BAB. 4

...happy reading 🎶🎶🎶...

"Jangan katakan kalau kamu gagal lagi mencarinya. " suara dingin khas bosnya menerpa telinga Zidan.

"Maaf bos." lagi-lagi Zidan hanya bisa meminta maaf untuk kegagalannya.

"Rupanya kamu harus di kirim keluar negeri untuk belajar lagi. Lima tahun mencari seorang wanita saja kamu selalu gagal dan gagal terus. Tidak biasanya kamu seperti ini. Mana semua orang-orang kepercayaanmu, jika mereka tidak becus. Pecat mereka !" setiap kali membahas wanita yang pernah tidur dengannya maka Arya Dwipangga akan berbicara panjang lebar.

Zidan hanya bisa diam dan mendengar suara dingin bosnya. Untuk pertama kalinya seorang Arya Dwipangga kalang kabut dan tak pernah menyerah untuk mencari wanita itu. Zidan jadi bingung mencarinya karena informasi yang diperolehnya sangat minim.

Petunjuk dari sang bos hanyalah wanita cantik dengan kulit putih dan tinggi dengan wangi khas buah strawberry. Wanita jaman sekarang rata-rata memiliki kulit putih dan tinggi, yang membuat Zidan pusing adalah aroma khas strawberry. Sekian banyak wanita yang ia temui namun tak seorang pun diantara mereka beraroma khas strawberry.

"Saya akan coba memakai jasa seseorang yang sangat Genius bos, saya yakin dia dapat menemukan wanita milik bos. "

"Lakukan apapun yang penting aku bisa menemukan wanita itu. "

"Baik bos. Saya permisi. " pamit Zidan dan bergegas keluar ruangan kerja sang bos

"Semua pekerjaanmu serahkan pada Fairuz, kamu fokus saja mencari wanita itu. Saya ingin agar kamu secepatnya menemukan wanita itu. " perintah Arya tak ingin dibantah.

"Siap bos. " balas Zidan.

Zidan segera keluar dan melakukan perintah bosnya. Jauh didalam hati Zidan sudah menyerah untuk mencari keberadaan wanita yang mampu menjungkir balikkan kehidupan seorang Arya Dwipangga yang terkenal dengan sifat dinginnya dan tak tersentuh oleh para wanita yang menunggunya.

Setelah Zidan hilang dibalik pintu besar ruangannya, Arya menyandarkan kepalanya pada kursi kebesaran miliknya. Ia mengusap kasar wajahnya, telah lima tahun berlalu sejak terjadinya malam panas itu, namun aroma tubuh wanita itu masih segar dalam ingatannya seolah peristiwa itu baru semalam.

'Siapa sebenarnya wanita itu, mengapa aku tak bisa melupakan dirinya, aromanya, dan dia pasti wanita dari kalangan baik-baik, aku adalah pria pertama baginya begitu pula denganku. ' gumam Arya tersenyum samar mengingat malam itu.

'Ya Tuhan, jika memang dia jodohku pertemukan kami secepatnya. Semoga saja dia masih sendiri. ' lanjutnya berdoa dalam hati.

Arya semakin gelisah, hanya dengan mengingat aroma tubuhnya saja jantungnya berdetak kencang. Arya pun heran dengan dìrinya yang sebelumnya tidak pernah peduli dengan makhluk yang bernama wanita akan tetapi berbeda sejak melewati malam panas bersama wanita yang tak dikenalnya. Walaupun ia tidak dapat melihat dengan jelas wajah wanita itu tapi wanginya masih sangat terasa pada indra penciumannya.

Seandainya malam itu Arya tidak sedang mabuk pastinya ia tidak sesusah ini mencari keberadaan wanita itu. Arya sangat mengutuk sahabatnya yang memberikan dirinya tantangan sehingga membuatnya meminum alkohol dosis tinggi dan akhirnya mabuk dan dengan tanpa sadar menghancurkan masa depan seorang gadis.

Semoga saja Zidan kali ini berhasil menemukan wanita itu. Ia ingin menghabiskan waktu bersama dengan wanita itu dan bersama-sama membesarkan anak-anak mereka kelak. Semoga saja wanita itu dalam keadaan baik-baik dan segera bertemu dengannya.

Lima tahun bukanlah waktu yang singkat untuk mencari wanita yang tak ia kenal namun berhasil menghuni hatinya. Ia tidak pernah putus asa dan selalu yakin bahwa suatu saat mereka akan di pertemukan.