya nek, citra tau Angga orang seperti apa selain kasar, keras dia juga pemabuk yang selalu hampir tiap hari tak pernah sadar, tapi Citra dulu juga seperti itu, apa nenek yakin Zio mau sama Citra, apalagi Zio dan Citra belum kenal")jawab Citra yang bingung dengan kehidupa nya
("nenek akan perkenalkan dia, kamu tidak usah khawatir orang tua Zio tidak pernah membiarkan anaknya menyakiti orang lain") kata nenek meyakinkan Citra
("ya terserah nenek aja, asal orang tua Zio setuju dengan perjodohan ini") jawab Citra pasrah
("ci mereka memang ingin menjodohkan kamu dengan Zio")jawan nenek lega karena Citra mau menerima perjodohan itu walau tidak langsung menjawab
("iya nek, tapi bagaimana kalau ayah dan ibu tau nanti mereka pasti marah, karena Citra memilih menikah dengan orang lain, bukan dengan pilihan mereka") jawab citra takut dan kepikiran orang tuanya
walau iya masih kesal dan kecewa dengan ayah nya yang tega mengusirnya dari rumah meski tidak sengaja
("biar itu urusan nenek, ayah mu tidak akan bisa menolak kemauan nenek") jawab nenek meyakinkan citra supaya dia tidak merasa takut
("ya udah Citra serahkan semuanya pada nenek, oh ya nek besok Citra mau pergi sama Alena dan Angel ke bali") citra memberitahu neneknya
(" iya sayang, kamu hati-hati disana")
nasehat nenek
(" iya nek, Citra bisa jaga diri") jawab Citra supaya nenek tidak mencemaskan nya
(" ya udah, kamu istrirahat ya") kata nenek
("oke nek, nenek juga istrirahat ya, selamat malam") jawab Citra yang memang sudah ngantuk
("iya selamat malam cucu nenek") jawab nenek kepada cucu kesayangan nya
Setelah mengakhiri telponnya dengan nenek Citra beranjak ke kamar mandi untuk mencuci mukanya sebelum tidur. namun baru saja matanya ingin terpejam tiba - tiba ponselnya berbunyi, ternyata telpon dari Alena. Citra bisa menerka pasti Alena ingin memberitahunya jika iya ingin mengajak Citra ke bali, dan timbullah niat untuk menjahili Alena dengan pura-pura tidak tau padahal tadi Angel sudah memberi tau nya sebelum iya pulang
("Hello kenapa Al") tanya Citra seperti orang baru bangun tidur
("ci gue mau ngajak lo ke bali besok sama Angel juga, cowok gue minta gue ke sana besok") jawab Alena di telepon
("lo udah kasi tau Angel belum, kalau dia mau ya gue ikut, malas gue jadi nyamuk disana") kata Citra sengaja menyindir Alena jika pacaran lu sama sahabatnya
("udah dia mau kata nya, besok gue tunggu jam 9 di bandara") jawannAlena semangat
("ya udah sampai jumpa besok, lo gangguin gue aja orang lagi enak tidur lo bangunin") kata Citra dengan nada kesal
("maaf mana tau gue kalau lo tidur, kan lo ngak bilang, kalau lo bilang kan gue bisa nelpon lo nanti tunggu lo bangun") kata Alena polos
("mana bisa orang tidur bilang, kalau bisa bilang itu bukan tidur bloon") jawab Citra senyum mendengar kata Alena yang tidak masuk akal
("tega banget sih lo bilang gue bloon") jawab cemberut
("iya gimana pagi kalau bukan bloon, karena faktanya orang tidur mana bisa jawab, emang lo bisa jawab orang ngomong kalau lagi tidur ") tanya Citra sengaja mengetes sahabatnya itu yang kadang-kadang tidak nyambung
("iya engak lah, tidur ya tidur") jawab Alena santai
("lah tadi lo bilang, nyuruh gue bilang ke lo kalau gue lagi tidur") jawab Citra yang ingin menjitak kepala temanya itu
("ya maaf gue salah ngomong, udah dulu ya)" kata Alena yang tau Citra akan mengerjai nya
setelah menutup telpon nya dengan Alena Citra menghubungi asisten rumah tangga nya untuk datang besok karena iya besok harus pergi
...****************...
