Seto terlonjak kaget, saat melihat sosok yang baru saja di lihatnya, ia mengamati dari dalam mobil, seseorang itu tidaklah asing baginya, tangan Seto mengepal ia geram melihat suami Arini terlihat sedang mengejar wanita lain dan memeluknya.
Sudah di pastikan Arini akan kecewa, mungkin menangis jika melihat kejadian saat ini di mana Rico memeluk mesra wanita itu dan menciumi beberapa kali puncak kepalanya.
Seto ingin turun dan menghajar Rico, namun ia urungkan, ia tersadar ini bukanlah urusannya. Namun tidak bisa di pungkiri tangan Seto terasa gatal ingin menghajar lelaki brengsek yang telah mengkhianati wanita idamannya.
Seto membayangkan bekas kepemilikan yang ada di leher Arini tadi, setelah melewati malam panjang bersama istrinya bisa-bisanya sekarang Rico memeluk wanita lain. Bedebah pikir Seto.
Entah mengapa Seto sangat kesal melihat penghianatan Rico terhadap Arini.
Ia terus memperhatikan keadaan, mengawasi seolah tidak mau kehilangan satu momen pun, hingga pada akhirnya Seto melihat Rico dan wanita itu masuk ke dalam mobil.
Seto mengikuti arah kemana mobil Rico melaju, ternyata mobil Rico berhenti di sebuah rumah, pria itu menduga pasti itu adalah rumah wanita yang kini bersama Rico.
Sedangkan yang sebenarnya, Rico memanglah sedang mencoba menenangkan wanita idamannya, wanita yang saat ini masih menempati hatinya. Siapa lagi kalau bukan Clara, mantan kekasih sekaligus sebenarnya istri siri Rico. Yang berati madu Arini.
"Sayang. Aku mabuk kemarin, jadi aku tidak sadar melakukannya."
"Halah…alasan! Kau menikmatinya bukan? Melihat tanda merah di dada mu aku merasa jijik."
"Sayang… sungguh, aku tidak sengaja."
"Hmmm.."
"Aku janji..malam ini aku tidur disini!"
Clara sangat cantik, Dimata Rico, permainan ranjangnya juga lebih jago dari Arini, itulah sebabnya Rico tidak bisa melupakan Clara walaupun dirinya dan Arini telah dikaruniai anak.
(Dasar lelaki bedebah! Author ikut mengkesal)
"Aku pulang dulu, nanti malam aku kesini," ucap Rico dan di iyakan oleh Clara.
Melihat Rico hendak pergi, Seto juga segera menancap gas dan menjauh dari sana.
Sedangkan di rumah.
Setelah sampai di rumah, Arini beberapa kali berteriak memanggil nama suaminya, namun nihil tidak ada jawaban, "astaga mobilnya kan tidak ada, tentu saja orangnya juga pergi," gumam Arini seraya menepuk jidatnya.
Ternyata Rico menitipkan anaknya kepada pembantu, ya pembantu yang mengasuh putrinya ketika Arini masih bekerja dulu masih di pekerjakan, ia hanya mengurusi putrinya saat pagi sampai sore sedangkan malam ia kembali pulang.
Untuk soal urusan makan, Arini yang turun tangan sendiri, toh selama ini Rico juga jarang makan di rumah, untuk apa pembantunya masak tidak ada yang memakannya nanti.
"Bibi tau..kemana mas Rico pergi?".
"Tidak mbak,".
Mendengar jawaban itu Arini bertanya dalam hati kemana suaminya pergi ini kan hari Minggu, tidak mungkin suaminya bekerja.
Jika Arini tau yang sebenarnya, akankah Arini patuh seperti sekarang ini. Mana ada wanita yang rela di madu, jikapun bertahan itu demi anak pastinya.
Ternyata pergulatan semalam hanyalah sebuah formalitas, jika tahu Arini telah di poligami akankah ia bertahan?.
Sungguh sudah lama Arini tidak merasakan hal semacam tadi malam, biasanya suaminya itu sangat enggan menyentuh dirinya, jelas Arini wanita normal ia masih muda, ia juga butuh menyalurkan hasratnya, namun semenjak suaminya berubah, ia hanya bisa pasrah, ia berharap akan ada keajaiban sehingga suaminya kembali seperti awal-awal pernikahan.
Dulu Arini hanya mampu menyalurkannya dengan menonton Vidio panas di kamarnya, ia membayangkan melakukan beberapa adegan dengan Rico, ia belajar cara-cara bercinta dan tadi malam ia mempraktekkannya, tentu saja Rico merasa senang.
