BAB 07. PEMBERIAN SEORANG KAKEK

Mereka bertiga pergi menuju rumah makan berlantai dua. Lantai satu untuk umum dan lantai dua untuk para bangsawan.

Xiao xia dan kakek itu duduk di kursi yang sudah di sediakan dalam rumah makan itu. Sedangkan Xin-xin berdiri di samping Xiao xia.

Melihat Xin-xin yang berdiri bukannya duduk, Xiao xia pun menegurnya.

"Duduk lah," perintahnya, namun di tolak langsung oleh Xinxin.

"Tidak Nona, hamba berdiri saja," jawabnya membuat Xiao Xia menatapnya.

"Duduklah, aku menyuruh mu untuk duduk. Jika kamu menolak perintah ku akan ku patahkan kaki mu," ancamnya memuat Xinxin takut. Dan dengan cepat Xinxin langsung duduk di samping nona mudanya itu.

Sedangkan kakek tua yang bersama mereka melihat itu tersenyum kecil. Ia tahu gadis di depannya ini bukanlah gadis biasa.

Xiao Xia yang melihat kakek itu tersenyum merasa tidak enak karena ia berkata seperti di depan pria tua itu, "Maaf kek. Jika tidak mengancamnya, dia akan terus berdiri seperti itu. Padahal aku yakin kakinya pasti akan pegal sampai menunggu kita selesai makan," jelasnya agar kakek itu tidak mengira dirinya suka menindas.

"Tidak apa-apa. Oh ya nak, maafkan kakek karena merepotkan mu membawa kakek ketempat ini."

"Tidak masalah asalkan Xia bisa membantu," jawabnya tersenyum di balik cadar.

Xiao Xia pun memanggil seorang pelayan untuk memesan makanan untuk mereka bertiga. Dan seorang pelayan wanita pun datang menghampirinya.

"Ada yang bisa saya bantu nona?" tanya pelayan dengan ramah.

"Saya pesan semua makanan terenak yang dimiliki rumah makan ini," jelasnya dan di angguki pelayan wanita itu.

"Baik nona. Mohon ditunggu sebentar, saya akan meminta pelayan lain untuk mengantarkan pesanan anda," jelasnya di angguki Xia. Dan setelah itu pelayan wanita itu pergi meninggalkan mereka.

.

.

Cukup lama menunggu pesanan mereka pun tiba Pelayan itu menata semua hidangan terenak di atas meja. Setelah selesai menata semua makanan itu, pelayan itu pun mempersilahkan tamunya untuk menyantap hidangan itu.

"Silahkan nona, tuan. Selamat menikmati,"

Em, Xiao xia mengangguk dan setelah itu pelayan itu pergi meninggalkan tamu mereka.

Setelah pelayan itu pergi, Xiao xia mengajak Xin-xin dan kakek itu untuk segera menyantap makanan selagi masih hangat agar kenikmatan makanan itu masih lah terasa.

"Silahkan di makan kek," perintahnya di angguki kakek tua itu.

Mereka bertiga pun langsung menyantap semua makanan itu dengan tenang. Menikmati rasa lejat di setiap masakan itu. Dan setelah selesai memakan semuanya, Xiao xia meninggal kan 1 koin emas di atas meja untuk biaya pembayaran makanan tadi. Dan setelah itu pergi keluar bersama dengan kakek tua itu dan Xinxin.

..

..

"Setelah ini kakek akan kemana?" tanya Xiao xia menatap kakek tua beruban itu.

"Kakek akan pulang nak."

"Kakek punya rumah?" tanyanya dan di angguki. "Em.....Baiklah. Kalau begitu Xiao xia juga pamit pergi."

Namun sebelum ia pergi, kakek tua itu menghentikan langkahnya. Dan membuat Xiao Xia kembali menatapnya. "Ada apa kek?"

"Nak, kakek hanya memiliki ini," tunjuknya pada sebuah kitab. "Sebagai rasa terima kasih karena kamu telah memberikan kakek makan tadi. Jadi terimalah," ucapnya menyerahkan kitab itu di tangan Xiao Xia.

Xiao Xia melihat kitab itu, dan kembali melihat kakek tua itu. "Ambillah," perintahnya dan tangannya perlahan menerima kitab itu.

"Baiklah, akan Xia terima. Terimakasih kakek," ucap tersenyum menerima kitab itu yang menurutnya adalah sebuah buku.

