IAP. 18.

Mobil pun melaju, entah karena apa putri Arini tiba-tiba rewel. Terlihat ibu muda itu sedang menenangkan anaknya penuh dengan kasih sayang, Seto yang menyaksikan pemandangan tak biasa itu menjadi ambigu, ia seolah membayangkan Arini adalah istrinya dan ia sedang menenangkan buah hati mereka, sungguh imajinasi yang konyol.

Terlihat Arini mencoba menghibur sang buah hati dengan memperlihatkan keindahan jalanan, keramaiannya, serta sesekali menunjukkan bus yang besar hingga anaknya terdiam.

Sifat keibuan Arini membuat sang Casanova terbelenggu akan lamunan, khayalannya yang tinggi menerjang putihnya awan hingga menerobos langit biru, "andai saja..pasti akan lebih indah." gumam Seto pelan namun di di dengar oleh Arini.

"Mas Seto kenapa?" tanya Arini seraya menepuk-nepuk pantat anaknya.

Seto menggeleng, ia tersenyum manis kepada Arini, tak ingin di landa canggung, Arini memutuskan untuk fokus berbicara dengan sang buah hati, sesungguhnya pikiran wanita itu tak sesantai yang terlihat, ingatannya kilas balik terpikir akan nasib pernikahannya, ia harus menelan kenyataan  pahit bahwa suami yang di cintai mempunyai kekasih yang juga adalah madunya.

Sepanjang perjalanan, Arini tak habis pikir dirinya akan mengetahui kenyataan pahit ini, ingatan wanita itu masih segar saat kejadian tadi Clara yang bergelayut manja di lengan Rico, tamparan Rico, bahkan pernyataan suaminya yang mengatakan ia harus terima dan belajar rukun. Omong kosong macam apa seperti itu, pikiran Arini terus bergelut dengan itu hingga ia tak menyadari sosok di sampingnya telah memerhatikan dengan waspada.

Arini menunduk, ia mencoba menyembunyikan air matanya yang telah lolos dari tempatnya.

Sentuhan di bahu Arini membuatnya terhenyak, "Are you ok Rin..?"

Arini hanya menganggukkan kepalanya, jelas ia tak berani mengangkat kepalanya karena saat ini ia sedang menangis, anaknya telah terlelap karena tepukannya tadi.

Pelan Arini mengangkat kepalanya yang sejak tadi menunduk,  Arini mengusap lelehan di pipinya. Seto yang menyadari Arini menangis mendadak panik.

Seto segera menghentikan mobilnya di tepi jalanan yang sepi, Arini merasa heran kenapa Seto menghentikan mobilnya, kini terlihat wanita itu  tengah  mengusap cairan bening yang mengalir membasahi pipinya.

Sinar mentari yang terik, membuat Arini bersusah payah menyembunyikan wajah dan tubuh anaknya agar tidak terjamah panasnya matahari. Kesenyapan   di dalam mobil terjadi cukup lama, hingga suara khawatir Seto membelah keheningan itu.

"Tidak perlu bersusah payah menyembunyikan tangisanmu, ini...ambilah, aku akan menunggumu sampai selesai menangis," ucap Seto dengan menyodorkan tissue, Arini hanya diam tak segera mengambil apa yang saat ini masih Seto sodorkan.

Mendapati respon Arini yang lamban, tangan Seto melepaskan sabut pengaman yang masih melilit tubuhnya, kemudian lelaki itu menggusur tubuhnya agar lebih dekat dengan Arini. " Apa yang membuatmu menangis, jika kau sudi membaginya.. katakanlah padaku?" tangan Seto mengusap pipi Arini yang basah oleh air mata.

"Terimakasih," Arini mengambil tissue itu dan mengusap air matanya yang telah mengering. 

"Ak-ak...u,"  sorot mata Arini penuh dengan kecemasan, ia sesekali menghindari tatapan mata Seto yang masih menunggu jawaban Arini, tatapan mata Seto begitu teduh hingga hawa panas seketika menjalar di sekujur tubuhnya.

"Jika kau sudi membaginya denganku, bicara saja!" kata Seto yang melihat Arini ragu berkata.

Arini mengusap hidungnya yang sedikit gatal, " Tidak ada mas, mungkin aku masih baper karena nonton drakor tadi pas di rumah," 

Seto tak mengatakan apa-apa, bibirnya terkunci lelaki itu memahami, mungkin hal berat yang di lalui Arini belum siap ia ceritakan, toh..dirinya menyadari tidak wajib juga baginya mendesak wanita itu untuk bercerita.

"Kita lanjut ke supermarket?" 

Arini mengangguk menanggapi pernyataan Seto, kemudian mobil sport yang mereka tumpangi melaju membelah jalanan kota.

Sesampainya di pusat perbelanjaan, semua mata seakan menatap mereka bertiga, layaknya sepasang suami istri yang sedang mengajak anaknya ikut berbelanja.

Entah mengapa hanya dengan hal kecil seperti ini sudah membuat hati Seto melonjak kegirangan. Apalagi saat sayup-sayup terdengar suara beberapa orang yang sedang mengomentari kehadiran mereka bertiga.

"Isterinya cantik, anaknya mengemaskan, apalagi papanya, rasa ingin menikung papanya meningkat.." seru mereka yang terdengar indah di telinga Seto.

Seto hanya memberi respon tersenyum, namun berbeda dengan Arini, wanita itu merasa tidak enak membuat Seto di anggap papa dari anaknya sekaligus suaminya, ia takut kalau Seto tidak nyaman, tapi kebenarannya lelaki itu sedang menikmati momen menjadi papa gadungan sementara.

Dengan berjalan menuju eskalator keramahan mendominasi di manapun mereka berjalan, senyuman manis juga tak luntur dari bibir Seto, ia sangat menikmati perannya saat ini.

"Cari suami cakep kayak gitu di mana..,"

"Mbaknya beruntung banget, sungguh memperbaiki keturunan kalau dapat suami kayak gitu." 

"Rasa ingin jadi pelakor bergejolak,"

Kira-kira itulah kata yang terdengar di telinga keduanya, sungguh Arini merasa malu sekaligus tidak enak, apalagi sedari tadi Seto hanya tersenyum membuat Arini merasa keheranan.

"kau tidak apa-apa mas?"

"Tidak apa-apa. Aku sedang menikmati peranku menjadi papa gadungan anakmu." Seto pun terkekeh saat mengatakannya, gelak tawa Seto menular ke Arini hingga wanita itu juga ikut terkekeh kecil.

"Papa gadungan..? Konyol mas-mas." mereka berdua tertawa bersama seraya melangkahkan kakinya menuju tempat penjualan es krim berada.

Seto berjalan di belakang Arini, lelaki itu memperhatikan gadis kecil cantik yang masih berada dalam gendongan. "Andai saja kita berjumpa lebih awal," 

Lalu terlihat Arini yang kerepotan mengambil belanjaan, dengan siaga Seto menawarkan diri untuk menggendong putri Arini itu.

"Sini..biar aku gendong putri kecil yang cantik ini." Seto tersenyum manis kepada anak Arini namun gadis kecil itu hanya memperhatikannya dalam diam.

Namun hal tak terduga terjadi, tangan gadis kecil itu terangkat ke udara, seolah meminta Seto agar segera meraihnya, secara refleks lelaki itu meraihnya kini gadis kecil itu berpindah posisi yang tadinya dalam gendongan Arini sekarang dalam gendongannya.

Arini melongo, mengapa anaknya gampang sekali beradaptasi dengan Seto, "lah.. langsung mau dia," ucap Arini dengan heran.

"tentu saja..siapa yang bisa menolak om tampan ini ya nak, haha..siapa namanya Rin?" sambil memilih bahan yang di butuhkan mereka berjalan beriringan layaknya sepasang papa mama muda yang sedang bahagia berbelanja.

Hening sejenak, Arini berjongkok mengambil kecap manis dan saos pedas "Alana," jawabnya kemudian.

"Alana..?oh.. jadi Putri kecil yang cantik ini bernama Alana, sangat cantik namanya tak beda jauh dengan anaknya," 

"Lucu dan menggemaskan." sambungannya kemudian.

"Sudah semua mas..apa ada lagi yang mau di beli..?" tanya Arini saat merasa semua belanjaan yang di butuhkan telah masuk ke dalam troli.

