Sesampai di depan rumahnya jam sudah menunjukan pukul 11.00 siang. lika pun segera masuk ke dalam. diucapkannya beberapa kali salam.
Ternyata bu sulis dan pak yuno kedua orang tuanya itu masih berada di sawah. mungkin hari ini kedua orang tua lika agak telad pulangnya.
Lika pun segera masuk ke kamarnya untuk mengganti baju terlebih dahulu. tak lama kemudian terdengar bunyi telpon dari handphonenya.
Karena sibuk mengganti bajunya jadi diacuhkan lika dulu telpon itu.
Sambil berkata sendiri."siapa sih yang nelpon" gumam lika. kalau orang tuanya tidak mungkin, karena handphone orang tuanya ketinggalan di rumah.
Lika sengaja membelikan bapaknya handphone, sejak dia mendapatkan uang beasiswa cash itu. tujuannya agar dia dengan mudah mengetahui keberadaan orang tuanya.
Kalau orang tuanya sedang tidak ada di rumah. dan jika ada suatu kendala mengenai dirinya atau orang tuanya maka bisa langsung saling menelpon.
Setelah selesai mengenakan baju gantinya dan sudah menyisir kembali rambutnya yang acak acakan, bekas ketindih hijabnya.
Lika pun segera memeriksa handphonenya. dilihatnya histori panggilan ternyata ada nomornya rional yang memanggilnya sebanyak 5 kali.
Mungkin ketika di pasar tadi rional juga menelpon lika, tapi lika terlalu asik memilih milih barang.
Jadi dia tidak mendengar kalau ada yang menelponnya. di tambah lagi pengunjung pasar yang begitu banyak karena hari ini hari libur. sehingga suara panggilan telpon itu tidak terdengar jelas.
"Astaga rional ngapain sih nelpon aku berulang kali, emangnya ni anak gak ada kerjaan lain apa" gumam lika sambil memencet mencet handphonenya mau nelpon balik rional.
Tut tut tuttt suara di dalam handphone lika memanggil nomor handphonenya rional. karena lika penasaran siapa tahu ada kabar penting mengenai ospek mahasiswa baru yang akan diadakan di kampusnya.
Tak lama kemudian terdengar suara rional." Selamat siang cantik, ngapain aja sih dari tadi telpon aku gak di angkat angkat" sahut rional pada lika.
Lika pun menjawab. " ya ada lah banyak yang aku kerjakan, soalnya aku lagi punya rencana buka caffe".
"Beneran serius nih kamu mau buka usaha caffe. aku salut deh sama kamu, semoga sukses ya lik usaha caffenya. nanti aku mau ngajak budi, mesis dan dimas untuk ikut mempromosikan caffe kamu"
"Iya deh kalau mau bantu promosikan, makasih ya. tapi entar dulu lah. caffenya aja belum siap lagi. nanti kalau ada yang mesan gimana donk.orang barang barangnya belum lengkap" jawab lika sambil terkekeh memicingkan matanya.
Rional pun ikutan terkekeh terdengar dari telponnya. "ngapain kamu nelponnya banyak banget, emangnya ga ada kerjaan lain" pekik lika pada rional".
"Emang gak ada biasanya aku cuma main game, Terus tidur siang. mending aku nelponin kamu aja biar aku lebih semangat dengarin suara lembutmu itu lika. lumayan lah bisa bikin tidur siangku lebih lelap" goda rional pada lika.
"Idihh lebay banget kamu ri, masa kamu bisa lelap tidur siangnya hanya karena aku, dasar cowok raja gombal" ejek lika sambil terkekeh. lalu di sambung lika sahutannya.
"Gimana ri kabar di kampus, apa ada kabar mengenai ospek untuk mahasiswa baru" sahut lika.
"Oh iya katanya senin depan akan diadakan ospek mahasiswa baru. soalnya kemaren aku sempat melihat pengumumannya di mading kampus lik.
"Yah syukur lah, berarti aku sempat dong untuk menyiapkan pembukaan caffeku nanti. dan sekalian aku mau membawa barang barangku ke caffe ku. rencananya aku, bapak dan ibuku akan pindah ke caffe itu"
"Iya lik sempat, soalnya masih satu minggu lagi untuk ospeknya."sahut rional.
Lika pun ingat kalau dia mau menyiapkan makan siang dulu, biar ibunya sepulang dari ladang tidak usah lagi memasak.
"Oh iya aku tutup dulu ya telponnya, soalnya aku mau masak dulu buat makan siang. kasian bapak dan ibuku sepulang dari ladang pasti mereka sangat capek dan lapar". sahut lika pada rional.
" Baiklah lika cantikk" goda rional. lika pun tidak membalas ucapan rional. karena lika tidak suka mendengar kata kata gombalan.
Maklumlah karena lika sebelumnya tidak pernah pacaran. lika langsung menutup telponnya.
Lalu menuju dapur untuk mencuci tangannya. setelah itu barulah lika mulai memasak. mulai dari menanak nasi, menggoreng ikan patin dan membuat sayur santan tahu tempe kacang panjang.
