Dengan segera salah satu karyawan belati memanggil menejer Mall tersebut.
...
Lala membantu zila berdiri,karna bibir zila pecah oleh tamparan Bima
“Maaf tuan ,ada apa”tanya menejer ketakutan saat siapa yang memanggilnya
“Bagaimana kau bisa mempekerjakan bajingan seperti ini”teriak Satria
“Maaf tuan,aku...”ucapnya glagapan
“Aku tak mau tau ,kau pecat dia sekarang juga,”ucap Satria
“Baik tuan”ucapnya menunduk
Dan setelah itu Satria menarik tangan zila untuk keluar dari Mall tersebut
“Lah aku bagai mana “ucap Aldi bingung kala ditinggal bosnya
Lala yang melihat zila ditarik hanya diam
“Kau mau kemana,biar Kuantar” ucap Lala tiba-tiba karna kasian melihat Aldi yang ditinggal Satria
“Aku ingin balik kantor “jawab Aldi tak kala melihat wanita cantik yang menawarinya tumpangan
Saat dalam mobil Satria melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi ,dia sangat emosi saat zila dipukul seperti tadi
Dan penumpang yang berada Disampingnya memegang ujung bajunya karna merasa takut ,
Dan tiba-tiba Satria berhenti dipinggir jalan yang sepi
“Bagaimana kau bisa diperlakukan seperti itu,”ucap Satria tak terima
“Aaakku”ucapnya ketakutan
Satria yang emosi kala zila tak kunjung menjawab pertanyaannya memegang pergelangan tangan zila begitu kuat
“Sakit “ucap zila menangis dan memohon dilepaskan oleh Satria
Satria yang melihat zila kesakitan segera melepaskan tangannya
“Maaf “ucap Satria singkat
Dan,Satria melajukan mobilnya mengantar zila balik ke apartemennya ,ia tidak mau kelepasan karna ia sangat emosi saat nya
Sesampainya diparkirkan zila langsung turun dan Satria langsung melajukan mobilnya tanpa sepatah kata pun
Zila berapa kecewa dengan sikap Satria,karna bibirnya terluka tapi Satria tak membawanya berobat
....
Sesampainya dikantor
“Aldi “teriak Satria
“Iya tuan”jawabnya
“Kau cari siapa pria tadi yang telah berani menyentuh zila kU “ucapnya sangat kesal
“Baik tuan”jawabnya
Beberapa menit kemudia Aldi menyerahkan data yang diminta oleh Satria dan Satria membacanya dengan serius
“Hancurkan dia sehancur-hancurnya”ucap Satria
“Baik tuan “tanpa membanta
Zila kini mengobati lukanya sendiri,dan mandi,setalah itu ia merebahkan dirinya untuk tidur
Saat matanya hampir terlelap suara telpon membangunkannya ,saat melihat teryata yang menelpon adalah Satria
Dia memilih mengabaikannya karna kecewa akan sikap Satria dan tak lama ia menuju alam mimpinya
Tepat pukul 4 sore Satria selesai bekerja,dan ia melihat teleponnya panggilan berpuluh kalinya tak ada balasan satu pun dari zila yang membuatnya semangkin kelut hari ini,karna hari ini begitu banyak masalah di perusahaannya
Dan dia memutuskan untuk menemui zila ke apartemen nya
Dia memencet bel berkali-kali namun sang pemilik belum membukak kan pintu dan untuk kesekian kalinya ia memencet akhirnya sang pemilik yang tertidur terganggu juga dengan bel yang berbunyi terus menerus
“Is siapa yang membunyikan bel sebanyak itu”ucapnya berusaha mengumpulkan nyawanya yang baru bagun
Dengan malas zila berjalan ke sumber suara untuk membukak kan pintu
“Siapa “ucapnya setelah membuka pintu
Satria yang kesal karna sudah menunggu lama menarik zila masuk dan menutup pintu dengan kencang
Satria yang melihat zila dalam keadaan baju daster lengan pendek dan potongan dada rendah terpana melihat penampilan zila yang begitu cantik walaupun dalam keadaan sepeti ini
“Kenapa kau menarik kU”ucapnya kesal dan berlalu pergi
Saat hendak pergi Satria Menarik tangan zila dan ******* bibir zila dengan rakus ya
Zila yang kaget membelalakkan matanya dia berusaha mendorong Satria karna bibinya terasa sakit
Tapi Satria menahan tangan zila yang berusaha mendorong nya,dan setelah zila kehabisan oksigen baru dia melepaskannya
“Kenapa kau membuat kU sakit” ucapnya dan cairan bening telah keluar begitu saja
“Kau tak lihat bibir kU terluka “tak habis pikir dengan tindakan Satria
Satria yang baru sadar langsung memeluk zila
“Maafkan aku,aku sangat kelut hari ini,tambah lagi kau tak mengangkat telpon kU”ucapnya sambil menenangkan zila
Setelah merasa tenang akhirnya Satria membawa zila untuk duduk dikursi
“Kau mau apa kesini”ucapnya dengan nada cuek
“Karna kau tak mengangkat telepon kU”ucapnya santai
“Whattt hanya karna itu kau kemari,”ucap zila ,tak habis pikir dengan pola pikir Satria
“Boleh kah aku memelukmu “ucap Satria
Belum zila menjawab Satria lebih dulu memeluknya dan meletakan kepalanya di bagian dada zila layak nya anak Kecil yang sedang memeluk ibunya
“Kenapa kau memakai baju seperti ini”ucap Satria
“Memangnya kenapa,aku kan tadi tidur “ucapnya santai belum mengerti arah pembicaraan Satria
“Iya tapi maksudku kenapa kau membuka pintu dengan pakai seperti ini”ucap Satria kesal karna sang kekasih begitu polisnya menjawab pertanyaannya
“Apa yang salah dengan yang kU pakai”jawabnya bingung
“Tapi baju ini dadanya terlalu rendah ,dan memperlihatkan belahan dada Mu “ucapnya kesal
Dengan berfikir sejak dia baru mengerti maksud pembicaraan Satria
Dengan cepat ia mendorong kepala Satria menjauh dari dadanya
“Mesum mesum “teriak zila sambil memukul Satria
“Aku tidak mesum “jawabnya sambil mencoba menahan tangan zila yang memukulnya
Dan saat mendapat tangan zila ia membawanya ke atas kepala zila,sehingga sang pemilik tangan tak berkutik
“”Lepaskan aku “ucapnya ngos-ngosan karna habis memukul Satria
Satria yang memegang tangan zila tak fokus ,kali melihat dada zila yang naik turun mengambil nafas
“Satriaaaa”teriak zila dikuping nya
“Apa yang kau lihat “ucapnya dan pipinya pun merona karna malu
“Apa salahnya “ucapnya santai
“Toh satu bulan lagi aku juga akan melihatnya tanpa sehelai benang pun,dan aku akan membuat Mu berteriak memanggil-manggil namaku”ucapnya di telinga zila dengan suara khas seraknya
Zila yang mendengar tuturan Satria membuat pipinya bertambah merah seperti tomat
Dan saat berhasil lepas satu bogem mentah berhasil mendarat diperut Satria yang membuatnya kesakitan
“Rasakan siapa suruh kau mesum”ucapnya penuh kemenangan
“Kau tega sekali menyakitiku”jawabnya sambil menahan sakit diperutnya
Dan tanpa aba-ABA zila langsung mengusir Satria keluar dan menyuruhnya pulang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments