BAB. 19.

...happy reading all...

Setelah insiden yang terjadi di rumah duka, Queen kemudian meminta pada notaris dan pengacaranya agar segera mengurus pengalihan kepemimpinan perusahaan karena ayahnya telah tiada. Para petinggi perusahaan yang merupakan orang kepercayaan bundanya dan ikut menyaksikan insiden tersebut langsung menyetujui saat itu juga dan meminta Queen agar segera berkantor.

"Kami harap nona Queen segera masuk kantor dan membenahi beberapa kekacauan yang ditimbulkan oleh nona Sherly dan ibunya. " ucap pak Subagja manajer keuangan mewakili rekan-rekannya.

"Insya Allah lusa saya mulai bergabung pak, siapkan saja semuanya karena terlebih dahulu saya harus mengajukan pengunduran diri pada PT Jewellery Design. Saya mengawali kerja disana dengan baik maka saya pun harus keluar dengan baik-baik pula. Harap bapak-bapak mengerti posisiku. " balas Queen apa adanya dengan sopan

"Perusahaan kita juga sedang bekerjasama dengan PT Jewellery Design, nona. Semoga dengan kembalinya nona semua menjadi baik. " kata pak Subagja dan disetujui oleh yang lain.

"Terima kasih bapak-bapak telah menerima dan mendukungku. " balas Queen tersenyum manis.

Queen lalu mengabari anak-anaknya agar mereka tak khawatir. Sementara itu di kostan Queen, si kembar tiga Keanu, Kiandra dan Kiano sedang memelototi laptop di depannya. Mereka saling menukar pandangan.

"Seseorang sedang mencari informasi tentang mommy ,,," ucap Kiandra

"Apa maunya mereka, kita kan baru aja datang ,,,," gumam Kiano namun masih terdengar oleh kedua kakaknya

"Mungkinkah suruhan aunty jahat ???" tebak Kiandra

"Ataukah daddy ???" Kiano ikut menebak

"Mungkin aja. Tapi kita harus menutup informasi tentang mommy sebelum kita tahu siapa yang menginginkan mommy. " Keanu memutuskan dan seperti biasa kedua adiknya selalu setuju dengan keputusan sang abang. Keanu kemudian secepatnya menghilangkan identitas Queen dan menggantinya dengan gambar yang sebenarnya adalah virus jika gambar tersebut diklik dan terlihat jelas gambarnya.

Sementara itu dilantai paling atas gedung mewah milik PT Jewellery Design tepatnya di ruangan asisten Zidan, nampak berkumpul beberapa pria sedang sibuk dengan masing-masing laptop di depannya.

"Maaf pak Zidan sepertinya ada seseorang yang menghalangi kami untuk mencaritau identitas nona Queen. "

"Maksudnya ???" Zidan mendekati hacker handal yang khusus didatangkan oleh orang kepercayaannya.

"Kami sempat menemukan data nona Queen, akan tetapi secepat kilat data-data tersebut hilang dan berganti gambar seperti ini. " hacker tersebut memperlihatkan gambar lidah menjulur keluar tanpa kepala.

Entah bagaimana perasaan Zidan ketika melihat gambar tersebut , ia ingin tertawa melihat ekspresi pria berkacamata tebal yang namanya sangat dikenal diantara para hacker namun kali sepertinya nama besarnya itu harus dipertimbangkan lagi karena dengan mudahnya ia kehilangan informasi.

Seketika sang hacker memucat ketika menyadari virus yang di timbulkan oleh gambar tersebut. Kedua temannya pun sama pucatnya sehingga Zidan bingung dengan ekspresi ketiganya.

"Ada apa dengan kalian ???" tanya Zidan menatap ketiganya secara bergantian

"Bukan hanya informasi nona Queen hilang, pak. Tapi laptop kami pun rusak akibat virus yang dikirimkan orang tersebut. "

"Padahal laptop kami sangat aman dari serangan virus jenis apapun. " lanjutnya dengan wajah menyedihkan.

Pekerjaan mereka sangat tergantung pada laptop yang kini tak dapat lagi digunakan. Ketiganya mulai menerka-nerka hacker yang berhasil mengalahkan mereka. Mungkinkah hacker cilik itu yang melakukannya ?? Tapi mereka kan tinggal di Amerika ?? Mungkinkah ada hacker lain yang sehebat anak itu ???.