setelah Riyan selesai memakan baksonya , Riyan pun menuju meja kasir untuk membayar uang tagihan makanan nya , setelah itu mereka kembali naik angkot , cuma Saman beda arah , Adi , sarno dan Riyan , berhenti di perhentian rumah masing -masing , saat Riyan memasuki rumahnya ayah dan ibunya sudah pulang dia membawa oleh-oleh khas dari perjalanan bisnis nya , ayah membawa sebuah cindera mata berupa pedang seperti belati panjang , sedang ibunya membawa makanan berupa dodol khas dari kota itu , Riyan menerima semua hadiah dari kedua orang tua nya dan mengucapkan terima kasih , dia pergi menuju kamar tidur nya , saat Riyan menyimpan cindera mata dari ayahnya ia teringat akan kitab kesaktian Borobudur itu , ia pun membuka laci dan mengeluarkan isinya dari dalam sebuah duplikat kitab kesaktian Borobudur , yang belum selesai ia terjemahkan dalam bentuk bahasa Indonesia , Riyan menaruh semua peralatan sekolah nya tas ,sepatu dan tak lupa Menganti baju sekolah nya , sudah itu ia mengambil kitab kesaktian Borobudur untuk di terjemahkan lagi , ia pun duduk di kursi belajar nya , ia pun mulai membuka halaman yang sudah ditandai , mulailah Riyan dengan satu huruf , dia catat dekat buku terlebih dahulu , lalu ia pun terjemahkan dengan bahasa Indonesia dan seterusnya , saking fokus nya sampai suara ibundanya yang memanggil nya pun tak terdengar oleh nya ,
" Riyan ayo makan malam ,apa kamu gak lapar ? " kata ibunya dari arah ruang dapur sambil berjalan mendekati ruang kamar tidur Riyan , namun sautan dari ruang kamar tidur nya , membuat Ibunda nya menghentikan langkahnya ,
" sebentar Bu " kata Riyan menyahuti , ibunda Riyan pun kembali ke dapur dan menyelesaikan tugas nya ,
Riyan pun pergi meninggalkan catatan nya yang belum kelar di terjemahkan , sesampai di ruang meja makan Riyan pun duduk didekat ayahnya yang sudah memakan- makanannya , sambil mengunyah ia bertanya
" emang tugas sekolah apa sih kok bisa sampai lupa makan ," tanya ayah Riyan ,
" oh itu bahasa Jawa aksara Jawa pa " kata riyan padahal sedang menerjemahkan kitab kesaktian Borobudur , selesai dengan acara makan malam Riyan kembali ke kamar nya ia pun membuka google translate lagi , mencoba menerjemahkan nya , alhasil semua sudah bisa dibaca layaknya seperti membaca bahasa yang lainnya yang mudah di mengerti dan di pahami , Riyan pun lega ,ia mengambil tulisan terjemahan aksara Jawa itu ,ia pun membacanya perlahan - lahan ,
________________________________________
∆¥ semua kekuatan itu berasal dari tumbuh manusia , jika terus berlatih maka kekuatan itu akan dapat berfungsi , untuk menjaga tubuh dan fisik kita , pengasahan kekuatan itu dimulai dari latihan fisik manusia , jika fisik itu di asah maka seperti pisau yang tajam semakin ter asah semakin tajam dan bermanfaat , ∆¥
∆€ pertama yang harus dilakukan untuk mengasah kekuatan , menyadari energi gan didalam tubuh , cara melatih energi gan adalah merasakan energi udara disekitar kita ,∆€
∆¢ setelah bisa merasakan nya gunakan kemampuan fisik gan tadi , menyerupai kekuatan angin ∆¢
∆£ kekuatan energi gan itu seperti , fisik manusia yang terkena sesuatu yang tidak merasakan sakit , jika ter asah maka kekuatan fisik manusia akan kebal dari rasa sakit ∆£
∆π jika manusia sudah mengasah energi gan dan manusia itu kebal , maka ada tahap selanjutnya yaitu menjadi energi gan sebagai pukulan Pamungkas ∆π
∆^ menyalurkan energi gan kedalam tangan merasakan , hawa murni yang datang ,maka terbentuklah sebuah pukulan ∆^
∆°× setelah menghasilkan pukulan kita harus tetap mengasahnya dari tahap ke tahap , unsur kedua energi gan dijadikan energi gaya kecepatan ,∆°×
∆¶ melatih fisik sambil mengeluarkan energi gan , membuat gerakan ,berlari , melompat dan memanjat ∆¶
bab. 2 kitab kesaktian Borobudur
