Bab 3

" Berhenti!."

Suara itu sangat terdengar seperti ancaman bagi Kiya, kakinya pun ikut menjadi kaku.

" Sebelum jam kantor selesai, laporan itu sudah berada diatas meja ini! Keluarlah." Titah Azzam kepada Kiya yang masih berdiri kaku tanpa membalikkan badannya.

" Baik tuan, permisi." Kiya langsung melanjutkan langkahnya untuk keluar dari ruangan tersebut.

Setelah berada di ruangannya, Kiya langsung memeriksa kembali laporannya yang dikembalikan. Merevisi dengan sangat teliti dan berulang-ulang ia membuka serta membolak-balikkan berkas tersebut, namun tidak ada satupun kesalahan yang ia temukan. Melihat waktu kerja hanya tinggal berapa menit lagi, sungguh membuatnya pusing.

Apa yang salah dengan laporanku? biasanya setelah lewat mbak Ghina, tidak ada perubahan dan selalu baik-baik saja. Kenapa kali ini, ah apa karena bos sendiri yang turun tangan memeriksa laporanku ya. Sungguh teliti, tapi dimana letak kesalahan dari laporanku ini? Kiya.

......................

Kini Azzam berjalan menuju pantry diruangannya, membuat dan menikmati kopi yang saat ini berada ditangannya. Termenung dengan apa yang ia lakukan kepada pegawainya itu, hanya sedikit ingin bermain-main. Meluapkan kekesalannya saat kembali berada di dalam ruangan ini.

" Tuan !". Tegur Daffa, membuyarkan lamunan Azzam.

" Hem, ada apa?."

" Apa ada yang harus saya kerjakan lagi, tuan?."

" Duduk dan tunggu aku sampai selesai. Dan ingat! jangan menyebalkan Daffa!!!."

Dengan malasnya, Daffa bersantai di salah satu tempat duduk yang berada diruangan tersebut. Ia merasa aneh dengan sikap tuannya saat ini. Tidak ingin berbicara banyak dan diam adalah hal yang terbaik daripada memancing singa yang tidur untuk menggamuk.

Drett...

Drett...

Ponsel Daffa bergetar, ada notifikasi untuk panggilan. Terlihat nama sang penelfon, yaitu Kenan. Yang merupakan orang kepercayaan Azzam didunia hitam, lalu Daffa berbicara melalui ponselnya. Azzam hanya memicingkan matanya, sembari masih menikmanti kopi yang telah ia buat.

" Tuan! Kenan sudah mendapatkan orang yang kita cari." Daffa menyampaikan informasi yang ia dapatkan dari temannya itu.

" Bawa kehadapanku!." Titah Azzam.

" Baik tuan." Dengan segera Daffa menghubungi Kentan.

Tidak membutuhkan waktu lama, kini Kenan sudah berada diruangan tuannya. Membawa seorang tawanan dalam kondisi yang cukup memprihatinkan, mereka tiba disana tanpa diketahui oleh para pegawai lainnya di perusahaan tersebut. Karena mereka mempunyai jalan rahasia yang selalu digunakan disaat genting.

Dengan angkuhnya, Azzam duduk berhadapan dengan orang yang dibawa oleh Kenan dengan kepala tertutup, tangan dan kaki yang terikat, serta mulut yang tertutup oleh plester hitam.

" Buka!!." Dengan mengelus rahangnya, ia memberikan perintah untuk membuka penutup kepala pria tersebut.

Kenan dengan sigap membuka penutup kepala orang itu, dan pria tersebut langsung melebarkan matanya setelah melihat siapa yang sedang duduk berhadapan dengan dirinya.

" Kenapa? Kaget?!!." Berdiri dari duduknya, lalau Azzam tersenyum dengan sangat sinis.

" Ehm, emm. emm.." Pria itu terus meronta-ronta.

Kkrrraakk!!!

Kkrrraakk!!!

Suara patahan dari tulang kering pada kaki pria itu, sudah sangat dipastikan jika tulang kedua kakinya telah patah bahkan mungkin remuk. Mau berteriak! Pria itu hanya bisa menjerit dalam keadaan tidak berdaya.

Azzam dengan santainya, menyeringai kepada pria tersebut. Untuk hal menyiksa, bahkan melenyapkan nyawa orang lain sangatlah mudah bagi Azzam.

" Pablo Hendrarto! Heh!! Kau sangat suka sekali bermain-main denganku." Mencengkram dengan kuat, tubuh pria itu tepat pada tulang yang dipatahkan sebelumnya oleh Azzam.

Arrghh!!!

Arrghh!!!

Tangan Azzam bermain kembali diwajah Pablo, dengan sangat mudahnya ia mencongkel dan mengeluarkan salah satu bola matanya. Disaat bola mata itu terjatuh dilantai, dengan senyuman devilnya Azzam menginjaknya hingga hancur.

" Astaghfirullah!!!." Suara seseorang yang menjerit dengan sangat kuat.

Semua perhatian orang yang berada disana teralihkan melihat ke arah sumber suara.

" Daffa!!!." Teriak Azzam hingga bergema.

Mereka tidak menyadari kehadiran seseorang disana, dan orang tersebut melihat bagaimana bos mereka mengeksekusi musuhnya. Kiya yang saat itu menjadi terdiam dan kaku, menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya. Dan kini, Kiya berada didalam ruangan pribadi milik bosnya. Setelah Daffa menggurungnya disana, atas perintah dari bosnya.

Untuk musuhnya itu, dengan sangat mudah. Azzam menyelesaikan nyawanya untuk terlepas dari raga miliknya, dengan satu gerakan. Menembak tanpa mengeluarkan suara dan tepat mengenai jantungnya, membuat Pablo menghembuskan nafasnya untuk yang terakhir.

" Pertukaran seimbang dengan kerugian yang kau lakukan di perusahaanku, Pablo!." Lalu Azzam melempar senjatanya itu kepada Kenan.

" Bersihkan seperti sedia kala!." Titahnya.

......................

Tidak, tidak mungkin! Aku pasti salah lihat tadi, tidak mungkin bos melakukan hal yang sekeji itu. Kiya.

Dengan tubuh yang bergetar, ia terus mengucapkan kalimat istighfar dari mulut dan didalam hatinya. Memohon pertolongan dan perlindungan dari Rabb-Nya. Pintu ruangan itu terbuka, memperlihatkan siapa yang memasuki ruangan tersebut. Orang tersebut berdiri dengan tegap dan menatap Kiya dengan sangat tajam. Tak ingin mendapatkan tatapan itu, Kiya langsung menunduk dan duduk bertekuk sembari memeluk kedua lututnya.

" Berdirilah!!!." Suara yang sangat tegas itu di lontarkan oleh Azzam.

Karena merasa sangat ketakutan, Kiya tidak mendengarkan ucapan yang bosnya katakan saat itu.

" Berdiri aku bilang !!!. " dengan nada suara yang sangat tinggi.

Dengan sangat kaget dan terpaksa, akhirnya Kiya memberanikan diri untuk berdiri.

" Apa yang sudah kau lihat?!." Tanya Azzam dengan kedua telapak tangan yang berada didalam saku celananya.

" Ti ti dak, tidak ada tuan." Kiya menjawab dengan kalimat yang terbata-bata.

" Aku tanya! Apa yang sudah kau lihat, hah!! Jawab!!." Suara itu semakin meninggi.

Menggumpulkan keberanian untuk menjawab pertanyaan dari bosnya itu. Jika ia tidak menjawabnya, katakutannya semakin besar, takut membuat emosi dari bosnya itu membesar.

Ya Rabb. Berikan hambamu ini kekuatan! Kiya.

" Kenapa? Takut kepadaku?." Seringai yang Azzam tampakkan kepada Kiya.

" Ma maafkan saya tuan, saya tidak sengaja melihatnya." Kiya memohon kepada bosnya itu, agar tidak memberikan hukuman kepadanya.

" Hahaha."

Azzam tertawa dengan keras dan terdengar sangat menyeramkan. Ia berjalan perlahan mendekati Kiya yang masih terlihat bergetar karena ketakutan. Dengan senyuman yang tidak bisa di artikan, ia menatap Kiya yang masih menundukkan kepalanya.

" Jangan tutupi kepolosanmu itu, kau sungguh menarik, nona!." Mulut Azzam berbisik pelan disamping telingga Kiya.

Hal itu sontak saja mengejutkan Kiya yang dimana ia sangat anti untuk berdekatan dengan pria yang bukan mahramnya. Dengan gerakan reflek, ia langsung bergerak untuk menggeser tubuhnya sedikit menjauhi Azzam. Mendapatkan penolakan dari wanita yang berada dihadapannya, membuat Azzam merasa terhina. Ia terus mendekati Kiya yang juga selalu bergeser, dan disaat tubuh Kiya tidak bisa bergeser lagi, akibat dari dinding yang sudah menempel pada punggungnya.

" A anda mau apa tuan?." Kiya semakin ketakutan.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

prea kejam macam Azzam coxoknya dgn cewek tanghuh.. apakah Kya tangguh?

2023-08-15

0

Iwan Sukendra

Iwan Sukendra

serem...

2022-11-03

0

itanungcik

itanungcik

makin seru ceritanya....lanjut...

2021-11-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!