Seto memperhatikan sosok seseorang yang sepertinya mengikuti sedari tadi, ia tak menjawab pertanyaan Arini karena tangannya sibuk mengirimkan pesan kepada Bimo.

"Mas..?"

Arini merasa heran karena Seto begitu serius dengan ponselnya ia berpikir mungkin Seto sedang sibuk mengurus kerjaan, ia ingin mengambil Alana yang berada dalam gendongan lelaki itu, namun dengan cepat Seto menahannya, "biar aku saja.."  Arini mengangguk sebagai jawaban.

Kemudian mereka berjalan beriringan, dengan sesekali mata elang Seto melirik waspada.

Bersambung.....

nah gimana papa gadungannya menggemaskan bukan wkwkwkwk

yok tebak siapa seseorang yang memata-matai mereka tadi??

jangan pelit like komen dan vote agar aku makin giat update 🌹❤️🥰🥳

Terpopuler

Comments

Devi Handayani

Devi Handayani

uuhh paling suami yg sudah kehilangan mukanya tuh yg jadi spy nya arini🤨🤨🤨

2023-04-17

0

farah69

farah69

mau dong punya papah gadungan ....hihi

2021-12-17

3

Yuni y

Yuni y

siap siap saja kamu rico. sibuk dengan jalangmu istrimu diambil orang.
seperti kata pepatah disaat kau sibuk melirik orang lain maka milikmu juga akan dilirik orang. itu hukum alam ada yg datang dan pasti ada yg pergi

