Bekerja Untuk ku

Bams hanya menanggapinya dengan ekspresi lega.

“aku hidup dalam kekurangan, miskin, dan berusaha memenuhi kebutuhanku dengan mengais kerjaan apapun” jelasnya berat

“barusan aku dari salah satu apartemen di gedung itu. aku kerja sebagai ...” Aira memejamkan matanya untuk menyebutnya

“pembantu panggilan” lanjutnya dengan menutup matanya

Bams menatapnya dengan tersenyum kecil, ada kelegaan dalam hati Bams seketika. Ia takut Aira melakukan hal yang negatif hanya untuk melunasi utang dengannya.

Syukurlah Ai.. Benak Bams

Bams senang Aira terbuka dengannya. Meski terlihat begitu berat, tapi Aira mampu mengatakan itu padanya. berarti hal itu bisa membantunya, paling tidak untuk meringankan beban yang ingin ia ungkapkan. Aira membuka mata dan menatap Bams yang justru menatap bangga. Bukan dengan tatapan kasihan. Ada tatapan teduh di mata Bams saat itu.

“aku senang!” jawab Bams dengan senyuman kecil

Aira kaget dengan jawaban Bams.

“aku senang kamu cerita seperti ini ke aku, aku heran kenapa waktu itu kamu seperti itu menerima bantuan ku. Ternyata.. “ Bams tersenyum mengerti.

“apapun pekerjaan yang kamu lakukan, semasih itu hal positif, kamu gak perlu malu cerita ke aku Ai” jelas Bams

“karena aku juga seperti itu dulu, aku kerja apapun selain hal hal yang buruk” jelas Bams

“kamu punya teman sekarang Ai.. aku!” jawabnya menarik tangan Aira

Aaahhhhh .. Bams! Benak Aira terenyuh

Aira merasa melayang mendengar kata kata Bams barusan. Seandainya dia bukan Aira, ia berharap akan memiliki tempat di hati Bams. Ia pun hanya tersenyum.

“apapun masalah kamu, kamu bisa cerita ke aku, gak usah takut atau malu, kita manusia sangat wajar ketika memiliki kekurangan” jelasnya lagi

“kei’?” Bams memberi semangat ke Aira.

Aira tersenyum lega. Ternyata menceritakannya bukanlah hal yang sulit, meski suhu badan menjadi naik beberapa derajat karena gugup dan rasa cemas.

“aku pulang dulu” ucapnya senang memandang Bams yang juga tersenyum lega.

Aira berjalan sendiri di lorong gelap itu. namun ia merasa bersama seseorang saat itu, karena hatinya yang dipenuhi senyuman lega Bams saat mengetahui dirinya.

“wahh.. beruntungnya Kiky yang mendapat senyum itu setiap saat” ucapnya lirih tersenyum cemburu.

Malam itu Aira memejamkan mata dengan senang. Ia merasa tidak takut dan malu lagi jika Bams mengetahui semua tentang dia. Karena Bams bukan orang yang akan menghinanya.

“sadar Aira..!” ucapnya sendiri. Berusaha menyadarkan pikiran yang memikirkan Bams malam itu.

Sama seperti Aira. Bams merasa aneh dengan dirinya sendiri akhir akhir ini. Kenapa ia merasa tidak nyaman ketika Aira menghindar? Kenapa ia merasa lega ketika tadi Aira terbuka? Bams mulai merasakan ada yang berbeda dengannya.

***

Pagi itu Bams bergegas menemui Aira. Ia ingin tahu apakah Aira akan akan menghindar atau tidak. Tapi saat bertemu, Aira terlihat biasa saja. Bams pun merasa lega.

Bams duduk sendiri di ruang latihan. Ia menatap kosong karena larut dengan pikirannya sendiri. Selama ini Bams tidak pernah memikirkan bagaimana ia harus bersikap untuk Kiky, tapi untuk Aira, ia seakan sangat menjaga sikapnya. Seolah takut gadis itu akan tersinggung, takut ia akan menghindar, takut tidak akan berteman lagi.

“dueerrrr!!!” Suara botol dijatuhkan di depan Bams

Ryo datang dan mengejutkannya. Jordi dan arya tersenyum melihat kelakuan mereka berdua.

