BAB 06, KAKEK TUA

Pagi hari, Xinxin sudah menyiapkan air di dalam bak mandi, dan juga telah menyiapkan pakaian untuk di kenakan oleh nona nya.

Xiao xia memang tidak ingin dilayani saat dirinya mandi, karena baginya itu sungguh sangat memalukan.

Hari ini Xiao xia memakai hanfu berwarna merah muda, dan juga disertai dengan cadarnya untuk menutupi wajah karena penyakit kulitnya.

Xiao xia keluar dari kamarnya bersama dengan Xinxin. Saat di jalan, Xiao xia berpapasan dengan Jie-jie nya.

"Bagaimana kabar mu Mei-mei? Sudah lama Jie-jie tidak melihat mu?" tanya Liang xing pura-pura perhatian.

"Salam putri," sapa Xinxin memberi hormat kepada Liang xing, sebagai tanda hormat kepada majikan.

"Apakah dia kakak Xiao yun yang telah merebut nya itu?" ucap Xiao xia dalam hati sambil menatap dengan intens.

Namun sedetik kemudian, dia menormalkan pandangan nya, agar Liang Xing tidak berpikir yang macam-macam. "Kabar saya baik Jie-jie. Dan bagaimana dengan kabar Jie-jie sendiri?" tanya Xiao xia balik bertanya sebagai tanda basa-basi.

Kabar Jie-jie baik, dan Jie-jie pun saat ini sangat bahagia apalagi sebentar lagi Jie-jie akan menikah dengan Putra Mahkota," jelas Ling xing berharap Xiao xia marah dan kesal.

Namun siapa sangka, ucapan Ling xing sama sekali tidak dipedulikan oleh Xiao xia, bagi nya itu hanya angin lewat. Tidak penting dan tidak mau dengar. Lagian dirinya bukan Xiao Yun, ia hanya meminjam raga saja. Mau Liang Xing menikah dengan putra mahkota atau kaisar pun, Xiao Xia tidak akan peduli.

"Oh....Kalau begitu selamat ya Jie-jie, semoga Jie-jie bahagia bersama bekas kekasih ku itu," ucap Xiao xia sedikit menghina, menekankan kata, bahwa laki laki yang akan di nikahi itu adalah bekas dari nya.

"Cih, rasanya aku tidak sudi mengucapkan kata selamat untuk nya, aku menyesal mengucapkan kata itu dari bibir ku. Tapi jika aku tidak basa-basi... Ish menyebalkan, dasar ulat bulu!" ucap Xiao xia dalam hati menyesal karena mengucapkan kata selamat pada wanita di depan nya itu.

Ling xing yang mendengar apa yang di ucapkan oleh Xiao xia sangat tidak percaya. Bukan kah seharusnya Xiao yun marah? Namun apa! Xiao xia malah biasa saja dan malah saat ini memberikan ucapan selamat kepadanya dengan sebuah penghinaan.

Liang Xing yang mendengar Xiao Xia mengatakan kata 'Bekas' tangan nya mengepal, ingin sekali ia memberikan pelajaran pada adik yang lancang ini. Dan wajah nya pun sudah merah karena menahan amarahnya.

Melihat itu, Xiao xia tersenyum menyeringai, ia senang membuat perempuan itu kesal padanya. "Ups, maaf Jie-jie keceplosan. Kalau begitu Mei-mei pamit pergi dulu, ingin jalan jalan sebentar di luar," ucap Xiao xia meninggalkan Ling xing tanpa persetujuan dari seorang yang di buatnya kesal.

Melihat Xiao Xia dan pelayan itu pergi, Liang Xing hanya bisa membuang napas nya kasar, kesal dengan tingkah dan ucapan Xiao Xia.

..

..

Mereka berdua akhirnya pergi keluar dari kediaman Jenderal Choe dengan menggunakan kereta kuda yang telah disiapkan oleh seorang pelayan.

Tujuan utama Xiao xia adalah pasar. Rasa penasaran yang sangat besar karena ingin melihat pasar jaman kuno ini pun tidak bisa ia tahan. Pikir nya, apakah akan sama seperti drama drama kolosal yang di tonton di acara tv? Jika ia, berarti itu sangatlah indah.

