OMIH-05

Belum sempat Maudy menyahut ucapan Cika, kedatangan Alea yang masuk ke dalam kelas dengan senyuman manis di bibirnya membuat mereka menarik nafas lega. Alea ini, apa dia tidak tahu jika kedua sahabatnya itu sangat mengkhawatirkan dirinya?

Kedatangan Alea ke dalam kelas membuat suasana kelas yang semula hoboh mendadak hening. Kecantikannya yang tidak diragukan lagi ditambah dengan body bak model papan atas membuat pria yang ada di dalam kelas menatap tanpa berkedip. Belum selesai mereka mengaggumi kedua sahabat Alea, kini mereka harus kembali mengagumi wanita yang lebih cantik dari Cika dan Maudy.

Mereka memang sudah mendengar jika di angkatan mereka ada tiga orang gadis yang dari SMA dulu sudah menjadi most wanted di sekolahnya dulu. Dan setelah mereka sudah melihat secara langsung kecantikan tiga wanita itu, rasanya para pria tidak menyesal masuk ke dalam universitas yang cukup terkenal di kota mereka. Kapan lagi bisa dapat pemandangan indah setiap harinya, pikir mereka.

"Lama banget sih, Le! Cika sampe panik gitu mikir Lo kenapa-napa di dalam toilet." gerutu Maudy menyembunyikan kekhawatirannya juga.

"Maaf deh, maaf. Ngantri dulu gue di toilet tadi. Rame banget soalnya." kilah Alea yang malas menceritakan fakta sebenarnya.

"Sini duduk!" ucap Cika yang sudah menyiapkan kursi di sampingnya untuk Alea.

"Thank, ya!" ucap Alea yang diangguki Cika.

Dosen pengajar pun datang. Alea dan kedua sahabatnya memulai pelajaran mata kuliah pertama mereka.

***

"Akhirnya selesai juga mata kuliah hari ini. Gini banget rasanya kuliah. Baru hari pertama udah banyak aja tugas numpuk." keluh Cika mengerucutkan bibirnya.

"Bibir lo biasa aja kali. Gak usah dimonyongin gitu." Maudy yang gemas langsung menarik kedua pipi cika.

"Iiih.. Sakit tau!" gerutu Cika mengelus kedua pipinya setelah Maudy melepaskan tangannya.

Alea yang melihat tingkah kedua sahabatnya yang tidak pernah berubah hanya tersenyum. Senyuman yang seakan menular membuat seseorang yang sedari tadi memperhatikannya ikut tersenyum.

"Manis dan sungguh menarik." gumam pria itu segera berlalu menuju parkiran mobilnya.

Ketiga wanita itu terus bercanda menuju parkiran. Ada-ada saja yang jadi bahan pembicaraan mereka. Keakraban mereka membuat beberapa mata nampak iri dengan pertemanan mereka.

"Kita jadi ke mall 'kan?" tanya Maudy memastiakan rencana mereka tadi malam. Tadi malam mereka memang sudab berbalas pesan di grup chat untuk pergi ke mall setelah pulang kuliah. Berbelanja keperluan yang diperlukan selama perkuliahan mereka menjadi mahasiswa baru.

"Duh, sorry banget ya gaes. Gue harus segera balik nih. Mama dan Papa gue udah nungguin di rumah dari tadi. Katanya ada hal penting yang harus dibicarakan." terang Alea tidak enak. Sebelum masuk jam mata kuliah terakhir, Alea memang mendapatkan pesan dari Papahnya yang memintanya pulang cepat karena mereka baru saja sampai di Indonesia dan ada hal yang harus mereka bicarakan.

"Bokap Nyokap lo balik, Le?" tanya Maudy tak percaya. Bukannya Alea sudah bercerita jika kedua orangnya akan pergi lagi ke luar negeri selama tiga bulan?

Alea mengangguk. "Baru aja nyampe katanya. Gue gak tau ada urusan apa mereka sampe balik dan meninggalkan pekerjaan penting mereka di sana." ucap Alea tersenyum miris. Karena menurut kedua orang tuanya pekerjaan mereka lebih penting dibandingkan anaknya yang dari dulu sangat membutuhkan kasih sayang mereka. Walau Alea tahu, jika Papahnya itu sedang berjuang mengembangkan perusahaan kecil yang dibangunnya setelah Papahnya itu lulus kuliah dan sudah berkembang pesat saat ini.

Satu hal yang tidak pernah oranglain tahu bahkan Alea. Jika Papa Bara selama ini berjuang keras untuk bisa menghidupi keluarga kecilnya agar hidup berkecukupan sehingga mertuanya tidak lagi meremehkan dirinya. Selama ini Bara selalu berjuang untuk bisa mengalahkan perusahaan milik mertuanya. Mertua yang selalu meremehkan kemampuannya.

Walau menikah karena perjodohan. Tetapi Bara sangat mencintai istrinya itu. Dan dirinya terus berjuang untuk bisa membahagiakan kedua wanita yang sangat ia cintai. Zaskia istrinya dan Alea anak sematawayangnya. Walau tanpa sepengetahuan Alea maksud dari kesibukannya selama ini.

***

Lanjut? Happy reading!:)

Jangan lupa like, komen, vote dan rate bintang 5 supaya author makin semangat nulisnya. Dukungan teman-teman sangat berarti untuk kinerja jari author dalam menulis😉