Marline menjadi pusat perhatian saat itu, pasalnya dia sedang berjalan menuju mobilnya sambil menggerutu dan mengeluarkan sumpalan-sumpalan yang ada di dadanya. Itulah yang membuatnya menjadi pusat perhatian bahkan ada yang menertawakannya secara diam-diam.
Dia sungguh tidak terima karena Michael mengatainya badut. Apa mata pria itu buta? Padahal penampilannya sudah maxsimal tapi dia harus mendapat hinaan. Ini tidak benar, sepertinya dia harus merubah strategi lagi.
"Dasar menyebalkan! Bagian mana dari tubuhku yang seperti badut?!" ucap Marline kesal seraya mengeluarkan beberapa sumpalan yang tersisa dari dadanya.
Sumpalan-sumpalan itu sungguh menyiksa dirinya dan membuatnya tidak nyaman. Dia tidak akan memakai benda itu lagi, tidak akan. Zain benar-benar menipunya dan sebaiknya dia menghubungi Zain nanti.
Marline masuk ke dalam mobil dan melepas rambut palsu yang dia pakai. Dia juga mengambil cermin dari dalam tasnya karena dia ingin melihat wajahnya. Apa benar saat ini dia seperti badut?
"Ck, sial! Ternyata benar yang dia katakan, aku seperti badut!" ucap Marline.
Dia segera mengambil toner untuk membersihkan make up dan lipstiknya. Begitu selesai Marline mengganti gaun yang dia pakai. Dia memang membawa baju ganti karena dia tidak tahan menggunakan gaun merah itu lama-lama.
Marline berpindah ke kursi kemudi setelah berganti pakaian. Setelah ini, ke mana dia harus pergi? Jika pulang dia akan kesepian karena tidak ada siapapun yang menemaninya. Sebaiknya dia pergi ke pantai menikmati laut pada malam hari dari pada dia pulang.
Dia mulai mencari pantai terdekat melaui ponselnya dan setelah menemukannya, dia segera menuju ke sana.
Selama di perjalanan Marline berpikir, apa kehidupannya selama ini memang seperti itu? Sepi dan membosankan. Apa dia tidak punya pacar? Dia sangat ingin tahu kehidupannya sebelum hilang ingatan. Siapa teman-temannya, apa yang biasa dia lakukan dan apa dia tidak sedang dekat dengan seeorang pria mana pun?
Mobil Marline berhenti ketika dia sudah tiba di pantai, tanpa membuang waktu, Marline keluar dari mobil dan berjalan menuju pantai. Dia juga menjatuhkan bokongnya ke atas pasir dan duduk termenung memikirkan banyak hal.
Hampa, sepi, itu yang dia rasakan. Hatinya kosong bagai kehilangan sesuatu yang berharga tapi dia tidak tahu itu apa. Dia juga selalu merasa rindu dengan seseorang tapi dia tidak tahu dengan siapa.
Marline memeluk lututnya dan menatap laut malam yang gelap. Dia bagaikan kehilangan sesuatu, sesuatu yang sangat berharga dan tanpa dia inginkan, air matanya mengalir begitu saja.
Entah untuk apa dia menangis, entah untuk siapa dia sendiri tidak tahu tapi kesepian itu selalu dia rasakan setelah dia terbangun dalam keadaan tidak bisa mengingat apapun.
Deburan ombak yang menerjang bibir pantai dan hembusan angin yang dingin menemani malam dan kesendirian Marline. Jika dia memang hilang ingatan akibat pukulan, kenapa dia tidak bisa mengingat sedikitpun masa lalunya?
Tidak hanya itu saja yang menjadi pertanyaannya saat ini, jika memang Michal Smith yang membunuh keluarganya dan melukainya, kenapa saat mereka bertemu pria itu tidak mengenalinya? Seharusnya Michael Smith mengenalinya karena dia yang telah membunuh kedua orangtuanya dan melukai dirinya, apa pria itu lupa?
Marline memegangi kepalanya, ketika dia sadar, tidak ada memar dan tidak ada luka di sana. Apa benar kepalanya terbentur?
Entah apa sebenarnya yang terjadi dia sendiri tidak mengerti karena selain nama dan beberapa ingatan tidak penting, dia tidak bisa mengingat apapun lagi dan semua itu akibat serum yang diberikan oleh Zain.
Marline menghela napas, sebaiknya dia menghubungi Zain. Setelah mendapatkan ponsel-nya, Marline segera menghubungi Zain.
"Ada apa?" terdengar suara Zain.
"Kau penipu, Zain!" ucap Marline.
Ketika mendengar ucapan Marline, Zain tampak waspada, apa efek serum sudah habis sehingga Marline sudah mendapatkan ingatannya kembali?
"A ... apa Maksudmu, Marline?"
"Kau bilang laki-laki akan tergoda dengan wanita cantik tapi nyatanya?"
"Kenapa? Apa kau sudah berusaha menggodanya?" tanya Zain dan dia tampak lega karena dugaannya salah.
