Bab 13

Livia yang merasa sangat kesal karena mendapat kalimat sindiran menohok dari pria yang terlihat sangat tenang itu, menatap tajam Abi dengan tatapan penuh kemurkaan.

"jadi kamu bilang kalau aku ini adalah calon istri palsumu begitu? kamu memang laki-laki berwajah tenang seperti air, tapi diam-diam bisa menghanyutkan seseorang yang ada di dalamnya. Kata-katamu memang sangat pedas sekali."

"mohon maafkan saya jika perkataan saya melukai perasaan anda nona, bukan maksud saya seperti itu. Namun bukankah memang pada kenyataannya seperti itu tanda tanya bukankah saya kemarin sudah mengatakan yang sejujurnya pada anda bahwa sebenarnya saya sudah mempunyai seorang calon istri?"

"aku mengingatnya, tapi kata-katamu yang menyebutkan Aku calon istri palsumu itu benar-benar sangat merendahkan harga diri ku. Apa kau tahu itu? seolah aku ini adalah seorang wanita yang tidak laku saja karena menjadi seorang calon istri palsu dari pria lain."

Abi hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah dari wanita yang terlihat sedang bersungut-sungut padanya.

"maafkan saya nona muda jika anda merasa tersinggung, sebenarnya saya tidak bermaksud untuk menyinggung anda, tapi saya hanya berbicara dengan jujur karena saya memang tidak suka untuk berbohong. Tapi prinsip yang selalu saya pegang teguh ini hancur dalam semalam karena kecelakaan ayah saya. Jadi saya akan menghancurkan prinsip hidup saya demi kesembuhan ayah saya tapi saya tidak akan pernah menyesalinya." ujarnya Abi.

"dan sekarang saya juga harus membohongi calon istri saya untuk memutuskan hubungan kami, bahkan saya benar-benar sedang menyiapkan hati untuk mengatakan sebuah kebohongan yang akan menyakiti perasaan wanita yang akan saya jadikan istri, ternyata tuhan memang tidak merestui hubungan kami dan saya harus bisa menerima bahwa wanita yang saya yakini adalah calon istri saya bukanlah jodoh saya." sambungnya.

Livia memegangi pangkal hidungnya karena dirinya merasa bosan mendengar perkataan dari pecahan yang berada di depannya itu.

"kamu terlalu banyak bicara dan terlalu banyak berpikir jauh, kalian berdua hanya berpisah untuk sementara saja. Nanti juga kalian berdua akan menikah lagi, jadi jangan terlalu lebay seperti itu. Anggap saja kalian berpisah sementara karena mengalami hubungan LDR. Selesai kan masalahnya? jangan buat hal sepele menjadi terkesan ribet karena saat kita mengakhiri hubungan palsu ini maka kamu bisa kembali dengan calon istrimu itu."

"seandainya semuanya semudah itu nona muda, apa anda pun akan kembali dengan om kesayangan nona yang disebutkan oleh orang tua anda tadi? sebenarnya siapa Om kesayangan yang dimaksud itu?" tanyanya Abi.

Livia menatap tengah ke arah Abi. "itu bukan urusanmu, yang jelas Om kesayanganku itu jauh lebih tampan dari kamu. Di dunia ini tidak ada yang bisa mengalahkan ketampanan dan kebaikannya."

"jadi begitu ya nona, sayang sekali sepertinya saya tidak mempercayai perkataan nona sebelum saya melihatnya sendiri. Karena kalau kata calon istri saya, saya ini adalah laki-laki paling tampan di dunia ini. Karena itulah sepertinya saya lebih tampan dari Om kesayangan nona."

Begitu mendengar perkataan dari Abi yang menurutnya terlalu percaya diri itu, membuat lifia merasa terhina karena merasa tidak terima dengan perkataan dari Abi, akhirnya dirinya meraih ponselnya yang berada ada di saku gaun yang dipakainya dan mulai membuka galeri foto miliknya.

"kamu terlalu percaya diri sekali aku akan menunjukkannya kepadamu bahwa kamu tidak ada apa-apanya dari Om kesayangan. Nih liat!"

Abi mulai menatap kearah sebuah foto seorang pria yang sedang duduk di sofa sambil menatap dengan serius sebuah dokumen di tangannya.

ternyata benar apa yang dikatakan oleh nona muda ini, pria ini memang sangat tampan, pantas saja ya sangat memujinya. Lalu gimana dia saat ini? kenapa orang tua nona muda ini tidak merestui hubungan mereka?

"ternyata Anda memang benar Om kesayangan Anda memang sangat tampan. Saya memang tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengannya."

"Ya iyalah, bahkan kamu tidak ada seujung kuku pun dari Om kesayanganku itu. Karenaitulah di dunia ini tidak akan ada yang bisa untuk menggantikannya di hatiku."

