Kekasih Bos Besar

Keira pergi ke toilet untuk merapihkan dandanannya yang agak berantakan karena insiden tadi. Tapi setelah dia kembali ke meja kantornya, dia dikejutkan dengan seseorang yang datang dari pintu masuk kanto nya.

Ternyata dia.....

Ternyata wanita sombong dan ugal ugalan yang tadi hampir mencelakai keira dijalan.

Keira langsung buru buru naik lift dan wanita tadi pun ikut masuk ke dalam lift dan wanita itu langsung menatap tajam ke arah keira.

"Ngapain kamu naik lift ini? gak sopan banget sih. Sana keluar !!" titah wanita itu.

"Maaf yaa mba saya lagi gak mau ribut masih pagi pagi. Jangan bikin mood saya berantakan. Cukup di jalan tadi mba bikin saya hampir telat masuk kantor. Jadi tolong jangan berulah". Begitu pintu lift terbuka keira langsung saja menuju ruangannya.

"hei kamu ngapain di situ?" teriak wanita itu ke keira yang baru masuk ke ruangan sekertaris nya tepat disebelah ruangan Bos Andik.

"Kan saya sudah bilang jangan rusak mood saya ya mbaaa, harusnya saya yang tanya mba nya ngapain disini, karyawan baru kah? atau ada keperluan penting? l". keira berusaha menahan emosi nya.

"yaa gue mau ketemu yang punya perusahaan ini lah, gak mungkin gue mau ketemu lo. Lo ngapain di ruangannya lina?". jawab wanita itu angkuh.

"Saya yang menggantikan Lina mba. Mba belum bikin janji kan dengan bos?" tanya keira dengan tenang.

"Gak perlu gue bikin janji dulu, gue calon nyonya di perusahaan ini. Jadi siap siap aja lo minggat dari sini yaa cewek aneh". Ucap wanita itu membuat keira hampir meledakan emosi nya.

Keira beranjak dari kursi nya dan langsung mengetuk pintu ruangan Bos nya itu. Setelah keira mengetuk pintu, si wanita tadi mendorong keira dan membuka pintu sehingga keira jatuh tersungkur ke dalam ruangan bos nya itu. Sebenarnya keira sudah jengkel sekali dengan wanita itu. Dia juga malu terjatuh di ruangan bos nya itu.

Brraaakkkk ... Pintu terbuka lebar dengan keira yang juga ikut masuk dalam keadaan jatuh tersungkur.

"aduuuuhhhh mba bisa gak sih gak rusuh? sakit loh ini" keira mengaduh

"Vio kamu apa apaan sih bikin sekertaris aku jatuh begitu. Ayo saya bantu bangun kei". Andik membantu keira bangun dan pandangan mereka bertemu dan andik terdiam sesaat sebelum viona menarik lengan andik dan terlepas pegangan nya pada keira.

"Sayang kamu apa apaan sih pegang pegang dia. Kamu itu punya aku gak boleh ada wanita lain yang pegang pegang kamu". kata viona, keira jadi tau kalau wanita super sombong dan menyebalkan itu bernama viona. Nama yang cantik susai dengan wajah nya. Tapi tidak dengan sikap dan perbuatannya.

"Maaf yaa mba saya itu bekerja disini, gak ada niatan untuk menggoda pak andik apalagi sampe mau pegang pegang dia. Mba itu harusnya minta maaf sama saya karena tadi saya hampir celaka di jalan, dan sekarang mba malah nuduh saya yang tidak tidak. Sungguh tidak tau etika mba ini". akhirnya keira mengeluarkan uneg uneg nya yang sedari tadi dia pendam karena ulah viona yang sangat keterlaluan.

"gue?? minta maaf sama lo yang cuma sekertaris?? ogah deh yaaa. Sayang mending kamu pecat dia aja, dia itu nyebelin banget deh". viona sambil bergelayut manja di lengan andik.

Keira memutar bola mata nya malas. Dia sangat jengkel dengan wanita wanita manja dan sombong seperti viona.

"Gak bisa gitu sayang, dia baru bekerja disini dan kinerja nya bagus. Memang ada apa tadi di jalan kei?"

Sebelum viona buka suara, keira langsung buru buru menceritakan kejadian tadi pagi yang membuat keira hampir saja kecelakaan di jalan.

"jadi gini pak, saat saya sedang nyetir mobil tiba tiba mba vio ini nyalip saya dengan cepat terus rem mendadak pula. Akhirnya saya juga injak rem dengan mendadak dan itu hampir nabrak pengguna jalan lainnya. Saat saya ketuk pintu kaca mobilnya dia acuh dengan sambil memegang Hp ditangannya. Bukan kah tidak baik jika mengemudi sambil menelpon?" jelas keira.

"Apa benar Viona Anastasya??" Andik menatap viona dengan tajam.

"awas lo yaa cewek ember" batin viona

"kamu jangan dengerin cewek ember itu yaa sayang, jangan percaya dia"

"Itu sih terserah bapak yaa percaya atau gak. Tapi di mobil saya ada cctv nya pak. Jadi gak ada yang bisa berbohong. Kalau begitu saya permisi kembali ke ruangan saya pak andik". Keira melenggang meninggalkan ruangan bos nya itu.