Sepulang dari ladang Bu Sulis memanggil Lika anaknya untuk menanyainya. "Lika apakah kamu sudah belajar besok kan kamu ada ulangan umum untuk kenaikan sekolah nak." seru ibu kepada Lika.
Dan Lika menyahut ibunya. "sudah bu Lika sudah belajar sedari tadi sebelum Lika pergi ke ladang untuk membantu ibu."
Kemudian Bu Sulis sudah merasa sangat tenang karena dia tau anaknya sudah menyempatkan diri untuk belajar. dan dia sangat bangga terhadap pribadi anaknya yang begitu rajin, gigih dan cerdas.
Meskipun ibunya sudah menyuruhnya pulang dari ladang tapi tetap saja dia menolaknya dan tetap kuat pada pendiriannya ingin tetap membantu orang tuanya.
Bu Sulis hanya bisa mengangguk melihat anaknya yang tetap bersikeras menolongnya dan begitupun sang bapak. Pak Yuno hanya bisa mengiyakan keinginan putrinya yang ingin tetap membantunya diladang.
Memang kepribadian Lika seperti itu dia bukan orang yang pantang menyerah dalam melakukan suatu hal, selagi dia masih bisa maka akan terus dilakukannya.
Asalkan yang dilakukannya itu masih merupakan hal yang bermanfaat. bukan hal yang bersifat negatif atau kurang manfaat.
Tak lama kemudian Lika, Bu Sulis dan Pak Yuno segera pulang menuju rumahnya.
Hari sudah menunjukkan pukul 12.00 ibu dan Lika pun menyiapkan makanan untuk mereka makan siang. setelah semuanya siap Lika langsung memanggil bapaknya untuk pergi ke dapur menyantap makan siang.
Dan mereka bertiga makan dengan lahapnya, meskipun masakannya cukup sederhana yaitu ikan gabus goreng, sayur osengan kangkung, sambel terasi dan nasi hangat.
"Ternyata anak gadis bapak sudah pinter masak ya, masakannya bisa ngalahin masakan ibu lo." seru sang ayah kepada Lika sambil tersenyum simpul.
Lalu Lika menyahut "enggak lah pak ya tetap enakan masakan ibu, kan semua resep berasal dari ibu." sahut Lika pada bapaknya sambil tersenyum malu karena dipuji orang tuanya.
Sedangkan sang ibu hanya tersenyum saja mendengar penuturan dari suaminya dan anaknya itu. sehabis makan Lika pun ingin membereskan piring yang kotor dan mau mencucinya.
"Gak usah nak biar ibu saja, lika kan sudah capek masak. biar istirahat aja dulu." kata ibunya kepada Lika. "tak apalah bu Lika gak capek kok, biasa saja lebih capekan ibu dan bapak yang lama bekerja di ladang."
Sang ibu tidak bisa menolak permintaan anaknya, dia hanya bisa mengangguki. padahal dalam hati dia tidak ingin anaknya kecapean dan besoknya tidak konsentrasi untuk mengerjakan soal ulangan umum.
Karena di pikirnya anaknya sudah cukup banyak membantunya mulai dari tadi waktu di ladang padi. pasti dia sangat kecapekan, pekiknya. begitu besar perhatian seorang ibu.
Setelah membersihkan dan mencuci piring kotor. Lika pun menghampiri kedua orang tuanya yang sedang duduk diteras rumahnya yang mungil itu.
"Ayo bapak dan ibuk istirahat dulu, pasti bapak dan ibu sangat capek." ajak Lika.
Kemudian sang bapak yaitu Pak Yuno menyahuti anaknya. "sebentar lagi nak bapak dan ibu masih enak duduk di sini anginnya cukup rindang." sahutnya.
Pak yuno dan bu sulis mengajak anaknya untuk duduk bersama. "ayo sini nak duduk disamping ibu." ucap bu sulis pada Lika.
Lika pun segara duduk disamping ibunya dan mereka menikmati segarnya angin diterasnya itu. dikarenakan di depan terasnya itu ditanami sebuah pohon rambutan yang begitu rindang.
Setelah itu, baru mereka bertiga masuk ke dalam rumah untuk beristirahat sebentar. Sedangkan Lika dia mengambil bantalnya untuk tidur siang sebentar dan kemudian di lanjutkannya untuk belajar materi ulangan buat besok.
Yang nama Lika dia anaknya seperti tak mengenal lelah dia selain cantik tetapi juga sangat rajin belajar.
Sehingga tidak heran lagi kalau dia sering mendapati juara 1 dikelasnya dikarenakan kerajinan dan kegigihannya dalam belajar untuk mencapai nilai yang bagus.
Harinya pun mulai sore, Lika bersiap-siap untuk mandi dan setelah itu membantu ibunya masak di dapur seperti biasanya. kali ini Lika yang motong-motong sayur bayam dan Bu Sulis kelihatannya sedang menumis pedas ikan.
"Wihh harum sekali masakan ibu kata Lika kepada ibunya, kayaknya enak sekali nih masakan ibu jadi gak sabaran Lika mau makan malam." ucapnya sambil tersenyum kepada ibunya.
Lalu Bu Sulis menyahut pujian anaknya itu. "sekarang sudah pinter muji ya anak ibu ini." kata Bu Sulis sambil tersenyum menutup mulutnya pakai tangannya.
Karena merasa geli melihat anaknya yang mulai beranjak remaja dan pintar sekali memuji-muji ibunya.
Kemudian datang Pak Yuno dari ruangan depan. kemudian pak yuno ikut-ikutan memuji istrinya. "iya nih masakan ibu harum banget sampai di ruangan depan harumnya, kayaknya enak sekali masakan ibu." tambah Pak Yuno menggodai istrinya. Bu Sulis hanya tersenyum malu melihat kelakuan anak dan suaminya itu.
Dan kemudian Bu Sulis menjawab. "kayaknya bapak nih yang sudah mengajarin Lika suka ngerayu dan muji ibu." sahut Bu Sulis sambil tersenyum simpul.
Setelah semua masakan matang mereka pun melanjutkan untuk makan malam dengan lahapnya. meskipun masakannya sederhana tapi rasa dan aroma masakannya sangat nikmat.
Hari pun mulai larut malam mereka bertiga yaitu Pak Yuno, Bu Sulis dan anaknya Lika langsung masuk ke kamarnya masing-masing untuk beristirahat dan tidur.
Pengen sih nonton televisi dulu kaya orang-orang tapi mereka tidak mempunyai televisi, jadi langsung beristirahat saja.
Keesokan harinya yaitu tepatnya hari senin Lika akan menghadapi ulangan umum. pagi sekali Lika bangun yaitu pukul 05.00 subuh.
Setelah mandi Lika melanjutkan untuk melaksanakan kewajibannya yaitu sholat subuh sebentar dan setelah itu lanjut menyiapkan buku pelajaran dan alat tulis lainnya untuk ulangan umum hari ini.
Hari ini di jadwalnya Lika akan ulangan umum mata pelajaran matematika di awal ulangan dan di jam keduanya dia akan ulangan umum mata pelajaran bahasa indonesia.
Setelah semuanya siap Lika langsung mengenakan seragam sekolahnya dan pergi ke dapur untuk sarapan pagi. masakan pun sudah terhidang di atas meja.
Ternyata sang ibu sudah terlebih dahulu menyiapkan anaknya sarapan. "ayo nak sarapan dulu sini biar ulangan umumnya lebih konsentrasi." seru Bu Sulis kepada Lika anaknya.
Lika hanya tersenyum dan mengangguki seruan ibunya. lalu berkata "ayo bu kita panggil bapak biar sarapan bareng." katanya.
Setelah sarapan pagi Lika langsung menyalami tangan kedua orang tuanya. "asalammualaikum bu pak Lika berangkat sekolah dulu, doain Lika dapat nilai yang bagus ya pak bu." ucapnya.
Kemudian Pak Yuno menyahuti anaknya. "iya nak bapak dan ibu pasti akan mendoakan Lika, semoga Lika anak bapak ini akan dengan mudah menjawab soal yang ada di ulangan umum dan jangan lupa juga lika untuk berdoa kepada Allah ya nak, agar Allah memberikan kemudahan untuk Lika nanti Amiiin." sahut Pak Yuno.
Dan ibunya Lika pun ikut mendoakan anaknya agar dengan mudah menjawab soal ulangan umum kenaikan sekolah itu. agar lika bisa naik ke kelas 3. "ibu turut mendoakan mu nak." seru Bu Sulis kepada Lika anaknya.
"Jangan lupa hati-hati di perjalanan dan jangan ngebut naik sepedanya." kata Bu Sulis. kemudian disahut Lika dengan kata "iya bu Lika segera berangkat ya."
Lika pun mulai mengendarai sepeda ontelnya menuju sekolah. hanya memakan waktu 15 menit Lika sudah sampai di halaman sekolah. kemudian dia memarkirkan sepeda ontelnya di parkiran yang deretannya hanyalah sepeda motor semua.
Karena hanya dia yang menggunakan sepeda ontel ke sekolah.tapi meski begitu Lika adalah anak yang cerdas dan banyak guru yang kagum dan menyukai kerajinan dan kecerdasannya. Namun ada juga sebagian temannya yang iri hati karena Lika selalu mendapat juara pertama.
Setelah memarkir sepeda Lika langsung masuk ke dalam kelasnya. Ada sisa sedikit waktu dia gunakan untuk belajar sebentar agar lebih mantap ingatannya dengan mata pelajaran yang ingin di ulangkan.
Tak lama kemudian waktu menunjukan pukul 08.00 dan dimulai lah ulangan yang ditunggu oleh bu guru yang bernama Bu Cantik. bukan cuma namanya orangnya pun juga cantik.
Bu Cantik langsung membagikan lembar soal dan lembar jawaban terlebih dahulu, kemudian memberitahu kepada seluruh murid di kelas itu bahwa waktu mengerjakannya selama 1 jam setengah.
Kemudian Bu Cantik langsung mempersilakan anak muridnya untuk mengerjakan dan menyuruh anak muridnya agar berdoa lebih dulu.
Lika berdoa meminta kemudahan kepada allah dan langsung mengerjakan lembar soal yang diberikan. entah kenapa Lika merasa sangat mudah mengerjakannya.
Semua itu mungkin karena Lika telah berdoa dan berusaha belajar sebelumnya. jadi telah membuktikan 2 hal tersebut tidak bisa dipisahkan.
Bersambung...!!
Terima kasih sudah setia membaca, mungkin karya ini masih banyak kekurangan dikarenakan sambil momong anak harap dimaklumi,🙏🙏🙏 dukungan dari pembacalah yang mampu membuat penulis lebih semangat untuk menuangkan ide ide kreatif..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments