"Mah..." lirih Alea mencoba meminta pertolongan Zaskia. Jujur saja untuk menikah di usia muda rasanya Alea belum sanggup. Apa lagi dia baru saja lulus SMA. Alea masih ingin menikmati masa mudanya bersama teman-temannya tanpa embel-embel suami.
"Turuti saja permintaan Papa kamu, Lea. Itu adalah keputusan yang terbaik untuk kamu saat ini. Papa hanya takut bila ada orang yang berniat buruk pada keluarga kita dan menyebarkan video itu. Kita tidak tahu musuh itu datangnya dari mana saja, Lea. Berita tentang kamu bisa saja dengan cepat tercium oleh media dan tersebar luas. Tetapi jika kamu sudah menikah dengan Aidan, berita buruk tentang kamu itu akan tertutupi dengan pernikahan kamu."
"Tidak ada yang berubah pada hidup kamu, Lea. Kamu tetap bisa bermain dengan teman-teman kamu. Kamu masih bisa tetap kuliah. Hanya status kamu yang akan berubah dan Mama yakin kamu bisa mengimbanginya." Zaskia mencoba memberi pengertian pada putrinya. Sejujurnya ia pun belum sanggup harus merelakan tanggungjawabnya dan Bara pada Alea kepada orang lain. Tetapi keputusan Bara adalah yang tepat untuk menutupi berita buruk tentang Alea, dan Zaskia pun membenarkannya.
"Hanya itu jalan satu-satunya, Lea. Papa harap kamu mengerti." Bara segera beranjak dari kursi kerjanya. Air mata nampak menggenang di pelupuk matanya. Ia merasa gagal menjadi orang tua yang baik untuk anaknya. Rasanya Bara ingin sekali mengulang waktu agar lebih giat lagi berusaha mengembangkan bisnisnya di luar negeri sehingga bisa berkumpul dengan keluarga kecilnya.
"Malam ini keluarga Aidan akan datang ke rumah untuk melamar kamu, Lea. Mama harap kamu bisa menerima pernikahan kalian. Maafkan Mama dan Papa yang terlalu mengurangi waktu kami untuk kamu, Lea. Tetapi Mama janji, setelah urusan Papa kamu selesai di luar negeri, Mama dan Papa akan menetap di Indonesia bersama kamu." tuturnya lembut.
Alea hanya mengangguk di dalam dekapan Zaskia. "Jika itu adalah keputusan terbaik untuk Lea, Lea akan menyetujuinya, Mah. Maafkan Lea yang sudah membuat malu Mama dan Papa." mengangkat kepala menatap wajah cantik sang Mama yang juga sedang menatapnya.
"Semuanya sudah terjadi dan tidak ada yang harus dimaafkan, sayang. Sekarang kamu hanya perlu menyiapkan diri untuk acara nanti malam. Mama sudah menyiapkan pakaian untuk kamu di dalam lemari."
Apa Mama dan Papa seniat itu menikahkan Gue. Sampe-sampe pakaian yang akan gue kenakan nanti malam secepat itu ada di lemari. Alea hanya bisa menggerutu di dalam hati menatap Mamanya yang sedang mengembangkan senyumnya.
"Kalau begitu Mama keluar dulu ingin menyusul Papa kamu. Kamu istirahatlah. Masih ada waktu untuk istirahat menjelang nanti malam." ucap Zaskia. Melepaskan pelukannya dan memberikan ciuman cukup lama di kening Alea sembari mengelus rambutnya sebelum beranjak keluar kamar putrinya.
"Kehidupan seperti apa yang akan gue jalani kedepannya?" Alea berdecak sebal. Menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang. "Sudahlah, bukannya gue udah biasa berada di keadaan yang gak pernah gue harapkan." Tiba-tiba sudut bibir Alea tertarik sempurna ketika mengingat kembali ucapan Mamanya. "Jika bisa bersama mereka gue harus membayar dengan harus menikah di usia muda, gue gak masalah. Bukannya keberadaan Mama dan Papa di sisi gue yang gue harapkan selama ini?" Alea mendesah. Memejamkan kedua kelopak matanya seolah sudah pasrah dengan jalan hidupnya
***
*
*
*
Lanjut? Happy reading!:)
Jangan lupa like, komen, vote dan rate bintang 5 supaya author makin semangat nulisnya. Dukungan teman-teman sangat berarti untuk kinerja jari author dalam menulis😉
Terimakasih sudah membaca karya recehku:
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
ITU SEMUA KARNA ULAH KAKEK LO DARI MAMA LO YG SLLU ANGGAP REMEH PAPA LO. HINGGA PAPA LO BRAMBISI DN TROBSESI..
2024-06-27
0
andi hastutty
semangat alea
2023-07-27
1
Nailott
begitu lebih baek alea,
2023-02-23
0