Livia tidak berkedip menatap foto itu di ponselnya, dirinya seolah menjadi mellow jika menatap wajah tampan pria yang dulu masih dicintainya.

"lalu di mana Om kesayangan nona? kenapa nama tidak memintanya untuk segera menikahi anda? agar masalah yang anda hadapi beres, apa dia sedang berada di luar negeri? sehingga belum bisa menikahi anda?"

Abi menatap wanita yang sedang menundukkan kepalanya menatap foto pria yang ada di ponselnya itu, kini dirinya mencoba mengorek informasi tentang pria yang sangat dicintai oleh calon istrinya itu.

Aku harus tahu tentang pria itu, karena kita akan menikah karena aku tidak pernah menganggap sebuah pernikahan adalah permainan atau hanya sandiwara seperti yang kamu pikirkan nona muda.

Livia menatap curiga kepada Abi, tanda dirinya sangat tidak suka dengan orang yang terlalu mencampuri urusannya. Apa lagi urusan pribadinya yang selama ini dirinya pendam dan tidak ada orang yang tahu akan perasaannya.

"kamu tidak perlu tahu, karena ini bukanlah urusanmu, jadi jangan ikut campur dengan urusan yang bukan urusanmu, jika kamu masih ingin menghirup udara segar maka jangan banyak bertanya, karena mulutmu bisa menjadi penyebab kematian mu."

"saya akan selalu mengingat kata-kata anda nona. Sebenarnya saya tidak berniat ingin tahu atau apa, tapi siapa tahu nona membutuhkan saat teman berbagi cerita tentang Om kesayangan nona itu. Saya siap menjadi pendengar anda, tapi jika anda tidak merasa keberatan tentunya."

"tidak perlu, Aku sama sekali tidak membutuhkan orang lain untuk mendengar keluh kesahku, karena aku bukanlah orang yang tidak bahagia atau wanita yang suka mengeluh. Aku ini adalah wanita yang bahagia karena memiliki segalanya. Jadi lupakan niatmu itu, dan pergi lah! aku sudah bosan melihat wajah mu yang jelek itu."

Livia mengibas-ngibaskan tangannya dan berbalik berjalan meninggalkan pria itu yang masih diam di tempatnya.

Abi refleks mengeluarkan suaranya untuk menghentikan langkah kaki wanita yang sudah 4 langkah meninggalkannya.

"tunggu nona muda!"

Livia seketika itu menghentikan langkahnya, kemudian dirinya menoleh kearah pria yang saat ini tengah menatapnya.

"apa lagi?"

"apa saya boleh meminta tolong pada anda?"

"minta tolong apa? aku tidak bisa, lebih baik kamu segera pergi dari sini!"

"tolong temani saya menemui calon istri saya yang asli!"

Livia yang berasa sangat terkejut begitu mendengar perkataan dari Abi seketika itu membulatkan kedua matanya.

"Apaaaa????!! kamu memintaku untuk menemui wanita yang kamu bilang calon istri aslimu itu?"

Agi menganggukkan kepalanya. "Iya nona, karena calon istri saya sangat mencintai saya dan juga sangat mempercayai saya. Dia tidak akan mau berpisah dan tidak akan pernah mempercayai perkataan saya bahwa saya akan menikah dengan anda besok. Jika calon istri saya tidak percaya, maka kita tidak akan bisa melanjutkan rencana kita selanjutnya."

Livia mencoba menelaaah dan memikirkan keputusan yang akan diambilnya begitu mendengarkan perkataan dari pria yang berada di depannya kini.

"males banget aku harus menemui calon istri aslinya itu, bukankah nanti seolah-olah akan menunjukkan aku ini sebagai perebut kekasih wanita lain? mau ditaruh di mana muka ku ini? seorang Livia dari keluarga Wijaya merebut calon suami dari wanita lain. Astaga.. ini sangat memalukan, tapi jika wanita itu tidak percaya bagaimana?"

"bukankah itu akan sangat merepotkan juga. Bagaimana jika gara-gara wanita itu membuat masalah kedepannya? lagipula pria bodoh ini juga tidak bisa mengatakan yang sebenarnya pada wanita itu itu bahwa pernikahan kami hanyalah sandiwara semata."

"karena jika sampai wanita itu tahu, maka akan mempermalukan aku dan keluarga Wijaya. Bukankah aku harus mengawasi pria ini juga agar tidak mengatakan yang sebenarnya pada calon istrinya itu? karena jika sampai ini tercium oleh awak media, maka aku akan mendapatkan hukuman berat oleh Papa dan Mama." gumam Livia.

"baiklah, aku akan menemanimu menemui calon istrimu aslimu itu, agar dia percaya dengan apa yang kamu katakan."

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

istri palsu.,

2021-10-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!