Satu bulan setelah acara berlibur yang berantakan. Hari ini Dinda dan kawan-kawan memutuskan untuk berjalan-jalan di mal. Ya, mereka hanya nonton dan sekedar menikmati waktu luang bersama di cafe.
Putri, Sasa, Rina mereka menjemput Dinda kerumahnya dan sementara Keanu pacar Dinda menunggu Dinda di perempatan jalan. Selalu seperti itu, Dinda menyembunyikan hubungannya dengan Keanu dari keluarga dan juga teman-temannya. Dinda tidak mau ada kebocoran dan berakhir memilukan seperti saat lalu.
Saat satu tahun lalu ada lelaki yang ingin mendekati Dinda tetapi harus berhadapan dengan Andra terlebih dahulu. Andra mengajaknya adu bela diri. Ya, siapa yang bisa? Secara fisik saja mereka kalah telak anak kuliahan tanding dengan Om Om yang berjambang? begitu kira-kira bahasanya.
Malas menanggung sakit dan lebam, banyak dari pria yang menyukai Dinda akhirnya menyingkir dengan sendirinya. Karena, lambat tapi pasti isu itu terus menyeruak mengharumkan nama Dinda. Hingga, tiada yang mau menjadi pacarnya.
Kecuali Keanu. Keanu satu-satunya teman laki laki dalam lingkar pertemanan Dinda. Ini merupakan keuntungan baginya untuk berkamuflase menyamar sebagai teman. Tapi tak begitu saja dia bisa melenggang. Dia harus berhati-hati dengan pengawasan Andra yang super ketat.
"Mau kemana?" Tanya Andra pada Dinda yang tengah menuruni anak tangga.
"Jalan-jalan Kak, sama Putri, Sasa, Rina," jawab Dinda dengan yakin tanpa ada keraguan.
"Keanu?" Tanya Andra seperti detektif. Mendengar nama Keanu disebut oleh si mata elang, membuat Dinda menjadi sedikit gelisah. Bola matanya mulai bergulir kesana kemari berusaha menyembunyikan sesuatu.
"Keanu tidak ikut Kak. Dia menghantarkan ibunya ke rumah neneknya katanya." Kata Dinda beralasan.
"Dert....!"
"Dert ....!"
Disaat yang sama, ponsel Dinda yang berada dalam genggamannya bergetar berulang kali membuat Andra memicingkan matanya mengamati secara detail arah suara getaran.
"Kemarikan ponselmu," ucap Andra dengan mengulurkan tangannya.
Matilah aku!! Dinda ketakutan setengah mati. Tamatlah sudah cerita indah mereka berdua kali ini. Keanu lah pacar pertamanya tetapi apakah kisahnya akan berakhir tragis?
"Dinda, mau kemana?" Tanya Natasya dengan suara manjanya yang khas.
"Kak, Tasya. Ini mau jalan sama teman-teman. Nitip kak Andra ya Kak. Dinda jalan dulu bye!" Dinda memanfaatkan kesempatan untuk segera mengambil langkah seribu. Dinda segera lari terbirit-birit menuju ke taman depan rumah tempat di mana Putri, Sasa dan Rina menunggunya.
"Ada apa?" Tanya Sasa dengan bingung.
"Cepat cepat!! keburu si mata elang kesini!"
Dinda menarik tangan Sasa dengan tergesa-gesa sementara Putri dan Rina dengan sigap mengikuti langkah kaki Dinda. Mereka naik mobil Sasa, dan sampai perempatan Dinda akan berpindah dengan Keanu.Ya begitulah peran teman-temannya, sebagai pemulus aksi pacaran Dinda dan Keanu.
" da apa Din?" Tanya Putri yang masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi.
"Hampir saja ketahuan, Biasa si mata elang mengintrogasi aku. Pas waktu itu juga Keanu malah nelfon. Bisa mampus aku kalau sampai ketahuan, bisa-bisa aku dipindah keluar negri," terang Dinda menjelaskan apa yang terjadi.
"Gaya gayaan keluar negri. Paling pol ke Bogor kamu diungsikan. Tempat paman Sam," celetuk Rina yang selalu tanpa ada rasa sungkan.
"Hehehehe! iya sih, tapi di sana akan lebih menyeramkan tau. Kalian tau kan paman Sam pemegang salah satu pondok pesantren? Wah, wah bisa bisa lama-lama menjadi patung aku di sana. Jangankan main, liat foto cowok di HP saja katanya haram," keluh Dinda mengingat bagaimana paman Sam menceramahi dirinya saat menginap di sana dan ketahuan melihat media sosial yang menampilkan banyak wajah pria tampan.
"Dinda, Dinda. Sebegitu posesifnya Abang kamu." Sasa menggeleng dan tersenyum tipis.
"Aku juga punya Abang, tapi tak semengerikan abangnya," celetuk Rina mencemooh sikap Andra.
