Marline sudah tiba di sebuah pusat elektronik terbesar yang ada di kota itu. Dia keluar dari mobil sambil membawa laptop-nya yang rusak juga sambil menggerutu.
Semua itu gara-gara mobil tua yang Zain berikan. Mobil mengeluarkan asap hitam berkali-kali bahkan berhenti mendadak dua kali di jalan. Ingin rasanya dia meninggalkan mobil itu di tengah jalan tapi jika tidak mengingat dia butuh kendaraan, mungkin dia akan meninggalkannya dengan senang hati.
"Sialan dasar mobil rongsok tua! Oh seandainya kau mobil Transformer yang bisa berubah menjadi Bumblebee maka aku akan sangat senang!" ucap Marline seraya menendang mobilnya berkali-kali.
Entah kenapa hari ini dia begitu sial dan semua ini gara-gara Michael Smith yang telah membuat suasana hatinya terasa buruk. Jika dia bertemu dengan pria itu mungkin akan dia tendang sampai puas.
Marline kembali membuka pintu untuk mengambil tasnya yang dia lupakan. Setelah mendapatkan tasnya, Marline menutup pintu mobilnya dengan kencang tapi sialnya sensor mobilnya berbunyi karena rusak.
"Apa? Hei, berhenti!" Marline mulai panik karena sensor mobil yang terus berbunyi. Dia bahkan menendang mobilnya berkali-kali sampai sensor berhenti.
"Oh astaga, kenapa hari ini begitu menyebalkan?" gerutu Marline kesal sambil menyeka keringat yang keluar dari dahinya.
Sebaiknya dia segera bergegas karena setelah ini dia mau pergi ke suatu tempat. Dia butuh refresing untuk menghilangkan kekesalan hatinya. Mungkin makan es cream bisa membuat perasaannya lebih baik atau pergi ke tempat indah untuk menghabisi waktunya karena besok, dia akan mulai mendekati Michael Smith.
Apapun caranya dia harus bisa menyusup ke dalam perusahaannya dan dia akan memohon agar Michael mau menerimanya bekerja.
Marline melangkah dengan terburu-buru tanpa tahu jika orang yang sedang membuatnya kesal juga berada di tempat itu.
Setelah makan siang, Michael dan Ainsley langsung pergi ke sana untuk mencari laptop yang diinginkan oleh Ainsley. Mereka melihat-lihat dari satu toko elektronik ke toko elektronik lainnya. Bukan karena barang yang diinginkan oleh Ainsley tidak ada, tapi mereka memang sengaja.
Mareka berhenti di sebuah toko yang lebih besar dari toko lainnya. Di sana menyediakan semua merek elektonik dengan berbagai model. Tidak hanya itu saja, di sana juga menyediakan jasa servis bagi pelanggan yang ingin memperbaiki alat elektronik mereka yang rusak dan toko itulah tujuan Marline.
Tentu dia tahu setelah dia mengecek melalui internet jika tidak, dia tidak mungkin tahu karena dia baru di sana.
Ainsley dan Michael mulai mencari laptop yang diinginkan oleh Ainsley, sedangkan Marline masih menuju tempat itu.
"Kak, bagaimana dengan yang ini?" Ainsley menarik tangan kakaknya dan
menunjuk sebuah laptop yang ada di tempat itu.
"Yang ini tidak bagus," jawab Michael.
"Tapi aku suka modelnya."
"Jangan tertipu oleh modelnya, Ainsley. Percaya padaku, yang ini kurang bagus."
"Baiklah, ayo kita lihat yang lain," ajak Ainsley sambil menggandeng tangan kakaknya.
Mereka kembali melihat-lihat, sedangkan Marline sudah masuk ke tempat itu sambil membawa laptop-nya dan es creaam. Dia membelinya saat dia menuju ke toko itu.
Dia langsung menuju bagian servis elektronik karena memang tujuannya datang ke sana untuk memperbaiki laptopnya.
"Bisa kau memperbaiki ini?" tanya Marline pada seseorang yang ada di sana seraya memberikan laptop-nya.
"Apa yang terjadi?" tanya orang itu pula.
"Rusak akibat Virus."
"Tunggu sebentar, Nona. Aku harus memeriksa kerusakannya terlebih dahulu."
Marline mengangguk dan duduk di sebuah kursi untuk menunggu, dia diam saja di sana sambil menikmati es cream-nya tapi matanya melihat-lihat tempat itu.
Es cream dijilat, mata melotot karena melihat seseorang yang menghancurkan harinya dan orang itu tidak lain tidak bukan adalah Michael.
Marline berdiri dari duduknya dan matanya menatap tajam targetnya. Sial! Dia tidak sedang menyamar tapi ini hal yang bagus.
Tanpa tahu jika seorang gadis sedang menghampirinya dengan kekesalan di hati, Michael melihat sebuah komputer, sedangkan Ainsley sedang mencoba laptop yang dia inginkan dengan seorang pegawai yang bekerja di sana.
Es cream dihabiskan dan langkah Marien semakin cepat. Ingin rasanya dia berlari dan memberikan sebuah tendangan pada pria itu tapi dia tidak boleh membuat keributan.
Michael masih melihat komputer, sedangkan Marline sudah menghampirinya.
