Chapter 1 : Dunia yang tidak dikenal

Di sebuah tempat terdengar burung kicauan, air mengalir, dan angin yang berhembus membuat desiran ranting pepohonan yang menjulang tinggi. Gesekan ranting tersebut jatuh mengenai tepat diatas kening seorang anak muda yang sedang tertidur.

"Aduhh..."

Kaget, anak itu sontak bangun karena kejatuhan benda yang langsung mengenai kepalanya. Matanya melebar melihat ke arah sekelilingnya, remaja bernama Yuuki ini mencoba tetap tenang, tapi kejadian ini tetap tidak masuk akal baginya.

Dimana nih? Eh bukan. Ini tuh apaaa?! Perasaan aku tadi abis pulang terus tidur... 

"Gak mungkin. Ini bukan kayak dunia yang lihat di anime di anime ataupun manga, mungkin ini mimpi..."

Yuuki membuka suaranya yang tidak bisa didengar oleh siapapun.

Pikirannya tidak bisa mengerti tapi menjadi kosong ketika dia membeku di tempat.

Duduk di dekat sungai mengalir, Yuuki bingung apa yang harus dilakukan.

Seiring berjalannya waktu, Yuuki akhirnya mulai mendapatkan kembali ketenangannya. Lagipula, mengkhawatirkan hal itu tidak akan memperbaiki masalah.

Namun Yuuki sadar dengan pemikiran seperti itu tidak berguna.

Yuuki bangkit dari atas rumput dengan cerahnya langit tertutup awan, membersihkan sisa tanah di celananya.

Yuuki menyimpulkan bahwa dia berada di kaki bukit yang terlihat sungai berada, kemudian menelusuri arah mengalirnya air sungai dan berharap dia menemukan daerah penduduk.

Dalam situasi ini, gak adakah seseorang yang menungguku untuk menjelaskan seluruh cobaan atau bantu memulai?

Tapi sayangnya itu hanya fantasi novel yang ditemukan dalam cerita yang sangat dia gemari dengan penuh semangat, dia mengeluh pada dirinya sendiri. 

Realitas itu sangat kejam, mengkhayal seperti itu tidak akan menawarkan solusi, jadi Yuuki sekali lagi dipaksa untuk mengevaluasi kembali situasinya.

Yuuki memeriksa saku celananya. Ada dompet namun tidak tersisa uang yang didapatkan. Memang dugaanya benar kalau keberuntungannya tidak akan tinggi.

Secara keseluruhan dia tidak memiliki hal yang berguna di tangan.

Meskipun Yuuki dapat bertahan beberapa jam, satu hal yang pasti. Dia tidak bisa mengerti apa yang akan dikatakan orang jika dia sudah berada di kawasan penduduk. Yang berarti bahwa bahsa dunia lain ini tidak seperti bahasa yang bisa dimengerti olehnya.

Yang dipikiran Yuuki adalah makanan. Dia mungkin masih bisa mendapatkan air, tapi mendapatkan makanan di sisi lain akan terbukti tidak mudah.

Bahkan mengemis makanan akan menjadi tugas sulit dalam pelaksanaan itu sendiri, meskipun dia tidak ingin melakukan tindakan putus asa seperti itu.

Meskipun dia tidak begitu memahami hukum dan kebiasaan di dunia ini, dia sampai pada kesimpulan bahwa tindakan yang terbaik setelah mencapai kawasan penduduk ialah menemukan lembaga publik untuk mencari suaka.

Yuuki juga tidak ingin berhadapan dengan binatang buas dalam perjalanan itu.

"Aku gak berharap dapat kekuatan OverPower, tapi ahh, setidaknya biarkan aku mengerti tentang bahasa..."

Tapi terlepas dari seberapa banyak Yuuki mengeluh secara internal, tidak ada yang menjawabnya.

Mengerahkan tekad, Yuuki mulai berjalan kembali.

Tidak beberapa lama Yuuki berjalan di sisi sungai sehingga dia sampai di ladang rumput yang luas.

"Hey, apa-apaan ini, mataku gak salah liat, kan?

Yuuki bergumam dan terkejut melihat sebuah kejadian.

Dia melihat pertarungan yang sangat asing di matanya, dia tidak pernah melihat  pertarungan ini di dunianya.

"Sudah kuduga ini bukan mimpi!"

Yuuki melihat beberapa orang yang sedang terkepung oleh 3 naga di segala arah.

Kupikir itu tidak seperti naga yang kulihat dari beberapa game.

Yuuki bingung apa yang harus dia putuskan saat ini, namun tidak ada pilihan lain selain menyelamatkan mereka.

Yuuki berpikir keras untuk menyelamatkan mereka tapi dia tidak bisa apa-apa mengingat dia hanya manusia yang tidak mengenal apapun di dunia ini. Yuuki hampir ketakutan setengah mati, tapi dia mencoba untuk tetap tenang.

"Mungkin mereka itu petualang dalam satu kelompok. Yah mau gimana lagi, situasi kayak gitu sulit buat bergerak. Mereka terlalu memaksakan pertarungan yang mereka sendiri tidak bisa memenangkannya."

Memikirkan jalan keluar, Yuuki hanya melihat mereka dari kejauhan. Dia ingin mencoba menghindari pertarungan tersebut, tapi kenyataanya tidak semudah itu.

"Dimana ada air, disitu ada kehidupan. Mau gimana caranya ngelewatin itu kalau jalannya terhalang, masa harus putar jalan? Kalau aku putar jalan maka aku hanyak akan membuang-buang waktu dan kemungkinan akan tersesat."

Segala kemungkinan yang Yuuki peroleh dari kerja keras dari otaknya untuk menghindari pertarungan telah sirna. Yuuki mencoba memberanikan tekadnya untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.

BOOM!!

"Whoaa!!"

Ledakan besar yang menabrak tanah mengenai para petualang itu. Yuuki berhasil menangkap salah satu dari mereka dan tragisnya dia mendapatkan luka bakar yang sangat parah di kakinya.

"Hey... Apa kau baik-baik saja?"

Eh bentar... Memangnya dia mengerti bahasaku?

Yuuki ingat ada yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Yuuki tidak bisa apa-apa dalam situasi ini, tapi dia memberanikan diri. Salah satu rekan mereka terluka parah, tidak ada pilihan lain selain bertarung.

Tersisa 2 orang dari kelompok mereka dan mereka juga cukup kelelahan, tidak mungkin mereka melawan 3 naga sekaligus. Jadi Yuuki berinisiatif untuk bertarung meskipun nyawa taruhannya.

"Maaf, nanti saja penjelasannya. Oh ya, aku pinjam pedangmu ya."

"Umm... Tidak masalah."

Oh, dia mengerti? Selain itu dia punya rekan, kuharap mereka bisa membantuku.

"Aku tidak tahu nama kalian, tapi tolong bantu aku! Alihkan perhatian 2 naga itu dan ulur waktu beberapa menit. Aku akan mengurus yang satunya, setelah itu rawat korban yang terluka." 

"Siap, mengerti."

Yuuki menghunus pedang itu dan melesat kencang menghampiri naga itu.

Oh... tubuhku ber-aura? apa mereka berdua melakukan sesuatu terhadapku? 

Tubuh Yuuki mendapatkan skill dukungan dari kemampuan 2 petualang itu dan kemudian...

"Barrier Explosion!!"

Ledakan asap mengelilingi para naga tersebut, Kemudian Yuuki memasukinya.

Yuuki mengerti kalau orang itu membuat barrier yang menghalangi pandangan para naga dan mencegah naga itu keluar dari barrier itu.

Yuuki melompat tinggi dengan bantuan skill pendukung. Menyerang mata naga itu dengan tujuan menghilangkan penglihatan naga tersebut. Dia dengan barbarnya menyerang naga itu, kemudian dia merasakan ada sosok hitam besar di belakangnya.

Itu adalah naga yang lebih besar dari yang ia lawan. Ketika berada di atas tubuh naga yang telah buta, Yuuki dengan cepat mengoyak leher yang ditumpanginya.  

Sesuai rencana Yuuki mencabik-cabik daging naga itu dengan pedangnya. Yuuki saat ini sudah terbiasa dengan pergerakannya, melakukan prediksi terhadap serangan bola api, kemudian melakukan serangan tindak lanjut.

Merespon setiap serangan naga seolah dia sudah berpengalaman dengan hal itu. Yuuki mengulang pergerakannya dengan tempo yang cepat, mengulang setiap gerakan yang memojokkan para naga dan membunuh dengan gerakan yang tidak memaksa.

Yuuki membuat jarak untuknya, kemudia bernafas dengan tenang.

Tersisa 1 naga yang lebih besar bersamaan hilangnya skill barrier tersebut.

Gawat... Serangan bar-bar membuatku cepat capek. Kupikir tenagaku ini unlimited, ya karena mungkin aku masih berpikir kalau ini adalah mimpi.

...****...

"Brauns!! bertahanlah... Aku akan mencoba menyembuhkanmu."

Luka dari kakinya cukup parah dilihat tidak hanya kulit yang terbakar tapi dagingnya juga ikut terbakar akibat Dragon Breath milik wyvern itu.

Dengan air mengalir dibilas ke arah sisi kulit yang terbakar, membuat Brauns berteriak kesakitan. Sihir pemulihan pun tidak dapat berbuat banyak karena luka itu.