Tak lupa juga lika bikin sambel terasi pedas. soalnya ibu dan bapaknya tidak bisa makan kalau tidak ada sambel atau setidaknya ada rasa rasa pedasnya pada sayur yang telah dimasak itu.
Selesai memasak lika pun segera menyapu semua ruangan yang ada dirumahnya yang mungil itu.
Mulai dari dapur, kamar dan juga ruangan tamu. setelah itu baru lah lika istirahat rebahan di kamarnya.
.
.
Sedangkan maya sepulang dari pasar dia langsung mengganti bajunya, kemudian beres beres sebentar.
Akan tetapi maya tidak seperti lika yang harus mengerjakan semua pekerjaan rumahnya sendiri. karena maya punya 1 orang pembantu untuk bantu bantu di rumahnya.
Tapi walaupun dia punya pembantu maya tetap pinter dalam memasak. setelah beres beres, maya langsung merebahkan badannya di springbed empuknya itu.
Tak lama kemudian handphone maya mulai berdering. dilihatnya handphonenya ternyata budi yang nelpon.
"Ngapain nih budi nelpon"gumam maya berbicara sendiri. lalu diangkat maya telpon dari budi itu.
"Hallo ada apa bud, apa ada kabar mengenai kampus" sahut maya.
"Hay cantik, ada sih kabar dari kampus. kabarnya kalau aku kangen sama maya" sahut budi sambil terkekeh kekeh.
"Hedeh ada ada saja kamu bud", sahut maya sambil tersenyum memicingkan matanya.
"Maksud aku kabar ospek mahasiswa baru ada gak kabarnya" sambung maya sambil tersenyum simpul.
"Emm ada gak ya.ga tau sih belum ada lihat mading", sahut budi. kenapa sih may tadi aku telpon sudah beberapa kali. gak pernah kamu angkat" sahut budi pada maya.
"Masa sih, perasaan aku gak ada dengar suara telpon. soalnya tadi handphonenya aku taruh di dalam tas ku" jawab maya.
"Emangnya kenapa sih handphonenya harus di taruh di dalam tas, kenapa enggak di taruh di atas meja kek atau di mana kek".tanya budi bingung pada maya.
Maya pun segera menceritakan semuanya ke budi kalau dia baru saja pulang dari pasar. untuk membeli barang barang caffenya lika yang akan diresmikan.
Budi jadi mematung terheran heran. kok bisa ya anak yang baru lulusan tingkat atas pemikirannya sudah sehebat itu yaitu ingin membuka usaha caffenya sendiri. dia salut sama lika sahabatnya maya itu.
.
.
Sedangkan feli detik detik ini kelihatannya sedang asik bertelponan juga dengan mesis.
Sepertinya ketiga pangeran ganteng itu benar benar sedang jatuh hati pada tiga orang gadis desa ini.
Memang gadis yang berasal dari desa tapi parasnya bisa membuat para cowok klepek klepek jatuh cinta.
Apalagi lika dia memiliki kecantikan yang khas yaitu dengan adanya lesung pipit di wajahnya. hidungnya yang mancung dan berkulit putih.
Lelaki mana yang tidak mau mengejarnya. hanya kehidupannya saja yang kurang beruntung, karena harus merasakan hidup susah.
Tetapi lika selalu saja mensyukuri semua yang telah di berikan tuhan untuknya. lika tidak pernah mengeluh.
.
.
Tak lama kemudian bu sulis dan pak yuno pun pulang dari ladangnya. waktu sudah menunjukan pukul 01.00 siang.
"Asalamualaikum nak" ucap pak yuno dan bu sulis. lika mendengar suara bapak dan ibunya dari pintu depan. lika pun langsung keluar dari kamarnya.
"Waalaikumsalam buk pak, bapak ibuk sudah pulang" sahut lika pada kedua orang tuanya.sambil menyalami tangan bapak dan ibunya itu.
"Iya nak, bapak dan ibuk sudah selesai memanen dua petak padi, makanya bapak dan ibukmu meneruskan untuk pulang. biar esok lagi di sambung", sahut pak yuno dan bu sulis pun mengiyakannya.
"Maaf ya buk pak tadi lika ga bisa bantu manen padi" sahut lika pada kedua orang tuanya.
"Nggak papa nak, lika fokus aja dulu sama usaha caffe dan kuliahnya lika nanti, bapak dan ibuk hanya bisa turut mendoakan biar usahanya lika bisa sukses dan kuliahnya berjalan lancar" sahut bu sulis pada lika anaknya.
Bersambung..!!
Terima kasih telah setia membaca. mohon maaf jika terdapat banyak kekurangan. dukungan dari pembacalah yang mampu membuat penulis lebih semangat untuk menuangkan ide ide berikutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Al^Grizzly🐨
maaf ya thor...yg lelaki itu kan sudah kakak tingkat mereka bertiga..jadi harusnya di panggil ka rio..ka budi dan ka mesis...lika dan 2 temannya kan orang yg sopan dan menghargai yg lebih tua dr mereka.
2024-04-30
0