.

.

Beberapa menit perjalanan, akhirnya Xiao xia pun tiba di pasar. Xiao xia turun dari kereta kuda nya dan berjalan sambil melihat sekelilingnya.

"Sungguh pemandangan yang sangat indah dan menyenangkan," ucap Xiao xia dalam hati menikmati pemandangan suasana pasar yang banyak penjual menawarkan dagangan nya.

Xiao xia berjalan dengan di temani oleh Xinxin. Saat melihat pedagang yang menjual Tanghulu, Xiao xia pun berhenti, dan ingin mencicipi rasa dari Tanghulu itu.

"Permisi paman. Kalau boleh saya tahu berapa harga satu tusuk Tanghulunya ini?" tanya Xiao xia kepada si penjual dengan begitu ramah.

"Satu tusuknya satu koin perak Nona," Jawab Paman sopan.

"Em....Baiklah, saya minta lima tusuk ya paman."

Baik Nona," jawab penjual membungkus pesanan Xiao xia.

Xiao xia menengok ke arah Xinxin. "Apakah kamu mau Xinxin?"

"Tidak putri," tolak Xin-xin.

"Em...Baik lah kalau kamu tidak mau," jawab Xiao xia yang tidak bisa memaksa.

Sedangkan Paman penjual itu sudah selesai bungkus makanan nya, "Ini nona Tanghulunya." ucap penjual sambil menyerahkan lima tusuk Tanghulu.

"Terimakasih paman," ucap Xiao xia sambil menyerahkan koin perak nya.

Setelah itu mereka berdua melanjutkan perjalanannya. Saat mereka berdua menyusuri ramai nya pasar, mereka berdua melihat banyak sekali orang berkumpul di jalan. Karena merasa penasaran akhirnya Xiao xia dan Xinxin pun pergi untuk melihat.

"Permisi permisi," ucap Xiao xia kepada orang yang menghalangi penglihatannya.

"Putri hati hati." ucap Xin-xin khawatir.

Sedangkan Xiao xia tak menghiraukan ucapan Xin-xin.

Di dalam kerumunan itu, terdapat seorang kakek tua yang sedang di hajar oleh seorang penjual toko karena telah berani mencuri roti di tokonya.

Xiao xia yang melihat sangat kasihan dan sangat marah kepada orang yang menghajar kakek tua itu. Tapi xiao xia menahannya karena belum mengetahui akan kebenarannya.

"Permisi, Maaf tuan. Kalau boleh saya tahu apa gerangan yang di lakukan oleh kakek ini sehingga membuat anda sangat marah?" tanya Xiao xia kepada penjual roti itu.

"Kakek tua ini telah mencuri roti di toko ku Nona." ucap penjual marah.

"Em......Kakek apakah yang di katakan tuan ini benar?" tanya Xiao xia halus.

Sedangkan semua orang hanya melihat dan mengerumuni mereka.

"Iya nak, kakek terpaksa melakukannya karena kakek kelaparan. Dari dua hari ini kakek belum makan sama sekali." ucap kakek tua itu dengan gemetar.

"Benar kan nona, kakek tua bangka ini telah mencuri roti di tempat saya." ucap penjual roti geram sambil menendang tubuh kakek

Melihat tuan penjual roti itu menendang tubuh kakek tua itu, rasanya Xiao xia ingin sekali menghajar dan menendang bokongnya. Tapi mendengar bahwa sang kakek yang bersalah Xiao xia akhirnya mengurungkan niatnya.

"Begini saja tuan. Bagaimana kalau saya membeli roti yang sudah di makan oleh kakek ini. Dan saya juga akan membeli beberapa roti di tempat tuan, tapi saya minta tuan memaafkan kakek ini." ucap Xiao xia halus.

"Em...Baiklah kalau begitu. Saya tidak akan mempermasalahkan tentang apa yang telah di lakukan oleh kakek itu." ucap tuan penjual roti sambil melihat sang kakek.

"Terimakasih tuan." ucap Xiao xia menunduk kan kepalanya.

" Em...kalau begitu tolong bungkuskan lima roti ya tuan." ucap Xiao xia sambil tersenyum di balik cadar.

Setelah urusan si kakek dan tuan penjual roti selesai, Xiao xia dan Xin-xin membawa kakek itu menuju rumah makan.

Hanfu yang di gunakan Xiao Xia.

.

.

.

.

.

.

.

Selamat membaca ya jangan lupa like and komen.

Terpopuler

Comments

Al^Grizzly🐨

Al^Grizzly🐨

sebenarnya tanghulu harga 1 koin perak itu agak mahal...karena biasanya harga tanghulu itu..masih koin tembaga...karena itu bukan makanan yg di jual di rumah makan...tanghulu itu biasanya makanan kalangan rendah..jadi harganya agak murah...tapi banyak kalangan menengah dan atas yg suka dgn makanan khas ini...terutama para nona muda.

2024-04-26

1

Yanti Amala

Yanti Amala

keren

2024-03-31

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussukses

2024-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01. MISI
2 Bab 02. MASA LALU XIAO YUN
3 BAB 03. PINDAH DIMENSI
4 BAB 04. INGIN TAHU
5 BAB 05, BERBOHONG
6 BAB 06, KAKEK TUA
7 BAB 07. PEMBERIAN SEORANG KAKEK
8 Pergi meninggalkan kediaman Jenderal
9 Kecewa.
10 Kesasar di Hutan
11 Hewan Spiritual.
12 Kakek tua
13 Jenderal Choe kembali
14 Selalu berdebat.
15 Xiao xia dan Perampok
16 Hutan kematian
17 Bertarung dengan Harimau putih
18 Bertemu kembali.
19 meracik
20 episode 20
21 Kekaisaran Xia
22 episode 22
23 episode 23
24 episode 24
25 episode 25
26 diskon
27 episode 27
28 episode 28
29 episode 29
30 episode 30
31 taman
32 Alasan Konyol
33 episode 33
34 makan malam
35 pergi dari istana
36 episode 36
37 kejahilan kakek lingxi
38 pertarungan dengan orang bertudung
39 pertarungan lagi
40 peri kecil
41 peri cahaya
42 informasi dari seorang pemuda
43 perjalanan menuju hutan cahaya
44 hutan cahaya
45 episode 45
46 kebiasaan sebelum tidur
47 sarapan pagi
48 kekesalan meng lin
49 naik ke tahap lebih tinggi
50 sampai di gunung wuya
51 menemukan
52 Phoenix vs xiao xia
53 pertarungan xiao xia vs Phoenix
54 mengalahkannya
55 drama berterimakasih
56 episode 56
57 57
58 pedang api
59 episode 59
60 menggadaikan
61 bertemu lagi.
62 perdebatan tentang panggilan
63 membeli pakaian
64 satu kamar.
65 BAB 69, CIUMAN
66 pengganggu
67 pesta lampion
68 masa lalu kaisar Zhao
69 membantu penduduk
70 mata suci kakek lingxi ternodai
71 mandi bersama
72 menceritakan
73 berpamitan
74 Danau tujuh rupa
75 kembali ke klan yun
76 kembali ke klan Yun 2
77 cerita ketua klan
78 merindukan kaisar zhao.
79 membawa ke istana
80 umur
81 alam bawah sadar
82 akhirnya bertemu.
83 hutan tandus
84 naga bersayap vs pendekar.
85 keluar untuk menyelesaikan tugas.
86 bertemu kembali.
87 penganggu.
88 pertarungan dengan naga bersayap
89 xiao xia terluka
90 hancurnya segel kedua
91 berhasil
92 Danau Di Gunung Es
93 Gua di dasar danau
94 Pecahnya Semua Segel.
95 perang 1
96 Perang 2
97 perang 3
98 perang 4
99 penggabungan.
100 Kemenangan.
101 Mengunjungi.
102 Menata rambut
103 Undangan kaisar xiuhuan
104 Menolak kaisar xiuhuan.
105 Kaisar zhao datang.
106 xiao xia vs jiao xing
107 Plakat
108 xiao xia dari kerajaan bintang
109 BAB 109. IBU KOTA KERAJAAN BINTANG
110 BAB 110. RAJA ZHAEN
111 BAB 111, PERGI MENUJU HUTAN
112 BAB 112. SALING BERHADAPAN
113 BAB 113, PANGERAN XUE YI.
114 BAB 114, RAJA ZHAEN KABUR
115 Bab 115, KEMATIAN RAJA HANTU DAN KAISAR ZHAEN
116 BAB 116. CALON RATU KERAJAAN BINTANG
117 BAB 117. MALAM PANAS
118 BAB 118. WENWEN MERONA
119 BAB 119. PERNIKAHAN
120 BAN 120. TAMAT
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 01. MISI
2
Bab 02. MASA LALU XIAO YUN
3
BAB 03. PINDAH DIMENSI
4
BAB 04. INGIN TAHU
5
BAB 05, BERBOHONG
6
BAB 06, KAKEK TUA
7
BAB 07. PEMBERIAN SEORANG KAKEK
8
Pergi meninggalkan kediaman Jenderal
9
Kecewa.
10
Kesasar di Hutan
11
Hewan Spiritual.
12
Kakek tua
13
Jenderal Choe kembali
14
Selalu berdebat.
15
Xiao xia dan Perampok
16
Hutan kematian
17
Bertarung dengan Harimau putih
18
Bertemu kembali.
19
meracik
20
episode 20
21
Kekaisaran Xia
22
episode 22
23
episode 23
24
episode 24
25
episode 25
26
diskon
27
episode 27
28
episode 28
29
episode 29
30
episode 30
31
taman
32
Alasan Konyol
33
episode 33
34
makan malam
35
pergi dari istana
36
episode 36
37
kejahilan kakek lingxi
38
pertarungan dengan orang bertudung
39
pertarungan lagi
40
peri kecil
41
peri cahaya
42
informasi dari seorang pemuda
43
perjalanan menuju hutan cahaya
44
hutan cahaya
45
episode 45
46
kebiasaan sebelum tidur
47
sarapan pagi
48
kekesalan meng lin
49
naik ke tahap lebih tinggi
50
sampai di gunung wuya
51
menemukan
52
Phoenix vs xiao xia
53
pertarungan xiao xia vs Phoenix
54
mengalahkannya
55
drama berterimakasih
56
episode 56
57
57
58
pedang api
59
episode 59
60
menggadaikan
61
bertemu lagi.
62
perdebatan tentang panggilan
63
membeli pakaian
64
satu kamar.
65
BAB 69, CIUMAN
66
pengganggu
67
pesta lampion
68
masa lalu kaisar Zhao
69
membantu penduduk
70
mata suci kakek lingxi ternodai
71
mandi bersama
72
menceritakan
73
berpamitan
74
Danau tujuh rupa
75
kembali ke klan yun
76
kembali ke klan Yun 2
77
cerita ketua klan
78
merindukan kaisar zhao.
79
membawa ke istana
80
umur
81
alam bawah sadar
82
akhirnya bertemu.
83
hutan tandus
84
naga bersayap vs pendekar.
85
keluar untuk menyelesaikan tugas.
86
bertemu kembali.
87
penganggu.
88
pertarungan dengan naga bersayap
89
xiao xia terluka
90
hancurnya segel kedua
91
berhasil
92
Danau Di Gunung Es
93
Gua di dasar danau
94
Pecahnya Semua Segel.
95
perang 1
96
Perang 2
97
perang 3
98
perang 4
99
penggabungan.
100
Kemenangan.
101
Mengunjungi.
102
Menata rambut
103
Undangan kaisar xiuhuan
104
Menolak kaisar xiuhuan.
105
Kaisar zhao datang.
106
xiao xia vs jiao xing
107
Plakat
108
xiao xia dari kerajaan bintang
109
BAB 109. IBU KOTA KERAJAAN BINTANG
110
BAB 110. RAJA ZHAEN
111
BAB 111, PERGI MENUJU HUTAN
112
BAB 112. SALING BERHADAPAN
113
BAB 113, PANGERAN XUE YI.
114
BAB 114, RAJA ZHAEN KABUR
115
Bab 115, KEMATIAN RAJA HANTU DAN KAISAR ZHAEN
116
BAB 116. CALON RATU KERAJAAN BINTANG
117
BAB 117. MALAM PANAS
118
BAB 118. WENWEN MERONA
119
BAB 119. PERNIKAHAN
120
BAN 120. TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!