“Lo mau bunuh gue ya?” tanya Bams dengan detak jantung yang kini tak beraturan.

“lo mikir apa sih? Mikir tadi malam?” bisik Ryo yang mengangkat alisnya. Ryo tahu rutinitas Bams yang berada ditempat kini setiap minggu malam.

“lo mau tahu apa penasaran mau tau?” tanya Bams malah mengangkat kedua alisnya dengan bangga.

Wajah Ryo berubah kesal karena merasa kalah ingin mengerjai sohibnya itu.

Aira memasuki ruangan itu tanpa melirik Bams yang bersama Ryo. Ia mulai mempersiapkan keperluan mereka. Bams terus memandang Aira yang sibuk sendiri. Hari ini Aira seakan jarang melihat ke arahnya. Ia lebih sering menunduk. Bams merasakan perubahan itu.

Sebenarnya bukan Aira ingin menghindari Bams, tapi akhir akhir ini ia terlalu senang dengan sikap Bams padanya. ia takut perasaannya sebagai Fans berubah menjadi benih benih berbeda dalam hatinya.

“Ai!” panggil Soraya

Aira meninggalkan ruangan itu tanpa melihat ke arah Bams yang sambil memperhatikan.

‘kamu bawa bekal apa?’ pesan Bams tertihat di layar ponselnya

Aira tidak berani membuka. Hanya melihat sejenak. Hari ini menu bekalnya sangat sederhana. Berusaha mengirit pengeluaran seirit mungkin. Agar ia bisa melunasi uang yang Bams kirim ke Aina.

Aira makan siang seperti biasa. Bams datang tiba tiba. Ia tahu Aira tidak terlihat saat makan siang pasti sedang berada disana.

Ia duduk tanpa bicara pada Aira. Ia melihat menu makan Aira kembali seperti dulu.

“Perhatiin gizimu ai” ucap Bams menatap Aira beda hari ini.

Aira tersenyum kecut saat mendengar kata kata Bams.

“aku khawatir! Bukan menghina!” tatapnya lagi

Kini mata mereka bertemu. Aira berhenti mengunyah makannya sejenak saat menatap Bams. Ia kembali melihat tempat bekal dan tidak menjawab Bams

Bams, tatapan kamu kenapa hari ini? Benaknya yang menyadari tatapan Bams yang terasa berbeda padanya.

“kamu gak bawa HP?” tanyanya lagi

“bawa” ucap Aira dengan mulut penuh.

Bams kembali melihat kotak makan Aira sejenak. Namun tanpa suara ia pergi begitu saja.

Dia kenapa ya? Benak Aira lagi melihat Bams yang seperti singa yang kehilangan selera makan. Ia terlihat lelah, tapi tidak lelah.

Saat menuruni tangga Bams berhenti sejenak. ia kembali berpikir. Untuk apa ia kesana. Apa yang sebenarnya ingin ia konfirmasi? Bams menghela nafas. Ia hanya berdiri disana sendiri. Entah ia menunggu Aira atau apa, ia sendiri tidak tahu. Ada apa dengannya? Hanya itu yang terus berada di pikirannya.

Aira menyelesaikan makan dengan penuh pertanyaan. Bams terlihat beda hari ini. Apa mungkin karena kejadian tadi malam? Mungkin Bams merasa tidak nyaman lagi disebut teman? Atau mungkin ..? pikiran Aira bercampur baur. Ia benar benar bingung dengan sikap Bams barusan.

Aira turun dari tangga atas. Saat sampai pada tangga kedua. Ia melihat Bams yang bersandar berdiri disana. Bergegas Aira mendekat.

“kamu kenapa B?” tanyanya cemas

“ada yang ingin aku omongin sama kamu” jawabnya tanpa melihat Aira. Matanya masih menerawang

Aira menunggu Bams melanjutkan kata katanya.

“Cuma.. aku gak tahu ngomongnya kaya gimana” lanjut Bams setelah lama diam. Ia masih tidak menatap Aira, pandangannya masih saja menerawang seperti memikirkan sesuatu yang berat.

“B...?” panggil Aira lagi setelah Bams kembali melamun

Bams menarik nafas panjang. Ia melihat ke arah Aira. Mengambil nafas dan ,...

“Berenti kerja di gedung itu!” katanya tiba tiba.

Bams awalnya ingin bicara tentang kenapa dengannya akhir akhir ini. Tapi ia tidak bisa mengatakannya. Akhirnya ia berdalih meminta Aira berhenti kerja di gedung itu.

“heh?” Aira heran mendengar omongan Bams yang tiba tiba

“jangan kerja disana...!” pintanya lagi

“kalau kamu memang perlu kerja, dan kerjaannya membersihkan apartemen seperti itu, kamu bisa kerja di tempatku, aku biasanya juga pakai jasa kaya gitu buat bersiin tempatku” dalihnya

Aira menatap Bams dan sesaat ia ragu. Tapi ia mengerti maksud baik Bams padanya. Dia terdiam.

“lihat..! kamu diem kan jadinya!” Bams menunduk merasa bersalah. Sesaat ia melirik ke arah Aira untuk melihat reaksi Aira atas permintaan yang tidak terpikir olehnya.

“hemmm...?” Aira seperti berpikir

“gak usah dipikir ai.. iya aja ya?” paksanya dengan senyuman menggoda

“kamu biasanya bayar berapa?” tanya Aira lagi

“kamu minta berapa?” Bams tanya balik

“Aku bisanya akhir pekan, atau pas disini gak banyak kerjaan, atau mungkin pas kondisinya mengharuskan aku datang” jelasnya

“tapi biasanya mereka bayar langsung kalau aku selesai” lanjut Aira

“Deal!” katanya tiba tiba

“hei.. kita belum nego harga..” Aira meliriknya

“harga terserah kamu..” Bams menggoda

Aira terdiam, seolah Bams sengaja melakukan itu untuknya

“aku biasanya kasih lima ratus” jawab Bams

“Banyak banget?” Aira kaget mendengar bayarannya sangat mahal

“soalnya sama uang tutup mulut neng!” Bams mencolek hidungnya

“ooo...  kirain bayaran bersih bersihnya aja”

“aku berani bayar banyak sama mereka, Cuma mereka gak boleh cerita apapun tentang isi dan bagaimana apartemen ku” jelas Bams pura pura

“kalau tau kamu kerja itu, dari dulu mending kamu yang ku minta...” senyumnya lagi

“hhmm... boleh deh kalo gitu.. aku ambil!” jawabnya tersenyum senang

“kapan mulainya?” tanya Bams

“hari ini kata Nona Soraya aku gak piket, bisa sore ini kok!” jawabnya lagi

“heh?” Bams kaget mendengar ucapan Aira. Bagaimana tidak, apartemennya sangat bersih saat ini, karena ia memang memiliki pembantu untuk mengurusnya.

“besok malam gimana? soalnya aku latihannya nyampe malam mungkin” Bams berbohong

“hemmm.. OK!” Aira mengiyakan.

“Deal!” ucap Bams ceria lagi

Mereka tersenyum bersama dengan kesepakatan itu. Bams merasa lega dengan hal itu. paling tidak Aira tidak akan ketemu Kiky disana, atau menemukan dirinya disana.

Terpopuler

Comments

BocahBodoh

BocahBodoh

🙂😉

2021-09-01

0

lihat semua
Episodes
1 CIUMAN PERTAMA
2 Bams & Ryo
3 Perkenalan dengan Idola
4 Kemarahan Bams
5 Penyelamat ku
6 Lima Juta
7 Kenangan Masa Lalu
8 Rinduku
9 Skandal dan gosip heboh
10 Siapa Dia?
11 Mencium Hantu (ciuman pertama)
12 Kekecewaan
13 Jangan menjauh dariku
14 Tentang Diriku
15 Bekerja Untuk ku
16 Berasa lain!
17 Kau Dekat!
18 Kau membenciku
19 Berdua dengan mu
20 Syukurlah kau kesal
21 Balerina
22 Lunch Box Misterius
23 Fans Mainan
24 Dibuat Kesal Habis Habisan
25 Sulit Menghapus Dirimu
26 Ganti dancer?
27 Dia Cemburu
28 Pertama Kali Menyebut Namaku
29 Trust Me
30 Kecemburuan Bams
31 Omongan tak enak didengar
32 Sakit Di Dada
33 Salah Paham
34 Ai.. Sadar Ai!
35 Merawat Aira
36 Jangan Sakit Lagi
37 Tak Tahu Diri
38 Karena Kamu
39 Bisakah kau mengerti aku?
40 Aku tak punya pilihan
41 Akhirnya kau milikku
42 Membuatku Nyaman
43 Tertangkap Kamera
44 Wanita Misterius
45 Kartu Kredit
46 Takut kamu tinggalkan
47 Adu Jotos
48 Tidur bersama
49 Bertemu Mertua
50 Ancaman Kamu
51 Keraguan Aira
52 Masa lalu yang menyakitkan
53 Malam panas Ryo dan Aira
54 Obrolan Yang Membakar Hati
55 Kesalah pahaman yang menyakitkan
56 Kejamnya Ryo
57 Aku ingin sendiri
58 Kebenaran Yang Terungkap
59 Maafkan Aku, Ampuni Aku!
60 Aku mohon
61 Selamat tinggal
62 Bangun, Aku mohon Bangun!
63 Kesabaran Aira
64 Permintaan mertua
65 Dengan Satu Syarat
66 Dasar Pemaksa!
67 Tidur Bareng
68 GHOSTING
69 Caraku Mencintaimu
70 Tatapan Mematikan Singa Betina
71 Bunuh Diri
72 Kakak Ipar
73 Vila Yang Akan Menjadi Surga
74 Kamu Pindah?
75 Permintaanku
76 Aira & Rya
77 Lelaki dari masa lalu
78 Apa yang sebenarnya terjadi di masalalu?
79 Sahur
80 Semua untuk ku?
81 Tuan dan Budak
82 Saling Diam
83 Perjuangan Aira di Ultah Ryo
84 Lagu untuk Aira
85 Kado Untuk Ryo
86 Penasaran
87 Candaan Aina, Keraguan Aira & Kecemasan Ryo
88 Pembicaraan Serius
89 Pintu Ajaib
90 Keputusan Tentang Pernikahan
91 Karena Cinta
92 Misteri Di Tengah Malam
93 Memancing
94 Salah Sapa
95 Kepanikan di Ruang Pengantin (Aira)
96 SAH! Unboxing Dong! (END VOL.1)
97 PENGUMUMAN!
98 Vol.2 Aku Sangat Mencintaimu Istriku
99 Vol.2 Tamu Tak Terduga
100 Vol.2 Kegalauan & Permohonan
101 Vol.2 Fakta baru
102 Vol.2 Jangan Tinggalkan Aku
103 Vol.2 Restu Untuk Perbuatan Yang Salah
104 Pengalihan Perasaan
105 Kenangan Aira
106 Makan Malam
107 Tak Ingin Kehilangan Sahabat
108 Vol.2 Perih & Pedih
109 Kecurigaan
110 Kecemburuan
111 Aku Senang Kamu Marah
112 Konseling
113 Perjuangan Gadis Kecil
114 Kita Hentikan Saja
115 Sendiri
116 Hamil Enggak Hamil Enggak?
117 Penyerangan
118 BREAKING NEWS!
119 Kau Hadir
120 Mimpi Indah dan Aku Suka
121 Berkas Biru
122 Panggilan telefon yang mendebarkan
123 Bantu Aku
124 Aku pergi!
125 Lisa
126 Menahan sakit
127 TERUNGKAP!
128 Tolong Jangan Bertanya
129 KONFERENSI PERS
130 Mendengar Suaramu lagi
131 Menunggu
132 Nyaman tanpaku
133 Berharap Mampu Menyudahi
134 Tak sabar bertemu denganmu
135 Detik detik Mendebarkan
136 Asumsi & pikiran
137 Kecewaku padamu
138 Tiga Setengah Tahun Telah Berlalu
139 Syok dan seakan tak percaya
140 Kembali
141 Bolak Balik
142 Celah Bertemu
143 Masih Menjadi Misteri
144 Perjanjian pertemuan Aira
145 Kok Kamu Disini?
146 Bertemu masa lalu
147 Tawaran kerja dari Bams
148 Bertemu Ryo
149 Lelaki itu Ryo
150 Terungkaplah
151 Ingin bertemu
152 Perpisahan Kita
153 Terungkaplah semuanya
154 Dia Istriku
155 Kembalilah padaku
156 Terurainya kesalah pahaman
157 Aku Belum Siap
158 Ryo Bucin
159 Malam mendebarkan
160 Malam Penuh Cinta
161 Seberkas Cahaya
162 Menatap Mu Lagi
163 Menikmati kebahagiaan
164 Harus Dikawal
165 Aku Cemburu
166 Tak usah Menangis
167 Masa lalu itu kembali
168 Menjadi yang Kedua
169 Kau tak mencintaiku lagi?
170 Temukan dia!
171 Hanya ingin bicara
172 Mencoba menguak kebenaran
173 Aku ingin tahu
174 Membaca Fakta yang Ada
175 Fakta yang menyakitkan
176 Perlahan Kebahagiaan Itu Kembali
177 Pelukan Hangat
178 Terkhianati dan orang kedua
179 Terlalu pedih saat mengetahuinya
180 Takut berbagi
181 Tampil Ke Publik
182 Pin
183 Meminta Izin
184 Nego
185 Laksana Seorang Putri
186 Sang asisten
187 Karena Harta
188 Takut kehilangan kamu
189 Bulan madu bawa madu
190 Mabuk!
191 Tanggung Jawab
192 Indahnya bulan madu
193 Musibah pembawa Berkah
194 Empat anak
195 PENGUMUMAN!
196 Rumah Kita
197 Aku Benci!
198 Keinginan
199 Drama Bams
200 Tahan! Tahan!
201 Memohon
202 Hana & Masalalu ku
203 Kamu cinta ku
204 Ketika Sang bintang Playboy jatuh Cinta (END)
205 PENGUMUNAN NOVEL BARU
206 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 206 Episodes

1
CIUMAN PERTAMA
2
Bams & Ryo
3
Perkenalan dengan Idola
4
Kemarahan Bams
5
Penyelamat ku
6
Lima Juta
7
Kenangan Masa Lalu
8
Rinduku
9
Skandal dan gosip heboh
10
Siapa Dia?
11
Mencium Hantu (ciuman pertama)
12
Kekecewaan
13
Jangan menjauh dariku
14
Tentang Diriku
15
Bekerja Untuk ku
16
Berasa lain!
17
Kau Dekat!
18
Kau membenciku
19
Berdua dengan mu
20
Syukurlah kau kesal
21
Balerina
22
Lunch Box Misterius
23
Fans Mainan
24
Dibuat Kesal Habis Habisan
25
Sulit Menghapus Dirimu
26
Ganti dancer?
27
Dia Cemburu
28
Pertama Kali Menyebut Namaku
29
Trust Me
30
Kecemburuan Bams
31
Omongan tak enak didengar
32
Sakit Di Dada
33
Salah Paham
34
Ai.. Sadar Ai!
35
Merawat Aira
36
Jangan Sakit Lagi
37
Tak Tahu Diri
38
Karena Kamu
39
Bisakah kau mengerti aku?
40
Aku tak punya pilihan
41
Akhirnya kau milikku
42
Membuatku Nyaman
43
Tertangkap Kamera
44
Wanita Misterius
45
Kartu Kredit
46
Takut kamu tinggalkan
47
Adu Jotos
48
Tidur bersama
49
Bertemu Mertua
50
Ancaman Kamu
51
Keraguan Aira
52
Masa lalu yang menyakitkan
53
Malam panas Ryo dan Aira
54
Obrolan Yang Membakar Hati
55
Kesalah pahaman yang menyakitkan
56
Kejamnya Ryo
57
Aku ingin sendiri
58
Kebenaran Yang Terungkap
59
Maafkan Aku, Ampuni Aku!
60
Aku mohon
61
Selamat tinggal
62
Bangun, Aku mohon Bangun!
63
Kesabaran Aira
64
Permintaan mertua
65
Dengan Satu Syarat
66
Dasar Pemaksa!
67
Tidur Bareng
68
GHOSTING
69
Caraku Mencintaimu
70
Tatapan Mematikan Singa Betina
71
Bunuh Diri
72
Kakak Ipar
73
Vila Yang Akan Menjadi Surga
74
Kamu Pindah?
75
Permintaanku
76
Aira & Rya
77
Lelaki dari masa lalu
78
Apa yang sebenarnya terjadi di masalalu?
79
Sahur
80
Semua untuk ku?
81
Tuan dan Budak
82
Saling Diam
83
Perjuangan Aira di Ultah Ryo
84
Lagu untuk Aira
85
Kado Untuk Ryo
86
Penasaran
87
Candaan Aina, Keraguan Aira & Kecemasan Ryo
88
Pembicaraan Serius
89
Pintu Ajaib
90
Keputusan Tentang Pernikahan
91
Karena Cinta
92
Misteri Di Tengah Malam
93
Memancing
94
Salah Sapa
95
Kepanikan di Ruang Pengantin (Aira)
96
SAH! Unboxing Dong! (END VOL.1)
97
PENGUMUMAN!
98
Vol.2 Aku Sangat Mencintaimu Istriku
99
Vol.2 Tamu Tak Terduga
100
Vol.2 Kegalauan & Permohonan
101
Vol.2 Fakta baru
102
Vol.2 Jangan Tinggalkan Aku
103
Vol.2 Restu Untuk Perbuatan Yang Salah
104
Pengalihan Perasaan
105
Kenangan Aira
106
Makan Malam
107
Tak Ingin Kehilangan Sahabat
108
Vol.2 Perih & Pedih
109
Kecurigaan
110
Kecemburuan
111
Aku Senang Kamu Marah
112
Konseling
113
Perjuangan Gadis Kecil
114
Kita Hentikan Saja
115
Sendiri
116
Hamil Enggak Hamil Enggak?
117
Penyerangan
118
BREAKING NEWS!
119
Kau Hadir
120
Mimpi Indah dan Aku Suka
121
Berkas Biru
122
Panggilan telefon yang mendebarkan
123
Bantu Aku
124
Aku pergi!
125
Lisa
126
Menahan sakit
127
TERUNGKAP!
128
Tolong Jangan Bertanya
129
KONFERENSI PERS
130
Mendengar Suaramu lagi
131
Menunggu
132
Nyaman tanpaku
133
Berharap Mampu Menyudahi
134
Tak sabar bertemu denganmu
135
Detik detik Mendebarkan
136
Asumsi & pikiran
137
Kecewaku padamu
138
Tiga Setengah Tahun Telah Berlalu
139
Syok dan seakan tak percaya
140
Kembali
141
Bolak Balik
142
Celah Bertemu
143
Masih Menjadi Misteri
144
Perjanjian pertemuan Aira
145
Kok Kamu Disini?
146
Bertemu masa lalu
147
Tawaran kerja dari Bams
148
Bertemu Ryo
149
Lelaki itu Ryo
150
Terungkaplah
151
Ingin bertemu
152
Perpisahan Kita
153
Terungkaplah semuanya
154
Dia Istriku
155
Kembalilah padaku
156
Terurainya kesalah pahaman
157
Aku Belum Siap
158
Ryo Bucin
159
Malam mendebarkan
160
Malam Penuh Cinta
161
Seberkas Cahaya
162
Menatap Mu Lagi
163
Menikmati kebahagiaan
164
Harus Dikawal
165
Aku Cemburu
166
Tak usah Menangis
167
Masa lalu itu kembali
168
Menjadi yang Kedua
169
Kau tak mencintaiku lagi?
170
Temukan dia!
171
Hanya ingin bicara
172
Mencoba menguak kebenaran
173
Aku ingin tahu
174
Membaca Fakta yang Ada
175
Fakta yang menyakitkan
176
Perlahan Kebahagiaan Itu Kembali
177
Pelukan Hangat
178
Terkhianati dan orang kedua
179
Terlalu pedih saat mengetahuinya
180
Takut berbagi
181
Tampil Ke Publik
182
Pin
183
Meminta Izin
184
Nego
185
Laksana Seorang Putri
186
Sang asisten
187
Karena Harta
188
Takut kehilangan kamu
189
Bulan madu bawa madu
190
Mabuk!
191
Tanggung Jawab
192
Indahnya bulan madu
193
Musibah pembawa Berkah
194
Empat anak
195
PENGUMUMAN!
196
Rumah Kita
197
Aku Benci!
198
Keinginan
199
Drama Bams
200
Tahan! Tahan!
201
Memohon
202
Hana & Masalalu ku
203
Kamu cinta ku
204
Ketika Sang bintang Playboy jatuh Cinta (END)
205
PENGUMUNAN NOVEL BARU
206
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!