2021-11-07

5

lihat semua
Episodes
1 Istrimu Adalah Pilihanku !
2 I A P 02.
3 IAP 03.
4 IAP 04.
5 IAP. 05.
6 IAP. 06.
7 IAP. 07.
8 IAP. 08.
9 IAP. 09.
10 IAP. 10.
11 IAP. 11.
12 IAP. 12.
13 IAP. 13.
14 IAP. 14.
15 IAP. 15.
16 IAP. 16.
17 IAP. 17.
18 IAP. 18.
19 IAP. 19.
20 IAP. 20.
21 IAP. 21.
22 IAP. 22.
23 IAP. 23.
24 IAP. 24.
25 IAP. 25.
26 IAP. 26.
27 IAP. 27.
28 IAP. 28.
29 IAP. 29.
30 IAP. 30.
31 IAP. 31.
32 IAP. 32.
33 IAP. 33.
34 IAP. 34.
35 IAP. 35.
36 IAP. 36.
37 IAP. 37.
38 IAP. 38.
39 IAP. 39.
40 IAP. 40.
41 IAP. 41.
42 IAP. 42.
43 IAP. 43.
44 IAP. 44.
45 IAP. 45.
46 IAP. 46.
47 IAP. 47.
48 IAP. 48.
49 IAP. 49.
50 IAP. 50.
51 IAP. 51.
52 IAP. 52.
53 IAP. 53.
54 IAP. 54.
55 IAP. 55.
56 IAP. 56.
57 IAP. 57.
58 IAP. 58.
59 IAP. 59.
60 IAP. 60.
61 IAP. 61.
62 IAP. 62.
63 IAP. 63.
64 IAP. 64.
65 IAP. 65.
66 IAP. 66.
67 IAP. 67.
68 IAP. 68.
69 IAP. 69.
70 IAP. 70
71 IAP. 71.
72 IAP. 72
73 IAP. 73.
74 IAP. 74.
75 IAP. 75.
76 IAP. 76.
77 IAP. 77.
78 IAP. 78.
79 IAP. 79.
80 IAP 80.
81 IAP. 81.
82 IAP. 82.
83 IAP. 83.
84 IAP. 84.
85 IAP. 85.
86 IAP. 86.
87 IAP. 87.
88 IAP. 88.
89 IAP. 89.
90 IAP. 90.
91 IAP. 91.
92 IAP. 92.
93 IAP. 93.
94 IAP. 94.
95 IAP. 95.
96 IAP. 96.
97 IAP. 97.
98 IAP. 98.
99 IAP. 99.
100 IAP. 100.
101 IAP. 101.
102 IAP. 102.
103 IAP. 103.
104 IAP. 104.
105 IAP. 105.
106 IAP. 106.
107 IAP. 107.
108 IAP. 108.
109 IAP. 109.
110 IAP. 110.
111 IAP. 111.
112 IAP. 112.
113 IAP. 113.
114 IAP. 114.
115 IAP. 115.
116 IAP. 116.
117 IAP. 117.
118 IAP. 118.
119 IAP. 119.
120 IAP. 120.
121 IAP. 121.
122 IAP. 122.
123 IAP. 123.
124 IAP. 124.
125 IAP. 125.
126 IAP. 126.
127 IAP. 127.
128 IAP. 128.
129 IAP. 129.
130 IAP. 130.
131 IAP. 131.
132 IAP. 132.
133 IAP .133.
134 IAP. 134.
135 IAP. 135.
136 IAP . 136.
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Istrimu Adalah Pilihanku !
2
I A P 02.
3
IAP 03.
4
IAP 04.
5
IAP. 05.
6
IAP. 06.
7
IAP. 07.
8
IAP. 08.
9
IAP. 09.
10
IAP. 10.
11
IAP. 11.
12
IAP. 12.
13
IAP. 13.
14
IAP. 14.
15
IAP. 15.
16
IAP. 16.
17
IAP. 17.
18
IAP. 18.
19
IAP. 19.
20
IAP. 20.
21
IAP. 21.
22
IAP. 22.
23
IAP. 23.
24
IAP. 24.
25
IAP. 25.
26
IAP. 26.
27
IAP. 27.
28
IAP. 28.
29
IAP. 29.
30
IAP. 30.
31
IAP. 31.
32
IAP. 32.
33
IAP. 33.
34
IAP. 34.
35
IAP. 35.
36
IAP. 36.
37
IAP. 37.
38
IAP. 38.
39
IAP. 39.
40
IAP. 40.
41
IAP. 41.
42
IAP. 42.
43
IAP. 43.
44
IAP. 44.
45
IAP. 45.
46
IAP. 46.
47
IAP. 47.
48
IAP. 48.
49
IAP. 49.
50
IAP. 50.
51
IAP. 51.
52
IAP. 52.
53
IAP. 53.
54
IAP. 54.
55
IAP. 55.
56
IAP. 56.
57
IAP. 57.
58
IAP. 58.
59
IAP. 59.
60
IAP. 60.
61
IAP. 61.
62
IAP. 62.
63
IAP. 63.
64
IAP. 64.
65
IAP. 65.
66
IAP. 66.
67
IAP. 67.
68
IAP. 68.
69
IAP. 69.
70
IAP. 70
71
IAP. 71.
72
IAP. 72
73
IAP. 73.
74
IAP. 74.
75
IAP. 75.
76
IAP. 76.
77
IAP. 77.
78
IAP. 78.
79
IAP. 79.
80
IAP 80.
81
IAP. 81.
82
IAP. 82.
83
IAP. 83.
84
IAP. 84.
85
IAP. 85.
86
IAP. 86.
87
IAP. 87.
88
IAP. 88.
89
IAP. 89.
90
IAP. 90.
91
IAP. 91.
92
IAP. 92.
93
IAP. 93.
94
IAP. 94.
95
IAP. 95.
96
IAP. 96.
97
IAP. 97.
98
IAP. 98.
99
IAP. 99.
100
IAP. 100.
101
IAP. 101.
102
IAP. 102.
103
IAP. 103.
104
IAP. 104.
105
IAP. 105.
106
IAP. 106.
107
IAP. 107.
108
IAP. 108.
109
IAP. 109.
110
IAP. 110.
111
IAP. 111.
112
IAP. 112.
113
IAP. 113.
114
IAP. 114.
115
IAP. 115.
116
IAP. 116.
117
IAP. 117.
118
IAP. 118.
119
IAP. 119.
120
IAP. 120.
121
IAP. 121.
122
IAP. 122.
123
IAP. 123.
124
IAP. 124.
125
IAP. 125.
126
IAP. 126.
127
IAP. 127.
128
IAP. 128.
129
IAP. 129.
130
IAP. 130.
131
IAP. 131.
132
IAP. 132.
133
IAP .133.
134
IAP. 134.
135
IAP. 135.
136
IAP . 136.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!