Jam mata kuliah kedua pun sudah selesai. Karena tidak memiliki jadwal kuliah dan urusan di kampus, Alea, Cika dan Maudy memutuskan untuk langsung pergi ke rumah Cika menggunakan mobil masing-masing.
"Capek banget gue..." Ucap Alea menjatuhkan tubuhnya di ranjang Cika.
"Sama, gue juga..." Timpal Maudy ikut menjatuhkan tubuhnya di samping Alea.
Cika yang sama lelahnya pun ikut berbaring di atas ranjang. Jadilah ketiga sahabat itu berbaring di ranjang Cika. Niat ingin mengerjakan tugas pun hilang entah kemana.
"Gak jadi nih ceritanya ngerjain tugas?" Tanya Cika melihat Alea dan Maudy sudah menutup kedua matanya.
"Nanti aja!" Sahut mereka berbarengan.
Cika menghela nafasnya. Akhirnya Cika pun ikut menyusul Alea dan Maudy terbang ke dunia mimpi.
Pukul 2 siang Alea terbangun dari tidurnya. Seketika matanya membola ketika teringat jika pulang kuliah ia harus pergi ke rumah barunya dan Aidan. Sesuai kesepakatan tadi pagi, ia dan Aidan akan datang ke rumah baru mereka sekitar pukul 3 siang karena Aidan selesai kuliah pukul 2.30.
"Cika... Maudy... Bangung..." Alea menggerakkan kedua tubu sahabatnya yang masih lelap dalam tidurnya.
"Berisik banget sih, Le!" Gerutu Cika merasa tidurnya terganggu. Begitu pun dengan Maudy.
"Gue harus balik sekarang juga. Gue gak bisa ikutan ngerjain tugas bareng kalian. Kalian berdua aja, ya!" Ucap Alea tergesa-gesa. Mengambil tasnya yang ada di atas sofa sembari mencari letak ponselnya berada.
"Buru-buru banget sih, Le. Emang lo mau ngapain?" Selidik Cika.
"Ada urusan mendadak gue. Gue balik dulu... Bye..." Tanga Alea melambai kepada Cika dan Maudy. Ia harus segera keluar sebelum Cika dan Maudy bertanya lebih jauh.
*
Alea menatap takjub rumah berlantai dua di depannya. Walau pun tidak semewah rumah orangtuanya dan Aidan, rumah barunya tergolong cukup besar untuk ditiggali hanya dua orang.
"Dia udah sampe?" Gumam Alea melihat mobil yang dikendarai Aidan tadi pagi sudah terparkir di depan rumah mereka.
Setelah memarkirkan mobilnya, Alea melangkahkan kakinya memasuki rumah. Pandangan Alea bertabrakan dengan Aidan yang kini sedang menatapnya.
"Baru pulang?" Tanya Aidan datar.
"Lo gak liat gue baru sampe. Pertanyaan bodoh!" Sungut Alea. Berjalan ke arah sofa yang diduduki Aidan. "Ayah dan Bunda gak jadi ke sini?" Tanya Alea melihat tidak adanya Vara dan Rangga di sana.
Aidan diam. Tanpa berniat menjawab pertanyaan Alea. Bukannya Bunda Vara sudah memberitahu di grup keluarga mereka jika hari ini tidak jadi ke rumah baru mereka karena harus pergi ke rumah Nenek Ana yang sedang sakit.
Alea mendengus melihat Aidan yang acuh saja akan pertanyaannya. Pandangannya beralih pada barang-barang yang ada di dekat tangga. Malas bertanya kembali pada Aidan, Alea lebih memilih melangkah menuju barang-barangnya.
"Dimana kamar gue?" Tanya Alea terpaksa. Jika tidak bertanya pada Aidan, lalu dengan siapa lagi ia harus bertanya.
"Di atas." Jawab Aidan singkat tanpa melihat ke arah Alea. "Kamar lo di sebelah kanan dan kamar gue di sebelah kiri." Lanjut Aidan. Mereka memang sudah membicarakan hal ini sebelumnya. Jika mereka tidak akan tidur di kamar yang sama sesuai permintaan Alea.
"Berat banget..." Dengus Alea mencoba mengangkat kopernya. Melihat Aidan yang tidak berniat menolongnya, Alea pun menghentakkan kakinya. "Lo itu suami macam apa? Istri lagi kesusahan lo enak-enak aja main HP!" Sindir Alea bersungut-sungut.
*
*
*
*
Lanjut? Happy reading!:)
Jangan lupa like, komen, vote dan rate bintang 5 supaya author makin semangat nulisnya. Dukungan teman-teman sangat berarti untuk kinerja jari author dalam menulis😉
Terimakasih sudah membaca karya recehku:
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
andi hastutty
mau liat mereka bucin jangan sampai ada orang ketiga masuk loh
2023-07-27
2
Nailott
hihi. aidan dn alea kyk kucing dn tikus kus ,kpn akurnya. laki bini itu.
2023-02-23
0
Risa Istifa
smg nanti jd bucin semua .. 🤗🤗🤗🤗🤗
2022-08-16
0