Kedatangan Tamu Kasar

Setelah pulang dari toko buku Lika pun sampai di depan halaman rumahnya. Lika langsung memarkirkan sepeda ontelnya seperti biasa di samping rumahnya itu. kemudian terlihat ibunya yang sudah menunggunya di depan pintu.

"Asalamualaikum bu." sahut Lika pada Bu Sulis ibunya itu sambil mencium tangan ibunya dan tersenyum simpul.

"Walaikumsalam nak." sahut Bu Sulis pada Lika. kemudian di sambung dengan pertanyaan "bagaimana nak ulangan umum kamu hari ini, apa berjalan dengan lancar. bagaimana dengan jenis soal ulangan umumnya. apa anak ibuk ini

dapat dengan mudah menjawabnya." serunya pada Lika anaknya itu.

"Alhamdulilah bu, berkat doa dan usaha Lika ternyata tidak sia-sia Lika pun dapat dengan sangat mudah menjawabnya bu, entah kenapa semua rumus mata pelajaran matematika yang di ulangkan, seolah-olah muncul dengan sendirinya di benak Lika bu dan Lika sangat mengingat betul semua rumus-rumus itu." sahut Lika pada ibunya.

"Syukurlah nak kalau Lika bisa dengan mudah menjawab soal-soal ulangan umum itu, sehingga usaha Lika untuk belajar tidak sia-sia nak dan Allah telah mendengarkan atas doa-doa mu." jawab Bu Sulis.

"Lika pun kembali menjawab sahutan ibunya, semua itu bukan karena Lika saja buk yang berdoa , tapi karena ada ikut campur doa yang tulus dari bapak dan ibuk juga sehingga muncullah kemudahan itu." sahutnya.

Bu Sulis merasa sangat senang hatinya karena telah mengetahui anaknya itu berhasil mengerjakan ulangan umumnya. kemudian Bu Sulis mengajak Lika anaknya masuk ke dalam rumah untuk menyantap makan siang yang sudah dia hidangkan.

"Ayo nak makan siang dulu, pasti kamu sudah lapar." sahut Bu Sulis pada Lika anaknya.

"Iya buk sebentar, Lika mau ganti pakaian dulu sama cuci tangan juga."

Entah kenapa keasikan ngobrol dengan ibunya Lika pun baru menyadari bahwa dari tadi dia tidak melihat sosok ayahnya. Lika pun bertanya pada ibunya.

"Ngomong ngomong bapak kemana buk, perasaan Lika gak ada melihat bapak dari tadi Lika datang." pekiknya pada Bu Sulis

Bu Sulis pun menceritakan apa yang terjadi tadi pagi. Bu Sulis sempat jatuh pingsan sewaktu di sawah. awal-awal bapaknya mengira hanya kelelahan dan kena terik matahari yang cukup panas.

Tapi setelah di tunggu beberapa menit Bu Sulis pun belum juga membuka matanya. kemudian Pak Yuno bapaknya itu mulai panik dan membawa ibunya itu ke mantri terdekat.

Ternyata ibunya itu telah terserang tekanan darah tinggi dan kemudian pak mantri pun langsung memberi Bu Sulis obat penurun tekanan. untungnya tak lama kemudian Bu Sulis telah mulai membuka matanya meski sedikit raum dan suaranya melemah.

Dan Pak Yuno pun langsung memberikan obat penurun tekanan darah itu ke istrinya. setelah itu Pak Yuno langsung mengantar pulang istrinya yaitu Bu Sulis menuju rumahnya dan menyuruhnya istirahat.

Tak lama kemudian Pak Yuno kembali ke sawah untuk membereskan barang-barang di pondoknya. dan kemudian Lika pulang dari sekolahnya. tidak terlalu jauh jarak waktu anak dan ayah itu antara ayahnya pergi balik ke ladang dan pulangnya Lika dari sekolah.

Setelah menceritakan semuanya. Lika pun sangat sedih mendengar cerita ibunya itu. Lika pun langsung memeluk erat ibu kesayangannya itu.

"Astagfirullahhal'azim, Lika sampai tidak mengetahui kalau ibu sedang sakit, syukurlah ibu bisa sadarkan diri." pekik lika pada ibunya sambil menangis sedih.

"Tidak apa-apa nak nih buktinya ibu masih bisa berdiri." sahut Bu Sulis pada Lika anaknya sambil tersenyum simpul.

"Tapi tetap saja Lika rasanya tidak tega bu kalau mendengar ibu sakit seperti tadi." sahut Lika.

"Semua kita serahkan kepada gusti Allah saja nak, karena dia lah yang memberikan kita kesehatan dan dia juga yang memberikan sakit sebagai pengujiannya apakah kita masih bisa mengingatnya." pekik Bu Sulis menasehati Lika anaknya.

Lika hanya mengangguk mendengar penuturan nasehat ibunya itu. pikirnya iya sangat sedih dan haru pada ibunya meski sedang sakit tapi masih sempat sempatnya memasak untuk anak dan bapaknya itu.

Kemudian Bu Sulis dan Lika pun langsung bergegas menyantap makan siangnya dengan menyisihkan terlebih dulu untuk sang bapaknya yang masih di ladang.

Setelah beberapa menit kemudian terdengar suara mengucapkan salam dari pintu depan yang tak lain adalah suara bapaknya. Pak Yuno baru datang dari ladang. Bu Sulis dan Lika langsung menyahut salam dari Pak Yuno. Lika segera menyalami tangan bapaknya yang baru pulang itu.

"Sudah lama nak Lika pulang dari sekolahnya." tanya Pak Yuno pada Lika anaknya.

"Mungkin sekitar beberapa menit yang lalu pak Lika pulangnya." sahut Lika pada bapaknya. bapaknya belum tau kalau Lika sudah mengetahui ibunya yang sakit.

Lika mengambilkan nasi hangat, ikan lais goreng dan sayur asem pepaya muda untuk makan siang ayahnya.

"Ayo pak makan siang dulu, pasti bapak sudah lapar kan." pekik Lika pada bapaknya itu.

Dan Bu Sulis pun ikut mempersilakan suaminya makan siang. "sebentar ya bapak cuci tangan dulu kotor habis dari ladang." sahutnya.

Karena khawatir dengan Bu sulis istrinya Pak Yuno pun bergegas pulang sampai lupa mencuci tangannya yang kotor bekas tanah. Setelah mencuci tangan Pak Yuno langsung menyantap makan siangnya.

"Ibu tadi yang masak, kenapa enggak nunggu bapak aja yang pulang masak." sahut Pak Yuno.

"Tak apalah pak tadi ibu sudah lumayan berkurang pusingnya." jawabnya pada suaminya.

"Oh iya, tadi ibuk jatuh pingsan ya pak di ladang, katanya tekanan darah ibu juga naik drastis kasian sekali ibuk." pekik lika pada bapaknya.

"Iya tadi nak, tapi ibuk sudah bapak bawa ke pak mantri dan juga sudah di kasih obat tadi." sahut Pak Yuno.

Setelah selesai makan siang seperti biasanya mereka bertiga duduk bersantai di depan teras rumahnya yang mungil itu. untuk sekedar menghilangkan lelah dan menikmati rindangnya pohon yang ada di depan terasnya.

Tak lama kemudian terdengar deru suara mobil dan berhenti di depan rumahnya. mobil mewah berwarna merah. Lika pun mengira mobil itu seperti tidak asing baginya. dan kemudian ada seseorang anak gadis cantik yang keluar dari mobil itu.

Tampilannya pun begitu elegant dengan menggunakan baju seragam SMK yang sama dengan Lika dan menggunakan kacamata elegant berwarna kecoklatan terang.

"Teman mu nak yang datang itu." tanya Bu Sulis pada Lika. begitu pula Pak Yuno yang bertanya tanya pada Lika siapa yang datang itu.

"Sepertinya dia satu sekolah nak dengan kamu kalau di lihat dari seragamnya." pekik Pak Yuno pada Lika anaknya.

"Kayaknya iya sih pak di lihat dari seragamnya, tapi siapa ya." kembali bertanya tanya sendiri.

Setelah gadis itu mendekati teras rumah mereka. gadis itu segera membuka kacamatanya yang elegant itu. ternyata itu adalah Lola teman sekelasnya Lika. Lika pun langsung terkejut tumben tumbennya Lola mau bertamu ke rumahnya.

Sedangkan Lola katanya tidak sudi untuk datang ke rumahnya. karena rumah Lika kumuh lah apa lah katanya. sudah banyak hinaan yang di lontarkan lola mengenai rumahnya Lika. lalu dia mau apa ke sini pikir Lika dalam hati.

Tanpa mengucapkan salam atau permisi dulu sama tuan rumahnya yang ada Lola berdiri berkacak pinggang dan memandangi rumah Lika yang kecil itu. sedangkan Bu Sulis, Pak Yuno dan Lika masih duduk di terasnya.

Benar benar anak yang tidak sopan. padahal yang duduk di teras itu orang tuanya Lika, setidaknya ada lah basa basi biar terlihat menghargai yang namanya orang tua meski bukan orang tua kandungnya

"Maaf nak ngomong ngomong teman sekolahnya Lika ya." sapa Bu Sulis pada Lola.

Lola hanya menatap wajah Bu Sulis dengan sinis dan tidak menjawab pertanyaannya. Bu Sulis pun tambah bingung pikirnya ada apa dengan seorang anak gadis ini yang mungkin sama seumuran anaknya itu.

Mendengar pertanyaan ibunya yang tidak dijawab oleh Lola. Lika pun merasa jengkel apa maksud dan tujuannya Lola untuk datang ke rumahnya. dan Lika langsung menanyai Lola.

"Ada apa La kamu mampir ke rumah ku, apa kamu perlu bantuan ku, atau kamu mau ngajak aku belajar bareng buat ulangan esok." tawar Lika.

Lola pun langsung menatap Lika dengan sangat sinis dan melontarkan jawaban kasarnya. "hah apa yang lue katakan tadi Lik, amit amit cabang bayi jijik gue kalau harus belajar bareng sama elu, sudah rumah lue kumuh sempit enggak deh idih idih gue." hina Lola pada Lika

Terus Lika pun mulai merasa jengkel dengan hinaan yang terus di lontarkan Lola. Lika pun tidak ingin tekanan darah ibunya semakin naik karena mendengar hinaan dari Lola itu. Lika pun berkata dengan tegas kepada Lola.

"Kalau kamu hanya ingin menghina aku, keluargaku dan rumahku mendingan kamu pulang aja Lola. aku tidak terima dengan hinaan-hinaan yang kau lontarkan. kalau aku saja yang mendengar hinaanmu itu aku tak masalah."

"Tapi masalahnya orang tuaku juga mendengar. asal kau tau ibuku sekarang sedang sakit jadi kau harus menjaga kata-katamu." ucap Lika dengan tegas kepada Lola.

Lola pun sampai tercegang dan kaget mendengar penuturan dari Lika tadi. Lola merasa tidak terima dengan perlakuan Lika. lalu dia pun berkata.

"Hahh apa beraninya lue ngomong seperti itu sama gue, elu ngusir gue belagu banget kaya juga enggak. tanpa elu usir gue akan pergi dengan sendirinya." sahut Lola.

Sedangkan Bu Sulis dan Pak Yuno kedua orang tuanya Lika itu semakin bingung mendengar percekcokan antara Lika dan Lola.

Kemudian Pak Yuno pun mulai berbicara karna dia tidak terima anaknya terus di hina. lalu dia berkata.

"Lika memang bukan orang yang kaya seperti kamu, tapi setidaknya dia masih bisa menjaga sikapnya dalam berbicara dengan orang lain, dia tidak pernah menghina seperti kamu." sahut Pak Yuno merasa tak terima.

Lola pun semakin kesal dan marah. dia melontarkan amarahnya sepuasnya dengan suara yang keras. Lola mengatakan bahwa Lika sudah menjadi penyebab dia dimarahi gurunya

Lika pun semakin heran, karena dia tidak tau bahwa Lola di marahi Bu Cantik tadi siang.

Bersambung..!!

Terima kasih telah setia membaca. mohon maaf jika terdapat banyak kekurangan. dukungan dari pembacalah yang membuat penulis lebih semangat untuk menuangkan ide ide kreatif.

Terpopuler

Comments

Ryskha Priska

Ryskha Priska

gila,bodok,stres,sinting
defenisi utk lola
alias loading lama

2021-10-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!