Sebuah rambut palsu berbentuk keriting dan pendek berada di atas ranjang dan sebuah name tag berada di sampingnya. Semua itu akan di pakai oleh Marline nantinya.
Dia sedang mandi saat ini supaya terlihat segar ketika dia bertemu dengan Michael. Hari ini dia harus benar-benar tahu, apa yang disukai oleh Michael Smith dan apa yang tidak dia sukai.
Marline keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan wajahnya. Untuk menyamar menjadi wartawan saja dia sudah mengeluarkan banyak uang ditambah modal untuk menjadi Jessica Rabbit, jika dia hitung total uangnya yang sudah melayang sekitar seribu dolar.
Sepertinya dia harus meminta uang lagi kepada Zain karena sebelum dia bisa bekerja pada Michael, maka dia tidak akan punya pemasukan.
Jangan sampai dia menjadi pengemis di kota itu karena sangat memalukan. Marline berjalan menuju lemari pakaian dan membukanya, sambil menghela napas Marline mengeluarkan sebuah kemeja dan celana panjang. Dia harus terlihat rapi dan sopan yang pasti dia harus berdandan menyerupai seorang wartawan.
Baju dipakai dengan cepat dan setelah itu, Marline memakai rambut palsunya. Dia juga memakai lensa contact yang dia beli untuk menutupi warna matanya yang asli.
Dia harus menyamar sebaik mungkin mengingat Michael seorang peretas, jika dia menunjukkan wajah aslinya maka Michael akan tahu siapa dirinya apalagi mereka sudah bertemu sekali.
Marline tampak lesu dan duduk di sisi ranjang, entah kenapa dia jadi tidak bersemangat. Mungkin lebih baik dia langsung membunuh pria itu dengan sekali tembak. Tapi jika dia membawa pistol, dia pasti tidak akan diijinkan masuk. Wartawan mana yang akan melakukan wawancara membawa sebuah pistol?
Dia masih tampak lesu tapi pada saat itu, suara ponsel-nya yang berbunyi membuat Marline menghela napas. Itu pasti dari Zain karena yang tahu nomor ponsel-nya hanya Zain.
"Ada apa, Zain?" tanya Marline setelah mengambil ponsel-nya.
"Kenapa kau terdengar tidak bersemangat, apa kau baik-baik saja?" tanya Zain.
"Tentu, ada apa kau mencariku?" tanya Marline pula.
"Aku hanya ingin tahu keadaanmu saja dan aku juga ingin tahu, apa obatmu masih ada?"
"Tentu masih ada, memangnya kenapa? Apa kau mau memberikan obat itu lagi untukku?"
"Tidak, jika memang masih ada. Dengarkan aku, Marline. Aku mau pergi selama beberapa bulan jadi aku tidak bisa mengunjungimu dan aku harap kau menjalankan misimu dengan baik. Beri aku kabar baik saat aku kembali nanti," ucap Zain.
"Kau mau pergi?" entah kenapa tiba-tiba dia merasa sedih. Selama ini hanya Zain yang bisa dia ajak bicara, jika Zain pergi, lalu bagaimana dengannya? Bukankah dia akan merasa semakin kesepian?
"Aku tidak akan lama, Marline. Aku hanya tidak bisa mengunjungimu tapi aku akan menghubungimu sewaktu-waktu. Sebaiknya kau fokus pada misimu. Semakin cepat kau mendekatinya semakin cepat kau mendapatkan virus itu dan semakin cepat pula misi yang kau jalani selesai."
"Kenapa tidak langsung kita bunuh saja, Zain? Setelah membunuhnya aku akan membunuh semuanya. Bukankah dengan begitu kematian kedua orangtua kita akan terbayar?"
"Tidak semudah yang kau pikirkan Marline! Jika kita tidak menyusun rencana dengan matang, maka kita sudah dipastikan akan kalah. Kau tidak mau mati sia-sia, bukan?"
"Aku tidak keberatan asal aku bisa membalas kematian kedua orangtua kita," jawab Marline tanpa ragu.
Lagi pula hidupnya hampa dan sepi. Jika dia bisa membalas kematian orangtuanya itu sudah cukup baginya dan dia tidak keberatan jika dia harus mati di tangan Michael Smith.
"Jangan sembarangan bicara! Kau tidak boleh mati sebelum mendapatkan virus itu!" ucap Zain dengan nada tinggi.
Jangan sampai Marline menghancurkan rencana yang telah dia dan Joan juga Celline buat dengan matang.
