IAP. 15.

Malam harinya…

Rico meneliti wajahnya melalui cermin, yang menggantung di sudut kamar.

Wajahnya kini tampak bengkak, "sialan. Kalau aku ke proyek besok bisa-bisa jadi bahan tertawaan anak-anak."

Rico memegang luka bengkaknya, ia mengeram "awas aja ketemu lagi.." ia bersumpah akan memberi perhitungan kepada lelaki yang menghajarnya tadi.

Rico mulai mengetik beberapa kata dan mengirimkannya kepada Clara.

"Aku sudah berterus terang kepada Arini." 

Ada sesuatu yang sulit di mengerti, ia memang telah mengkhianati Arini, namun dirinya juga tidak mau jika menceraikan istrinya, baginya, sampai kapanpun Arini akan menjadi ibu dari anak-anaknya.

Boleh di kata Rico sangat menyesali kekeliruannya, menikah lagi secara diam-diam, jika saja dirinya tidak berjumpa lagi dengan Clara, mungkin sekarang keadaannya tidak akan serumit ini. Walau bagaimanapun, ia masih menginginkan Arini.

Memikirkan semua itu, mendadak kepala Rico terasa pusing, lalu ia membaringkan tubuhnya di kasur, dengan sesekali melirik pintu kamar, berharap Arini datang menghampirinya dan mengobati lukanya saat ini.

Tak selang berapa lama Arini masuk ke kamar, benar saja istrinya itu masih saja perhatian, walaupun tidak ada keramahan seperti sebelumnya. Rico menyadari itu dan hanya terdiam kala Arini mengobati lukanya.

Arini menggunakan es untuk mengurangi bengkak di wajah Rico, ia mengompresnya dengan lembut, walaupun raut mukanya tidak selembut perlakuannya.

Ia melihat wajah suaminya, ada rasa kesal dan benci di hatinya, jika sebelumnya ia selalu takut memandang wajah Rico, kali ini berbeda, ia merasa muak sekali.

Walaupun begitu, masih saja Arini mengobati lebam di wajah Rico dengan lembut, ia membungkus es ke dalam handuk kecil, ia sangat marah dengan Rico, namun sebagai istri ia harus tetap menjalankan tugasnya.

Beberapa menit telah berlalu, kini Rico membuka matanya, merasakan sesuatu yang dingin  meresap kedalam pori-porinya. Manik hitamnya memperhatikan wajah Arini, wajah yang selalu teduh kini terlihat tidak bersahabat, senyum yang selalu menghiasi bibirnya kini tak nampak lagi.

Kemarahan terlihat jelas di wajah Arini, ia segera menyelesaikan tugasnya karena ingin segera berlalu dari sana. Arini berdiri, kemudian meninggalkan Rico tanpa mengatakan apapun.

"Hem.."

Rico berdehem, dan meraba wajahnya yang baru saja di kompres oleh Arini, sakitnya mulai berkurang, dan wajahnya yang bengkak tidak sesakit tadi.

"Arini tunggu..!" panggilan Rico membuat langkah kaki  Arini berhenti, namun  wanita itu enggan berbalik, ia muak sekali menatap wajah suaminya.

"Ya?" jawab Arini datar.

"Kamu masih marah sama aku? Lalu lelaki tadi apakah kalian dekat?" 

"Tidak,"

Rico menghela nafas panjang.

"Ya,  sudah."

Tanpa menunggu lagi, Arini segera meninggalkan kamar dan menuju kamar putrinya, setelag keluar dari kamar tadi, air mata tak henti lolos dari tempatnya.

Rasa sakit di hatinya teramat perih, dirinya bisa saja meminta cerai pada Rico, namun tidak ia lakukan, itu tidak adil menurut Arini, dia akan membalas apa yang telah di lakukan Rico kepadanya, bagaimana Rico akan merasakan sakit saat melihat istrinya dekat dengan pria lain.

Arini menyeka air matanya, hatinya sudah hancur, tiada cinta lagi di hatinya, pengkhianatan yang di lakukan oleh Rico sangatlah sulit untuk ia maafkan.

Wanita mana yang akan terima menerima kenyataan bahwa suaminya beristri lagi, tanpa sepengetahuannya, sakitnya di madu secara diam-diam, sungguh itu merusak kepercayaan Arini selama ini.

Arini merebahkan tubuhnya di kasur, tiada air mata lagi, ia ingin tidur saja malam ini. Kemudian ia mengecup puncak kepala putrinya, memeluknya dan membawanya ke dalam dekapan.

Disisi lain, Rico sedang memikirkan sikap Arini, sangat aneh rasanya di diamkan begini, karena selama ini istrinya itu tidak pernah bersikap acuh, ia menyadari semua ini terjadi karena kesalahannya, Rico juga menyadari selama ini dirinya tidak bisa berlaku adil kepada istrinya.

Rico mengambil ponselnya, ia hendak menelfon Clara, namun ia urungkan, ia benar-benar bimbang kali ini, ia memandangi foto Arini, wanita yang telah menemaninya selama hampir empat tahun ini. Ada rasa sesal dalam hatinya.

Rico juga tidak mau menceraikan istri tuanya itu, dia juga mencintai Arini, wanita yang sudah bertahun-tahun mendampingi dirinya.

🌹🌹🌹🌹🌹

Pagi harinya, Rico telah bersiap-siap untuk pergi ke proyek, untuk pertama kalinya ia tidak di layani oleh Arini. Rico memaklumi itu, ia berpikir mungkin istrinya itu masih marah kepadanya.

Arini menyibukkan diri mengurus putrinya, ia enggan menatap wajah Rico. Namun dirinya tidak sejahat itu, sebelumnya ia telah menyiapkan sarapan pagi untuk suaminya, walaupun dirinya tidak menemaninya makan, toh, selama ini juga begitu kan rico jarang makan bersamanya dan kini wanita itu telah mengetahui alasannya. Mengapa sikap Rico dulu demikian.

Mimpinya yang kemarin malam juga benar adanya, bahwa tidak ada yang baik-baik saja dalam rumah tangganya. 

Rico sarapan sendiri, setelah itu ia berangkat menuju proyek, Rico masuk kedalam mobil dan menuju ke tempat kerjanya.

Setibanya di proyek, Rico kaget akan kedatangan Clara, istri mudanya itu sangatlah ceroboh datang ke tempat kerja tanpa memberi tahu terlebih dahulu.

Ia segera menarik clara masuk kedalam mobil sebelum para pekerja melihatnya, akan jadi bahan gosip nantinya jika ada yang mengetahui. " Kau ini ceroboh sekali, ngapain kamu datang ke proyek?" 

"Aku kangen mas.." kata Clara dengan bergelayut manja di lengan Rico.

Rico tak menjawab, kali ini kecerobohan Clara membuatnya marah, "lain kali, di pikir dulu!" 

" Kok, kamu ..marahin aku sih mas?" ucap Clara cemberut dan melipat tangannya ke dada.

Rico hanya menggeleng pasrah, ia melajukan mobilnya menuju rumah istri mudanya itu.

Sementara itu di rumah Arini sedang fokus mengurus Putrinya, tak terasa anaknya itu sudah tumbuh dewasa, sudah bisa berjalan, memanggil namanya sudah mulai jelas, bahkan sudah pandai meminta sesuatu tanpa menangis.

Arini bahagia menyaksikan itu, walaupun bapak dari anaknya sangat menjengkelkan, ia tetap mencintai darah dagingnya. 

Ponselnya berdering, Arini melihat nama pemanggil, "mas Seto?" Arini ragu mengangkat panggilan itu, hingga beberapa detik kemudian ia pun mengangkatnya.

"Rin..maaf ganggu,"

"Tidak kok mas, ada apa ya..?"

"Aku tuh..pengen banget nasi goreng, tapi aku nggak tahu cara buatnya, em...kamu bisa bantu aku kasih tahu resep dan bahan-bahannya, bisa aja sih..aku beli di resto, tapi lagi pengen aja masak sendiri?" ucap Seto dengan terkekeh.