Sebelum Xia pergi, kakek itu berpesan. Sebelum membuka kitab itu, ia memerintahkan untuk meneteskan darahnya di atas buku.Kakek itu tidak menjelaskan kenapa harus meneteskan darahnya. Ia hanya mengatakan hal itu saja. "Teteskan darah mu di kitab itu. Dan semoga kitab ini bisa bermanfaat untuk mu," ucapnya dan pergi meninggalkan Xiao Xia dan Xin-xin yang terus menatapnya.

Setelah kepergian kakek tua itu, Xinxin pun meminta Nona nya untuk segera kembali kekediaman Jenderal. "Nona mari kita pulang," ucap Xinxin dan di angguki oleh Xiao Xia.

Mereka berdua pun langsung pergi, berjalan menuju kereta kudanya. Di dalam kereta, Xiao xia memikirkan cara bagaimana dia menjalani kehidupan di jaman ini. Tapi sebelum itu dia harus menyembuhkan tubuhnya yang lemah ini.

.

.

Cukup lama di perjalanan, mereka pun akhirnya sampai di kediaman jenderal. Xiao xia turun dari kereta dengan di bantu oleh Xinxin, dayang setianya.

Namun saat mereka baru saja masuk, Jiao Xing dan Ling xing langsung menghentikan langkahnya. "Apakah diluar sungguh sangat menyenangkan, sampai membuat seorang putri jenderal baru pulang se-sore ini? Dan apakah kamu ingin orang-orang menganggap mu sebagai wanita yang tidak benar?" ucap Jiao Xing langsung membuat Xia menatapnya dingin.

"Maaf, Xia hanya pergi ke pasar. Jadi jangan sangkut pautkan dengan wanita yang tidak benar. Lagian Xia tidak sendirian. Xiao bersama dengan Xinxin dan juga beberapa pengawal," bantahnya membela diri.

Lian Xing yang mendengar langsung ikut menimpali dan mencoba memojokkan Xiao Xia. la sungguh tidak suka dengan keberadaan adiknya itu, ia berharap Xiao xia pergi dari kediaman itu karena ia takut semua rencana yang di susunnya selama ini gagal dan membuat putra mahkota kembali lagi pada Xiao Xia.

Entah kenapa Lian xing sangat takut jika Xiao xia akan menjadi istri putra mahkota nantinya. Karena dia tau putra mahkota dulu sangat menyukai Xiao xia.

"Sebagai seorang putri dari seorang jenderal, kamu seharusnya menjaga nama baik ayah. Bukannya malah keluyuran tidak jelas seperti itu." ucap Lian xing membuat Xiao Xia mengerutkan kening. Berpikir, apa maksudnya? Keluyuran tidak jelas? Bukankah sudah ia katakan, bahwa dirinya hanya jalan-jalan bukan melakukan sesuatu yang tidak benar.

"Maaf ibu, Jie-jie. Lagian ini juga masih sore belum terlalu malam. Entah kenapa aku berpikir kalian bicara seolah-olah mengatakan aku menghabiskan malam bersama seorang pria. Padahal aku sama sekali tidak melakukan hal yang kalian tuduhkan," jawab Xiao xia yang sedikit kesal.

Xiao Xia berpikir, entah kenapa Jiao xing dan Lian xing selalu saja mencoba mencari kesalahan pada dirinya. Padahal ia sama sekali tidak pernah mengurusi semua apa yang di lakukan mereka. Dan itu sungguh membuatnya bingung.

"Siapa yang bakal percaya. Kami kan tidak tahu. Siapa tahu memang itu benar, bahwa kau menghabiskan waktu dengan seorang pria," jawab Lian Xing langsung membuat marah Xiao Xia, dan dengan cepat tangan itu melayang, menampar wajah Lian Xing

Plak....

"Kau...!!" Marahnya saat pipinya merasa panas akibat tamparan keras Xiao Xia. Ia menatap tajam adiknya itu. Sedangkan Xiao Xia yang menampar malah bersedekap dada, acuh.

Jiao Xing dan semua pelayan yang melihat tentu saja terkejut dengan keberanian Xiao Xia. Mereka seakan tidak percaya dengan apa yang di lihatnya. Dan akhirnya keributan pun terjadi.

Sedangkan dari arah belakang, ibu pertama yang mendengar suara keributan pun langsung menghampiri mereka.

"Apa yang terjadi?" tanya Li Wei sambil menyentuh pipi Lian xing yang memerah

"Meimei menamparku bu," adu Lian xing sambil menangis.

Mendengar itu Li Wei terkejut, bagaimana bisa Xiao Xia menampar Lian Xing? "Kenapa?" tanyanya meminta penjelasan.

Lian Xing yang tidak ingin Xiao Xia menjelaskan semuanya, ia berkata lebih dulu. "Meimei tidak terima jika Lian menikah dengan Putra Mahkota bu. Dan Meimei juga mengancam akan mencelakai bayi ku jika aku masih bersikeras menginginkan putra mahkota. Lian pun mencoba melindungi diri, namun siapa sangka ia malah menampar ku," jelasnya Lian xing sambil menangis.

Xiao xia yang mendengar memutar bola matanya malas. Ia sungguh muak melihat drama yang di buat oleh Lian xing itu. Dan untuk menghindari pertanyaan yang tidak penting, ia pun pergi meninggalkan mereka semua.

Hanfu yang di gunakan Lian xing

.

.

.

.

.

.

Selamat membaca 🤗🤗

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussehst

2024-03-16

1

Dyah Shinta

Dyah Shinta

Lagian repot amat mikir yg engga2 dan repot amat mikir mau jelasin gimana. Kan katanya kulitnya rusak d bernanah. emang ada gitu yang mau?

2024-01-18

2

latishaura

latishaura

thor namanya bukane xiao yun ya ko nyebutnya masih xiao xia mulu,emg yg dgr pd g curiga tuh

2023-11-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01. MISI
2 Bab 02. MASA LALU XIAO YUN
3 BAB 03. PINDAH DIMENSI
4 BAB 04. INGIN TAHU
5 BAB 05, BERBOHONG
6 BAB 06, KAKEK TUA
7 BAB 07. PEMBERIAN SEORANG KAKEK
8 Pergi meninggalkan kediaman Jenderal
9 Kecewa.
10 Kesasar di Hutan
11 Hewan Spiritual.
12 Kakek tua
13 Jenderal Choe kembali
14 Selalu berdebat.
15 Xiao xia dan Perampok
16 Hutan kematian
17 Bertarung dengan Harimau putih
18 Bertemu kembali.
19 meracik
20 episode 20
21 Kekaisaran Xia
22 episode 22
23 episode 23
24 episode 24
25 episode 25
26 diskon
27 episode 27
28 episode 28
29 episode 29
30 episode 30
31 taman
32 Alasan Konyol
33 episode 33
34 makan malam
35 pergi dari istana
36 episode 36
37 kejahilan kakek lingxi
38 pertarungan dengan orang bertudung
39 pertarungan lagi
40 peri kecil
41 peri cahaya
42 informasi dari seorang pemuda
43 perjalanan menuju hutan cahaya
44 hutan cahaya
45 episode 45
46 kebiasaan sebelum tidur
47 sarapan pagi
48 kekesalan meng lin
49 naik ke tahap lebih tinggi
50 sampai di gunung wuya
51 menemukan
52 Phoenix vs xiao xia
53 pertarungan xiao xia vs Phoenix
54 mengalahkannya
55 drama berterimakasih
56 episode 56
57 57
58 pedang api
59 episode 59
60 menggadaikan
61 bertemu lagi.
62 perdebatan tentang panggilan
63 membeli pakaian
64 satu kamar.
65 BAB 69, CIUMAN
66 pengganggu
67 pesta lampion
68 masa lalu kaisar Zhao
69 membantu penduduk
70 mata suci kakek lingxi ternodai
71 mandi bersama
72 menceritakan
73 berpamitan
74 Danau tujuh rupa
75 kembali ke klan yun
76 kembali ke klan Yun 2
77 cerita ketua klan
78 merindukan kaisar zhao.
79 membawa ke istana
80 umur
81 alam bawah sadar
82 akhirnya bertemu.
83 hutan tandus
84 naga bersayap vs pendekar.
85 keluar untuk menyelesaikan tugas.
86 bertemu kembali.
87 penganggu.
88 pertarungan dengan naga bersayap
89 xiao xia terluka
90 hancurnya segel kedua
91 berhasil
92 Danau Di Gunung Es
93 Gua di dasar danau
94 Pecahnya Semua Segel.
95 perang 1
96 Perang 2
97 perang 3
98 perang 4
99 penggabungan.
100 Kemenangan.
101 Mengunjungi.
102 Menata rambut
103 Undangan kaisar xiuhuan
104 Menolak kaisar xiuhuan.
105 Kaisar zhao datang.
106 xiao xia vs jiao xing
107 Plakat
108 xiao xia dari kerajaan bintang
109 BAB 109. IBU KOTA KERAJAAN BINTANG
110 BAB 110. RAJA ZHAEN
111 BAB 111, PERGI MENUJU HUTAN
112 BAB 112. SALING BERHADAPAN
113 BAB 113, PANGERAN XUE YI.
114 BAB 114, RAJA ZHAEN KABUR
115 Bab 115, KEMATIAN RAJA HANTU DAN KAISAR ZHAEN
116 BAB 116. CALON RATU KERAJAAN BINTANG
117 BAB 117. MALAM PANAS
118 BAB 118. WENWEN MERONA
119 BAB 119. PERNIKAHAN
120 BAN 120. TAMAT
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 01. MISI
2
Bab 02. MASA LALU XIAO YUN
3
BAB 03. PINDAH DIMENSI
4
BAB 04. INGIN TAHU
5
BAB 05, BERBOHONG
6
BAB 06, KAKEK TUA
7
BAB 07. PEMBERIAN SEORANG KAKEK
8
Pergi meninggalkan kediaman Jenderal
9
Kecewa.
10
Kesasar di Hutan
11
Hewan Spiritual.
12
Kakek tua
13
Jenderal Choe kembali
14
Selalu berdebat.
15
Xiao xia dan Perampok
16
Hutan kematian
17
Bertarung dengan Harimau putih
18
Bertemu kembali.
19
meracik
20
episode 20
21
Kekaisaran Xia
22
episode 22
23
episode 23
24
episode 24
25
episode 25
26
diskon
27
episode 27
28
episode 28
29
episode 29
30
episode 30
31
taman
32
Alasan Konyol
33
episode 33
34
makan malam
35
pergi dari istana
36
episode 36
37
kejahilan kakek lingxi
38
pertarungan dengan orang bertudung
39
pertarungan lagi
40
peri kecil
41
peri cahaya
42
informasi dari seorang pemuda
43
perjalanan menuju hutan cahaya
44
hutan cahaya
45
episode 45
46
kebiasaan sebelum tidur
47
sarapan pagi
48
kekesalan meng lin
49
naik ke tahap lebih tinggi
50
sampai di gunung wuya
51
menemukan
52
Phoenix vs xiao xia
53
pertarungan xiao xia vs Phoenix
54
mengalahkannya
55
drama berterimakasih
56
episode 56
57
57
58
pedang api
59
episode 59
60
menggadaikan
61
bertemu lagi.
62
perdebatan tentang panggilan
63
membeli pakaian
64
satu kamar.
65
BAB 69, CIUMAN
66
pengganggu
67
pesta lampion
68
masa lalu kaisar Zhao
69
membantu penduduk
70
mata suci kakek lingxi ternodai
71
mandi bersama
72
menceritakan
73
berpamitan
74
Danau tujuh rupa
75
kembali ke klan yun
76
kembali ke klan Yun 2
77
cerita ketua klan
78
merindukan kaisar zhao.
79
membawa ke istana
80
umur
81
alam bawah sadar
82
akhirnya bertemu.
83
hutan tandus
84
naga bersayap vs pendekar.
85
keluar untuk menyelesaikan tugas.
86
bertemu kembali.
87
penganggu.
88
pertarungan dengan naga bersayap
89
xiao xia terluka
90
hancurnya segel kedua
91
berhasil
92
Danau Di Gunung Es
93
Gua di dasar danau
94
Pecahnya Semua Segel.
95
perang 1
96
Perang 2
97
perang 3
98
perang 4
99
penggabungan.
100
Kemenangan.
101
Mengunjungi.
102
Menata rambut
103
Undangan kaisar xiuhuan
104
Menolak kaisar xiuhuan.
105
Kaisar zhao datang.
106
xiao xia vs jiao xing
107
Plakat
108
xiao xia dari kerajaan bintang
109
BAB 109. IBU KOTA KERAJAAN BINTANG
110
BAB 110. RAJA ZHAEN
111
BAB 111, PERGI MENUJU HUTAN
112
BAB 112. SALING BERHADAPAN
113
BAB 113, PANGERAN XUE YI.
114
BAB 114, RAJA ZHAEN KABUR
115
Bab 115, KEMATIAN RAJA HANTU DAN KAISAR ZHAEN
116
BAB 116. CALON RATU KERAJAAN BINTANG
117
BAB 117. MALAM PANAS
118
BAB 118. WENWEN MERONA
119
BAB 119. PERNIKAHAN
120
BAN 120. TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!