06.Kota mawar I

Fang Lin. mengangguk dan langsung melesat pergi, diikuti oleh Jin Feng yang melesat mengikuti Fang Lin. Saat ini mereka mencari sebuah kota untuk tempat mereka beristirahat.

Fang Lin dan Jin Feng telah berlari selama beberapa jam tetapi mereka belum menemukan kota sama sekali. Itu dikarenakan jarak hutan kematian dan kota lumayan jauh, takut jika ada beast yang keluar dan menyerang kota.

Setelah sekian lama, mereka menemukan sebuah kota bernama "Kota Mawar", seger mereka berlari menuju kota tersebut. Tetapi anehnya kota itu sama sekali tidak memiliki penjaga yang menjaga gerbang masuk kota.

Fang Lin dan Jin Feng langsung memasuki kota itu, tetapi anehnya saat merek masuk, mereka melihat para penduduk yang ketakutan dan menutup semua jendela dan pintu mereka.

Hal itu membuat Fang Lin dan Jin Feng bingung.

"Ada apa dengan kota ini" gumam Fang Lin.

Fang Lin dan Jin Feng segera menghiraukannya dan pergi mencari sebuah penginapan untuk mereka menginap. Tidak lama kemudian mereka menemukan sebuah penginapan yang lumayan besar bernama penginapan mawar perak.

Fang Lin dan Jin Feng memasuki penginapan tersebut, saat mereka masuk mereka tidak melihat orang sama sekali kecuali sang gadis kasir. Fang Lin segera menuju ke meja kasir dan memesan kamar.

"Pesan dua kamar untuk tiga hari" ucap Fang Lin dengan nada datar.

"Baiklah permalam harganya 50 perak, karena tuan memesan dua kamar selama tiga hari berarti totalnya adalah 300 perak" ucap sang kasir sopan.

Saat hendak membayar, Fang Lin lupa jika dirinya sama sekali tidak memiliki uang.

'Sial aku lupa kalau tidak memiliki uang' batin Fang Lin panik tetapi tetap menjaga mukanya.

[DING host dapat menukar PS menjadi mata uang, 1 PS \= 1.000 koin emas]

Fang Lin langsung menukar 100 PS menjadi uang.

[DING menukar 100 PS, selamat host mendapatkan 100 ribu koin emas]

Fang Lin langsung melemparkan satu keping koin emas ke kasir "kembaliannya buat kamu" ucap Fang Lin yang mengambil kunci kamar ya dan pergi menuju kamarnya.

"Terima kasih tuan muda" ucap sang kasir senang, gaji kasir sendiri hanyalah 100 koin perak perbulan jadi sisa uang Fang Lin setara dengan 7 bulan gajinya.

Jin Feng yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya lalu pergi menuju kamarnya juga.

Saat ini Fang Lin berada di kamarnya, dia sedang membersihkan diri. Setelah membersihkan diri Fang Lin merebahkan dirinya ke kasur.

"Lebih baik aku tidur saja" gumam Fang Lin lalu menutup matanya.

Keesokan paginya Fang Lin terbangun, dia segera membersihkan diri dan pergi menuju lantai bawah penginapan. Saat berad di lantai bawah penginapan, Fang Lin duduk di salah satu meja di dekat jendela.

"Ada yang bisa aku bantu tuan" ucap seorang pelayan kepada Fang Lin.

"Berikan aku semua makanan terbaik kalian" ucap Fang Lin sambil memberikan 1 keping emas kepada pelayan.

Pelayan yang melihat Fang Lin memberikannya koin emas mengangguk dan segera pergi menyiapkan makanannya. Setelah setengah jam, makanan yang dipesan Fang Lin telah tiba. Fang Lin yang melihat banyaknya makanan dihadapannya segera memakan semuanya dengan lahap, bahkan tidak menyisakan ya sedikit pun. Para pelayan yang melihat kelakuan Fang Lin hanya menggelengkan kepalanya.

"Aaah kenyangnya" ucap Fang Lin sambil memegang perutnya yang membesar. Setelah beberapa saat Fang Lin berdiri.

"Lebih baik aku pergi berkeliling saja" ucap Fang Lin pergi meninggalkan penginapan

Saat Fang Lin berkeliling, Fang Lin sangat jarang melihat orang yang keluar. Jikapun ada mereka pasti langsung berlari menuju rumahnya. Hal itu membuat Fang Lin merasa aneh dengan kota ini. Fang Lin akhirnya menyudahi berkelilingnya dan kembali ke penginapan.

Saat Fang Lin memasuki penginapan, dia melihat Jin Feng sedang makan di lantai bawah penginapan.

(Jin Feng dikasih uang sama Fang Lin ya)

"Apakah tuan tadi pergi berkeliling?" tanya Jin Feng, lalu meletakkan makanannya.

"Ya, aku tadi pergi berkeliling, tapi saat aku berkeliling aku merasa penduduk kota sedang ketakutan. Bahkan saat bertemu denganku mereka langsung berlari ke rumah mereka. Ucap Fang Lin yang telah duduk didepan Jin Feng.

"Sepertinya ada yang aneh dengan kota ini" ucap Jin Feng sambil mengerutkan keningnya.

"Ya, aku juga merasakannya sejak kita memasuki kota ini" ucap Fang Lin.

Setelah mereka berbicara mereka akhirnya pergi menuju meja kasir dengan sang kasir yang sedang duduk disana sambil membaca sebuah buku.

"Hey, apa yang sebenarnya terjadi dengan kota ini, mengapa penduduk di sini sangat ketakutan saat melihatku?" tanya Fang Lin.

"Oh tuan muda" ucap sang kasir terkejut karena tiba-tiba Fang Lin berada di depannya.

"Aku lupa memberitahukannya kepada tuan muda, sebenarnya sejak bulan lalu kita ini didatangi sekelompok orang yang mengatakan kalau mereka berasal dari organisasi tengkorak hitam. Pada saat itu mereka mengambil uang para penduduk dengan mengatakan kalau itu untuk biaya perlindungan, juga mereka akan mengambil para wanita jika ada yang tidak bisa membayar uang itu" ucap sang kasir berbisik, takut jika ada orang yang mendengarnya.

Fang Lin yang mendengar itu hanya mengangguk dan memberikan satu keping emas kepada sang kasir. Lalu dia kembali ke tempat Jin Feng dan menceritakan semua yang didengarnya. Hal itu membuat Jin Feng emosi tapi berhasil diredakan oleh Fang Lin.

"Tuan sebaiknya kita pergi menemui walikota kota ini untuk menanyakan informasi pasti tentang organisasi tengkorak hitam ini" ucap Jin Feng.

"Tidak usah, instingku mengatakan kalau walikota ini bersekongkol dengan organisasi ini" ucap Fang Lin dengan senyuman mengerikan yang terukir di wajahnya.

Setelah mereka berbincang bincang mereka akhirnya kembali ke kamar mereka masing masing. Fang Lin yang berada di kamar segera membaringkan tubuhnya di atas kasur. Setelah beberapa saat Fang Lin ingat perkataan system kalau dirinya masih memiliki kitab abadi.

"System bukankah kamu bilang kalau aku masih memiliki kitab abadi" ucap Fang Lin berharap.

[DING menjawab pertanyaan host memang benar host memilikinya, tapi kitab itu sekarang telah rusak, bahkan ada beberapa halaman dari kitab ini yang menghilang]

Fang Lin yang mendengar jawaban system

Fang Lin yang mendengar itu langsung kecewa

"lebih baik aku tidur saja" ucap Fang Lin sedikit kesal lalu menutup matanya dan tertidur.

*KARENA ADA KESALAHAN, AUTHOR GAK SENGAJA HAPUS EPS INI SEBELUMNYA

JADI AUTHOR UPLOAD LAGI. MAAF KALAU MENGGANGGU* 🙏🙏🙏🙂

JANGAN LUPA LIKE KOMEN AND VOTE ☺️

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***