"Itulah, kadang aku ragu sama dia guys. sikapnya malah lebih mirip sama suami yang mengekang istri tau ga sih. Aku sampai risih, semoga saja dia cepat nikah dan pergi dari rumah. Biar aku bisa bebas, Hahahahah!" Dinda bergumam dan diakhiri dengan tawa lepasnya yang terdengar mengerikan Dimata teman-temannya.
"Kesambet nih anak." Putri menggeleng dan mencibikkan mulutnya. Dinda masih tertawa-tawa dan asik dengan khayalannya dimana dia bisa membalas semua tindakan Andra dan bebas melakukan apapun dengan senangnya.
"Turun!" Seru Sasa setelah menghentikan mobilnya tepat di samping mobil Keanu.
"Udah sampai Din, cepat turun. Kamu mau ketemu Keanu tidak?" Tanya Rina.
"Eh, iya. Sampai lupa. Ketemu di cafe ya." Ucap Dinda dengan menuruni mobil Sasa dan melambaikan tangannya. Kini wajahnya menjadi cerah berseri.
Hatinya bahagia kala melihat kekasih hati di depan mata.
"Hai!" Sapa Keanu dengan raut bahagia.
"Hai!" Balas Dinda.
"Kenapa lama? aku telfon juga tidak diangkat?"
"Maaf, lain kali jangan menelfon duluan kalau aku tidak minta ya, terutama saat aku di rumah."
"Kenapa?" Keanu mulai menghidupkan mobilnya.
"Tadi hampir saja ketahuan sama Kakak. Bisa runyam semuanya kalau dia sampai tau Nu." Dinda berkata jujur dengan tatapan mata yang tak lekang dari wajah tampan Keanu.
"Kamu takut?"
"Ya takutlah Nu. Dia mengancamku akan memgirimku ke luar negri kalau aku ketahuan punya pacar."
"Kamu mau di ekspor?" Celetuk Keanu mematahkan keseriusan Dinda.
"Jangan bercanda deh Nu, Aku serius," Dinda berdecak kesal.
"Hahaha, habisnya. Kamu kok mau dikirim keluar negri. Pergi ke pasar aja nyasar apalagi di sana?" Keanu meremehkan daya ingat Dinda mengenai menghapal jalanan.
"Iya juga sih, tapi aku takut ah Nu. Capek juga aku selalu berantem terus sama dia. Dia Kakak rasa algojo tau enggak sih?" Ucap Dinda asal.
"Udah, kita mau nonton film di bioskop mana ini?" Keanu malas membahas tentang perseteruan kakak beradik yang tidak pernah usai.
"Bioskop yang biasanya saja." jawab Dinda dengan lesu. Hatinya ketar-ketir entah mengapa rasa was-was selalu menguasainya.
*
*
*
"Nu, minta bangku yang paling belakang sendiri ya," pinta Dinda.
"Iya," jawab Keanu lembut.
Duduklah mereka di bangku paling belakang. Dinda sebenarnya tidak terlalu suka berada di bioskop kerena suara bising dan menggelegar yang sungguh mengusik ketenangan telinga Dinda. Ia dan Keanu duduk di jajaran nomor dua dari belakang yang berarti masih ada satu baris yang paling belakang. Dinda tengah asik memakan popcorn sambil merangkul lengan Keanu dan film tengah separuh jalan. Terasa bulu kuduknya meremang dan tengkuknya terasa dingin.
"Nu, kok di sini serem ya?" Keluh Dinda semakin mengeratkan pelukannya ke lengan Keanu.
Keanu mengulum senyumnya dengan senang hati dia mendapat perlakuan manis seperti ini. "Serem apa sih, kan kita liatnya film romantis," jawab Keanu tanpa memikirkan hal yang lain.
"Nu, kok bau parfummu beda. Aku sepertinya mengenal bau parfum ini. Sumpah Nu, aku semakin merinding," gumam Dinda yang ketakutan mendapati hal lain di sekitarnya. Bau parfum yang menusuk hidungnya adalah bau yang sungguh familiar. Ya, itu adalah bau parfum Andra.
"Nu, jangan-jangan di sini ada hantunya." Semakin rapat Dinda memeluk Keanu.
Harusnya dari tadi aku pilih film horor saja. Tau banyak dapat bonus begini. Batin Keanu berbunga-bunga mendapatkan sentuhan lembut dari Dinda.
"Hantu, hantu! Ini yang katanya sedang mengantarkan ibunya ketempat saudara?" Andra menangkap basah Dinda dan kini tangannya sudah menjinjing satu telinga Dinda.
"Kak, ampun kak. Ampun!" Rengek Dinda menahan rasa panas di telinganya karena jeweran Andra.
***Di dalam mobil.
"Bagus, kamu ya sudah pandai bohong!" Cecar Andra memojokkan Dinda.
"Katanya kemana, perginya kemana. Mana teman-teman kamu yang perempuan tadi? kalian sekongkol iya?"
"Dinda, Dinda. Kakak sudah bilang kan. Jangan pacaran dulu. Apa kamu tidak bisa berpikir, berapa banyak wanita yang rusak masa depannya hanya karena hamil di luar nikah?" Oceh Andra dengan tatapan mata yang mengerikan.
"Kak, tapikan aku dan Keanu kami tidak melakukan hal haram itu." Dinda membela diri.
"Iya, kakak tau. Untuk saat ini tidak. Tapi nanti, siapa yang tau? Kamu normal, dia juga normal. Bisa kalian mengatur hawa nafsu di tengah-tengah godaan jiwa?" Cecar Andra.
"Kak, hal seperti itu jauh dari angan-angan kami," jawab Dinda dengan polosnya.
"Cih! jauh katamu? jauh?" Keanu bedecak kesal dan menggeleng tak percaya akan kepolosan adiknya.
"Jauh apanya? Tadi saja kamu sudah menempel dengan dia seperti cicak. Itu yang kamu maksud jauh. Satu sentuhan, usapan, kecupan, ciuman dan terakhir penyatuan. Lalu setelah itu jika sudah puas kamu akan dibuang!" Kata Keanu sarkastik menguak fakta kebanyakan pergaulan anak jaman sekarang.
"Tolonglah Dinda, Kakak sayang sama kamu. Tolonglah mengerti maksud baik kakak ini." Keanu menepi setelah mendengar Dinda menangis. Mereka terdiam beberapa saat.
"Dinda tau kak, tapi Dinda juga ingin merasakannya. Merasakan memeluk seseorang yang Dinda sayang, mencium, mencurahkan kegelisahan Dinda, menceritakan semua keseharian Dinda. Dinda juga ingin seperti teman-teman Dinda kak."
"Jika benar kamu sudah sangat ingin. Menikahlah," kata Andra dengan tatapan kosong.
"Apa?" Dinda tak percaya akan apa yang tercetus dari bibir Andra.
"MENIKAHLAH!" Kata Andra yang kemudian menyesap sebatang rokok untuk mengurai rasa dongkol di hatinya. Betapa susahnya menasehati adiknya ini.
"Aku tidak siap menikah Kak, aku hanya ingin pacaran," terang Dinda membuat Andra kini melihat wajahnya lekat.
"Dinda, Pacaran itu hanya merugikan wanita," kata Andra.
"Apa? aku tidak salah dengar? Lalu apa yang kakak lakukan dengan Natasya? Kakak sudah menang banyak dari dia atau dia sekarang mulai hamil?" Dinda terkesan merendahkan kelakuan Andra.
"Jaga bicaramu Dinda!" Andra merauk dan mencengkeram erat rahang Dinda.
"Aku bukan lelaki seperti itu. aku memikirkan adikku. Karena aku tidak ingin adikku dirusak lelaki lain maka aku juga tidak akan menyentuh wanita itu sebelum kami menikah." Kata Andra dengan tegas. Dinda menatap kedua manik coklat Andra dan tak menemukan secuil kebohongan di sana.
" Cih! lalu saat kita pergi berlibur dulu? Kalian selalu di kamar. Lelaki dan wanita, di kamar berdua. Apalagi kak kalau bukan..." Ucapan Dinda terhenti saat dengan tiba-tiba Andra memeluknya.
"Percayalah padaku Dinda, aku sama sekali belum pernah menjamah tubuh wanita. aku tidak ingin karena dosaku adikku ini mendapatkan balasannya. Aku menyayangimu Dinda." Kata Andra terdengar tulus. Entah mengapa dada Dinda seperti berdebar. Pertengkaran mereka kali ini menggerakkan sesuatu yang lain di hati Dinda.
*Mengapa aku senang sekali saat dia memelukku?
Rasanya berbeda dari sentuhan Keanu.
Sadar Dinda sadar, dia menyayangimu sebagai adik. Dia menjagamu sebagai kakak yang baik. Tapi, tapi rasa ini sungguh aneh. Tuhan, mengapa aku begini?* Banyak tanya menyeruak dalam hatinya membuat Dinda hanya mampu terdiam menerima perlakuan lembut Andra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
NandhiniAnak Babeh
alur ceritanya teratur..
tp pengetikan nama pemeran nya ko salah² terus sih Thor..
kk Dinda jadi di sebut Keanu..
trus kk nya di sebut Dimas yg jelas² nama ayah nya Dinda..
lebih fokus lagi Thor..
semangat dan sukses trs 💪💪💪
2022-01-28
0
Tuty Tuty
masih bingung alur cerita belum kenal di hati thor maaf 😔😔
2021-12-22
2
Alny Febriani
itu si keanunya lagi ngapain yah
kayaknya jadi nyamuk dah 🤣
2021-12-21
0