Sesampainya di rumah Raffa. Gerbang rumahnya aja
langsung kebuka sendiri, banyak mobil-mobil mewah juga di garasinya. Aku
langsung masuk kedalam rumah. Rumahnya benar-benar mewah dan super duper gede
banget. Disana ada banyak pembantu dan satpam juga.
“Kenalin ini istriku, namanya Kaira. Kalau butuh
sesuatu bilang saja sama mereka.” Kata Raffa kepada para pembantu dan kepadaku.
“Baik Tuan” Jawab para pembantu dengan kompaknya.
Lalu aku mengikuti Raffa ke lantai atas.
“Ini adalah kamar utama yaitu kamarku pribadi. Dan kau
tidak berhak untuk tinggal dikamar ini. Kamarmu ada dilantai satu. Oh ya aku
juga sudah bilang kepada seluruh pembantu dirumah ini bahwa kita hanyalah
sepasang suami istri pura-pura saja, dan kau bukanlah nyonya besar rumah ini
meskipun kau adalah istri sah ku. Kau juga tidak berhak untuk mengatur apa yang
ada dirumah ini. Ingat bahwa seluruh pembantu dirumah ini hanya tunduk dengan
perintahku dan hanya setia kepadaku. Sekarang kau kembali ke kamarmu dibawah
sana. Aku akan pergi hari ini jadi jangan menungguku dan jangan menggangguku.”
Kata Raffa.
“Baik Tuan.”
Aku turun kebawah menuju kamarku. Aku terus menerus
menangis. Dari dalam kamar terdengar suara mobil, pasti itu mobil Raffa yang
sedang keluar entah kemana. Hatiku benar-benar sakit sekali. Sampai kapan aku
terus diperlakukan kasar seperti ini? Bahkan dia juga dengan entengnya menampar
pipiku. Tiba-tiba ponselku berdering dan kulihat mamaku menelfon.
“Ra, gimana rasanya menempati rumah mewah dan jadi
nyonya besar dirumah itu? Pasti seneng kan. Oh iya mama sama papa lagi di Bali
ini, lagi liburan. Bapak mertua mu kemarin langsung transfer sejumlah uang ke
rekening papa kamu makanya kita berdua langsung berlibur ke Bali. Oh ya pesen
dari papa, kamu mesti akur terus sama si Raffa ya. Karena tiap bulannya kami
juga dapat jatah uang banyak. Wah senengnya akhirnya kita bisa seneng-seneng
dan belanja apapun. Pokoknya mama sama papa pasti support kamu sama Raffa. Eh
uda dulu yaa mama mau makan siang romantic dulu di pinggir pantai. Kamu
hati-hati yaa disana dan cepet hamil. Karena kalau kamu punya anak pasti
keluarga Adinata makin saying sama kamu. Bye Kaira saying.” Yah itulah cerita
mama papaku yang bahagia diatas penderitaan anaknya. Belum berkata sepatah
katapun telfonnya sudah dimatikan pula. Sebenarnya sudah berkali-kali aku
bilang kepada mama papaku bahwa Raffa itu tidak mencintaiku dan sikapnya yang
kejam kepadaku. Namun mereka tidak percaya karena hatinya mungkin sudah
tertutup oleh harta milik Raffa, apalagi sekarang setiap bulannya Raffa dan Pak
Adinata akan memberikan sejumlah uang yang cukup besar.
**
Ketika aku mau keluar kamar, aku tidak sengaja
mendengar percakapan para pembantu.
“Kasian ya Bu Kaira pasti sedih banget cuma jadi istri
pura-pura saja. Mereka kan terpaksa dijodohkan untuk menutupi aib Tuan Raffa.
Aku yakin Tuan tidak mencintai Bu Kaira.” Bisik Bi Ratih kepada para pembantu
lain.
“Uda stop jangan bahas ini. Nanti kalau Bu Kaira
denger gimana. Bisa gawat nih.” Bisik Bi Tutik.
“Kenapa mesti takut kan memang itu kenyataannya.
Lagipula bos kita kan Tuan Raffa bukan Bu Kaira. Kalau saya jadi Bu Kaira saya
akan habiskan uang Tuan Raffa. Saya kasian sih melihat nasib Bu Kaira. Apa
jangan-jangan dia mau menikahi Bu Kaira karena hartanya yaah.” Kata Bi Ratih.
“Jangan sok tau kamu. Lihat aja sepertinya Bu Kaira
orangnya sangat baik dan sopan. Semoga saja dia tidak tau maksud dari
pernikahan ini ya. Dan semoga saja Tuan Raffa bisa mencintai istrinya.” Jawab
Bi Tutik.
“Mungkin Tuan Raffa bisa menerima Bu Kaira saat
wanita-wanita simpanannya telah meninggalkannya. Semoga Bu Kaira kuat
menghadapi kelakuan bejat suaminya ini.” Dengan entengnya Bi Ratih berkata
seperti itu.
“Uda lah, kita lanjut beres-beres rumah lagi aja.”
Ajak Bi Tutik kepada Bi Ratih.
“Iya. Oh yak ok mas Rasya nggak pernah kesini lagi ya?
Aku suka sekali dengan kepribadiannya mas Rasya. Uda baik, sopan, ganteng kaya
lagi. Beda banget sama kakaknya yaa.” Kata Bi Ratih.
“Haha iya ya padahal kakak adek tapi beda banget. Kalo
adeknya yang cewek si mbak Renata itu gimana? Apa dia sama baiknya dengan mas
Rasya atau kejam seperti Tuan Raffa? Dia kan nggak pernah kesini.” Tanya Bi
Tutik.
“Oh kalo mbak Renata itu gimana ya. Dia nggak banyak
omong sih dan memang dari wajahnya terlihat judes. Denger-denger sih dia itu
dingin sifatnya dan suka shoping gitu suka beli-beli barang mewah terus
pacarnya itu bule gitu. Aku tau dari pembantu dirumah Tuan Adinata sih. Tapi
mbak Renata itu judes tapi cantik banget ya mirip sama ibunya. Eh kok kita jadi
ngomongin keluarga Tuan Raffa sih. Hahaha uda lah nanti Ibu denger lagi.” Kata
Bi Ratih.
Aku benar-benar syok mendengar percakapan para
pembantu tersebut. Aku semakin curiga dengan Raffa yang dengan gampangnya dan
entengnya mau menikahi aku. Apa benar dia menikahiku hanya untuk menutupi
aibnya dan apa benar dia memiliki banyak wanita. Aku harus cari tau tentang
latar belakang si Raffa. Tanya kaira dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 402 Episodes
Comments
Murti Widy
gila itu orang tuanya kaira anaknya dikorbankan hnya unt harta dan kesenangan mereka sendiri...
2021-03-16
2
Heny Ekawati
kasihan dong ya kaira dijyal bpk dan ibux yg matre
2021-02-07
4
Darnishdd Nis Hdd
hati2 kaira...cari tau siapa Raffa sebenarnya
2021-01-19
2