Teman jahat

Setelah selesai menonton acara televisi lika dan juga maya segera bergegas pulang. karena jam sudah menunjukan pukul 10.00 pagi.

Sedangkan mereka bertiga diskusi menu caffe plus nontonnya sudah agak lama yaitu dari pukul 07.00 tadi.

Maka dari itu lika dan maya memutuskan untuk pulang dulu. karena takutnya orang tua mereka berdua khawatir kalau anaknya belum juga pulang.

Selain itu, lika juga ingin memasak buat makan siang dan rencananya mau ke ladang membantu orang tuanya sebentar jika sempat.

Soalnya untuk menuju perjalanan pulang dan memasak juga dapat menghabiskan waktu yang cukup banyak.

Apa lagi harinya sudah menunjukan pukul 10.00. bentar lagi bakal menunjukan jam siang.

"Kita pulang dulu ya fel, ntar kalau gak sibuk kita main lagi ke rumahmu", sahut lika dan maya bersamaan.

"Iya lik may, hati hati ya" sahut feli pada lika dan maya.

Maya pun menghidupkan motor matic barunya. dan melaju menuju jalan pulang. sedangkan lika dia mengambil sepeda ontel bututnya itu lalu segera bergegas menuju jalan pulang ke rumahnya.

Ketika di pertengahan jalan menuju rumahnya. ada sebuah mobil sport berwarna merah yang tiba dari belakangnya. dan hampir saja menabrak sepedanya lika.

Selain itu mobil sport merah itu juga membunyikan klapsonnya begitu keras. sehingga lika sangat terkejut dan mengucapkan istigfar.

"Astagfirullahhalazim, kenapa sih orang ini membawa mobilnya ugal ugalan".ucap lika sambil berhenti mengayuh sepedanya dan meminggirkan ke tepi jalan.

Lika pun lupa kalau mobil itu mobilnya lola, teman sekelasnya yang pernah memancing amarahnya hingga di panggil ke ruangan BK. waktu mereka masih sekolah.

Lola pun segera menyetopkan mobilnya tepatnya mepet sekali dengan lika dan sepedanya. hampir saja lika terjungkal jatuh dari sepedanya.

"Hey pengendara mobil kalau kamu gak bisa bawa mobil gak usah pake mobil. nanti ujung ujungnya malah mencelakakan orang" teriak lika sambil menunggangi serta menahan sepeda ontelnya yang hampir memiring mau ambruk jatuh.

Kemudian pengendara mobil sport merah itu segera membuka kaca mobilnya. terlihat seorang gadis cantik pake kacamata elegant yang ada di dalam mobil itu. tatapan gadis itu menuju ke arah lika yang ada diluar mobil.

Lalu wanita itu segera melepas kacamata elegantnya itu. ternyata itu adalah lola.

"Lola, rupanya kamu yang bawa mobil" sahut lika sambil menggerjitkan dahinya.

"Hemm rupanya loe masih aja sama kayak dulu, masih kampungan dan udik, terus masih pake sepeda ontel lagi. cuihh" hina lola pada lika.

"Terus kalau aku masih kampungan, udik dan pake sepeda atau pun aku masih tetap miskin apa hubungannya dengan kamu la, emangnya kamu rugi ya kalau aku masih miskin dan udik" ucap lika dengan tegas pada lola temennya yang sombong itu.

"Ya enggak sih gue rugi, cuma ilfiel dan jijik aja gue melihat elo yang terlihat kumuh itu. pake sepeda ontel butut lagi", hinanya sambil tertawa mengolok.

"Terus mau kamu apa la menghalangi jalanku, asal kamu tau aku tuh mau buru buru pulang, aku gak ada waktu buat ngeladeni hinaan kamu" sahut lika pada lola yang sombong itu.

"Mau gue ya mau hina elo lah, belum puas gue menghina elo yang udik, kampungan, terus belagu lagi. jangan jangan selama lulus sekolah ini kamu sudah jadi pengemis", hina lola lagi pada lika.

"Yahh terserah kamu lah mau menghina apa, karena bagiku nggak ada gunanya ngeladeni hinaan kamu itu, gak manfaat sama sekali" sahut lika menegasi lola temennya itu.

Tak lama kemudian lola pun memasang kembali kacamatanya yang elegant dan modis itu. lalu menutup kaca mobilnya.

Sebelum mobil lola melaju jauh lola pun segera menyerempet sepedanya lika. lalu lika terjatuh ke tepi jalan.

Lika pun meringis ringis kesakitan ternyata kaki dan tangan nya luka tergores bebatuan yang ada di tepi jalan itu.

Terdengar suara tawaan lola dari dalam mobilnya. lola juga meneriaki lika " rasain lue emang enak dasar anak kampung udik jorok" hina lola sambil menjalankan mobilnya.

Lika pun segera bangun dan mendirikan sepeda ontelnya yang jatuh. " uhh perih sekali tangan dan kaki ku" gumam lika berbicara sendiri.

Lika segera berjalan terpincang pincang karena kakinya juga keseleo sambil membawa sepeda ontelnya ke atas aspal.

Kemudian lika segera mengendarai sepeda ontelnya menuju pulang, rasa sakit di tangan dan di kakinya itu tetap di tahannya saja. padahal kakinya lika terasa sakit sekali ketika mengayuh sepeda ontelnya itu.

Beberapa menit kemudian lika pun sampai di rumahnya. lika segera memarkirkan sepeda ontelnya. lalu berjalan menuju pintu depan rumahnya sambil terpincang pincang.

Ternyata pak yuno dan bu sulis kedua orang tuanya lika itu sudah pulang duluan dari ladangnya.

"Asalamualaikum buk pak" sahut lika sambil menyalami tangan bapak dan ibuknya yang berada di dapur sambil memasak.

"Loh kaki lika sakit nak, terus kenapa tangan lika juga terluka" tanya pak yuno. bu sulis ibunya pun turut terheran heran melihat tangan anaknya terluka.

"Lika jatuh dari sepeda ya tadi" tanya bu sulis antusias.

Lika terpaksa berbohong pada kedua orang tuanya itu. lika tidak mau menceritakan yang sebenarnya.

Takut tekanan darah ibunya kambuh lagi. lika sengaja merahasiakannya karena dia teringat dengan peristiwa satu tahun yang lalu.

Bu sulis ibunya itu sempat di opname dan tidak kunjung membuka matanya selama sehari semalam.

Lika tidak mau kejadian itu terulang lagi. lika pun menjawab pertanyaan kedua orang tuanya.

" Iya buk pak tadi lika jatuh kepeleset di jalan aspal, jalanannya cukup licin" sahut lika.

Bu sulis dan pak yuno pun merasa tidak percaya dengan ucapan anaknya itu. karena setahu mereka lika itu sangat lihai mengendarai sepedanya.

"Ya sudah sini ibuk bersihkan lukanya terus di perban ya", sahut bu sulis pada lika.

Dan untuk keseleonya nanti kita bawa ke tukang urut saja, sahut sang bapak yaitu pak yuno.

Mereka berdua sangat khawatir dengan kondisi anaknya itu.

"Gak usah buk, kasihan ibuk capek masak sama tadi di ladang juga. lika bisa kok membersihkannya sendiri" sahut lika pada ibunya.

Tapi bu sulis tetap tidak menghiraukan omongan lika. bu sulis langsung membersihkan tangan lika yang terluka dengan kain basah.

" Tunggu bapak sebentar ya nak, bapak lagi nyarikan perban sama obat betadine" sahut bu sulis pada lika.

Lika pun hanya mengangguk mengiyakan. tak lama kemudian datang pak yuno membawakan perban dan obat betadinenya.

"Ayo sini ibuk olesin dulu" ucap bu sulis. setelah diolesi obat betadine, bu sulis langsung memerban tangan lika yang luka dan memar itu".

Setelah itu bu sulis kembali ke dapur untuk memeriksa masakannya apa sudah matang atau belum.

Ternyata sayurnya sudah matang. lika pun menyusul ibunya ke dapur sambil terpincang pincang.

"Lika bawa istirahat aja nak, biar ibuk yang menyiapkannya", sahut bu sulis.

Nggak buk.lika gak papa. ya udah lika bantu ambil piring sama nyiapin air minum aja ya. sahut lika.

Bu sulis pun mengiyakan, karena lika tetap berusaha membantu dirinya.

Bersambung..!!

Terima kasih telah setia membaca.mohon maaf jika terdapat banyak kekurangan. dukungan dari pembacalah yang mampu membuat penulis lebih semangat untuk menuangkan ide ide barunya.🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Despia Norita

Despia Norita

penasar kapan Lika jadi org sukses...

2021-08-21

2

Despia Norita

Despia Norita

terlalu lama kisah Lika di atas...

2021-08-21

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!