"Kau!" Marline berdiri di depan Michael sambil menunjukkan jarinya juga menatap Michael dengan tajam. Sepertinya itu benar Michael Smith karena tidak ada tahi lalat di bawah matanya.
"Ya?" Michael tampak heran. Siapa wanita cantik itu dan kenapa wanita itu menunjuknya dan melihatnya dengan tatapan penuh kebencian?
"Kau harus bertanggung jawab!" ucap Marline.
"Hah?" Michael tampang bingung. Bertanggung jawab untuk apa? Dia bahkan tidak mengenal gadis itu sama sekali, apa dia tidak salah orang?
"For what?" tanya Michael.
"Jangan pura-pura tidak tahu dasar pria menyebalkan!" jawab Marline dengan ketus.
"Hei, aku serius. Kau ingin aku bertanggung jawab untuk apa? Kita bahkan tidak saling mengenal," ucap Michael.
"Dasar pria tidak bertanggung jawab! Setelah membuat tidurku tidak nyenyak sekarang pura-pura tidak tahu apa yang terjadi!" ucap Marline tapi dia tidak tahu jika ucapannya membuat orang yang mendengarnya akan salah paham bahkan beberapa pengunjung di sana melihat mereka.
Padahal yang dia maksud adalah, tidurnya tidak nyenyak karena memikirkan uangnya yang melayang lima ratus dolar dan sekarang laptop barunya yang belum dia ketahui nasibnya.
"Wow, kapan aku membuat tidurmu tidak nyenyak, Nona?" tanya Michael penasaran. Apa gadis ini mantan pacar kakaknya yang salah sasaran?
"Dua hari belakangan ini!" jawab Marline sambil bersedekap dada.
Michael mengernyitkan dahi, sepertinya bukan mantan kekasih kakaknya. Tapi selama dua hari ini dia tidak bersama dengan wanita mana pun, apa ada yang dia lewatkan?
Pada saat itu, Ainsley sudah selesai dan menghampiri kakaknya, dia sangat heran melihat seorang wanita cantik seperti sedang menantangi kakaknya.
"Ada apa?" tanya Ainsley.
Michael hanya mengangkat bahu, dia sendiri tidak mengerti apa yang terjadi. Apa gadis ini memiliki gangguan mental? Jika begitu sayang sekali padahal dia cantik.
"Siapa kau?" Ainsley bertanya pada Marien.
"Aku siapa tidak penting yang pasti dia harus bertanggung jawab!" jawab Marline dengan sinis.
"Wow, apa dia telah menghamilimu?" tanya Ainsley.
"Ainsley!" Michael menarik tangan adiknya.
"Ti-tidak," jawab Marline gugup.
"Lalu bertanggung jawab untuk apa?" tanya Ainsley lagi.
Marline menelan ludah, jika dia mengatakan yang sebenarnya maka akan ketahuan bahwa dialah yang mengikuti Michael menggunakan taksi dan berusaha mencuri data milik Michael.
"Aku rugi banyak gara-gara dia!" ucap Marline.
"Berapa kerugianmu? Kami akan menggantinya dan beri tahu kami kerinciannya."
Marline menggerutu dalam hati, dia tidak menyangka Michael Smith bersama dengan seorang wanita dan dia sudah salah perhitungan. Lebih baik dia pergi karena dia akan membuat perhitungan dengan Michael dilain waktu.
"Lupakan!" ucap Marline seraya memutar langkahnya dan berjalan pergi.
"Siapa dia?" Ainsley bertanya kepada kakanya.
"Entahlah, sepertinya dia gadis tidak waras," jawab Michael.
Marline menghentikan langkahnya karena dia mendengar ucapan Michael. Beraninya Michael Smith mengaggap dirinya tidak waras?
Marline kembali memutar langkahnya dan menunjukkan dua jari tengahnya ke arah Michael tapi setelah itu dia lari keluar dari toko, sedangkan Michael dan Ainsley saling pandang tidak mengerti apa yang terjadi.
"Benar bukan, dia hanya gadis tidak waras!" ucap Michael.
"Makanya kakak terlalu lama menjomblo sampai menarik perhatian seorang gadis tidak waras," ucap Ainsley seraya memukul bahu kakaknya.
"Sudahlah, apa kau sudah selesai?"
"Ya," jawab Ainsley.
"Jika begitu ayo pulang, jangan sampai kita bertemu gadis tidak waras lainnya," ucap Michael, sedangkan Ainsley terkekeh.
Mereka keluar dari tempat itu, sedangkan Marline mengintip mereka dari balik tembok. Dia kembali karena melupakan laptop-nya. Marline melihat Michael dan Ainsley yang berjalan pergi dan pada saat itu saran Zain teringat.
"Kau cantik, Marline. Gunakan kecantikanmu untuk mendekatinya."
Baiklah, gunakan kecantikan. Besok akan dia lakukan dan dia ingin lihat, apa Michael Smith bisa menolaknya dan masih menganggapnya tidak waras?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 289 Episodes
Comments
Bernadet Wulandari
haduh marline ujug2 minta tanggung jawab. 😂😂😂
2023-07-05
1
🍁K3yk3y🍁
Efek hilang ingatan
2023-02-16
0
Meity Icha Mamonto
hohoooo...tdk semudah itu fulgoso
2022-12-25
0