"Tentu. Aku sudah berdandan semaksimal mungkin. Aku sudah membeli gaun yang bagus dan rambut palsu tapi apa nyatanya? Michael Smith tidak tergoda dan menganggap aku badut!" jawab Marline dengan nada tinggi.
"What? Kenapa bisa begitu? Memangnya kau berdandan seperti apa?" tanya Zain penasaran.
"Jessica Rabbit," jawab Marline.
"Oh my God, Marline!" Zain menepuk dahinya. Sebenarnya Marline Miller pembunuh bayaran atau mantan pelawak? Sungguh dia baru tahu sifat Marline karena sesungguhnya mereka memang baru kenal.
"Ada apa? Apa ada yang aneh?" tanya Marline penasaran.
"Tentu saja! Untuk apa kau berdandan seperti itu, hah?"
"Jessica Rabbit sangat seksi jadi aku pikir Michael Smith tidak mungkin menolak."
Zain menghembuskan napasnya dan menggeleng, pantas saja Marline dianggap badut oleh Michael Smith, jika dia melihatnya maka dia juga akan beranggapan demikian.
"Stop bermain-main, Marline. Dekati dengan serius dan pakai wajahmu!"
"Aku memang menggunakan wajahku, Zain! Apa kau pikir aku menggunakan bokongku untuk menggodanya?" ucap Marline kesal.
"Lagi pula aku tidak mau menunjukkan wajah asliku saat mendekatinya! Jangan sampai dia tahu jika seorang pembunuh bayaran sedang mendekatinya karena dia pasti akan curiga dan misi yang kau berikan akan ketahuan!" ucap Marline lagi.
"Baiklah, kau benar. Tapi berhenti meniru tokoh kartun. Mau kau berdandan secantik tokoh kartun mana pun dia tetap akan menganggap kau badut karena aku berani bertaruh, dia tidak tahu semua itu!"
"Sudahlah aku punya rencana sendiri tapi Zain, apa dulu aku punya pacar?"
"Kenapa kau bertanya seperti itu?" tanya Zain curiga.
"Aku hanya ingin tahu, Zain. Aku selalu merasa merindukan seseorang. Hatiku selalu kosong dan aku merasa telah kehilangan sesuatu yang berharga jadi aku ingin tahu, apa aku punya pacar sebelumnya?"
Zain diam saja, belum menjawab. Apa Marline mulai mengingat calon suaminya yang telah dibunuh oleh Joan dan Celline? Jika dia mulai mengingatnya berarti itu bukan hal yang bagus dan dia harus menyuntikkan serum lagi ke tubuh Marline.
"Apa kau mengingat sesuatu, Marline?" tanya Zain.
"Tidak! Aku tidak bisa mengingat apapun dan aku hanya merasa seperti itu."
"Baiklah, dengarkan aku," ucap Zain sambil menghela nafas lega.
"Itu akibat kau shock karena kau melihat kedua orangtua kita dibunuh di depan matamu. Kau pasti merindukan mereka dan kau tidak punya pacar."
"Baiklah, mungkin yang kau katakan benar," ucap Marline tapi jauh di dalam hati dia tidak percaya dengan ucapan Zain.
"Jangan terlalu kau pikirkan, okey? Tetap fokus pada misi."
"Aku tahu, aku sudah harus pergi karena sudah malam," ucap Marline seraya mematikan ponselnya.
Setelah berbicara dengan Zain, Marline pergi dari pantai, sedangkan Zain memikirkan pertanyaan Marline. Dia harap Marline tidak mendapatkan ingatannya kembali sebelum misinya selesai.
Marline kembali ke rumah tanpa tahu jika saat itu Michael sedang mengawasi rumahnya dari layar komputer. Dia sungguh ingin mencari tahu siapa yang menyusup ke dalam sistem pertahannya untuk mencuri data-data miliknya.
Sebuah mobil berhenti saat itu dan mata Michael tampak fokus. Seorang wanita keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu tapi sayang, wajahnya tidak jelas walaupun dia sudah mengambil gambar dan memperjelasnya karena di sana gelap.
Michael melihat wajah Marien dengan teliti, dia yakin jika wanita itu adalah wanita yang dia temui di toko elektronik dan dia yakin wanita itu juga yang berpenampilan seperti badut tadi.
Walaupun dia tidak bisa melihat wajah Marline dengan jelas, tapi Michael sudah yakin seratus persen jika wanita itulah yang ingin mencuri data miliknya.
Jika Marline berani menyusup lagi maka dia tidak akan segan mendatanginya atau jika mereka bertemu tanpa sengaja, dia juga tidak akan melepaskan wanita itu sampai dia tahu tujuannya jadi sebaiknya, berhati-hatilah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 289 Episodes
Comments
ariasa sinta
2972
2022-03-11
0
🍇(𝖍𝖆𝖗𝖎)+Rh's😎🐊
ayo dung ktmu🤭
2021-11-01
2
Bubu Afandy
seperti x sebentar lagi akan ada kebucinan ni🤭🤭
2021-10-09
6