"Terima kasih Ellena." Ujar Brauns dengan nada serak.

"Tidak. Kau seharusnya berterima kasih pada bocah itu, kalau dia tidak menangkapmu mungkin kau akan lumpuh selamanya."

"Ett dah, ngeri juga omonganmu, tapi nanti aku akan berterima kasih padanya... Akhh!!"

Brauns mencoba duduk lalu merenggangkan kakinya, kemudian berteriak karena merasakan sakit yang luar biasa bahkan Yuuki dapat mendengarnya dari jauh.

"Dimana Gorou." Tanya Brauns yang bingung

"Dia membantu bocah itu dengan skillnya. Dia juga mengalihkan 2 wyvern yang lainnya, meskipun berbahaya tapi itu sudah cukup mengulur waktu beberapa menit."

Meskipun nada dari perkataan Ellena bergetar, namun tubuhnya tetap teguh.

"******... manaku sudah mencapai batas. Hey Ellena bantu aku!! Gawat, aku tidak bisa menahan barriernya."

Gorou berteriak dari kejauhan, meminta Ellena untuk membantunya. Namun Ellena terlambat karena barrier yang menghalangi para wyvern telah lenyap.

Kemudian mereka terkejut ketika barrier itu menghilang dan melihat keadaan disana.

...****...

Pertarungan mereka sudah mencapai pada puncaknya. Yuuki membuat jarak ke belakang menjauh dari wyvern itu.

"Apa-apaan ini..." Petualang itu terkeut dengan situasinya.

"Hey bocah... apa yang kau lakukan dengan 2 wyvern lainnya?"

Jangan sebut aku bocah pam- ... ya kali aku ngomong gitu. Selain itu, naga itu disebut 'wyvern' ya.

Yuuki tidak membalas pertanyaanya, dia pikir pertanyaan itu tidak perlu dijawab dan yang harus diperhatikan adalah wyvern besar yang ada di depannya.

...Lapor... Anda membuka skill 'Thunder Execute' apakah anda ingin menggunakannya?...

Hah siapa itu? apa ini telepati atau semacamnya? Ah bodoamat, gak ada waktu buat dipikirin.

"Ya!"

Yuuki menaktifkan skill itu. Yuuki dapat merasakan tubuhnya menjadi jauh lebih ringan. Dia merasakan pergelangan kakinya menjadi ringan seolah dia melupakan rasa keram di kakinya tadi.

Yuuki menegakkan postur tubuhnya, menerapkan kuda-kudanya yang sering dia lakukan di masa lalu. Dia berkonsentrasi dan mengatur napasnya, memfokuskan kekuatannya di bilah pedangnya dan tidak lupa mengatur strategi agar setelah menggunakan skill itu dia tidak kehilangan keseimbangan.

Meskipun ini adalah pertama kali untuk dirinya, dia tetap teguh dan percaya diri.

Wusshhh!!

Dengan kecepatan yang tidak bisa diikuti mata, dia melesat seperti anak panah.

Jarak mereka semakin dekat. Yuuki menutup jarak lalu mengincar leher wyvern tersebut. Serangan dengan kekuatan penuh itu, dengan memfokuskan kekuatan yang berada di sebuah pedang, ditambah kecepatannya, meluncur lebih cepat daripada tekanan udara.

Yuuki mengumpulkan kekuatan yang memusatkan pada pedang yang sedang dipegangnya, kemudian dengan cepat menebas leher dari wyvern tersebut.

Para petualang itu terdiam saat melihat tindakan Yuuki, seolah percaya kepada mata mereka sendiri.

"Aku tidak percaya dia bisa melakukan hal nekat seperti itu."

"Ya, benar. Namun daripada itu, karenanya kita telah terselamatkan."

"Sebenarnya dia datang dari mana?"

Mereka berbicara dengan helaan napas, seolah bencana sudah terlewat.

Tidak peduli bagaimana hebatnya Yuuki bertarung, dia terlalu memaksakan fisiknya sampai dia melupakan kalau tenaganya sudah pada batasnya.

Hari pertama Yuuki di dunia yang tidak ia kenal memiliki banyak kejutan dan tantangan. Yuuki memiliki kemampuan di dunia itu hampir kosong. Jika dia tidak berusaha bertahan di dunia itu maka hidupnya sia-sia. Tidak ada yang tahu kalau keadian itu awal perjalanannya dimulai dan tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Thank you for reading (^人^)

Insya allah chapter selanjutnya mc pke sudut pandang pertama... Arigatou :D

Terpopuler

Comments

Arya Nabil

Arya Nabil

ngakak parah pas di sini wkwkwk

2022-10-21

0

Arya Nabil

Arya Nabil

mantap, logic nya beneran dipikirin baik

2022-10-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!