Menjadi Target Paman

❤️✨ Terimakasih sudah membaca, jangan lupa Like, Vote, Rate, Favorit, Komentar dan kirim Hadiah yah❤️✨

Di sisi lain, ada seorang wanita muda lainnya bernama Karenina. Dia sangat cantik yang memiliki paras serupa Kasih hanya saja salah satu kakinya lumpuh akibat kecelakaan waktu kecil.

Karenina dan Kakaknya Philip terpaksa tinggal di rumah sepupu sang ayah karena almarhum kedua orangtuanya tak mempunyai sanak saudara lagi, baik mama atau papanya di ketahui hanya anak tunggal.

Philip memiliki kelainan jantung dan sekarang tengah melanjutkan pendidikan sambil menjalani operasi di luar negeri. Sebenarnya berat meninggalkan adiknya tapi harus dilakukan agar bisa memiliki fisik yang jauh lebih sehat dan bugar.

Seorang asisten rumah tangga berusia agak tua menjadi orang yang kedua saudara ini andalkan, namanya adalah Bi Kinan. Sebelum pergi Philip menitipkan adiknya kepada sang Asisten rumah tangga ini.

Bi Kinan telah ikut ke keluarga mereka jauh sebelum adiknya lahir dan sudah dianggap sebagai keluarga sendiri.

Tepat hari ini usia adiknya 17 tahun, Karenina hanya bersekolah di tempat khusus dan juga mendapatkan banyak pelajaran les dari berbagai guru sejak dia masuk ke sekolah tingkat pertama.

Anak gadis ini memang pintar dalam akademik, meskipun ruang bergerak terbatas, tetapi dia mampu untuk mengoptimalkan kemampuan otaknya.

Di sabtu malam, rata-rata orang di rumah semua keluar dan sibuk berjalan-jalan. Sementara Karenina hanya berada di rumah sibuk melukis, ada satu sepupunya tetapi wanita itu tak pernah berbicara dan hanya mengurung diri di kamar cuma saat makan malam dan mau menurunkan pakaian kotor baru dia terlihat.

Tiba-tiba terdengar ketukan di pintu, masuklah seorang pria dewasa dalam kondisi setengah mabuk. Pria itu mulai bertingkah ngelantur.

"Nina, nina keponakanku tercantik. Temani Paman malam ini," kata pria itu sambil mencolek dagu wanita muda itu.

"Apa sih? sana pergi," kata Karenina sambil berusaha pergi meninggalkan pria itu di kamarnya dan berlari keluar kamar untuk menghindar.

"Nina, tunggu temani, Om," kata pria itu sambil mengejarnya.

"Bibi... Bibi tolong, Kakak kumohon keluarlah, ayahmu jadi gila," Teriak Karenina sambil memacu kursi rodanya dengan cepat.

Bi Kinan pun muncul sambil membawa sapu dan memukul sang tuan yang tengah mabuk, merasa kesakitan pria itu menampar sang wanita tua sampai terpental dan pingsan di lantai.

Kakak sepupunya melihat adegan itu dari balik kamarnya memutuskan membantu dengan membawa minyak angin, berusaha membangunkan Bi Kinan agar bisa menyelamatkan Karenina.

Dia tak berbicara hanya menepuk-nepuk pipi sang wanita tua sambil mengoleskan. minyak angin di bawah hidung sang asisten rumah tangga.

"Arghhh, Nona terimakasih. Mana Non Nina?" tanya Bi Kinan berusaha bangun.

Nona yang bisu itu menujuk ke arah halaman belakang, Bi Kinan sadar diantak mampu melawan pria itu meskipun masih setengah sadar. Maka Bibi tua itu pun pergi mencari bala bantuan dari tetangganya.

Bi Kinan ingat ada seorang pemuda yang beberapa kali menanyakan tentang Nina, maka rumah itulah yang menjadi tujuannya.

Dengan tergesa-gesa Bi Kinan mengedor pintu rumah tetangganya. Untung pria muda itu ada di sana dan membukakan pintu.

"Mas, tolong Nina," pinta Bi Kinan.

Pemuda itu sedikit tertegun melihat wanita di hadapannya tampak awut-awutan dengan sudut bibir mengeluarkan sedikit darah.

"Ada apa?" tanya pemuda itu.

"Tuan mabuk dan berusaha menodai Nona, tolong bantu kami,"pinta Bi Kinan.

"Baiklah, ayo kesana."

Bergegas mereka kembali ke rumah dan bergegas menuju halaman belakang, di sana sudah terlihat gadis muda itu jatuh dari kursi rodanya dan bajunya bagian atas sudah robek.

Pemuda itu langsung menghajar sang paman dengan membabi buta, jangan di tanya lagi kemampuan berkelahi sang tetangga sangat hebat.

Sebentar saja sudah babak belur, pemuda tetangga tadi pergi meninggalkan rumah sambil membawa sang gadis muda dan bibinya menuju rumah sakit dengan mobilnya dan melaporkan kejadian itu ke pihak berwajib.