Lika sudah hampir selesai mengerjakan soal ulangan umum matematikanya. yang tersisa hanyalah 5 soal essay dari 15 soal yang masih belum dia kerjakan.
Sedangkan untuk soal ulangan yang dalam bentuk pilihan ganda yaitu berjumlah 50 soal sudah selesai Lika kerjakan dengan sangat teliti menghitungnya.
Kali ini Lika duduk satu meja dengan temannya yang bernama Feli. yang tak lain adalah sahabatnya Lika sendiri. dan Lika pun sudah mengenal temannya yang bernama Feli ini dengan sangat baik.
Karena memang kepribadiannya Feli yang sudah tidak diragukan lagi, dia tidak pernah mencurangi apalagi sampai membohongi setiap sahabatnya.
Termasuk salah satunya Lika yang tengah menjadi sahabatnya. Feli tidak akan rela untuk menyakitti salah satu sahabat karibnya ini yaitu Alika Saraswati yang sering dipanggilnya dengan panggilan Lika.
Meskipun Feli bukan anak yang terlalu pintar seperti lika akan tetapi dia tidak pernah iri hati dengan kesuksesan belajar temannya ini.
Namun Feli pun bukanlah murid yang terlalu bodoh. kesuksesannya dalam belajar masih dikategorikan dalam nilai rata-rata. kali ini soal ulangan umum matematika yang telah dikerjakan Feli berjumlah 35 soal dalam bentuk pilihan ganda.
Dan untuk soal essay Feli hanya mengerjakan sebanyak 9 soal. jadi total soal ulangan umum matematika yang belum Feli kerjakan yaitu sebanyak 21 soal ulangan .
Jadi Feli masih butuh banyak waktu untuk mengerjakannya. sedangkan Lika dia terlihat sangat bersemangat mengerjakan sisa soal ulangan umumnya yang belum dia kerjakan.
Namun dia tidak menyadari kalau ada salah satu temannya yang ingin menyontek hasil ulangannya.
Kemudian terdengar suara bisikan dari belakang tempat duduk lika. "Lik kasi tau gue dong jawaban pilihan ganda yang no 5, 6 dan 11 ,gue belum nih." bisik Lola kepada Lika.
Tapi yang namanya Lika mungkin dia terlalu serius mengerjakan soal ulangan umumnya jadi dia seolah-olah tidak mendengar apa-apa.
Malah Feli sahabatnya Lika itu yang lebih mendengar bisikan dari Lola. dengan menengok ke arah belakang sedikit karena takut kelihatan guru. entar malah dituduh mau nyontek oleh gurunya jadi dia hanya menengok sedikit.
"Apaan sih lu Lola kerjaannya cuma mau nyontek aja coba lu belajar sendiri, ganggu konsentrasi ulangan orang aja." bisik Feli ke arah Lola.
Dan Lola pun tak mau kalah dia malah mencaci maki Feli dengan bisikan dan ekspresi wajah yang tak suka.
"Elu yang apaan Fel ikut campur urusan orang aja gue itu nyonteknya sama Lika bukan sama elu, toh elu yang repot kayak elu lebih pintar dari gue aj." pekik Lola marah pada Feli.
Lola pun merasa tidak puas memarahi Feli teman sekelasnya itu , kemudian seketika Lola kembali memarahi Feli dengan bisikan ketusnya.
"Lue itu jangan sok belagu jadi orang, dan harus lue tau lue itu juga tidak cukup pintar dalam mengerjakan pelajaran, jadi elu harus ngaca Feli." sahut Lola ke Feli dengan sedikit merendahkan suaranya karena takut ketahuan guru yaitu Bu Cantik.
Tak lama kemudian Lika pun baru menyadari celotehan dari kedua temannya itu setelah dia berhasil mengerjakan 4 soal dari 5 soal yang tersisa.
"Apaan sih yang kalian bahas Fel sama Lola, kayaknya Lola sebel sekali sama kamu." bisik Lika pada Feli temannya. dan Feli pun menyahut bisikan Lika.
"Tuh kutu yang duduk di belakang kamu mau nyontek sama kamu Lik." bisik Feli.
Kemudian Lika pun sedikit menengok ke belakang, menengok sedikit ke arah Lola. belum lagi Lika ngomong tuh Lola langsung aja nyembur omongannya.
"Elu pelit banget sih Lik, gue mau minta jawaban pilihan ganda elu malah pura pura gak dengar, apa memang lu sengaja." bentak Lola dengan nada rendah kepada Lika.
Dan Lika pun dengan santai membalas dengan bisikan. "kalau mau jawaban soal ya kerjakan sendiri La, aku aja kemaren sudah susah payah belajar." bisik Lika ke Lola.
Lalu tak lama dari lontaran bisikannya, Lika pun berbisik lagi ke Lola. "aku tuh bukannya pelit, tapi ini kan ulangan umum dan kita harus berjuang menjawab soal dengan sendiri-sendiri, kalau kamu mau minta rumus pasti aku kasih. tapi kalau minta jawaban murni aku gak mau, karena kamu juga harus belajar berusaha sendiri." bisik Lika kepada Lola.
Lola merasa tak terima langsung dia menyembur Lika dengan sahutan nada rendah. "ohh gitu ya elu Lika baru aja lue jadi juara pertama sekolah elu sudah sombong, awas ya lue Lika." sahut Lola pelan.
Tak lama kemudian Lola pun mulai mengejek Lika mulai dari menghina miskin lah sampai menghina sepeda ontel butut yang Lika gunakan untuk ke sekolah.
Namun Lika hatinya memang baik dan dia juga gadis yang tegas plus tegar. Lika tidak suka balik mencaci, karena memang didikan orang tuanya yang bagus.
Dia tidak membalas hinaan Lola dengan kasar, dia malah menawarkan Lola untuk belajar bersama dengannya di rumahnya.
Tapi sahutan Lola malah sangat kasar terhadapnya, Lola kembali lagi menambah hinaannya kepada Lika.
"Idih ngapain aku ke rumahmu sudah kecil, sudah panas gak ada ac nya, kumuh lagi." sahut Lola.
Dan Lika pun menjawab dengan tegas. "ya sudah kalau kamu tidak mau La, aku tidak maksa, aku hanya menawarkan saja siapa tahu kamu mau." bisiknya ke Lola.
Lika tidak merasa sakit hati mendapat hinaan dari Lola temannya itu karena memang dia sudah lama tau sifat asli dari temannya itu yang suka ceplas ceplos dan seenaknya kalau bicara tanpa memikirkan perasaan orang yang di caci.
Selain itu Lika pun menyadari bahwa rumahnya memanglah sangat kecil dengan 2 buah kamar kecil, ruangan tamu kecil dan di belakang ada dapur yang ukurannya juga tergolong kecil.
Wajar juga kalau dibilang kumuh pikir Lika karena rumahnya memang terbuat dari kayu papan yang lama dan tidak di beri cat.
Tapi atas nikmat kehidupan, kesehatan dan umur panjang yang telah diberikan allah Lika pun sangat mensyukurinya. baginya semua sudah cukup membahagiakannya.
Dan di tambah lagi kedua orang tuanya yang masih lengkap. masih hidup menemaninya Lika masih merasa sangat bahagia.
Karena baginya kedua orang tuanya itu nilainya sudah melebihi dari harta yang paling berharga. dan tidak ada yang bisa menandinginya.
Maka dari itu iya ingin sekali mengangkat derajat kedua orang tuanya dengan bercita-cita menjadi seorang pengusaha sukses. biar bapak ibunya bisa merasakan hidup enak seperti orang-orang lainnya.
Hidup berkecukupan yang tidak pernah orang tuanya rasa, namun dengan kehidupan seadanya dan sangat sederhana itu bapak ibunya tidak pernah mengeluh. mereka selalu mengajarkan cara bersyukur kepada Lika anak satu-satunya itu.
Memang dulu Lika sempat mempunyai kakak. kakaknya itu laki-laki tapi dia sudah meninggal dunia sejak lika berusia 6 tahun dikarenakan Sakit Malaria yang sangat parah.
Sejak itulah mereka hanya hidup bertiga. namun Pak Yuno dan Bu Sulis tidak pernah melupakan makam anaknya itu. mereka sering mengunjunginya dan begitu pula Alika dia selalu ikut ke makam kakaknya itu.
Setelah beberapa menit melamun, Lika pun ingat bahwa dia harus menyelesaikan satu soal ulangan yang belum dia kerjakan.
"Duhh aku terlalu lama melamun, aku kan masih ada satu soal ulangan yang belum dikerjakan." gumam Lika dalam hati.
Di lihatnya jam dinding sekolah untungnya sisa waktu mengerjakan soal ulangan masih cukup lama yaitu tersisa 20 menit.
Lalu Lika pun bergegas mengerjakan soal ulangannya yang belum tadi. hanya memakan waktu 2 menit sudah selesai karena soal yang dia kerjakan terakhir ini cukup mudah cara mengerjakannya.
Selesai mengerjakan soal ulangan umum Lika pun langsung mengumpulnya di atas meja Bu Cantik yang sedari tadi mengawasi anak muridnya ulangan.
"Sudah selesai Lik." sahut Bu Cantik. Lika hanya tersenyum dan mengangguk tanda mengiyakan sambil menyahut dengan kata "iya buk, Lika sudah selesai." ucapnya.
Ternyata sedari tadi Bu Cantik tengah mengawasi percakapan kecil dari ketiga anak muridnya itu yaitu Lika, Feli dan Lola. meskipun hanya bisik-bisik tapi yang namanya guru tetap mengetahuinya.
Bu Cantik membiarkannya hanya tak ingin mengganggu ketenangan muridnya yang lain dalam mengerjakan soal ulangan. padahal dia sudah sangat tidak suka dengan kelakuan Lola muridnya itu.
Jadi Bu Cantik hanya memperhatikannya dari kursi tempat duduknya. karena beliau tidak ingin juga mempermalukan Lola di depan teman-teman sekelasnya.
Sedangkan Lika dia langsung keluar kelas untuk beristirahat sejenak sambil menunggu jam ulangan umum berikutnya.
Tak lama kemudian anak murid Bu Cantik sudah banyak yang menyelesaikan soal ulangan umumnya. yang tersisa hanyalah 4 orang yaitu Dimas, Angga, Muna dan Lola.
Setelah itu keempat muridnya itu berhasil menyelesaikan soal ulangannya. Bu Cantik langsung memanggil Lola dan segera menasehatinya agar tidak mengulangi hal yang sama seperti tadi.
Bu Cantik pun menyuruhnya agar lebih giat belajar agar dengan mudah menjawab soal-soal ulangan berikutnya.
Lola hanya mengangguk mengiyakan. "iya buk Lola akan lebih giat lagi belajarnya." jawab Lola kepada Bu Cantik.
Padahal dalam hatinya dia sangat jengkel sekali dengan nasehat bu gurunya itu dan yang lebih menjengkelkannya yaitu Lika dan Feli sudah membuatnya dipanggil dan dinasehati Bu Cantik.
Hal itu sangat membuatnya geram. "awas aja kalian berdua." ucap Lola dalam hatinya.
Bersambung..!!
Terima Kasih telah setia membaca. mohon maaf bila novel ini masih terdapat banyak kekurangan. dukungan dari para pembaca lah yang mampu menambah semangat penulis untuk menuangkan ide ide baru...🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Al^Grizzly🐨
wow..namanya ibu cantik...apa sudah tidak ada nama lain...atau ibu itu cantik..jadi di panggil bu cantik.
2024-04-30
0
Nur Dafa
lanjut
2021-10-27
1
Ryskha Priska
dih tida tau malu
sudah minta
judes lagii
2021-10-25
0