"Oalah..itu, baiklah nanti aku kirim pesan cara dan bahannya mas."

"Sekali lagi makasih loh Rin.., oh ya..kamu nggak papa kan?" 

"Astaga..oh ya, mas Seto bagaimana..tidak luka parah kan?" 

"Aman Rin.." 

Namun saat hendak berbincang lagi suara anak Arini yang menangis membuat wanita itu segera mengakhiri obrolannya dengan Seto, lelaki itu memahami dan segera ia mematikan ponselnya.

Sedangkan kejadian yang sebenarnya, Seto tidak beneran berniat bikin nasi goreng, itu hanya akal modus sang Casanova, agar jalannya mendekati Arini di permudah.

Bersambung......

mas Seto tukang modus ya wkwkwk

ayo bantu mas Seto pdkt dengan cara like komen dan vote ya ❤️ satu tangkai mawar dari kalian adalah semangatku 🥳❤️😘

Terpopuler

Comments

Devi Handayani

Devi Handayani

egois sekali anda wahai laki laki brengsek😠😠😠😠😠😠😠

2023-04-16

0

Sari

Sari

bojomu semangatku

2022-06-11

1

Rosdiana Niken

Rosdiana Niken

besok modus apalagi mas Seto,?😂

2022-04-05

1

lihat semua
Episodes
1 Istrimu Adalah Pilihanku !
2 I A P 02.
3 IAP 03.
4 IAP 04.
5 IAP. 05.
6 IAP. 06.
7 IAP. 07.
8 IAP. 08.
9 IAP. 09.
10 IAP. 10.
11 IAP. 11.
12 IAP. 12.
13 IAP. 13.
14 IAP. 14.
15 IAP. 15.
16 IAP. 16.
17 IAP. 17.
18 IAP. 18.
19 IAP. 19.
20 IAP. 20.
21 IAP. 21.
22 IAP. 22.
23 IAP. 23.
24 IAP. 24.
25 IAP. 25.
26 IAP. 26.
27 IAP. 27.
28 IAP. 28.
29 IAP. 29.
30 IAP. 30.
31 IAP. 31.
32 IAP. 32.
33 IAP. 33.
34 IAP. 34.
35 IAP. 35.
36 IAP. 36.
37 IAP. 37.
38 IAP. 38.
39 IAP. 39.
40 IAP. 40.
41 IAP. 41.
42 IAP. 42.
43 IAP. 43.
44 IAP. 44.
45 IAP. 45.
46 IAP. 46.
47 IAP. 47.
48 IAP. 48.
49 IAP. 49.
50 IAP. 50.
51 IAP. 51.
52 IAP. 52.
53 IAP. 53.
54 IAP. 54.
55 IAP. 55.
56 IAP. 56.
57 IAP. 57.
58 IAP. 58.
59 IAP. 59.
60 IAP. 60.
61 IAP. 61.
62 IAP. 62.
63 IAP. 63.
64 IAP. 64.
65 IAP. 65.
66 IAP. 66.
67 IAP. 67.
68 IAP. 68.
69 IAP. 69.
70 IAP. 70
71 IAP. 71.
72 IAP. 72
73 IAP. 73.
74 IAP. 74.
75 IAP. 75.
76 IAP. 76.
77 IAP. 77.
78 IAP. 78.
79 IAP. 79.
80 IAP 80.
81 IAP. 81.
82 IAP. 82.
83 IAP. 83.
84 IAP. 84.
85 IAP. 85.
86 IAP. 86.
87 IAP. 87.
88 IAP. 88.
89 IAP. 89.
90 IAP. 90.
91 IAP. 91.
92 IAP. 92.
93 IAP. 93.
94 IAP. 94.
95 IAP. 95.
96 IAP. 96.
97 IAP. 97.
98 IAP. 98.
99 IAP. 99.
100 IAP. 100.
101 IAP. 101.
102 IAP. 102.
103 IAP. 103.
104 IAP. 104.
105 IAP. 105.
106 IAP. 106.
107 IAP. 107.
108 IAP. 108.
109 IAP. 109.
110 IAP. 110.
111 IAP. 111.
112 IAP. 112.
113 IAP. 113.
114 IAP. 114.
115 IAP. 115.
116 IAP. 116.
117 IAP. 117.
118 IAP. 118.
119 IAP. 119.
120 IAP. 120.
121 IAP. 121.
122 IAP. 122.
123 IAP. 123.
124 IAP. 124.
125 IAP. 125.
126 IAP. 126.
127 IAP. 127.
128 IAP. 128.
129 IAP. 129.
130 IAP. 130.
131 IAP. 131.
132 IAP. 132.
133 IAP .133.
134 IAP. 134.
135 IAP. 135.
136 IAP . 136.
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Istrimu Adalah Pilihanku !
2
I A P 02.
3
IAP 03.
4
IAP 04.
5
IAP. 05.
6
IAP. 06.
7
IAP. 07.
8
IAP. 08.
9
IAP. 09.
10
IAP. 10.
11
IAP. 11.
12
IAP. 12.
13
IAP. 13.
14
IAP. 14.
15
IAP. 15.
16
IAP. 16.
17
IAP. 17.
18
IAP. 18.
19
IAP. 19.
20
IAP. 20.
21
IAP. 21.
22
IAP. 22.
23
IAP. 23.
24
IAP. 24.
25
IAP. 25.
26
IAP. 26.
27
IAP. 27.
28
IAP. 28.
29
IAP. 29.
30
IAP. 30.
31
IAP. 31.
32
IAP. 32.
33
IAP. 33.
34
IAP. 34.
35
IAP. 35.
36
IAP. 36.
37
IAP. 37.
38
IAP. 38.
39
IAP. 39.
40
IAP. 40.
41
IAP. 41.
42
IAP. 42.
43
IAP. 43.
44
IAP. 44.
45
IAP. 45.
46
IAP. 46.
47
IAP. 47.
48
IAP. 48.
49
IAP. 49.
50
IAP. 50.
51
IAP. 51.
52
IAP. 52.
53
IAP. 53.
54
IAP. 54.
55
IAP. 55.
56
IAP. 56.
57
IAP. 57.
58
IAP. 58.
59
IAP. 59.
60
IAP. 60.
61
IAP. 61.
62
IAP. 62.
63
IAP. 63.
64
IAP. 64.
65
IAP. 65.
66
IAP. 66.
67
IAP. 67.
68
IAP. 68.
69
IAP. 69.
70
IAP. 70
71
IAP. 71.
72
IAP. 72
73
IAP. 73.
74
IAP. 74.
75
IAP. 75.
76
IAP. 76.
77
IAP. 77.
78
IAP. 78.
79
IAP. 79.
80
IAP 80.
81
IAP. 81.
82
IAP. 82.
83
IAP. 83.
84
IAP. 84.
85
IAP. 85.
86
IAP. 86.
87
IAP. 87.
88
IAP. 88.
89
IAP. 89.
90
IAP. 90.
91
IAP. 91.
92
IAP. 92.
93
IAP. 93.
94
IAP. 94.
95
IAP. 95.
96
IAP. 96.
97
IAP. 97.
98
IAP. 98.
99
IAP. 99.
100
IAP. 100.
101
IAP. 101.
102
IAP. 102.
103
IAP. 103.
104
IAP. 104.
105
IAP. 105.
106
IAP. 106.
107
IAP. 107.
108
IAP. 108.
109
IAP. 109.
110
IAP. 110.
111
IAP. 111.
112
IAP. 112.
113
IAP. 113.
114
IAP. 114.
115
IAP. 115.
116
IAP. 116.
117
IAP. 117.
118
IAP. 118.
119
IAP. 119.
120
IAP. 120.
121
IAP. 121.
122
IAP. 122.
123
IAP. 123.
124
IAP. 124.
125
IAP. 125.
126
IAP. 126.
127
IAP. 127.
128
IAP. 128.
129
IAP. 129.
130
IAP. 130.
131
IAP. 131.
132
IAP. 132.
133
IAP .133.
134
IAP. 134.
135
IAP. 135.
136
IAP . 136.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!