_______________________________________
setelah membaca isi terjemahan aksara Jawa , Riyan pun menguap rupanya sudah lama juga waktu yang dia kerjakan selain menerjemahkan isi aksara jawa juga membacanya cukup menyita banyak waktu , ia pun terkatup- katup matanya , akhirnya dia pun tertidur , dalam lelapnya , dia bertemu seorang wanita bangsawan yang cukup cantik mengenakan dres Merah jambu dengan ikat rambut yang menyerupai sanggul , Riyan tersenyum pada wanita itu dan ingin meraihnya namun tiba-tiba wanita itu menghilang menjadi asap dan berpedar , di saat Riyan terdiam , raja Borobudur pun berlari mengejar dan meraih tangan nya , saat Riyan menoleh kebelakang , Riyan tersadar dan terbangun dari tidurnya , ternyata hari sudah pagi ia pun buru-buru bergegas pergi ke kamar mandi , setelah selesai mandi dan berganti pakaian , ia pun keluar dari kamar nya , hari ini menunya nasi goreng dan telur mata sapi setengah matang , Riyan pun duduk di meja kursi makan menyendok makannya dan menghabiskan sarapan nya , setelah selesai sarapan Riyan berpamitan dengan ibu dan ayahnya , hari ini dia memakai motornya pergi ke sekolah , sampai di pintu gerbang sekolah Riyan langsung menuju tempat parkiran motor , setelah selesai memarkirkan motornya Riyan langsung menuju ke ruang kelas nya , yang ternyata masih sepi , ia pun pergi menuju ruang kantin sekolah , saat di kantin Riyan melihat Saman sedang asyik menikmati sarapan pagi nya , Riyan pun mendekati Saman ,
" man mana yang lain ,apa belum datang " tanya Riyan pada Saman yang asik mengunyah sarapan nya ,
" sudah ,,, dia pergi keruang kelas 8 disana mengambil formulir pendaftaran " kata Saman ,
" formulir pendaftaran apa " Riyan bertanya pada Saman yang hampir habis dengan sarapan nya ,
" itu karate antar kelas , jika menang akan di ikut sertakan naik ketahap antar kecamatan , setelah itu bawah lagi antar kabupaten ,dan setelah itu dibawa antar provinsi , lu mau daftar ," kata Saman yang sudah menghabiskan sarapan nya , Riyan pun terdiam sejenak ia pergi ke warung kantin dan mengambil roti keju dan kerupuk udang yang sudah digoreng , setelah itu dia kembali menuju meja Saman sambil mengunyah roti kejunya , setelah roti keju habis dimakan ia pun langsung berdiri dan beranjak pergi meninggalkan Saman namun ,
" Yan mau ke mana kamu " tanya Saman ,
" mengambil formulir pendaftaran man ,,, keburu habis , " kata Riyan pada Saman
" aku ikut ,,, walaupun aku tidak ikut mendaftar , tak dipermasalahkan bukan ," kata saman lagi ,
" ya udah ayo kita pergi menuju ruang guru " Riyan pun mengajak Saman ikut bersamanya , itung- itung- gak bosen selama ingin mengambil formulir pendaftaran , sesampai di ruang guru yang menyelenggarakan lomba silat antar sekolahan Riyan pun langsung mengetok pintu ruangan para guru
" tok,,tok ,,tok " bunyi suara ketokan pintu dari luar ruangan ,
" masuk ,,," sautan dari salah satu guru disitu , setelah di izinkan masuk Riyan dan Saman memasuki ruangan guru , disana sudah ada Adi dan Sarno , sebenarnya Adi yang ingin mendaftar tapi Sarno mengikuti nya dari belakang mau tak mau pun dia mengajaknya masuk menemui guru yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan lomba silat antar sekolahan , siapa pun yang mau mendaftar harus melewati tangannya , Riyan dan Saman duduk di bangku kursi yang lain , menunggu Adi dan Sarno siap mengisi formulir pendaftaran , setelah selesai dengan urusan Adi dan Sarno pun keluar ruangan guru , ia pun sengaja menunggu Riyan dan Saman selesai mendaftar , Riyan harus mengisi daftar nama , umur , tanggal lahir , kelas berapa , juga izin orang tua wali murid , setelah itu tanda tangan Riyan Juga orang tua wali murid ,,,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments