Anakku Bukan Anak Haram

Alici sedang membersihkan halaman saat rombongan ibu-ibu lewat di hadapan nya

" tuh lihat bu ine,bu wati , perempuan yang ngontrak di kontrakan nya bu susi itu. hamil tapi gak punya suami. huh dasar perempuan gak tau malu. " ucap bu yeni kuat untuk menyindir Alicia

Alicia hanya diam mendengarkan dan berusaha tetap tersenyum. sesekali ia mengusap perutnya .

"iya tuh bu yeni. bayi nya itu pasti anak haram " ucap bu wati

Alicia tidak tahan mendengar jika ada yang menghina anak nya. Alicia pun mendekat

" maaf bu, tapi Anak saya bukan Anak haram. " sahut Alicia menatap bu wati.

" kalo bukan anak haram, mana bapaknya ? gak ada kan ? kata pak RT aja kamu itu belum menikah. syukur-syukur gak kami usir dari sini. atau kamu mau kami hasut warga biar usir kamu hah ?" tantang bu wati

" silakan bu, tapi tarik ucapan ibu yang mengatakan anak saya itu anak Haram ! Anakku bukan Anak Haram.!" sahut Alicia tegas.

" kamu ya... plakkkk... " bu wati menampar Alicia

" eh..bu wati " ucap bu ine kaget

" jangan main tampar orang sembarangan bu, kasian. dia lagi hamil. " sambung bu ine.

" biarin, wanita murahan juga " sahut bu wati

Alicia mengusap pipinya, perih...tapi lebih perih hatinya saat mereka menghina anaknya, anak-anak nya tidak bersalah.mereka suci, mereka bukan anak haram.

Alicia menahan tangis nya lalu menatap bu wati

" Lain kali jika ibu tidak suka sama saya, cukup hina dan pukul saya. jangan hina anak saya !" ucap Alicia lagi

" berani kamu ya " bu wati akan menampar Alicia lagi. tapi tangan nya tertahan oleh fanny yang baru keluar rumah.

" eh... bu apa-apaan . main mau tampar sodara saya. ibu bisa saya tuntut ya " ucap fanny marah

" tuh bilangin sodara mu. jangan sering keluar rumah. malu-maluin aja. " sahut bu wati

" iya tuh.. bilangin ke dia. diem aja dirumah. jangan banyak tingkah. apalagi sampe deketin suami orang. " ucap bu yeni

" eh buk.. suami nya ibuk aja yang mata keranjang, dia tuh yang suka sengaja lewat sini supaya bisa liat sodara saya. hati-hati ya kalo ngomong, sebaiknya suami ibuk tuh yang dikunciin dirumah biar gak buat onar " ucap fanny

" kamu..ya " teriak bu wati

" apa !" jawab Fanny tak kalah sengit

Alicia memegang tangan fanny

" udah fan " ucapnya lirih

" sekali lagi ibu hina apalagi sampai menyakiti fisik sodara saya, saya laporin ke polisi nanti. " ucap fanny

bu wati mencibir sinis pada alicia sebelum pergi begitu juga dengan bu yeni, sedangkan bu ine hanya diam dan mengikuti kedua temannya itu.

fanny menatap jengkel pada ibu-ibu itu. lalu dia melihat Alicia yang tertunduk sembari mengusap perutnya.

" fan..mereka bukan Anak Haram fan..." ucap Alicia sambil menangis

fanny pun memeluk Alicia dan menepuk bahu Alicia lembut.

" iya gue tau.. yang sabar ya cia,, kita tetep harus kuat. terutama elo.. demi si kembar kecil ini " ucap fanny seraya mengelus perut Alicia

" makasih fan " ucap Alicia

" udah jangan terimakasih mulu. " uca fanny

" lo baik-baik dirumah. ada apa-apa telpon gue ya, gue berangkat dulu. " ucap nya lagi lalu pergi bekerja di mini market yang tak jauh dari kontrakannya

Alicia pun mengangguk lalu menatap fannt yang berjalan menjauh, sebenarnya dia ingin tetap bekerja, tapi fanny melarang nya karena takut dia kelelahan . Alicia juga sering merasa lelah dirumah. belum lagi jika dia sedang diluar rumah, berbagai hinaan dan cacian selalu menghampirinya. meskipun masih ada beberapa orang baik yang membelanya, termasuk bu susi pemilik kontrakan yang dia tempati. bu susi tidak mempermasalahkan status Alicia. dia hanya ingin agar Alicia tidak buat masalah besar dan yang penting bayar kontrakan tepat waktu.

Alicia masih bersyukur karena tidak semua orang menghinanya, meskipun terkadang hinaan mereka begitu menyakitkan hatinya, apalagi jika mereka menghina Anak nya, Alicia hanya bisa menangis sendiri, melepas semua rasa sesak di hati nya.

...****************...

sementara beberapa bulan setelah Alicia menghilang tanpa kabar, bu mona terus cemberut lantaran gagal menjodohkan putra nya dengan menantu idaman nya itu. Risya terus berusaha membujuk mamanya agar mencari gadis yang lain saja. tapi bu mona tidak mau

" memang masih ada gadia sebaik Alicia itu , mama ragu jika masih ada yang lain " ucap bu mona cemberut.

" ma, anak temen papa kan banyak. masa gak ada satupun yang mama suka ?" tanya pak hadi

" kalo anak temen papa tuh pasti sifatnya gak jauh beda dari krystal, kan gaya hidupnya pasti sama kan " sahut bu mona lagi

Pak hadi hanya bisa memijat pelipisnya melihat istrinya yang kekeh hanya ingin punya menantu Alicia.

" ma, gimana kalo kak krystal terus mepet kak Raka buat cepet ngadain tunangan ?" tanya Risya

" ya kalo memang tidak bisa ditunda, mama kan masih punya 2 putra lagi. yang penting mama mau punya menantu Alicia, mau menikah dengan putra mama yang mana , ya terserah yang mana dapetnya. " ucap bu mona santai

Pak hadi dan Risya hanya melongo mendengar ucapan mamanya.

" jadi intinya, siapa yang mau mama nikahkan sama Alicia ?" tanya ayah dan anak itu serempak

" ya siapa saja dari ketiga anak mama yang tampan itu " ucap bu mona sambil menunjuk pajangan foto keluarga yang terpampang diruang keluarga. wajah ketiga putra nya tercetak begitu tampan seperti editan komputer canggih saja.

" tapi ya kalo bisa, mama mau nya Raka dulu yang menikah. tapi ya kalo memang Alicia bukan jodohnya Raka, mama akan buat Alicia menjadi jodoh putra mama yang lain " ucap bu mona yakin

Pak hadi dan Risya hanya geleng-geleng kepala melihat tekad bu mona yang benar-benar bar-bar itu.

...****************...

8 bulan sudah berlalu, hari -hari dijalani Alicia meskipun banyak cobaan dan ujian yang dialaminya, Alicia masih bersyukur memiliki fanny dan sebentar lagi dia akan menjadi seorang ibu dari 2 bayi nya yang akan segera lahir .

Alica tinggal menunggu waktu hari persalinan tiba, dia dan Fanny sudah mempersiapkan segala kebutuhan untuk bayi kembar nya yang diketahui berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Alicia bahkan sudah menyiapkan Nama untuk Bayi- bayi mungil nya nanti jika sudah lahir

" cia.. gak sabar banget deh nungguin si kecil ini lahir " ucap fanny sambil mengelus perut Alicia.

" iya fan..aku juga. setial hari merasakan gerakan aktif mereka, aku seneng banget. mereka pasti sehat ya fan " ucal alicia sembari tersenyum senang.

" iya cia, semoga saja kalian semua sehat terus sampe si mungil-mungil ini lahir nanti. " uca fanny

Alicia mengangguk dan mengusa perutnya, merasakan gerakab aktif dari anak-anak nya .

sayang...mama gak sabar ketemu kalian. sehat terus ya nak...mama sayang.....banget sama kalian.

...****************...

Seperti biasanya, setiap pagi Alicia selalu berjalan mengitari halaman kontrakan nya, bu bidan memberitahunya jika itu akan membantu mempermudah persalinan nanti, jadi setiap pagi Alicia selalu berjalan perlahan. meskipun terasa susah karena perut besarnya itu. Alicia tetap semangat melakukannya setiap pagi. meskipun terkadang ditemani hinaan yang didapat jika berpapasan dengan ibu-ibu yang bawel itu.

Seperti pagi ini, alicia sedang berjalan-jalan pagi. trio end the geng ibu-ibu bawel pun lewat lagi , sepertinya mereka dari pasar.

" udah makin gede aja tuh perut . , " sindir bu wati

" tapi bapak nya belum pernah kelihatan deh." sambungnya lagi sambil menatap sinis Alicia

" iya ya, udah mau lahiran, bapaknya gak tau dimana..hahaha " ejek bu yeni lagi

" kan anak nya anak haram bu ibu, jadi pasti bapak anaknya itu gak jelas. " sindir bu wati

Alicia emosi mendengar ibu-ibu itu menghina anak nya lagi.

" berapa kali harus aku bilang , anak saya bukan anak haram !" pekik Alicia

" cia.. kenapa ? " tanya fanny dari dalam rumah

" aduh ibu-ibu rempong mulai lagi julid nya ya. saya lagi nyambel tuh di belakang, mau saya olesin pakek sambel mulutnya bu ibu ?" tanya fanny saat melihat trio end the geng itu.

" hih... gak ya . kamu itu masih muda gak ada sopan -sopan nya sama orang yang lebih tua. " sindir bu yeni pada fanny.

" saya juga lihat-lihat orang kalau mau bersikap sopan, lihat ibu -ibu ini.. gak sudi !" sahut fanny

sementara fanny dan ibu-ibu itu beradu mulut. Alicia merasakan sakit yang teramat di perutnya. keringat dingin mulai bercucuran, Alicia mengelus perutnya

nak...kalian kenapa sayang

setelah puas beradu mulut dengan fanny yang memang cerewet itu.. trio end the geng itu pun pergi dari halaman rumah itu.

" fan....." panggil Alicia lirih

fanny pun menoleh pada Alicia dan melihat temannya itu sedang memegang perutnya dan seperti menahan sakit.

" cia..lo kenapa ? sakit perutnya ?" tanya fanny panik

" heem...sakit banget perutnya fan " ucap Alicia sambil memeluk lengan fanny.

fanny makin panik saat melihat cairan keluar di antara paha Alicia.

" cia...ini air apa !!??" pekik fanny khawatir

...

sementara itu di rumah saat sedang sarapan bersama keluarga nya, Raka tersedak . dia lalu bangun menuju wastafel, tak lama Raka memegang perutnya.

" Akkhhh......." pekik Raka sembari memegang perutnya

" Raka..kenapa sayang ?" tanya bu mona lalu berdiri dan berjalan mendekati putra nya itu

belum sampai bu mona mendekati Raka yang terlihat kesakitan, Raka pun jatuh pingsan.

" Rakaa !!!" teriak bu Mona

Pak hadi dan ketiga anaknya segera berdiri dan berlari mendekati Raka yang tergeletak pingsan.

" Raka..nak bangun sayang..kamu kenapa ?" ucap bu mona sambil menangis

" kak raka..bangun dong " ucap Risya sambil ikut menangis melihat mamanya menangis.

Arka dan Arsya mencoba membangunkan sang kakak.

" Angkat kakak mu ke kamar " ucap pak hadi

" Risya telpon paman ilham " ucap nya lagi

Arka dan Arsya membopong kakaknya itu menuju kamarnya dan membaringkan nya .

" kak Raka..bangun kak ..kok kak Raka pucat begini wajahnya " ucap Arsya panik

" kakak gak tau dek..tadi bukannya saat sarapan kak Raka baik-baik aja kan " jawab Arka ikut khawatir juga

tak lama bu mona dan risya menyusul diikuti oleh pak Hadi

" mana ilham pa, kenapa lama sekali " pekik bu mona

" sabar ma, ilham tidak bisa teleportasi ma, dia harus naik mobil dan butuh waktu buat kesini " ucap pak hadi menenangkan istrinya itu..dia juga sebenarnya khawatir. putra nya itu bisa tiba-tiba jatuh pingsan dan terlihat begitu pucat.

" suruh cepat pa..ilham nya suruh cepat " tangis bu mona

" iya ..iya "

Arka dan Arsya terlihat berulang kali melirik jam tangan nya.rasanya waktu berjalan begitu lama. kenapa paman ilham lama sekali sampainya.

sementara Risya sudah menangis sambil memeluk lengan kekar Raka.

tak lama, dokter ilham pun datang dan langsung memeriksa keadaan Raka .

setelah memeriksa keadaan raka dengan teliti, dokter ilham pun berdiri

" bagaimana keadaan Raka ?" tanya bu mona langsung.

" Raka tidak kenapa -kenapa mona " jawab dokter ilham

" tidak kenapa-kenapa gimana ? apa kau tidak lihat wajah putra ku yang begitu pucat ?" pekik bu mona histeris

" paman , apa kau yakin kak Raka baik saja-saja ? wajahnya begitu pucat. " protes Arsya

" iya paman..periksa lagi dengan benar paman tolong. " pinta Risya sambil menangis

" tapi nak..kakak kalian ini sungguh tidak apa-apa. " jawab dokter ilham

" tidak ada apa-apa bagaimana paman , kak Raka pingsan begitu " protes Arka.

" ham, aku tau putra ku ini memang kuat, tapi sekarang ini wajah nya benar-benar pucat begitu. tidak mungkin dia tidak sakit apapun. " ucap pak hadi

" tapi benar di , tekanan darah nya normal, suhu badannya juga. bahkan detak jantungnya pun normal. tidak ada yang aneh di. " jawab ilham

tak lama Raka perlahan membuka matanya lalu menoleh pada Risya yang menangis di sisinya

" kamu kenapa nangis dek ? " tanya Raka heran

" kak raka !!!" pekik Risya lalu memeluk sang kakak.

semua orang menoleh dan melihat jika Raka sudah siuman. semua berebut ingin mendekati Raka.

" Raka..kau tidak apa - apa kan sayang ?" tanya bu mona

" kakak gak apa-apa kan ?" tanya Arka dan Arsya bersamaan.

pak hadi memandang Raka dengan wajah khawatir

" aku gak apa -apa kok " sahut Raka

semua orang menatap Raka heran

perlahan Raka duduk dan bersandar di tempat tidur. perlahan wajah pucat Raka memudar . dia mengambil minum di meja yang ada disampingnya. lalu meminumnya sampai habis.

semua orang menatap heran pada Raka lalu menoleh pada dokter ilham

" Aku kan sudah bilang Raka itu tidak apa-apa. " sahut dokter ilham

lagi-lagi semua orang menatap heran pada Raka yang duduk dengan santai di atas tempat tidur.

...****************...

Terpopuler

Comments

Yune Z

Yune Z

kok bsa jd dokter ya bodoh bgtu🤣🤣🤣

2025-01-23

0

Ari_nurin

Ari_nurin

kok ya ga kepikiran klu akibat perbuatan semalam itu bs jd hamil. Raka geblek jg sdh curiga kenapa ga bilang ke Jimmy biar diselidiki Jimmy.. gemes jg bacanya .. ga ada yg peka

2024-03-05

0

Raynafsir Nafsir

Raynafsir Nafsir

doktot ilham goblok . masakan sindrom simpatik nga tahu

2022-10-08

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Prolog
3 Awal Pertemuan Berujung Tragedi
4 Saling Tidak Mengenal
5 Memulai Kembali Hidup yang Baru
6 Aku mengingat nya
7 Makan Malam Perusahaan
8 Risya Vs Emilia
9 Obati Luka mu, maka aku maafkan
10 Dia Memang Idaman
11 Ada yang Aneh
12 Aku Hamil !
13 Anakku Bukan Anak Haram
14 Faiz dan Faizza
15 Bertahan Sayang
16 Permohonan Alicia
17 Alasan Alicia
18 Perkara ASI
19 Berperan jadi Papa yang Baik
20 Perhatian Keluarga
21 Seuntai Kata dari Author
22 Cerita Alicia
23 Raka dan Arka
24 jurus kemoceng Mama
25 Jawaban Alicia
26 Hey, yang sedang berdebar
27 Apa yang ku Punya adalah Milikmu
28 Kemana Fanny ?
29 Pernikahan
30 Kemarahan Krystal
31 Kamu Istri nya Mas kan ?
32 Kamu yang Terpenting
33 Story of Arka
34 Story of Arka
35 Story of Arka
36 Story of Arka
37 Risya dan Rencana Dion
38 Risya !!
39 Kondisi Risya
40 Apa ini Karma ?
41 Kepanikan Risya
42 Pengakuan Dion
43 Hukuman Krystal
44 Mantra Ampuh Milik Mama
45 Penyelesaian Masalah
46 Khawatir !
47 Maaf,
48 Pernyataan Cinta
49 udah 2 bulan kan ?
50 Mama Terbaik
51 Hadiah dari Raka
52 Kembali Dihina
53 Kemarahan Raka
54 Pembalasan Raka ( part 1 )
55 Pembalasan Raka ( part 2 )
56 Ucapan Terima Kasih
57 Kehamilan Risya
58 Saingan
59 Angel
60 Tekad Angel
61 Perjuangan Angel dan Sikap Raka
62 Rencana Terakhir Angel
63 Jangan Pernah Mencoba Meninggalkan Mas
64 Koma
65 Menghancurkan
66 Hancur Sehancur-hancurnya
67 Sadar
68 Permintaan Maaf Angel
69 Syukuran Keluarga
70 Hampir 1 Tahun Berlalu
71 Pasangan Baru
72 Istri Bos
73 Wira Kembali
74 Menceritakan Masa Lalu
75 Keguguran
76 Sensitif
77 Belanja
78 Persiapan
79 Kejutan untuk Papa dan Mama
80 Permasalahan Arka
81 Keputusan Pak Hadi untuk Arka
82 Panti Asuhan
83 Jadwal bikin cucu lagi buat Mama
84 Kejadian Tak Terduga
85 Kemarahan Raka
86 Wedding Day " Arka dan Ralin "
87 ( Arka dan Ralin ) "Hari Pertama"
88 Obat dan Kehamilan Ralin
89 Kemarahan Alicia
90 Yang Sebenarnya Terjadi
91 Ralin Menginap di Panti
92 Rangga....
93 Pertahankan atau Lepaskan
94 Menjemput Ralin Pulang
95 Ngidam nya Ralin
96 Hari Persalinan
97 Adek Fael, kakak faiz dan izza
98 Alicia Pingsan
99 Mama Jangan Sakit...
100 Aku Mencintai Kamu Istriku ( Arka dan Ralin )
101 Hiperemesis Gravidarum
102 Batu Ulekan
103 Faiz dan Faizza Sakit
104 Bertemu Emilia dan Wira
105 Diculik ...
106 Emilia..
107 Ada Apa dengan Dokter Rina ?
108 Penyesalan ........
109 Salah Mas Apa Sayang ?
110 Pulang ke Rumah
111 Kondisi Alicia
112 Jimmy dan Fanny Menikah ?? yakin nih ?
113 Wedding Day ( Fanny dan Jimmy )
114 Kesetiaan Jimmy
115 Kebucinan ...
116 Si Kecil yang Jenius, Faiz dan Faizza
117 Alicia Kontraksi
118 Kepanikan Raka
119 Selamat Datang ke Dunia ini Sayang...
120 Baby Ziya
121 Baby Ziya
122 Anugerah Terindah
123 Terungkapnya Kebenaran ( Rania )
124 Bersatu Kembali
125 Kehangatan Keluarga
126 Kelucuan izza dan fael.. dan si dingin faiz
127 Kejadian Tak Terduga
128 Fanny.......................
129 Kehidupan baru jimmy dan baby vinny
130 Ibu asuh untuk baby vinny
131 Hari Pertama Mengasuh Baby Vinny ( Emilia )
132 Keputusan Jimmy ( Jimmy dan Emilia )
133 Lamaran untuk Emilia ( Jimmy dan Emilia )
134 Hari Pernikahan ( Jimmy dan Emilia )
135 Perjalanan Hidup
136 Akhir Kisah Kita ( END )
137 Extra Chapter ( Arka & Ralin )
138 kembali setelah sekian lama
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Prolog
3
Awal Pertemuan Berujung Tragedi
4
Saling Tidak Mengenal
5
Memulai Kembali Hidup yang Baru
6
Aku mengingat nya
7
Makan Malam Perusahaan
8
Risya Vs Emilia
9
Obati Luka mu, maka aku maafkan
10
Dia Memang Idaman
11
Ada yang Aneh
12
Aku Hamil !
13
Anakku Bukan Anak Haram
14
Faiz dan Faizza
15
Bertahan Sayang
16
Permohonan Alicia
17
Alasan Alicia
18
Perkara ASI
19
Berperan jadi Papa yang Baik
20
Perhatian Keluarga
21
Seuntai Kata dari Author
22
Cerita Alicia
23
Raka dan Arka
24
jurus kemoceng Mama
25
Jawaban Alicia
26
Hey, yang sedang berdebar
27
Apa yang ku Punya adalah Milikmu
28
Kemana Fanny ?
29
Pernikahan
30
Kemarahan Krystal
31
Kamu Istri nya Mas kan ?
32
Kamu yang Terpenting
33
Story of Arka
34
Story of Arka
35
Story of Arka
36
Story of Arka
37
Risya dan Rencana Dion
38
Risya !!
39
Kondisi Risya
40
Apa ini Karma ?
41
Kepanikan Risya
42
Pengakuan Dion
43
Hukuman Krystal
44
Mantra Ampuh Milik Mama
45
Penyelesaian Masalah
46
Khawatir !
47
Maaf,
48
Pernyataan Cinta
49
udah 2 bulan kan ?
50
Mama Terbaik
51
Hadiah dari Raka
52
Kembali Dihina
53
Kemarahan Raka
54
Pembalasan Raka ( part 1 )
55
Pembalasan Raka ( part 2 )
56
Ucapan Terima Kasih
57
Kehamilan Risya
58
Saingan
59
Angel
60
Tekad Angel
61
Perjuangan Angel dan Sikap Raka
62
Rencana Terakhir Angel
63
Jangan Pernah Mencoba Meninggalkan Mas
64
Koma
65
Menghancurkan
66
Hancur Sehancur-hancurnya
67
Sadar
68
Permintaan Maaf Angel
69
Syukuran Keluarga
70
Hampir 1 Tahun Berlalu
71
Pasangan Baru
72
Istri Bos
73
Wira Kembali
74
Menceritakan Masa Lalu
75
Keguguran
76
Sensitif
77
Belanja
78
Persiapan
79
Kejutan untuk Papa dan Mama
80
Permasalahan Arka
81
Keputusan Pak Hadi untuk Arka
82
Panti Asuhan
83
Jadwal bikin cucu lagi buat Mama
84
Kejadian Tak Terduga
85
Kemarahan Raka
86
Wedding Day " Arka dan Ralin "
87
( Arka dan Ralin ) "Hari Pertama"
88
Obat dan Kehamilan Ralin
89
Kemarahan Alicia
90
Yang Sebenarnya Terjadi
91
Ralin Menginap di Panti
92
Rangga....
93
Pertahankan atau Lepaskan
94
Menjemput Ralin Pulang
95
Ngidam nya Ralin
96
Hari Persalinan
97
Adek Fael, kakak faiz dan izza
98
Alicia Pingsan
99
Mama Jangan Sakit...
100
Aku Mencintai Kamu Istriku ( Arka dan Ralin )
101
Hiperemesis Gravidarum
102
Batu Ulekan
103
Faiz dan Faizza Sakit
104
Bertemu Emilia dan Wira
105
Diculik ...
106
Emilia..
107
Ada Apa dengan Dokter Rina ?
108
Penyesalan ........
109
Salah Mas Apa Sayang ?
110
Pulang ke Rumah
111
Kondisi Alicia
112
Jimmy dan Fanny Menikah ?? yakin nih ?
113
Wedding Day ( Fanny dan Jimmy )
114
Kesetiaan Jimmy
115
Kebucinan ...
116
Si Kecil yang Jenius, Faiz dan Faizza
117
Alicia Kontraksi
118
Kepanikan Raka
119
Selamat Datang ke Dunia ini Sayang...
120
Baby Ziya
121
Baby Ziya
122
Anugerah Terindah
123
Terungkapnya Kebenaran ( Rania )
124
Bersatu Kembali
125
Kehangatan Keluarga
126
Kelucuan izza dan fael.. dan si dingin faiz
127
Kejadian Tak Terduga
128
Fanny.......................
129
Kehidupan baru jimmy dan baby vinny
130
Ibu asuh untuk baby vinny
131
Hari Pertama Mengasuh Baby Vinny ( Emilia )
132
Keputusan Jimmy ( Jimmy dan Emilia )
133
Lamaran untuk Emilia ( Jimmy dan Emilia )
134
Hari Pernikahan ( Jimmy dan Emilia )
135
Perjalanan Hidup
136
Akhir Kisah Kita ( END )
137
Extra Chapter ( Arka & Ralin )
138
kembali setelah sekian lama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!