19 Kenzo Lion Prayoga

Sosok itu adalah Kenzo Lion Prayoga.

Alexa langsung bangkit, namun Kenzo menahan nya.

" Xa.....please jangan menjauh. "

" Maaf aku tidak memberikan kabar selama ini".

" Lancang anda memasuki ruangan saya, ujar Alexa dengan tatapan tajam".

Kenzo menarik Alexa dalam pelukannya.

Alexa memukul dada Kenzo, namun Kenzo tetap kekeh memeluk Alexa.

" Kamu masih mengingat perjanjian kita kan?".

Alexa tertawa sumbang.

" Janji apa? janji sepihak? janji kosong?Apa yang mau di ingat?".

" Xa....please...m".

Kenzo ******* bibir Alexa tiba tiba.

Alexa dengan keras menampar wajah Kenzo.

" Kamu keterlaluan, kamu pikir kamu siapa, pergi sesukamu, kamu pikir aku menanti kamu,? bak gadis masih belia? ckckck....".

" Aku masih mencintaimu, ".

" Bagaimana dengan wanita yang berada di dalam kamarmu.Kalian bisa tertawa.Irene Wijaya bukannn? se umuran dengan kamu, wanita mandiri, tidak manja seperti aku saat itu, wanita tinggi, berdada besar, berpakaian sexy, sudahlahhhh, kamu hanya bermain, dan kemudian bosan kesasar di ruanganku, aku tidak pernah mengingat kamu, aku sudah menemukan jawaban dari setiap keraguan ku selama ini."

" Cinta? pacar? Alexa tertawa. Kelas 1 SMP bisa mencintai sangat dalam, gak bungggg, cinta monyet, cinta masa kecil? cinta sesaat? mana sda manusia bisa seserius itu mencintai, pengen ngakak ,kamu lucu, "ujar Alexa

Kenzo menatap mata Alexa. Mata itu penuh denga. luka yang pernah dia ciptakan.Kenzo memeluk Alexa dengan erat.

" Aku akan menunggumu sayaaaaang, aku kesulitan mencari alamatmu."

" Jangan buang waktumu, Alexa yang kamu kenal sudah mati, " ujar Alexa mendorong tubuh Kenzo.

Tangan Kenzo pun tergores lumayan dalam, di sisi meja Alexa.Tangan Kenzo pun mengalir darah segar.

Alexa terkejut, mengambil handuk kec menutup luka Kenzo.

" Maaf, " ujar Alexa dengan tatapan rasa bersalah yang besar.

Alexa mengambil alkohol, membersihkan luka Kenzo.

" Lukanya dalam, saya akan jait".

Kenzo tersenyum.

" Kamu masih mencintaiku bukan?".

" Jangan mimpi, " ujar Alexa.

Alexa menjait luka Kenzo , tatapan Kenzo tidak berpaling sedikitpun dari wajah Alexa.

" Satu haripun aku tidak pernah melupakan kamu, jangan menganggap aku menghianati kamu, tidak Alexa."

" Itu semua hanya masa lalu, aku tidak pernah memikirkannya sedikitpun".

" Maaf aku membuatmu kecewa. Aku mengalami kecelakaan, dan aku sempat lumpuh, aku sulit menemui mu, aku berada di Jerman, melakukan serangkaian pengobatan."

" Irene Wijaya bukan siapa siapa Xa".

" Dia hanya membantu aku, yahhhh, awalnya di jodohkan karena menyangkut bisnis keluarga, namun ketika aku mengelola perusahaan ,aku berjuang tanpa di sokong dan di danai siapapun, melepaskan diri dari perjodohan, dan aku berhasil memandirikan perusahaan, perjodohan itu aku putuskan , karena aku tidak pernah ada rasa apapun."

" Dia hanya menemaniku melengkapi sandiwara , agar aku tidak di kenalkan dengan siapapun. Kapan kamu mengetahui aku dan Irene Wijaya bersama?".

" Saat di bandara Singapura, aku melihatmu berjalan dengannya, duduk dan tertawa di tengah keluarga kalian".

" Sudahlah, itu tidak penting buatku".

" Tidak, itu semua penting Xa, kamu masih menantikan ku , maafkan aku, aku selalu mencarimu Xa, tidak tahu harus bagaimana mendekatimu kembali".

" Aku sudah menerima seseorang, seseorang yang sudah banyak menyayangi dan mencintaiku selama ini, aku mempunyai impian indah, dia tidak pernah mengecewakan aku, dia yang paling mengerti di saat tepurukku."

" Aa...aaa apaa? kamu dan dia pacaran?".

" Aku dan dia akan menikah, tepatnya seperti itu. Makasih kamu sudah menjelaskan kisah masa lalu yang sudah usai, semua sudah takdir, aku akan melangkah tanpa beban, dan pura pura ".

" Tidak Xa, ku mohon apakah kamu gak memikirkan aku, ini aku Xa, Ken muuuuu".

" Tidak, aku membuang kisah masa laluku, dan aku sudah saatnya melangkah tanpa masa lalu itu."

Alexa merapikan pakaiannya dan keluar dari ruangannya.

Ada air mata mengalir , Alexa sangat sedih,

nmun berusaha tegar.Yah Alexa masih mengnmun hangatnya ciuman itu, ciuman pertamanya ,dari orang yang sama.Dia sosok yang tidak pernah berubah ,sosok yang sangat Alexa sayangi sejak dulu, rasa itu munafik bisa Alexa lupakan semua, Alexa memukul dadanya, menghirup udara lebih banyak di balkon rumah sakit, menahan kepenatan hatinya.