"Baiklah, aku tahu tapi berikan aku uang," ucap Marline. Dia tidak mau berdebat dengan Zain lebih dari pada itu.
"Uang? Apa uang yang aku berikan padamu sudah habis?" tanya Zain tidak percaya.
"Ya," jawab Marline.
"Ini baru beberapa hari, Marline. Kenapa uang yang aku berikan sudah habis?"
"Ini semua gara-gara misi yang kau berikan, Zain. Uangku sudah tinggal seratus dolar dan aku sudah kehilangan hampir seribu dolar!"
"Astaga, Marline! Untuk apa kau menghabiskan uang hampir seribu dolar?"
"Membayar ongkos taksi lima ratus dolar, membeli perlengkapan menyamar dan memperbaiki laptop yang rusak akibat virus."
"Astaga, kau membayar ongkos taksi lima ratus dolar?!" Zain terdengar marah.
"Tidak perlu marah, Zain. Aku mengeluarkan uang sebanyak itu untuk mengejar Michael Smith! Jika kau tidak mau memberikan aku uang lagi maka tidak masalah, aku akan melupakan misi ini dan aku akan mencari pekerjaan!" ancam Marline.
"Oke ... oke ... fine, tapi setelah ini kau harus berhemat!" pinta Zain.
"Kirimkan saja uangnya jika kau punya dan aku sudah harus pergi!" ucap Marline kesal seraya mematikan ponsel-nya.
Zain melempar ponsel-nya ke atas meja. Jangan-jangan dia akan bangkrut sebelum misi Marline selesai tapi berutungnya, untuk memberi Marline uang tidak menggunakan uang pribadinya saja karena Joan dan Celline juga membantu.
"Dasar gadis gila! Menghabiskan uang lima ratus dolar hanya untuk ongkos taksi? Sepertinya dia benar-benar ingin membuat aku bangkrut!" Zain menggerutu tapi dia kembali mengambil ponselnya karena dia harus mengirimkan uang yang Marline minta.
Marline tersenyum ketika Zain mengirimkan pesan dan mengatakan jika uang yang dia inginkan sudah dia kirimkan. Zain juga memintanya untuk berhemat memakai uang itu dan segera mendekati Michael agar dia bisa bekerja di tempat Michael supaya dia punya penghasilan.
Terserah Zain mau berkata apa yang pasti dia sudah punya uang saat ini dan dia tidak perlu memikirkan keuangannya untuk sementara waktu.
"Aku tidak begitu bodoh, Zain! Setidaknya aku harus mendapat upah atas kerja kerasku!" ucap Marline.
Walau Zain mengaku sebagai kakaknya tapi dia merasa jika dia hanya dimanfaatkan oleh Zain. Selama ingatannya belum kembali dia belum bisa membuktikan hal itu dan untuk sekarang, dia hanya bisa mengikuti permintaan Zain sambil mencari kebenarannya.
Waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua saat itu, Marline sudah selesai menyamar dan sebuah name tag sudah terpasang di kemeja yang dia pakai. Dia harus pergi agar tidak terlambat karena dia akan ditolak. Jangan sampai dia menyia-nyiakan kesempatan yang sudah dia dapatkan.
"Bersiaplah, Michael Smith. Hari ini aku akan menelanjangimu, ups, tidak perlu takut pria tampan. Aku tidak berminat menelanjangimu, sungguh. Aku hanya ingin mewawancaraimu dan mencari tahu semua tentangmu sampai tuntas!" ucap Marline bercanda pada diri sendiri. Dia tidak mungkin mengatakan hal seperti itu di depan Michael karena perkataan itu sangat memalukan.
Setelah yakin dengan penampilannya, Marline mengambil sebuah mantel dan memakainya. Dia sudah siap pergi untuk bertemu dengan Michael dan semoga Michael tidak mengenalinya sehingga penyamarannya terbongkar. Tidak untuk saat ini karena itu terlalu cepat.
Marline segera keluar dari kamar dan pergi menuju Smith Corporation, sedangkan saat itu Michael masih rapat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 289 Episodes
Comments
siti julaeha
untuk seorang pembunuh bayaran walaupun ilang ingatan otaknya tetep cerdas
good job marlien
2023-11-18
0
Bernadet Wulandari
peras terus si zain marline. biar nyaho.
2023-07-05
0
Aini Chayankx Ahmad N
bagus Thor.buat marline gak percaya sama Zain dan semoga marline cepet ingat dan menjebak Zain dan komplotannya
2022-11-04
0