Arini sering membayangkan adegan ranjang dengan suaminya, ia seorang istri namun seakan seorang janda karena tidak pernah di Sentuh oleh Rico.
Pergulatan semalam, membuat Arini bersemangat, ia meyakini bahwa suaminya itu telah berubah, kembali seperti awal-awal pernikahan. Namun jelas Arini tidak tahu bahwa suaminya itu telah berpoligami. Jika tahu, akankah Arini masih menganggapnya itu sebuah keajaiban?.
Arini tidak menyadari saat ini, Rico telah kembali, saat mendengar ada suara Arini segera beranjak dan berlari kecil menuju suaminya.
Arini hendak menyambut dengan manja, namun melihat raut wajah Rico yang berubah membuat Arini mengurungkan niatnya.
"Siapkan bajuku ! Aku ada pekerjaan mendadak keluar kota."
Arini kaget mendengarnya, mendadak sekali batin Arini, ada rasa nyeri dalam hati Arini, entah perasaan apa itu, terasa mengusik hatinya.
Rico memperhatikan wajah Arini, melihat Arini yang bergeming membuat Rico mengulangi perkataannya.
"Baik. Mas," ucap Arini setelah mendapat tatapan tajam dari Rico.
Benar-benar berubah 180 derajat, semalam begitu manis tetapi sekarang dengan mudah kebahagiaan itu pudar. Mungkin jika semalam tidak terjadi momen bahagia itu, saat ini Arini akan merasa biasa saja di tinggal oleh Rico.
Baru saja meneguk manis madu cinta, kini harus menelan pil pahit secara mendadak.
Arini mengemasi baju Rico dengan menangis tersedu-sedu, sungguh ia tadinya ingin sikap Rico tidak berubah, bahkan saat menyuruh nadanya terdengar sangat ketus tidak selembut tadi malam.
Dari awal pernikahan, begitu manis, setelah ia melahirkan sikap Rico berubah begitu drastis, jangankan kasih sayang, bicara kepadanya pun juga jarang.
Arini menghapus air matanya, ia tidak boleh lemah, bukankah sekarang sudah menjadi hal biasa, jika Rico bersikap dingin padanya. Arini segera memasukkan baju dan secepat kilat memenuhi permintaan suaminya.
Setelah mengantar kepergian suaminya sampai ke teras rumah, Arini segera masuk, bahkan ketika ia berharap mendapatkan kecupan perpisahan, itu tidak terjadi jangankan kecupan, menatap istrinya saja tidak.
Pamitnya kerja mendadak keluar kota, kenyataannya pulang ke rumah mama muda. Sungguh lelaki bedebah.
Namun Arini tak menyadari ada sepasang mata yang memperhatikannya, ternyata sedari tadi Seto membuntuti Rico, lelaki itu memandang iba ke Arini.
"Andai saja, kau menjadi milikku, sudah ku pastikan tidak akan aku biarkan mata cantikmu menangis," gumam Seto menatap punggung Arini yang masuk kedalam rumah.
Namun Seto terkejut, saat melihat Arini kembali keluar dengan memakai hodie, wanita itu berjalan, entah mau kemana, karena penasaran, Seto pun berniat membuntuti, ia segera turun dan berjalan tak jauh di belakang Arini dengan waspada.
Setelah beberapa lama, Arini sampai ketempat tujuan yaitu danau, terlihat Arini mengambil beberapa batu dan melemparnya ke dalam air.
"Pertemuan kita apakah bisa di anggap takdir?"
Arini terkejut mendengar suara di samping, sejak kapan ada Seto ? Pikir Arini.
"Mas.. Seto."
Seto tersenyum, ia mengikuti Arini dengan melemparkan batu ke air. "Mengapa sendirian..anakmu di rumah dengan siapa?".
"Lalu mengapa kamu berada di sini?".
Belum sempat menjawab ponsel Seto berdering membuat ia berpamitan menjauh dan di iyakan Arini.
Bersambung…..
kira² siapa yang menelfon mas Seto ya..?
hmmm mas Rico diam² punya mama muda enaknya di apain nih..
jangan pelit like dan vote ya ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Yuli Silvy
jahat x Rico ne 😢
2023-06-07
0
Devi Handayani
bagus pak jadi spy dadakan dulu biar kumpulin bukti bukti poligami nya rico
2023-04-16
0
Devi Handayani
hmmm..... ini dia penyakitnya.... berarti ricoo pengkhianat😡😡😡😡😡😡😡
2023-04-16
0