Matahari masuk ke selah-selah gorden kamar citra iya terbangun dari tidurnya dan langsung membersikan diri. setelah selesai dengan bersih-bersih iya turun kebawah dengan koper di tangan nya. Dan menuju meja makan untuk sarapan pagi. Di ruang tamu Frans sudah menunggu nya untuk menggantar kan Citra ke bandara. sampai di bandara Citra menitipkan kantornya kepada Frans sepupu nya sekaligus asisten nya walau selama ini Frans lah yang mengurus semuanya.
Citra masuk kedalam dan mencari kedua sahabatnya itu, setelah bertemu mereka berjalan masuk ke dalam pesawat karena pesawat pun sudah mau landing. setelah berapa jam perjalanan mereka pun tiba di bali, dan langsung melanjutkan perjalanan menuju villa milik keluarga Alena sampai di sana mereka langsung terkapar di tempat tidur, Citra terbangun dari tidurnya, iya pun membangunkan Alena karena Angel susah dibangunkan jika lagi tidur, karena hari ini mereka mau pergi ke pantai untuk menikmati senja.
"gel bangun gue sama Citra mau pergi ikut ndak" teriak Alena sambil menguncang tubuh Angel
"ih bisa engak sih engak teriak teriak, gue engak budak kalik" Angel kesal dengan teriakan Alena membangunkan nya
"lagian gue bangunin sekali tidak menjawab" jawab Alena ketus
"sebentar gue cuci muka dulu tunggu aja di luar" jawab Angel sambil beranjak ke kamar mandi
Di ruang tengah Citra sibuk dengan ponselnya entak apa yang iya kerjakan, Alena datang menghampiri nya
"mana Angel" tanya Citra
"lagi cuci muka, sebentar lagi keluar" jawab Alena ketus
"kita berdua tunggu di mobil aja" kata Citra mengambil tas nya
"ya udah yok" jawab Alena
"Eh tunggu, main tinggal aja" kata Angel cemberut
"lagian lo lama si" jawab Alena ketus
sore itu ketiga sahabat itu pergi ke pantai sambil menikmati senja dan menemani sahabat mereka pacaran, sehingga Angel dan Citra dibuat kesal sama Alena yang menurut mereka terlalu alay dengan kata cintanya, sehingga membuat keduanya geli mendengarnya. Citra dan Angel menyingkir agak jauh setelah mereka melihat adegan yang di buat Alena dan Romi seakan membuat pikiran mereka melayang.
"eh ci, coba lo liat tu Alena" kata Angel yang terus melihat Alena dan Romi
"ck ngapain si lo liatin orang tu terus, entar mau lagi" jawab Citra yang melihat Alena dan Romi yang terus melakukan kegiatan panas mereka
"ih engak lah amit-amit seharusnya kita ke bali buat liburan, bukan untuk melihat Alena begituan" kata Angel kesal
"haha nanti kalo udah nikah lo juga gitu" kata Citra tersenyum
"iya kalau udah nikah, itu masih pacaran" jawab Angel jijik
"udah biarin aja" jawab Citra sambil menghinsap fave nya
mereka berdua terus melihat kelakuan Alena dan Romi, dan membiarkan mereka melakukan nya sampai mereka puas, walau mereka risih melihatnya.
"hm ci, ngapain sih lo pakai ngefeve segala, gue lemas ni sama asapnya" kata Angel risih dengan asap fave nya Citra
"lo engak mau" tanya Citra menyodorkan fave nya
"engak, itu engak bagus buat kesehatan, nanti kalau udah nikah engak bisa hamil" jawab Angel menolak
Citra dan Angel memang dulunya sering merokok dan minum namun Angel sekarang sudah berhenti dan Citra pun sudah mulai melepaskan benda itu walau iya kadang masih menghinsap fave nya itu
"belum nikah udah mikirin hamil" jawab Citra mengoda Angel
"is emang lo engak mau nikah" tanya Angel
"tunggu aja, engak usah banyak tanya" jawab Citra ya memang benar iya akan menikah
"oh berarti lo sudah benar melupakan Ryan dong"tanya Angel meyakinkan
"untuk apa aku masih menyimpan rasa dengan lelaki yang suka menebar janji manisnya" jawab Citra santai
Angel tidak menjawab iya menatap Citra dan mencari kebohongan nya, namun citra memang tidak berbohong.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments