Bab 15

Bella turun dari taksi, dirinya baru saja tiba di depan Wijaya Mall. Kaki jenjangnya mulai melangkah masuk ke area Mall, namun saat dirinya mengedarkan pandangannya, dirinya pernah melihat siluet seorang pria yang sangat dikenalnya itu. Pria yang merupakan calon suaminya itu telah berbicara dengan seorang wanita. Dirinya mulai mengerutkan keningnya, dan menetap dengan intens interaksi dari pria yang sangat berarti di hatinya itu.

"mas Abi sedang berbicara dengan siapa? kenapa mereka berdua terlihat sangat akrab? lalu penampilan dari mas Abi kenapa bisa berubah serapi itu? pakaiannya seperti pakaian yang sangat mahal, aneh sekali. Memangnya baru dari mana dia tinggal memakai pakaian semahal dan serapi itu? Astaghfirullah.. kenapa tangan wanita itu menepuk-nepuk bahu pria yang bukan muhrimnya? Lalu kenapa mas Abi tidak menolaknya?"

Bella buru-buru mendekati pria yang sangat berarti untuk nya itu dan suara dari wanita yang berada di samping calon suaminya tersebut bisa ditangkap indera pendengarannya.

"Aku sama sekali tidak pernah menyangka ada pria langka sepertimu."

"calon suami saya memang adalah seorang pria langka dan sangat luar biasa nona." ucap Bella yang sudah berjalan mendekat kearah Abi.

Abi dan Livia seketika itu menoleh ke arah sumber suara dan melihat seorang wanita sudah berjalan mendekat kearah mereka dengan tersenyum manis.

"Bella?"

Abi menatap wajah cantik wanita yang sangat berarti di hidupnya, kini rasa bersalah mulai dirasakannya dirinya dan merasa sangat tidak tega dan menganggap dirinya adalah laki-laki yang jahat yang paling berdosa, karena akan memutuskan hubungan yang telah lama mereka jalin.

Bella.. maafkan Aku, Aku sama sekali tidak ada pilihan lain lagi. Tuhan memberikan aku sebuah cobaan, dan aku harus ikhlas menjalani semua cobaan ini namun, aku harus menyakiti hati dan perasaanmu. Sejujurnya aku tidak bisa melakukannya, tetapi aku tidak ada pilihan lain lagi, ada ayah yang harus aku selamatkan saat ini, aku adalah pria yang paling berdosa karena mengorbankan mu demi kepentingan pribadi ku. Maafkan aku Bella.

Saat Abi sibuk dengan pikirannya yang sedang berkecamuk karena merasa gelisah. Di sisi lain, Livia mulai mengamati sosok wanita yang kini berada di depannya mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala.

Lumayan juga calon istri aslinya bodoh ini. Namun sayang sekali, dia harus menangis untuk sementara waktu karena akan diputuskan oleh kekasihnya, meskipun itu hanya sementara tapi dia tidak tahu. Hari ini dia pasti akan hancur dan menangis tersedu-sedu, karena sepertinya dia sangat mencintai si pria bodoh ini. Terbukti dia sangat membanggakan calon suaminya kok kasihan sekali kau wanita cantik, karena untuk beberapa hari ke depan, aku akan menyewa calon suamimu untuk menjadi suami palsuku. Semoga kamu tidak bunuh diri saat Abi mengakhiri hubungan di antara kalian.

"jadi namamu Bella?"

Bella menganggukkan kepalanya dan mengulurkan tangannya kepada wanita yang dari tadi ingin dirinya ketahui siapa dia sebenarnya.

"Bella."

Livia membalas uluran tangan dari wanita yang ada di depannya itu. "aku Olivia Leonita Wijaya. kamu pasti sudah tahu aku bukan?"

Bella seketika itu membulatkan kedua matanya begitu mendengar namanya yang sangat tidak asing di telinga nya.

"Anda?"

"Ya benar sekali! pasti kamu sudah sering melihat wajahku di mana-mana bukan? jadi kamu tidak perlu merasa terkejut begitu."

"saya tidak pernah menyangka bisa bertemu dengan seorang nona muda dari keluarga Wijaya yang sangat terkenal itu, ternyata Anda aslinya lebih cantik nona. Maafkan saya karena tidak mengenali, karena saya tidak terlalu menghafal wajah anda. Yang saya hafal adalah nama anda yang sangat terkenal itu, karena merupakan satu-satunya penerus keluarga Widjaja yang sukses mengangkat nama negara karena kecerdasan Anda yang menjadi dokter Podiatris terbaik." ujarnya Bella.

"suatu kehormatan bagi saya bisa bertemu dengan Anda nona. Sayangnya saya tidak bawa buku dan pulpen, karena saya ingin meminta tanda tangan anda jika saya membawanya. Untuk sebuah kenang-kenangan karena bertemu dengan wanita hebat seperti anda." sambungnya.

Bella terlihat sangat berbinar saat menatap wanita yang sangat dikaguminya itu.

Sedangkan Livia hanya bisa mengumpat kebodohan dari calon istri asli dari pria yang telah dibayarnya.

Kamu akan menyesali semua perkataanmu yang sangat memujiku Bella, kasihan sekali nasibmu.

Livia melirik ke arah pria yang saat ini sudah terlihat pucat wajahnya, kemudian dirinya mulai menjawab perkataan dari Bella yang sangat memujinya.

"terima kasih, tapi jangan terlalu memujiku Bella. Karena aku tidak mau kamu sampai menyesalinya nanti!"

Bella mengerutkan keningnya, dirinya sama sekali tidak mengerti dengan kalimat ambigu dari wanita yang berada di depannya itu.

"apa maksud anda nona muda?"

"tanya saja pada dia!"

Livia menunjuk kearah pria yang berada di sebelah kirinya yang terlihat sudah pucat karena merasa sangat gugup itu itu.

Ternyata kamu bisa juga merasa gugup, ternyata kelemahanmu adalah calon istrimu ini. Kamu dengan sangat angkuh dan bilang tidak takut akan apapun atau siapapun bahkan kamu tidak takut pada papa, tapi sekarang kamu terlihat sangat takut untuk memutuskan hubungan dengan wanita manis ini, kenapa nasib kalian berdua sangat miris sekali? jadi aku merasa ada temennya kan jadinya kau anggap saja seperti itu. Aku akan menganggap kalian menemani rasa hatiku yang saat ini tengah patah hati. Nasib buruk bagi kalian berdua karena bertemu denganku.

Abi mencoba menyembunyikan rasa sesak di dadanya, dirinya berpura-pura menghela nafas dan menampilkan wajah setenang mungkin saat menatap wajah cantik wanita yang sangat berarti di hidupnya.

"dek Bella, ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu."

Bella terlihat serius menatap pria yang berada di depannya itu. "Iya mas, aku mendengarnya. Mas Abi mau berbicara soal apa? sebenarnya apa semua ini? kenapa mas Abi memakai pakaian mahal serapi ini? dan kenapa mas bisa bersama dengan nona muda dari keluarga Wijaya? tolong jelaskan padaku mas!"

Abi menelan salivanya sendiri untuk menetralkan suaranya yang kini mungkin sudah terdengar sangat gugup.

"maafkan aku dek Bella."

"A-aku tidak bisa menikah denganmu dek, kan aku akan menikah dengan Livia. Maafkan aku, aku tidak bisa melanjutkan hubungan kita ini. Aku mencintai wanita lain, dan dia adalah Olivia Leonita Wijaya. Jadi maafkan aku telah menyakiti hatimu, semoga kelak kamu akan menemukan seorang laki-laki yang lebih baik dariku, yang mencintaimu dengan tulus dan aku akan selalu berdoa untuk kebahagiaanmu dek Bella." sambungnya.

"sekali lagi tolong maafkan aku karena aku telah berbuat jahat kepadamu."

Sontak saja membuat Bella langsung melangkah mundur beberapa langkah begitu mendengar kalimat yang sama sekali tidak pernah dipikirkannya keluar dari bibir pria yang sangat dipercayainya itu. Pria yang sangat dicintainya dan sangat dikaguminya kini tiba-tiba saja memutuskan hubungan dan mengatakan akan menikah dengan seorang wanita yang luar biasa yang sangat dikaguminya itu. Seketika itu wajah yang tadinya berbinar itu berubah menjadi pucat, suaranya pun seperti langsung terdekat di tenggorokannya.

"A-apa mas??!! kamu mau menikah? menikah dengan seorang nona muda dari keluarga Wijaya?"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!